Perencanaan Menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang
akan diolah untuk memenuhi selera konsumen pasien dan kebutuhan zat
gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang(PGRS, 2014)
Pola menu di RS Adam Malik terdiri dari 3 kali makanan utama dan 2 kali
makanan selingan. Pada pagi hari terdiri dari nasi, lauk hewani, lauk
nabati, dan sayur. Pada siang hari menu yang diberikan terdiri dari nasi,
lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah. Pada malam hari menu yang
diberikan terdiri dari nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah, dan
diberikan makanan selingan 2 kali sehari.
Dalam ruang penyimpanan bahan kering, terdiri dari , susu bubuk, teh,
beras, minyak, mentega, kecap, selai dan lain – lain dengan ketentuan
sebagai berikut:
Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm
Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm
Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm
a. Persiapan lauk
Persiapan lauk di instalasi gizi RSUP. H Adam Malik yaitu dengan tata
cara yaitu dimulai dari bahan makanan yang diterima dari petugas logistic
sesuai dengan permintaan bahan makanan, di bawa ke ruang persiapan
lauk hewani untuk dilakukan kegiatan menyiangi dan memotong bahan
makanan sesuai dengan standar menu dan resep. Lauk hewani yang
telah di potong di hitung dan diberi label untuk disalurkan ke persiapan
sonde, ke pengolahan makanan berdiet dan kepengolahan makanan biasa.
Namun ada juga lauk hewani yang di simpan untuk digunakan besok di
dalam freezer dalam keadaan tertutup dan diberi label jumlah serta tanggal
penyimpanan. Persiapan lauk dilakukan setiap kali pengolahan akan
dimulai dan dilaksanakan oleh pekerja atau orang yang shift pada saat itu.
c. Persiapan susu
Persiapan susu adalah suatu proses mempersiapkan susu yang
berdasarkan resep yang telah di tetapkan seperti susu untuk pasien gagal
ginjal, penyakit hati, anak premature, malnutrisi dan lain sebaginya.Dalam
persiapan susu di instalasi gizi RSUP H. Adam Malik, setiap permintaan
susu diterima oleh penanggung jawab bagian dari persiapan susu dari
ruang administrasi permintaan makanan pasien. Setelah diterima, daftar
permintaan terlebih dahulu dihitung oleh petugas susu untuk mengetahui
jumlah takaran susu yang akan digunakan untuk pencairan susu setiap
pasien. Untuk melakukan perhitungan harus disesuaikan dengan standar
cara pencairan susu lalu kemudian setelah selesai di bawa oleh pramu saji
untuk dilakukan penyeduhan sebelum di distribusikan ke ruang – ruang
pasien.
d. Persiapan sonde
Persiapan sonde dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu hari oleh
masing –masing petugas yang bekerja pada shif subuh, siang dan sore.
Dalam pembuatan sonde yang dilakukan di RSUP H.Adam malik
berdasarkan SOP sebelum makanan didistribusikan dinilai terlebih dahulu
oleh ahli gizi. Setelah sonde diolah selanjutnya diletakkan dalam trolley
untuk selanjutnya di distribusikan oleh pramusaji keruangan pasien.
Prosedur persiapan sonde yaitu :
Makanan cair yang akan diolah dipahami oleh petugas
Bahan makanan yang diterima di cek sesuai kalori
Jumlah porsi makanan cair yang harus disediakan sesuai dengan
laporan rekapitulasi
Jumlah bahan makanan yang akan diolah sesuai dengan jumlah
pasien dan standar porsi makanan cair
Pengolahan makanan cair disesuaikan dengan teknik pemasakan
Makanan cair yang sudah dimasak dinilai oleh ahli gizi sebelum
didistribusi
Makanan cair dibawa kemeja distribusi dalam keadaaan tertutup
f. Persiapan Snack
Pada persiapan snack terbagi menjadi dua yaitu persiapan snack
khusus dan snack biasa. Pada snack khusus, snack di buat oleh petugas
langsung seperti snack untuk penderita Diabetes Militus (DM). sedangkan
untuk snack biasa tidak dibuat langsung oleh pihak rumah sakit namun
dibuat oleh pihak ketiga dan disalurkan ke instalasi gizi yang telah
dibungkus kedalam plastik. Pada persiapan snack di instalasi gizi hanya
membagikan snack yang telah dipersiapkan ke dalam box berdasarkan
penyakit dan jumlah pasien pada setiap ruangan. Snack yang telah dibagi
kemudian diserahkan kepada pramusaji untuk didistribusikan.
8. Penyajian Makanan
Makanan yang sudah matang untuk selanjutnya di salurkan ke pasien
untuk di konsumsi di porsikan kedalam tempat penyajian makanan berupa
ompreng / plato stainless atau piring dan nampan sesuai dengan kelas
pasien. Makanan diberikan berdasarkan kebutuhan dan jenis diet pasien.
Makanan yang telah di tata di dalam ompreng dan diberi barkod / label
selanjutnya dilakukan wrapping agar makanan terhindar dari kontaminasi
bakteri. Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi yaitu
bebas dari kontaminasi, bersih dan tertutup serta dapat memenuhi
kebutuhan diet pasien di rumah sakit. Penyajian makanan dilakukan tiga
kali sehari, dimana untuk makan pagi dilakukan pada pukul 05.30 WIB,
untuk makan siang dilakukan pada pukul 11.00 WIB serta untuk makan
malam pada pukul 17.00. pada proses penyajian dilakukan secara steril
dimana setiap petugas harus menggunakan APD lengkap.
9. Distribusi Makanan
Pendistribusian makanan di instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat H
Adam malik Medan dilakukan oleh petugas satu petugas bertanggung
jawab mendistribusikan makanan untuk satu ruangan. Alat yang digunakan
untuk melakukan distribusi makanan keseluruh ruangan dengan
menggunakan trolley. Makanan yang disajikan berdasarkan jumlah pasien,
diet pasien yang telah ditentukan oleh ahli gizi yang bertugas diruangan.
Pada alat penyajian makanan diberikan barcode/label sehingga
memudahkan pramusaji dalam pendistribusian makanan. Dan ada
perbedaan tempat penyajian makanan antar kelas, pasien S VIP, VIP dan
kelas I penyajian makanan di dalam piring sedangkan pasien kelas II dan
III langsung di dalam ompreng. Petugas pramusaji yang bertugas
mendistribusikan makanan berjumlah 39 orang. Pada instalasi Gizi
Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan, pendistribusian makanan
dengan metode sentralisasi, sedangkan penyajian susu kombinasi
sentralisai dan disentralisasi.