I. Latar Belakang
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis
(Effendi, 2009).
Lansia adalah seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya
mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
(Ratnawati, 2017).
a.Klasifikasi Lansia
b. Karakteristik Lansia
1. Usia
3. Status pernikahan
4. Pekerjaan
Mengacu pada konsep active ageing WHO, lanjut usia sehat berkualitas
adalah proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan mental
sehingga dapat tetap sejahtera sepanjang hidup dan tetap berpartisipasi
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup sebagai anggota masyarakat.
Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI 2016 sumber dana
lansia sebagian besar pekerjaan/usaha (46,7%), pensiun (8,5%) dan (3,8%)
adalah tabungan, saudara atau jaminan sosial (Ratnawati, 2017).
5. Pendidikan terakhir
6. Kondisi kesehatan
a. Diagnosa Keperawatan
b. Tujuan Umum
c. Tujuan Khusus
Untuk dapat memberikan kenyamanan kepada klien agar klien dapat merasakan
rasa aman serta nyaman dan mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kesehatan
klien.
d. Waktu : 30 menit
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
c. Tujuan khusus
Selama 1x30 menit kunjungan, perawat dapat mendapatkan data melalui pengkajian
meliputi :
1) Pengkajian fisik
2) Pengkajian keseimbangan
3) Pengkajian fungsional
a. Kriteria struktur
Pada pertemuan pertama kedua didapatkan data, nenek H mengeluh sakit pada
diderita nenek, penyebab, pencegahan dan tanda gejala dari osteo srtritis. Sehingga
a. Diagnosa
Nyeri
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
c. Tujuan khusus
Selama 30 menit kunjungan, dapat mendapatkan data melalui pengkajian meliputi :
Pada pertemuan pertama kedua dan ketiga didapatkan data, nenek H mengeluh
relaksasi nafas dalam agar nyeri yang di rasakan oleh nenek berkurang.
d. Diagnosa
Nyeri
e. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
f. Tujuan khusus
Selama 30 menit kunjungan, dapat mendapatkan data melalui pengkajian meliputi :
Pada pertemuan pertama kedua ketiga dan ke empat didapatkan data, nenek H
a. Diagnosa
Nyeri
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
c. Tujuan khusus
Selama 30 menit kunjungan, dapat mendapatkan data melalui pengkajian meliputi :
a. Kriteria struktur
Pada pertemuan pertama kedua ketiga ke empat dan ke lima didapatkan data
dan hasil data lengkap, pasien terlihat susah saat mau duduk dan susah saat mau
a. Diagnosa
Intoleransi aktifitas
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
d. Tujuan khusus
Selama 30 menit kunjungan, dapat mendapatkan data melalui pengkajian meliputi :
a. Kriteria struktur
Pada pertemuan ke enam didapatkan data dan hasil data lengkap, pasien
terlihat susah saat mau duduk dan susah saat mau berdiri. Pasien juga tidak dapat
duduk dilantai.
a. Diagnosa
Resiko jatuh
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
c. Tujuan khusus
Selama 30 menit kunjungan, dapat mendapatkan data melalui pengkajian meliputi :
a. Kriteria struktur
Pada pertemuan ke delapan didapatkan data dan hasil data lengkap, pasien
terlihat susah saat mau duduk dan susah saat mau berdiri. Pasien juga tidak dapat
a. Diagnosa
Intoleransi aktifitas, Resiko jatuh
b. Tujuan umum
Setelah pertemuan yang dilakukan, diharapkan data umum dan informasi mengenai
kondisi klien dapat diketahui.
c. Tujuan khusus
Selama 30 menit kunjungan, dapat mendapatkan data melalui pengkajian meliputi :
a. Kriteria struktur
b. Kriteria proses