Anda di halaman 1dari 24

EPIDEMIOLOGI MENULAR

NAMA : ELSA ELIA SILITONGA


NIM : 190203007

Dosen Pengampu : Vierto Irennius Girsang, SKM, M.Epid

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
07 PRIL 2021
A. AGENT

1. BAKTERI
 Penyakit yang disebabkan oleh Bakteri yaitu :
a) Salmonellosis atau Disentri
 Nama Agent : Bakteri Salmonella
 Portal Of Entry : masuk ke tubuh penderita melalui makanan yang tercemar
bakteri ini yang kemudian akan menyebabkan peradangan pada saluran
pencernaan sampai rusaknya dinding usus (Saluran Pencernaan)
 Portal Of Exit : Saluran Urogenitalia
 Transmisi : Memakan makanan yang sudah tercemar bakteri
 Cara Pencegahannya :

1. Benar-benar mencuci tangan dengan sabun setelah:

- Menggunakan kamar mandi.

- Mengganti popok.

- Memotong daging atau unggas.

- Membersihkan kotoran hewan peliharaan.

- Menyentuh reptil atau burung.

2. Menjaga daging, unggas dan makanan laut terpisah dari makanan lainnya. Baik
penyimpanan hingga pengolahan.

3. Gunakan talenan terpisah untuk daging dan sayuran.


4. Jauhkan makanan yang dimasak dari permukaan yang terkontaminasi, seperti
talenan untuk memotong daging.

5. Hindari makan mentah yang tidak dipasteurisasi, seperti telur setengah matang
atau susu segar. Untuk sayuran segar yang akan dijadikan salad, pastikan untuk
membersihkannya dengan benar dan memotongnya di talenan yang terpisah.

2. KOLERA ASIATICA

 Nama Agent : Vibrio cholerae


 Portal Of Entry : melalui mulut dalam air atau makanan yang terkontaminasi
 Portal Of Exit : reservoir manusia adalah dari anus dalam limbah feses
 Transmisi : Seseorang dapat terinfeksi kolera dengan mengonsumsi
minuman atau makanan yang terkontaminasi oleh bakteri kolera
 Cara Pencegahannya :

1.Konsumsi minuman hanya dari air kemasan yang telah diproses secara
kimiawi.

2.Cuci tangan dengan sabun.

3.Jika tidak tersedia sabun, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

4.Gunakan air kemasan atau air yang telah dimasak untuk mencuci peralatan
makan.

5.Konsumsi makanan kemasan atau yang baru dimasak dan dihidangkan masih
panas.
6.Hindari makan makanan mentah atau setengah matang.

7.Buang feses dengan cara yang tepat untuk menghindari kontaminasi sumber
air dan sumber makanan.

3. TETANUS
 Nama Agent : Clostridium Tetani

 Portal Of Entry : lebih rentan menyebabkan tetanus daripada yang lain,


termasuk luka tusuk, terutama dengan kuku kotor, luka bakar, tunggul
pusar, prosedur pembedahan, patah tulang majemuk, aborsi yang
dilakukan di luar fasilitas medis, dan suntikan intramuskular (terutama
pada kina). Pengguna narkoba suntikan tampaknya memiliki risiko
tertentu.
 Portal Of Exit : saluran pencernaan atau feses
 Transmisi : Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi
menjadi sel vegetatif. Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar
ke seluruh bagian tubuh melalui peredaran darah dan sistem limpa.
Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-tempat tertentu seperti
pusat sistem saraf termasuk otak. Gejala kronis yang ditimbulkan dari
toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter
sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol
 Cara Pencegahan : vaksinasi tetanus
4. TYPES
 Nama Agent : Salmonella Thypi
 Portal Of Entry : Melalui makanan
 Portal Of Exit : Saluran pencernaan
 Transmisi : Memakan makanan yang kotor dan tidak hygienis, tidak
mencuci tangan dengan bersih, makan makanan laut dari sumber air yang
tercemar bakteri.
 Cara Pencegahan : Dengan melakukan PHBS, rajin mencuci tangan dan
melakukan vaksin yang dianjurkan pemerintah serta kesadaran dari diri
sendiri.

5.
B. VIRUS

1. DBD
 Nama Agent : nyamuk Aedes aegypti
 Portal Of Entry : melalui jalur kulit juga, yaitu melalui pori-pori kulit.
Melalui gigitan nyamuk.
 Portal Of Exit : jalur kulit (isapan darah nyamuk) melalui pori-pori kulit.
Melalui gigitan nyamuk.
 Transmisi : melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Mode of transsmision
Transmisi tidak langsung melalui vektor . Ditularkan melalui gigitan
nyamuk yang infektif, terutama Aedes aegypty. Peningkatan aktivitas
menggigit sekitar 2 jam sesudah matahari terbit dan beberapa jam sebelum
matahari tenggelam. Biasanya menggigit pada siang hari.
 Cara Pencegahan :
1. Menguras tempat penampungan air
2. Menutup rapat tempat penampungan air
3. Mengubur barang bekas
4. Menggungakan obat anti nyamuk
5. Mengenakan pakaian tertutup saat keluar rumah
6. Menggunakan kelambu
7. Meletakkan tanaman pengusir nyamuk di dalam rumah
8. Menghentikan kebiasaan mengantung pakaian di dalam rumah
2. COVID-19
 Nama Agent : evere acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2)
 Portal Of Entry : selaput lendir yang terdapat pada mata, hidung dan mulut
(saluran pernapasan)
 Portal Of Exit : melalui menempelnya butiran (droplets) air liur pembawa
virus
 Transmisi : melalui udara
 Transmisi Udara : virus menyebar melalui jalur udara dan seberapa besar
kontribusinya terhadap pandemi.
 Trasmisi permukaan benda : menyentuh permukaan tempat seseorang yang
terkena virus batuk atau bersin, menyentuh meja atau gagang pintu yang
terkontaminasi lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata. Virus dapat hidup
di permukaan seperti plastik dan baja tahan karat selama 2 hingga 3 hari.
 Feses oral : infeksi dapat menyebar melalui kontak dengan tinja orang
yang terinfeksi.
 Cara Pencegahan :

1.Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih
tangan berbahan alkohol.
2.Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
3.Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
4.Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
5.Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
6.Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
7.Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
3. CACAR AIR
 Nama Agent : virus varicella-zoster
 Portal Of Entry : menyerang selaput lendir mata, mulut dan saluran nafas
bagian atas (saluran pernapasan)
 Portal Of Exit : kulit
 Transmisi : menyebar melalui udara
 Cara Pencegahan :
 Cacar air dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi
diberikan pada kelompok-kelompok berikut:
1.    Anak-anak dengan usia 12-18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air
diberikan satu dosis vaksin
2.    Anak-anak dengan usia 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah
mengalami cacar air diberikan satu dosis vaksin
3.    Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau
tinggal di lingkungan yang sangat mudah terjangkit cacar air
4.    Wanita reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam
kondisi sedang hamil
5.    Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal
dengan anak-anak
6.    Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami
cacar air
Voricella Zoster Immunoglobulin (VZIG) adalah zat kekebalan terhadap virus
penyebab cacar air. VZIG hanya diberikan pada kelompok-kelompok tertentu:
1.    Orang dengan sistem kekebalan rendah
2.    Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah terkena cacar air
sebelumnya
3.    Bayi dibawah usia 28 hari yang lahir dari usia kahamilan kurang dari 28
minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 gram
4.    Bayi dibawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau yang
mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah
persalinan

4. HIV
 Nama Agent : Human immunodeficiency virus
 Portal Of Entry :Melalui Penyaluran Semen (reproduksi), Darah,
cairan vagina, dan ASI
 Portal Of Exit : Ketika HIV menginfeksi sel, pertama-tama HIV akan
menempel dan bergabung dengan sel inang. Kemudian RNA virus
diubah menjadi DNA dan virus menggunakan mesin sel inang untuk
mereplikasi dirinya sendiri selama proses yang disebut transkripsi
terbalik. Salinan HIV baru kemudian meninggalkan sel inang dan
melanjutkan untuk menginfeksi sel lain
 Transmisi : HIV dapat ditularkan melalui injeksi langsung ke aliran
darah, serta kontak membran mukosa atau jaringan yang terlukan
dengan cairan tubuh tertentu yang berasal dari penderita HIV, cairan
tertentu itu meliputi darah, semen, sekresi vagina, dan ASI, beberapa
jalur penularan HIV yang telah diketahui adalah melalui hubungan
seksual, dari ibu ke anak (perinatal), penggunaan obat-obatan
intravena, transfusi dan transplantasi, tetapi untuk tiap satu kali
tindakan, maka yang paling beresiko adalah transfusi darah
 Cara Pencegahannya : HIV dapat dicegah dengan menggunakan jarum
dan alat suntik yang bersih, dicegah dengan melakukan pemeriksaan
produk darah dan transplan sebelum didonorkan dan menghindari
donor yang memiliki risiko tinggi terinfeksi HIV, serta tidak
melakukan hubungan seksual kebanyak orang atau berganti¬¬-ganti
pasangan

5. FLU (Influenza)

 Nama Agent : Orthomyxoviridae


 Portal Of Entry : Melalui udara
 Portal Of Exit : Saluran pernapasan
 Transmisi : Melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin,
terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan
mulut dari orang lain); melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol
(butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi
batuk, bersin, atau meludah), dan melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-
ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi
atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman.
 Cara Pencegahannya : Melakukan vaksin influenza dan menjaga daya tahan
tubuh sehingga membuat imun tetap kuat.
C. PARASIT

1. HELMINTHS
 Nama Agent : Helminths Clariasis
 Portal Of Entry : Saluran Pencernaan
 Portal Of Exit : saluran urogenitalia
 Transmisi : memalui tanah,feses dll
 Cara Pencegahan :
1. Menyimpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak hingga
matang.
2. Mencuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.
3. Jika terkena infeksi cacing, basuh bagian anus Anda pada pagi hari untuk
mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam
hari.
4. Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
5. Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas
untuk membasmi telur cacing.
6. Hindari menggaruk daerah di sekitar anus yang gatal. Gunting kuku agar
tidak ada tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.
7. Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok
bayi, sebelum memasak dan sebelum makan.
8. Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa
sarung tangan.
2. KUDIS
 Nama Agent : Sarcoptes scabiei
 Portal Of Entry : Melalui kulit atau skin
 Portal Of Exit : Melalui kulit
 Transmisi : Penularan dapat terjadi akibat kontak langsung dengan kulit
pasien atau tidak langsung dengan benda yang terkontaminasi tungau
 Cara Pencegahan : Mandi dengan memakai sabun dan shampo hingga
bersih, sesudah mandi keringkan badan dengan handuk hingga bersih,
berjemur di bawah terik matahari langsung dapat mengurangi risiko sampai
menghentikan siklus scabies ( bila sudah terjangkit ), waktu ideal untuk
berjemur antara pk. 09.00 - 11.00 tergantung seberapa parah keluhan scabies
yang diderita, menjaga kebersihan rumah dan sekitarnya dan dalam periode
tertentu diadakan disinfektan rumah dengan bahan anti septik, Hindari
masuknya hewan liar / tidak terawat ke dalam rumah tinggal seperti: Kucing,
Anjing karena disinyalir kedua hewan dalah pembawa atau sumber scabies
dan dapat menularkannya ke diri seseorang

3. AMEBIASIS
 Nama Agent : Entamoebae histolytica

 Portal Of Entry : mulut (memasuki inang baru ketika orang tersebut


meminum air yang terkontaminasi atau makan makanan yang dicuci dengan
air)
 Portal Of Exit : Itu keluar melalui kotoran orang yang terinfeksi (feses)
 Transmisi : Mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi
histolytica serta bersentuhan dengan tanah, air, pupuk, atau tinja yang
terkontaminasi histolytica.
 Cara Pencegahan : Dengan menerapkan PHBS, seperti terapkan kebiasaan
cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. lakukan terutama setelah buang
air kecil atau buang air besar, sebelum dan sesudah makan atau mengolah
makanan, cuci sayur atau buah sampai bersih dan kupas sebelum
dikonsumsi.,cuci peralatan masak sampai bersih sebelum digunakan, rebus
air hingga mendidih sebelum diminum, konsumsi susu dan produk susu
yang sudah melalui proses pasteurisasi

4. ZIKA
 Nama Agent : infeksi zika
 Portal Of Entry : kulit
 Portal Of Exit : kulit
 Transmisi : melalui gigitan nyamuk
 Cara Pencegahan :
1. Selalu kenakan baju berlengan panjang, celana panjang, serta kaus kaki.
2. Oleskan losion antinyamuk dengan kandungan DEET minimal 10 persen.
Jangan mengoleskan losion ke mata, mulut, luka terbuka, dan area kulit yang
mengalami iritasi.
3. Gunakan pendingan ruangan (AC) jika memungkinkan. Jika tidak ada AC,
pasang kawat nyamuk di jendela dan pintu.
4. Pasang kelambu di tempat tidur. Jika Anda memiliki bayi atau balita, pasang
kelambu di kereta dorong bayi.
5. Jika Anda harus tinggal di sana cukup lama, bersihkan tempat penampungan
air setiap satu minggu sekali dan tutup tempat air tersebut agar nyamuk tidak
bertelur di dalamnya.
6. Sebarkan bubuk larvasida di tempat penampungan air untuk membunuh
larva nyamuk.
7. Buang barang bekas yang dapat menyebabkan air tergenang, seperti ember,
pot bunga, atau ban yang sudah tidak terpakai.

5. TRIKOMONIASIS
 Nama Agent : flagellated protozoa/ trichomonas vaginalis
 Portal Of Entry : saluran urogenital
 Portal Of Exit : saluran urogenital
 Transmisi : melalui hubungan seksual dan sering menyerang traktusuro
genitalis bagian bawah baik pada perempuan maupun pria.
 Cara Pencegahan :
a. Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
b. Setia pada satu pasangan, dan tidak berganti-ganti pasangan dalam
berhubungan intim.
c. Tidak meminjamkan alat-alat pribadi, seperti handuk. Karena parasit
ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
d. Bersihkan diri sesegera mungkin setelah bermain di tempat umum,
seperti kolam renang.
e. Mencuci Mr. P atau Miss V sebelum dan setelah berhubungan intim.
D. JAMUR

1. KANDIDIASIS
 Nama Agent : candida
 Portal Of Entry : saluran pernafasan, saluran urogenital
 Portal Of Exit : saluran pencernaan, saluran urogenital
 Transmisi : jamur Candida menular kepada pasangan melalui ciuman. Tetapi
itu tidak berarti bahwa mereka akan mengembangkan sariawan sebagai
hasilnya. Sariawan terjadi ketika faktor risiko, seperti minum antibiotik atau
sistem kekebalan yang ditekan, mengganggu keseimbangan alami flora
Candida albicans tubuh seseorang.

 Cara Pencegahan :
1. Jaga kebersihan mulut dan gigi dengan rutin menggosok
gigi dan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal
6 bulan sekali
2. Hentikan kebiasaan merokok.
3. Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat
4. Ganti pakaian, pakaian dalam, dan kaos kaku, secara
teratur.
5. Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi.
6. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan probiotik.
7. Bersihkan area vagina dengan air mengalir, serta hindari
penggunaan panty liner dan sabun pembersih kewanitaan
tanpa anjuran dokter.
8. Lakukan kontrol rutin ke dokter, jika Anda menderita
penyakit yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh,
seperti diabetes, kanker, atau HIV/AIDS.
9. uga perlu dilakukan bila Anda menjalani kemoterapi atau
menggunakan obat kortikosteroid untuk waktu yang
lama.
10.Jangan menggunakan obat kortikosteroid dan antibiotik
di luar anjuran dokter.

2. TINEA CAPITIS
 Nama Agent : jamur mycrosporum serta trichophyton
 Portal Of Entry : kulit
 Portal Of Exit : kulit
 Transmisi : Caranya bisa melalui kontak kulit langsung dengan
pengidapnya, atau dari hewan (hewan ternak, kucing, atau babi) ke manusia.
Di samping itu, tinea capitis juga bisa menular melalui benda yang telah
tercemar jamur. 
 Cara Pencegahan :

1.Selalu menjaga kebersihan tangan.

2.Mencuci rambut dan kulit kepala secara rutin dengan sampo.

3.Tidak berbagi penggunaan barang-barang, seperti sisir, handuk, dan baju dengan
orang lain.

4.Menghindari hewan yang terinfeksi.


3. PANU

 Nama Agent : Malassezia furfur


 Portal Of Entry : Skin atau kulit
 Portal Of Exit : Skin atau kulit
 Transmisi : Melalui sentuhan dari yang terkena panu serta penularan infeksi
jamur secara tidak langsung juga dapat terjadi melalui kontak dengan
pakaian maupun handuk
 Cara Pencegahan : Pengobatan panu tersedia dalam bentuk obat oles berupa
krim, salep, lotion, dan sampo.

4. JERAWAT

 Nama Agent : jamur Malassezia folikulitis.


 Portal OF Entry : kulit
 Portal Of Exit : kulit
 Transmisi : Debu
 Cara Pencegahan :

1.Hindari stress

2.Perbanyak konsumsi air putih

3.Olahraga secara rutin

4.Batasi konsumsi makanan tinggi gula dan kalori

5.Mencegah munculnya jerawat dengan gaya hidup sehat


6.Jangan menyentuh wajah jika tangan kita kotor

7.Membatasi penggunaan make up

8.Gunakan tabir surnya

5. KURAP

 Nama Agent : epidermophyton


 Portal Of Entry : Melalui skin atau kulit
 Portal Of Exit : Melalui skin atau kulit
 Transmisi : Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan
penderita atau hewan yang terinfeksi serta Udara panas dan lembap, berbagi
pemakaian barang pribadi, dan memakai pakaian yang ketat bisa membuat
seseorang lebih rentan terkena kurap.
 Cara Pencegahan : Dapat melakukan PHBS maupun dengan menjaga
kebersihan.

B. PROTOZOA

1. BALANTIDIASIS
 Nama Agent : siliofora
 Portal Of Entry : mulut
 Portal Of Exit : saluran pencernaan,saluran urogenital
 Transmisi : Dengan menelan kista yang berasal dari kotoran inang yang
terinfeksi, pada saat wabah, penularan terutama melalui air yang
terkontaminasi.Penularan sporadis terjadi karena masuknya kotoran ke
mulut melalui tangan atau melalui air, dan makanan yang terkontaminasi.
 Cara Pencegahan : mencuci tangan

2. PENYAKIT TIDUR

 Nama Agent : Trypanosomiasis


 Portal Of Entry : Melalui kulit
 Portal Of Exit : Melalui kulit
 Transmisi : Lalat Tsetse yang merupakan pembawa penyakit tidur memang
tidak ditemukan di Indonesia. Selain ditularkan oleh gigitan lalat Tsetse,
penyakit tidur juga bisa ditularkan lewat jarum yang terkontaminasi parasit
T. brucei atau melalui hubungan seksual dengan penderita.
 Cara Pencegahan : Kenakan pakaian yang agak tebal karena gigitan lalat
Tsetse dapat menembus kain yang tipis, hindari mengenakan pakaian yang
berwarna terang atau sangat gelap karena warna tersebut dapat menarik
perhatian lalat Tsetse, gunakan kelambu saat tidur guna menghalau gigitan
lalat Tsetse, periksa kendaraan terlebih dahulu sebelum menggunakannya,
hindari mendekati area semak-semak di siang hari.
3. GIARDIASIS
 Nama Agent : flagellata
 Portal Of Entry : mulut
 Portal Of Exit : saluran urogenitalia
 Transmisi : melalui air atau makanan yang terkontaminasi parasit, serta
kontak langsung dengan penderita.
 Cara Pencegahan :

1.Mencuci tangan dengan benar. Beberapa momen penting di mana mencuci


tangan tidak boleh dilupakan adalah usai menggunakan toilet, mengganti popok
anak, saat menyiapkan makanan, dan sebelum makan.

2.Merebus air yang akan dikonsumsi hingga matang, khususnya jika sumber air
berasal dari sumur, sungai, atau sumber air lainnya. Jika perlu, pengidap bisa
mengonsumsi air kemasan.

3.Menghindari konsumsi minuman dan makanan yang tidak diketahui secara pasti
kebersihan dan keamanannya.

4.Menghindari berenang di kolam, sungai, atau danau di daerah berpolusi atau


memiliki tingkat sanitasi yang rendah. Jika tetap ingin berenang, usahakan agar
tidak menelan air kolam, sungai, atau danau.

5.Menghindari perilaku seks bebas dan berusaha melakukan seks yang aman.

4. COCCIDIOSIS
 Nama Agent : phylum protozoa
 Portal Of Entry : mulut, kulit
 Portal Of Exit : saluran pencernaan
 Transmisi : melalui hewan
 Cara Pencegahan : sanitasi kandang, lantai kandang usahakan kering, bersih
dari kotoran - Semprot dengan desinfektan - Tempat makanan dan minuman
dibersihkan jangan sampai terkontaminasi kotoran - Diberi coccidiostat
dalam makanan - Periksa tinjanya secara rutin 24 2.
 Pengobatan : Dengan preparat sulfa. Sebagai penguat dan untuk membantu
penyembuhan diberikan vit.K, ion Ca dan Vit.A
5. PENYAKIT KULIT
 Nama Agent : Leishmaniasis
 Portal Of Entry : Melalui kulit
 Portal Of Exit : Melalui kulit
 Transmisi : Berkembang biak pada lalat sandfly dan manusia dapat
terinfeksi oleh karena gigitan lalat tersebut.
 Cara Pencegahan : Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan cara
menghindari gigitan lalat sandfly, menggunakan pakaian tertutup seperti
celana panjang, baju lengan panjang (baju diselipkan ke dalam celana bila
perlu), dan kaus kaki tinggi, menggunakan obat nyamuk pada bagian tubuh
yang tidak tertutup baju seperti pada bagian ujung tangan dan kaki.
Menyemprotkan insektisida pada ruang tidur.
E. RICKETTSIA

1. ANAPLAMOSIS
 Nama Agent : anaplasma
 Portal Of Entry : kutu hewan
 Portal Of Exit : saluran pencernaan
 Transmisi : bakteri yang ditularkan ke manusia oleh Ixodes scapularis (kutu
berkaki hitam atau kutu rusa), kutu yang sama yang menularkan penyakit
Lyme. Kutu harus dipasang setidaknya 12-24 jam untuk menularkan bakteri
penyebab anaplasmosis.
 Cara Pencegahan : Pencegahan dengan jalan vaksinasi anaplasmosis
menggunakan darah sapi carier. Tetapi vaksinasi akan lebih efektif dengan
menggunakan cara preimunisasi dengan menyuntikan Anaplasma marginale
dosis rendah

2. TYPUS

 Nama Agent : Salmonella Thypi


 Portal Of Entry : Melalui makanan
 Portal Of Exit : Saluran pencernaan
 Transmisi : Memakan makanan yang kotor dan tidak hygienis, tidak
mencuci tangan dengan bersih, makan makanan laut dari sumber air yang
tercemar bakteri.
 Cara Pencegahan : Dengan melakukan PHBS, rajin mencuci tangan dan
melakukan vaksin yang dianjurkan pemerintah serta kesadaran dari diri
sendiri.

3. TYPUS EPIDEMIK
 Nama Agent : bakteria Rickettsia prowazeki
 Portal Of Entry : kulit
 Portal Of Exit : kulit/pernafasan
 Transmisi : melalui kutu
 Cara Pencegahan : Mandi secara teratur dan ganti pakaian bersih setidaknya
sekali dalam seminggu, cuci pakaian yang terkena kutu setidaknya sekali
dalam seminggu, cuci pakaian dan seprai yang terkontaminasi kutu dengan
menggunakan air panas dan keringkan, jangan berbagi pakaian, tempat tidur,
seprai, atau selimut, atau handuk yang digunakan oleh orang yang memiliki
kutu, hindari kontak dengan tupai terbang dan sarangnya.

4. TYPUS MURINE
 Nama Agent : Rickettsia typhi, R. prowazekii atau R. felis
 Portal Of Entry : kulit/ saluran pernafasan
 Portal Of Exit : sel
 Transmisi : kutu
 Cara Pencegahan : meminimalkan pajanan vektor dengan membatasi kontak
hewan pengerat dan kutu, menjaga kebersihan diri, menurunkan populasi
hewan pengerat

5. ENDEMIK TYPUS
 Nama Agent : Rickettsia typhi
 Portal Of Entry : kulit/sel
 Portal Of Exit : kulit/ pernafasan
 Transmisi : gigitan kutu
 Cara Pencegahan : Hindari mengonsumsi es batu yang bukan dibuat sendiri.
Hindari mengonsumsi buah dan sayuran mentah, kecuali terlebih dahulu
dicuci dengan air bersih dan kulitnya dikupas. Batasi konsumsi jenis-jenis
makanan boga-bahari (seafood), terutama yang masih mentah, karena
tingkat kesegarannya sulit diketahui secara pasti

Anda mungkin juga menyukai