Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

KONSEP DASAR IPS SD

DI DUSUN OLEH :
NAMA :
1.leidy melisa Tuarissa
2. Tasya Lumamena
3. Sutriyani Mahulauw
4. Syeril Souhuwat
MAKALAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
MENUJU KEMERDEKAAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Dalam mata pelajaran IPS di SD liputan bahannya meliputi


dua bahan kajian pokok, yaitu pengetahuan social dan
sejarah. Khusus tentang pengajaran sejarah. Ruang
lingkup pengajarannya meliputi : sejarah lokal, kerajaan-
kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan
bersejarah. Indonesia pada jaman penjajahan porugis,
Spanyol, Belanda, dan pendudukan Jepang, dan beberapa
peristiwa penting masa kemerdekaan. Untuk bisa
mengajarkan bahan-bahan pengajaran tersebut tentu
sebagai calon tenaga pendidik perlu menguasai bahan –
bahan dengan baik. Oleh karena itu, dalam bab ini anda
akan kami ajak untuk mempelajari dan mengkaji bahan-
bahan pengajaran sejarah, khususnya pada periode
penjajahan bangsa barat dan Jepang sampai pada
proklamasi kemerdekaan. Pada periode ini merupakan
peride yang sangat penting bagi bangsa ini yang perlu
dipelajari oleh anak SD untuk menumbuhkan rasa
nasionalisme serta rasas patrrotisme di kalangan mereka.

B. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah


untuk menjelaskan beberapa hal, yakni sebagai berikut :
Menjelaskan maksud kedatangan bagsa-bangsa Barat ke
Indonesia;
Menggambarkan bagaimana penederitaan bangsa
Indonesia dibawah penjajahan;
Menunjukan contoh-contoh perjuangan bangsa Indonesia
dalam melawan penjajah;
Menilai kelemahan-kelemahan perjuangan bangsa
Indonesia sebelum 1908 ( Kebangkitan Nasional );
Membandingkan model perjuangan bangsa Indonesia
sesudah 1908 dengan sebelumnya ;
Menjelaskan tumbuhnya rasa kebangsaan dan persatuan
pada bangsa Indonesia ;
menjelaskan peristiwa-peristiwa di sekitar Proklamasi
Kemerdekaan.

C. Rumusan masalah
Bagaimana serta apa akibatnya dari penjajahan yang
dilakukan oleh bangsa-bangsa Barat serta Jepang ?
Seperti apakah perjuangan Bangsa Indonesia menuju
gerbang Kemerdekaan ?
Bagaimanakah perjuangan bangsa Indonesia sebelum
Kebangkitan Nasional (sebelum 1908)
Bagaimanakah perjuangan bangsa Indonesia setelah
Kebangkitan Nasional (1908) ?
Bagaimana dan seperti apa bangsa Indonesia pada saat
menjelang Proklamasi Kemerdekaan ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Penjajahan dan akibatnya


a. Penjajahan bangsa barat
Bangsa indonesia mempunyai sejarah yang sangat
panjang. Mereka hidup dalam kemakmuran dan
ketentraman selam berabad-abad. Beberapa kerajaan
besar dan kecil banyak berdiri di tanah nusantara. Sriwijaya
dan Majapahit merupakan dua kerajaan besar yang
menggambarkan kejayaan bangsa yang mendiami tanah
nusantara ini. Berbagai pengaruh budaya dari luar
yangbersumber dari jaran hindu, Budha, Islam secara
damai turut menghiasi bangsa ini.
Namun pada abad kelima belas kehidupan yang tenteram
di Indonesia mulai terusik oleh kedatangan bangsa-bangsa
barat ke kepulauan Nusantara. Bangsa-bangsa dari barat
atau eropa itu datang ke Dunia timur (Termasuk ke
Indonesia) antar lain karena jalur perdagangan mereka di
laut tengah dikuasai pleh islam turki. Mereka
akhirnyamencari jalan lain ke Dunia Timur untuk mencari
sendiri barang-barang dagangan yang mereka
butuhkan.Bangsa eropa yang pertama kali datang ke dunia
Timur adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Mereka
membawa armada kapalnya ke dunia Timur dengan
membawa misi agama, perdagangan, dan daerah koloni.
Kenudian pada tanggal 7 Juni 1494 diadakan perjanjian
antara pihak Spanyol dan Portugis yang disebut dengan
”Tratados de tordesillas”, yang seakan membagi dunia
dalam kekuasaan mereka. Dalam perjanjian itu ditarik garis
khayal dari sebuah titik yang terletak 370 mil disebelah
barat Tanjung Verde melintas dari Kutub Utara ke Kutub
Selatan. Berdasarkan perjanjian tersebut Armada Portugis
berangakat ke arah timur dengan harapan menemukan
dunia Timur, sementara armada Spanyol berangkat ke arah
barat. Yang kemudian perjanjian tordesillas inilah yang
mengawali lahirnya kolonialisme dan imperealisme di dunia
Timur oleh Bangsa-bangsa Barat.

1). Penjajahan Portugis (1511-1575)

Pada tahun 1511 bangsa Portugis yang dipimpin oleh


Admiral Alfonso D’ Albuquerque mulai menancapkan kuku
penjajahannya di tanah air dan menaklukan malaka, yang
merupakan wilayah bagian nusantara. Sjak saat itulah
mereka milai memperkuat kekuasaannya di Nusantara,
dengan dikuasainya malaka maka semakin terbukalah jalan
untuk menguasai dareah-daerah yang ada di Nusantara
yang klaya akan rempah-rempahnya, yang pada saat itu
merupakan barang yang sangat mahal di Eropa. Satu demi
satu kerajaan di Nusantara mulai ditaklukan oleh Portugis.
Setelah itu pada tahun 1521 Portugis sampai di Ternate
dan pada tahgun 1575 Tidore telah dikuasainys, Portugis
yang pada awalnya hanya mencari rempah-rempah ke
dunia Timur, akhirnya mereka malah menaklukan,
menguasai dan menjajah bangsa yang ada di Nusantara
ini.

2). Penjajahan Spanyol (1522-1529)

Armada Spayol yang tadinya berangkat dari negerinya ke


arah barat ternyata pada akhirnya samapai juga di dunia
Timur, Filipina merupakan bangsa pertama yang
didatangani oleh Spanyol yakni pada tahun 1521,
kemudian tahun berikutnya tepatnya pada tahun 1522
Bangsa Spanyol telah sampai di Tidore, hal ini memang
tidak di duga sebelumnya karena Spanyol dan Portugis
yang semula berangkat bertentangan arah akhirnya sampai
juga di Maluku, pada tahnggal 22 April 1529 pihak Portugis
dan Spanyol membuat suatu perjanjian yang dinamakan
Saragosa hal ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan
kekuasaan yang berkepanjangan yang perjanjiannya itu
berisikan bahwa Portugis menguasai wilayah Nusantara
sampai ke Irian, sedangkan Spanyol wilayah kekuasaannya
yaitu meliputi daerah sebelah timur Irian termasuk Filipina
terus sampai ke Timur. Berdasarkan perjanjian tersebut
maka Spanyol harus keluar dari wilayah indonesia, dan
wilayah nusantara ini kemudian berada sepenuhnya
dibawah kekuasaan Portugis.

3). Penjajahan Belanda (1596-1942)

Pada tahun 1596 Armada dagang belanda yang di pimpin


oleh Cornelis de Houtman pertama kali sampai ke
kepulauan Nusantara yang pada saat itu berlabuh di
Banten. Dan Banten pada saat itu merupakan Kerajaan
yang besar, seperti halya Portugis kedatangan Belanda ke
Nusantara juga pada mulanya hanya sekedar untuk
mencari remmpah-rempah dan juga untuk berdagang,
namun pada akhirnya seperti halnya Porugis, Belanda juga
menguasai serta menjajah Indonesia yang berlasngsung
kurang lebih 350 tahun.

Dalam rangka untuk mengurusi kepentingan dagannya,


maka pada saat itu belanda memebntuk suatu persekutuan
dagang yang kita kenal dengan VOC (Vereeningde Oost-
Indische Compagnie) atau persatuan dagang India
Timur, yang orang Indonesia lebih sering dikenal dengan
Kompeni. Yang dalam hal ini pemerintah belanda yang
membantu persekutuan ini, dan VOC inilah yang kemudian
menguasai sertamengeksploitasi ekonomi di Indonesia dari
tahun 1602-1799. VOC yang mempunyai kekuasaan
memonopolo perdagangan ini juga memiliki kekuatan
militer untuk menghadapi perlawanan dan persaingan
dagang.
Pada tahun 1619, yaitu pada waktu terjadi perselisihan
antara Pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda,
pada saat itu Jayakarta di bakar serta yang kemudian di
bangunlah sebuah kota diatas puing-puing kota jayakarta
tadi yang dinamakan dengan Batavia.

Pada tahun 1799 kekuasaan Belanda diambil alih oleh


pemerintah Belanda dari VOC , karena pada saat itu VOC
mengalami kebangkrutan serta kerugian yang sangat besar
yang kemudian persekutuan ini pun dibubarkan, maka
sejak tahun 1799 kekuasaan Belanda secara resmi
dikuasai oleh Pemerintah Belanda.

4). Penjajahan Perancis (1807-1811)

Sebenarnya perancis tidak secara langsug menjajah


Indonesia namun pada saat itu hanyalah menjajah secara
tak langsung. Hal ini berkaitan dengan kalahnya belanda
oleh Perancis dalam peperangan negaranya. Battafsche
(1799-1807) dihapuskan oleh kaisar Perancis yaitu
Napoleon Bonaparte yang kemudian diganti dengan
Koningkrijk Holland (Kerajaan Belanda), dibawah
kekuasaan adiknya Bonaparte yaitu Raja Loeis Napoleon.

Sehingga akhirnya indonesia menjadi daerah jajahannya


Koningkrijk Holland, yang berarti secara tidak langsung
Indonesia mejadi daerah jajahan Perancis. Yang pada
masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia.

5). Penjajahan Inggris (1811-1816)

Pada tahun 1811 Armada Inggris yang di pimpin oleh


Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles menyerang
Hindia Belanda dan menaklukan Batavia, pada saat itulah
kekuasaan Indonesia jatuh ketangan Inggris. Penjajahan ini
tidak berlangsung lama hanya enam tahun, hal ini
dikarenakan adanya perjanjian Convention of London yang
isinya itu memtuskan daerah kekuasaan belanda yang
dikuasai oleh Inggris harus dikembalikan ke Belanda lagi,
peristiwa ini berkaitan dengan kalahnya Napoleon
Bonaparte dalam pertempuran di Leipzing, yang kemudian
pada saat itu Pemimpin Inggris yakni Letnan Gubernur
John Fendhal harus menyerahkan kekuasaannya kembali
ketangan Belanda.

6). Penjajahan Belanda kedua (1816-1942)

Berdasarkan perjanjian Convention of London tahun 1814


akhirnya belanda berkuasai kembali di Indonesia,
penjajahan serta pengeksploitasian manusia serta sumber
dayanya semakin gencar dilakukan oleh pihak Belanda,
ada masa pada saat itu belanda melaksanakan sistem
tanam paksa dan ada masa juga dimana modal-modal
swasta leberal masuk ke Indonesia dan ada pula masa
penerapan politik.

Penjajahan belanda pada periode kedua ini tidak


berlangsung selama 26 tahun. Suatu masa yang lama,
yang kemudian penjajahan belanda ini pun berakhir
setelaha balatentara Jepang yang di pimpin oleh Jenderal
Imamura berhasil menaklukan Belanda tanpa syarat, dan
berarti pada akhirnya yaitu pada tanggal 10 Maret 1942
Belanda menyerah kepada Jepang, yang pada saat itu
Gubernur Jenderal tjarda van Starkenborgh Strchouwer
dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah tanpa syarat
kepada Jenderal Imamura di daerah Kali Jati, Subang,
Jawa Barat.

Dengan menyerahnya Belanda Kepada Jepang dengan ini


berarti penjajahannya terhadap Indonesia beralih juga,
seperti halnya Belanda, Jepang juga menjajah Indonesia
dengan cara yang keji dan tidak kalah kejamnya yang
kemudian banyak terjadi perbudakan dan kerja paksa.
Pada tahun 1619, yaitu pada waktu terjadi perselisihan
antara Pangeran Jayakarta dan Banten dengan Belanda,
pada saat itu Jayakarta di bakar serta yang kemudian di
bangunlah sebuah kota diatas puing-puing kota jayakarta
tadi yang dinamakan dengan Batavia.

Pada tahun 1799 kekuasaan Belanda diambil alih oleh


pemerintah Belanda dari VOC , karena pada saat itu VOC
mengalami kebangkrutan serta kerugian yang sangat besar
yang kemudian persekutuan ini pun dibubarkan, maka
sejak tahun 1799 kekuasaan Belanda secara resmi
dikuasai oleh Pemerintah Belanda.

4). Penjajahan Perancis (1807-1811)

Sebenarnya perancis tidak secara langsug menjajah


Indonesia namun pada saat itu hanyalah menjajah secara
tak langsung. Hal ini berkaitan dengan kalahnya belanda
oleh Perancis dalam peperangan negaranya. Battafsche
(1799-1807) dihapuskan oleh kaisar Perancis yaitu
Napoleon Bonaparte yang kemudian diganti dengan
Koningkrijk Holland (Kerajaan Belanda), dibawah
kekuasaan adiknya Bonaparte yaitu Raja Loeis Napoleon.

Sehingga akhirnya indonesia menjadi daerah jajahannya


Koningkrijk Holland, yang berarti secara tidak langsung
Indonesia mejadi daerah jajahan Perancis. Yang pada
masa ini Gubernur Jenderal Daendles dikirim ke Indonesia.

5). Penjajahan Inggris (1811-1816)

Pada tahun 1811 Armada Inggris yang di pimpin oleh


Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles menyerang
Hindia Belanda dan menaklukan Batavia, pada saat itulah
kekuasaan Indonesia jatuh ketangan Inggris. Penjajahan ini
tidak berlangsung lama hanya enam tahun, hal ini
dikarenakan adanya perjanjian Convention of London yang
isinya itu memtuskan daerah kekuasaan belanda yang
dikuasai oleh Inggris harus dikembalikan ke Belanda lagi,
peristiwa ini berkaitan dengan kalahnya Napoleon
Bonaparte dalam pertempuran di Leipzing, yang kemudian
pada saat itu Pemimpin Inggris yakni Letnan Gubernur
John Fendhal harus menyerahkan kekuasaannya kembali
ketangan Belanda.

6). Penjajahan Belanda kedua (1816-1942)

Berdasarkan perjanjian Convention of London tahun 1814


akhirnya belanda berkuasai kembali di Indonesia,
penjajahan serta pengeksploitasian manusia serta sumber
dayanya semakin gencar dilakukan oleh pihak Belanda,
ada masa pada saat itu belanda melaksanakan sistem
tanam paksa dan ada masa juga dimana modal-modal
swasta leberal masuk ke Indonesia dan ada pula masa
penerapan politik.

Penjajahan belanda pada periode kedua ini tidak


berlangsung selama 26 tahun. Suatu masa yang lama,
yang kemudian penjajahan belanda ini pun berakhir
setelaha balatentara Jepang yang di pimpin oleh Jenderal
Imamura berhasil menaklukan Belanda tanpa syarat, dan
berarti pada akhirnya yaitu pada tanggal 10 Maret 1942
Belanda menyerah kepada Jepang, yang pada saat itu
Gubernur Jenderal tjarda van Starkenborgh Strchouwer
dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah tanpa syarat
kepada Jenderal Imamura di daerah Kali Jati, Subang,
Jawa Barat.
Dengan menyerahnya Belanda Kepada Jepang dengan ini
berarti penjajahannya terhadap Indonesia beralih juga,
seperti halnya Belanda, Jepang juga menjajah Indonesia
dengan cara yang keji dan tidak kalah kejamnya yang
kemudian banyak terjadi perbudakan dan kerja paksa.
B. Perjuangan Menuju Kemerdekaan

Sejak penjajah barat unruk pertama kalinya menginjakan


kakinya didaerah nusantara dan melakukan pemerasan,
penindasan, perampasan kemerdekaan terhadap rakyat
Nusantara ini, maka sejak saat itu juga rakyat Indonesia
melakukan perjuangan untuk melawan penjajah dengan
upaya merebut kembali kemerdekaan yang direnggut oleh
para penjajah itu. Perjuangan menentang penjajahan ini
didasari oleh satu prinsip bahwa kemerdekaan itu
merupakan sesuatu yang tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikaeadilan yang harus dihapuskan
dimuka bumi ini.

Perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya menentang


panjajah berlangsung dalam dua periode. Peride pertama
yaitu dimulai dari perjuangan bangsa menentang Portugis
sampai tahun 1908 (sampai pada masa kebangkitan
Nasional). Kemudian pada periode kedua yaitu dimulai
pada saat masa kebangkitan nasional (1908) sampai
dengan masa Kemerdekaan.

Perjuangan Sebelum Kebangkitan Nasional (sebelum


1908)
1). Perjuangan melawan Penjajah Portugis

Perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah ini


berlangsung di seluruh wilayah nusantara terutama di
daerah-daerah yang menjadipusat-pusat kekuasaan
penjajah. Perjuangan pertama menentang penjajah
dilakukan bangsa Indonesia terhadap penjajah Portugis.
Perjungan ini dilakukan oleh rakyat Mlaka, Johor, Demak,
Aceh. Malaka, dan Sunda Kelapa.

a. Perjuangan Rakyat Malaka

Pada tahun 1511 rakyat malaka dibawah pimpinan Satuan


Mahmud Syah I melaksanakan perlawanan terhadap
Portugis. Namun pada akhirnya pasukan malaka ini kalah
dan pada tahun 1511 Malaka Jatuh ketangan Portugis, dan
pada tahun 1526 pulau Ninta diserbu oleh portugis. Sultan
Mamud Syah I kemudian lari ke Kampar hingga wafatnya
pada tahun 1528.

b. Perjuangan Rakyat Johor

Rakyat Johor melakukan perlawanan Portugis mulai tahun


1530. Perjuangan ini kemudian dilanjutkan oleh Abdul Jalil
Syah I (1580-1597) yang dapat menagkis serangan
Portugis.

c. Perjungan Rakyat Demak


Dibawah pimpinan Dipati UnusPasukan Demak (Jawa
Tengah) pada tahun 1512-1523 melakukan perlawanan
terhadap portugis. Dengan di bantu oleh armada aceh,
palembang dan bintan. Namun usaha ini tidak
membuahkan hasil.

d. Perjuangan Rakyat Maluku

Ketika Portugis berhasil menaklukan Malaka Utara, sebagai


penghasil rempah-rempah pada tahun 1912 Portugis
melakukan hubungan dagang dengan Sultan Hairun dari
Ternate tapi Portugis berusaha memonopoli perdagangan,
menindas rakyat serta memeras rakyat, dan juga
menyebarkan agama kristenn dengan terpaksa, oleh sebab
itu rakyat Maluku terdorong untuk melakukan perlawanan
dan juga dengan terbunuh Sultan Hairun oleh Portugis
maka rakyat Ternate semakin marah dibawah pimpinan
putera Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah Tidore,
Trenate dan Halmahera bersatu padu melawan portugis
pada tahun 1570-1575 dan pada tanggal 28 Desember
1577 Ternate berhasil mengusir Portugis.

e. Perjuangan Rakyat sunda Kelapa

Dipimpin oleh fatahillah atau faletehan yaitu seorang ulama


dari demak rakyat di Sunda Kelapa melakukan perlawanan
terhadap Portugis, dan pada tahun 1527 portugis
terkalahkan,portugis terusir ke malaka.saat itu fatahillah
diberi gelar jayakarta yang berarti kemenangan
akhir,setelah itu kerajan banten berdiri.
2). Perjuangan menentang penjajah belanda

Perjuangan bangsa menentang penjajahan belanda sudah


dimulai pada awal abad 17 sampoai awaln abad
20,perjuangan ini terjadi dimana-mana diseluruh
Nusantara. Dalam point ini kami hanya akan menjelaskan
beberapa dari sekian banyak perjuangan bangsa,yaitu
perang Diponegoro, perang padri, dan peperangan oleh
rakyat Aceh.

Perang Diponegoro. Perang ini dipimpin oleh pangeran


Diponegorgo,yaitu merupakan anggota kerajaan
Yogyakarta. Namun semenjak terjadi perselisihan di antara
keluarga yang juga dicampuri oleh Belanda ia bresama
neneknya pindah ke Tegalrejo, desa di Yogyakarta. Dilar itu
rakyat sangat menaruh harapan pada Pangeran
Diponegoro karena kewajiban kerja dan membayar pajak
oleh Belanda,juga sikap raja yang mengizinkan penyewaan
tanah pada pihak swasta.
Perang ini diawali oleh persengketaan antara Pangeran
dan Belanda. Persengketaan ini terjadi karena pada
tanggal 20 juli 1825 pemasangan tonggak-tonggak jalan
yang dipasang Belanda ke tanah Tegalrejo tidak diizinkan
oleh Pangeran, sehingga membuat amarah pada
Diponegoro dan rakyatnya.

Belanda kemudian melakukan serangan terhadap pasukan


Diponegoro,maka mulailah perang yang dikenal perang
Diponegoro. Dengan dukungan dari pihak yang luas,yaitu
para petani, pangeran dan para ulama, seorang ulama
besar yaitu Kyai Mojo bergabung dengan Diponegoro, dan
juga seorang bangsawan yaitu sentot Alibasyah
Parwirodidjo. Yang kemudian menjadi panglima utamanya.

Pada permulaan perang, pasukan Diponegoro berhasil


merebut beberapa daerah. Pada wal perang ini kekuatan
belanda memang tidak besar sehinggga banyak merugikan
belanda. Pada tahun 1825 sampai 1827 pasukan
Diponegoro selalu unggul dalam perang. Bahkan Jenderal
De Kock pernah menawarkan perdamaian, tapi tidak diberi
tanggapan sehingga belanda menyediakan sayembara
dengan hadiah uang 20 ribu ringgit bagi siapapun yang
bisa menagkap Diponegoro hidup atau mati namun gagal
karena rakyat tetap setia pada Pangrean Diponegoro.

Mulai tahun 1827 Belanda menggunakan taktik ”Benteng


stelsel” yaitu dengan membuat benteng yang saling
berhubungan di setiap daerah yang berhasil dikuasai
sehingga mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro,
taktik ini membawa hasil dengan menyerahnya panglima
Diponegoro yaitu Sentot Alibasyah dan Pangeran
Mangkubumi, kemudian belanda berusaha lagi untuk
membujuk Diponegoro guna mengadakan perundingan
pada tanggal 28 Maret 1830. Namun perundingan ini
merupakan siasat licik jenderal de kock yang berakhir
dengan dutangkapnya Pangeran Diponegoro. Karena itu
sejak awal 1830 perlawanan semakin melemah.

Pada tanggal 3 Mei 1830 Ia diasingkan ke Manado. Tahun


1834 dipindahkan ke Ujungpandang sampai wafatnya
tangtgal 8 Januari 1855.
Perang Padri : Perang Padri terjadi di Minangkabau
Sumatera Barat, yang bermula dari pertentangan dua pihak
yaitu anatara kaum Padri dengan kaum adat. Kaum padri
atau kaum ulama melakukan gerakan perbaikan keadaan
masyarakat di Minangkabau agar kembali kepada ajaran
islam yang murni, gerakan kaum padri ini ternyata
mendapatkan reaksi keras dari kaum adat yang terbiasa
oleh kebiasaan buruk mereka. Perang saudara
dimanfaatkan betul oleh belanda terutama sesudah kaum
adat yang meminta bantuan kepadanya. Akhirnya Belanda
campur tangan dalam peperangan ini. Namun, tuuan
Belanda bukan hanya melawan kaum Padri, tetapi untuk
menanamkan kekuasaannya di Minagkabau. Pada tanggal
18 Pebruari 1821 perang Padri melawan Belkanda di mulai,
perang padri terbagi kedalam tiga masa. Yaitu ; Tahun
1821
-1825 ditandai dengan meluasnya rakyat. Masa kedua
Tahun 1825-1830 yang ditandai dengan meredanya
pertempuran karena belanda melakukan perjanjian dengan
kaum Padri yang lemah. Masa ketiga Tahun 1830-1838
yang diakhiri dengan tertangkapnya para pemeimpin
Padri.Salah satu kekeuatan perlawanan kaum padri adalah
di Bonjol yang di pimpin oleh Tuanku Imam Bonjol
kemudian belanda mendatangkan pasukan dari Batavia
dengan bantuan ini belanda dapat menguasai beberapa
daerah kaum padri. Tahun 1834 Belanda menyerang
Bonjol, mulai tahun 1835 Belanada mengarahkan
pasukannya untuk mengalahkan kaum padri di Bonjol
karena itu pasukan Padri semakin terjepit oleh Belanda
namun selam tahun 1836 kekuatan Padri belum
terapatahkan.
Pada bulan Oktober 1837Belanda menyerang Benteng
Bonjol yang pada akhirnya benteng tersebut adpat
dikuasai. Dan pada tanggal 25 Oktober 1837 Tuanku Imam
Bonjol dan pasukannya menyerah pada belanda. Imam
Bonjol kemudian dibuang oleh belanda ke Cianjur dan
dibuang lagi ke Ambon dan dipindahkan lagi ke Menado
dan Wafat disana yaitu pada tanggal 6 Nopember 1864.
secara umum perlawanan kaum padri dapat dipatahkan
pada tahun 1838.

Perang Aceh yang terjadi pada bulan Maret 1873 belanda


meminta Sultan Aceh yaitu Sulatan Muhammad Daud Syah
untuk menagkui kedaulatan Hindia Belanda namun ditolak
akhirnyta pada tanggal 26 Maret 1873 datang maklumat
perang dari Belanda. Maka dimuailah perang rakyat Aceh.

Pada bulan April 1837 belanda menyerang ke kerajaan


Aceh namun mengalami kegagalan. Pada bulan Desember
1873 Belanda melakukan serangan kedua yang lebih
besar, namun pada ahkirnya belanda berhasil memukul
pasukan Aceh sehingga istana Aceh pun jatuh ke tangan
Belanda namun rakyat Aceh masih merasa merdeka dan
gigih mempertahankan kemerdekaannya.
Belanda kemudian mengirin Dr. Snouck Hurgronje yang
faham tentang agama islam atas nasihatnya belanda mulai
menaklukan Aceh dengan cara memecah belah kekuatan
masyarakatnya, tanggal 11 Pebruari 1899 Belanda
menyerang markas pertahanan Teuku Umar dan gugurlah
Ia. Perjuangannya diterusakan oleh isterinya Cut Nyak Dien
yang kemudian juga dapat ditangkap oleh Belanda. Pada
tahun 1906 dibuang ke Sumedang. Semenatara itu Sultan
Alaudin Muhammad Daud Syah menyerah pada tanggal 20
Januari 1903 dan pada tanggal 6 September 1903
Panglima Polem akhirnya menyerah juga. Maka, dengan
kejadian ini berarti pemerintah Hindia Belanda telah
menanamkan kekuasaannya di Aceh.

Perjuangan menentang penjajah belanda secara gagah


berani dlakukan poleh rakyat diberbagai daerah di
indonesia yang menyebabkan kerugian besar bagi pihak
penjajah belanda juga membawa pengorbanan harta benda
dan jiwa yang besar pula bagi bangsa Indonesia namun
sampai abad ke-20 belanda tidak dapat di usir dari
Indonesia. Kegagalan perjuangan bangsa disebabkan
adanya kelemahan yaitu ;
● Perjuangan bersikap lokal atau kedaerahan.
● Perlawanan terhadap penjajah dilakukan secara
sporadis dan tidak dalam waktu yang bersamaan
● Perjuangan pada umumnya diupimpin oleh pemimpin
yang kharismatik
● Perjuangan menentang penjajah sebelum masa 1908
dilakukan dengan kekerasan senjata.
● Para pejuang dapat diadu domba oleh pihak penjajah,
sehingga perselisihan sering terjadi antara para
pempimpin.
Kelemahan ini menjadi pelajaran yang berarti bagi bangsa
Indonesiadalam menentukan strategi perjuangan pada
masa berikutnya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Perjuangan bangsa indonesia menuju perjuangan di mulai
dengan datangnya bangsa barat yang tadinya hanya
datang untuk melakukan perdagangan serta mencari
rempah-rempah, akan tetapi pada saat itu para bangsa
barat melakukan serta mulai mengeksploitasi sumber daya
alam Indonesia dan juga mulai memonopoli perdagangan
di indonesia. Namun pada tahun 1942 penjajahan atas
bangsa barat rontok oleh balatentara jepang yang berhasil
mengalahkan pihak belanda, perjungan bangsa indonesia
terjadi dalam beberapa periode. Yakni terbagi kedalam
periode sebelum kebangkitan nasional (1908) dan juga
peride setelah kebangkitan nasional. Dan kemudian
pergerakan kepemudaan menajdi pemersatu bangsa
indonesia menuju gerbang kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai