Utang jangka panjang (Long Term Liabilities) adalah kewajiban perusahaan kepada
pihak lain yang pelunasannya di atas satu tahun.
Jenis-jenis utang jangka panjang:
1. Utang Obligasi (Pembahasan Utama)
2. Utang Wesel (Pembahasan Tambahan)
3. Utang Hipotek
4. Utang Sewa
5. Utang Pensiun
Bunga obligasi dapat dibayarkan setahun sekali, setahun dua kali, dan setahun empat
kali. Akan tetapi, kebanyakan obligasi bunganya dibayarkan setahun dua kali. Harga jual
obligasi dinyatakan sebesar persentase tertentu dari nilai nominalnya, yaitu yang dienal
sebagai kurs. Jadi, obligasi yang memiliki nilai nominal Rp10.000.000,- jika ditawarkan
dengan kurs 120, berarti obligasi tersebut akan dijual dengan harga Rp12.000.000,- (120% x
120.000.000).
Ketika seluruh obligasi yang diterbitkan memiliki tanggal jatuh tanggal tempo yang
sama, maka obligasi tersebut dinamakan obligasi berjangka. Sedangkan obligasi yang
memiliki waktu jatuh tempo secara bertahap dinamakan obligasi berseri. Obligasi yang dapat
dikonversi menjadi saham biasa convertible bonds. Obligasi yang dapat ditebus kembali
sebelum jatuh temponya, dinamakan collable bonds
Kreditur (pembeli obligasi) menentukan besarnya harga obligasi yaitu dengan cara
menghitung nilai sekarang dari nominal obligasi (PVPokok) dan nilai sekarang anuitas dari
jumlah bunga yang akan diterima pada setiap akhir interval periode bunga (PV A bunga). Suku
bunga yang dipakai dalam menghitung nilai sekarang adalah tingkat suku bunga pasar yang
diberi simbol “i”. Nilai nominal obligasi menggambarkan nilai obligasi pada saat jatuh
tempo. Sedangkan nilai sekarang menggambarkan harga obligasi yang bersedia dibayar pada
saat ini oleh kreditur kepada debitur. Konsep present value timbul berdasarkan kenyataan
bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh faktor waktu dan tingkat bunga. Jadi, lamanya
umur obligasi dan besarnya tingkat suku bunga pasar akan turut menentukan harga pasar
obligasi.
Dalam neraca, akun diskonto utang obligasi akan dilaporkan sebagai akun pengurang
dari akun utang obligasi. Akun utang obligasi akan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai
nominalnya. Besarnya diskonto utang obligasi akan diamortisasi sebagai penambah beban
bunga sepanjang umur obligasi.
Dalam neraca, akun premium utang obligasi akan dilaporkan sebagai akun penambah
dari akun utang obligasi. Akun utang obligasi akan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai
nominalnya. Besarnya premium utang obligasi akan diamortisasi sebagai pengurang beban
bunag. Ada dua metode yang sering dipakai dalam mengamortisasi besarnya diskonto
premium utang obligasi, yaitu metode garis lurus dan metode bunga efektif. Amortisasi
dengan garis lurus, akan memberikan besarnya amortisasi yang sama untuk setiap bulannya,
sedangkan bunga efektif akan memberikan tingkat bunga yang konstan atas nilai buku
obligasi obligasi pada setiap awal periode dan memeberikan besarnya amortisasi
diskonto/premium yang meningkat untuk setiap periodenya.
Tujuan dari dilakukannya amortisasi adalah agar nilai buku investasi obligasi pada
saat jatuh tempo akan sama dengan nilai nominal obligasi. Jika harga perolehan investasi
obligasi melebihi nilai nominal obligasi, maka amortisasi akan dilakukan dengan cara
mengkredit akun investasi. Tapi jika harga perolehan investasi obligasi lebih kecil
dibandingkan dengan nilai nominalnya, maka amortisasi kan dilakukan dengan cara
mendebet akun investasi. Nilai buku investasi obligasi dihitung dengan cara mengurangkan
harga perolehan investasi dengan besar- nya amortisasi premium atau dengan cara
menjulahkan harga perolehan investasi dengan besar- nya amortosasi diskonto.
Investasi jangka panjang dalam obligasi yang dijual sebelum tanggal jatuh temponya.
Ketika investasi dijual, ayat jurnal harus dibuat untuk menghapus nilai buku investasi
tersebut dari pembukuan kreditur dan mencatat penerimaan kas. Kas bersih yang diterima
sebagai hasil dari penjualan investasi obligasi merupakan selisih antara besarnya harga jual
dengan komisi dan biaya penjualan lainnya yang dibayarkan. Sebelum mencatat penerimaan
kas, penjual seharusnya terlebih dahulu mencatat penerimaan bunga (terhitung sejak bunga
terakhir kali diterima sampai dengan tanggal dimana penjualan dilakukan), dan
mengamortisasi premium atau diskonto (terhitung sejak amortisasi terakhir kali dilakukan
sampai dengan tanggal di lakukannya penjualan).
b. 31 Desember 2016
Beban Bunga 20.000.000
Kas 20.000.000
(10% dari 20.000.000)
2. Wesel bayar tidak diterbitkan pada nilai
Perusahaan penerbit mencatat perbedaan antara nilai nominal dengan present
value (harga jual) nominalsebagai diskon yang diamortisasi sebagai beban bunga
selama umur wesel.
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2016 PT DEF menerbitkan wesel tanpa bunga senilai
500.000.000, dengan periode jatuh tempo selama 5 tahun seharga 296.725.664. suku
bunga implisit wesel tersebut adalah 11%.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan untuk tanggal 1 januari 2016, 31 Desember
2016, dan 31 Desember 2017!
Tanggal Bunga dibayar Beban Bunga Diskon Diamortisasi Nilai Tercatat Wesel
Akuntansi pada wesel bayar dengan kupon/bunga sama dengan akuntansi pada
obligasi. Jika terdapat diskon atau pemium, maka jumlah tersebut diamortisasi selama umur
wesel bayar dengan menggunakan suku bunga efektif.