Anda di halaman 1dari 5

LECTURE NOTES PERTEMUAN 2

UTANG JANGKA PANJANG

Utang jangka panjang (Long Term Liabilities) adalah kewajiban perusahaan kepada
pihak lain yang pelunasannya di atas satu tahun.
Jenis-jenis utang jangka panjang:
1. Utang Obligasi (Pembahasan Utama)
2. Utang Wesel (Pembahasan Tambahan)
3. Utang Hipotek
4. Utang Sewa
5. Utang Pensiun

 Karakteristik Utang Obligasi


Dari sisi debitur, pendanaan/pembiayaan dengan cara menerbitkan obligasi memiliki
beberapa keuntungan dibanding menerbitkan saham. Adapun keuntungannya adalah:
1. Kreditur tidak memiliki hak suara seperti halnya pemegang saham biasa, sehingga
pemilik perusahaan tetap memiliki kendali penuh atas perusahaan.
2. Beban bunga yang dibayarkan atas utang obligasi dapat dikurangkan untuk tujuan
pajak (beban bunga akan mengurangi laba bersih), yang pada akhirnya akan
memperkecil pajak laba perusahaan, sedangkan deviden yang dibagikan kepada
pemegang saham tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak, karena deviden bukan
merupakan penentu besarnya laba/rugi suatu perusahaan.
3. Menghasilkan laba perlembar saham biasa yang lebih besar, karena jika pendanaan
dilakukan dengan cara menerbitkan saham biasa, maka jumlah lembar saham biasa yg
beredar akan menjadi bertambah.
Ketika perusahaan menerbitkan obligasi, maka pembeli bersedia untuk membayarnya
tergantung pada:
1. Nilai nominal obligasi, yaitu nilai yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut
menunjukkan jumlah rupiah yang akan dilunasi pada saat tanggal jatuh tempo obligasi
tersebut tiba.
2. Bunga yang akan dibayar atas utang obligasi, yaitu bunga yang akan dibayarkan
kepada pemegang obligasi.
3. Tingkat suku bunga pasar
4. Lamanya umur obligasi
Pembayaran bunga dihitung sebagai hasil kali antara tingkat suku bunga nominal
dengan nilai nominal obligasi. Nilai tingkat suku bunga ini dipakai untuk menentukan besar-
nya jumlah kas (bunga) yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada kreditur secara
berkala. Besarnya tingkat suku bunga nominal dinyatakan dalam pertahun, misalnya 12 peren
pertahun. Sedangkan tingkat suku bunga pasar adalah tingkat suku bunga yang diminta oleh
kreditur atas sejumlah dana yang dipinjamkannya kepada debitur.
Jika besarnya tingkat suku bunga nominal sama dengan tingkat suku bunga pasar,
maka obligasi tersebut dijual dengan kurs 100, yaitu sebesar nilai nominalnya. Jika tingkat
suku bunga nominal lebih kecil dibanding tingkat suku bunga pasar, maka obligasi tersebut
dijual dengan kurs kurang dari 100, yaitu di bawah nilai nominalnya atau pada tingkat
diskonto. Jika tingkat suku bunga nominal lebih besar dibanding tingkat suku bunga pasar,
maka obligasi tersebut dijual dengan kurs di atas 100, yaitu di atas nilai nominalnya atau
dengan kata lain, dijual dengan harga premium.

Bunga Nominal = Bunga Pasar, maka kurs = 100


Bunga Nominal < Bunga Pasar, maka kurs < 100  Timbul Diskonto
Bunga Nominal > Bunga Pasar, maka kurs > 100  Timbul Premium

Bunga obligasi dapat dibayarkan setahun sekali, setahun dua kali, dan setahun empat
kali. Akan tetapi, kebanyakan obligasi bunganya dibayarkan setahun dua kali. Harga jual
obligasi dinyatakan sebesar persentase tertentu dari nilai nominalnya, yaitu yang dienal
sebagai kurs. Jadi, obligasi yang memiliki nilai nominal Rp10.000.000,- jika ditawarkan
dengan kurs 120, berarti obligasi tersebut akan dijual dengan harga Rp12.000.000,- (120% x
120.000.000).

Ketika seluruh obligasi yang diterbitkan memiliki tanggal jatuh tanggal tempo yang
sama, maka obligasi tersebut dinamakan obligasi berjangka. Sedangkan obligasi yang
memiliki waktu jatuh tempo secara bertahap dinamakan obligasi berseri. Obligasi yang dapat
dikonversi menjadi saham biasa convertible bonds. Obligasi yang dapat ditebus kembali
sebelum jatuh temponya, dinamakan collable bonds
Kreditur (pembeli obligasi) menentukan besarnya harga obligasi yaitu dengan cara
menghitung nilai sekarang dari nominal obligasi (PVPokok) dan nilai sekarang anuitas dari
jumlah bunga yang akan diterima pada setiap akhir interval periode bunga (PV A bunga). Suku
bunga yang dipakai dalam menghitung nilai sekarang adalah tingkat suku bunga pasar yang
diberi simbol “i”. Nilai nominal obligasi menggambarkan nilai obligasi pada saat jatuh
tempo. Sedangkan nilai sekarang menggambarkan harga obligasi yang bersedia dibayar pada
saat ini oleh kreditur kepada debitur. Konsep present value timbul berdasarkan kenyataan
bahwa nilai uang sangat dipengaruhi oleh faktor waktu dan tingkat bunga. Jadi, lamanya
umur obligasi dan besarnya tingkat suku bunga pasar akan turut menentukan harga pasar
obligasi.
Dalam neraca, akun diskonto utang obligasi akan dilaporkan sebagai akun pengurang
dari akun utang obligasi. Akun utang obligasi akan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai
nominalnya. Besarnya diskonto utang obligasi akan diamortisasi sebagai penambah beban
bunga sepanjang umur obligasi.
Dalam neraca, akun premium utang obligasi akan dilaporkan sebagai akun penambah
dari akun utang obligasi. Akun utang obligasi akan dilaporkan dalam neraca sebesar nilai
nominalnya. Besarnya premium utang obligasi akan diamortisasi sebagai pengurang beban
bunag. Ada dua metode yang sering dipakai dalam mengamortisasi besarnya diskonto
premium utang obligasi, yaitu metode garis lurus dan metode bunga efektif. Amortisasi
dengan garis lurus, akan memberikan besarnya amortisasi yang sama untuk setiap bulannya,
sedangkan bunga efektif akan memberikan tingkat bunga yang konstan atas nilai buku
obligasi obligasi pada setiap awal periode dan memeberikan besarnya amortisasi
diskonto/premium yang meningkat untuk setiap periodenya.
Tujuan dari dilakukannya amortisasi adalah agar nilai buku investasi obligasi pada
saat jatuh tempo akan sama dengan nilai nominal obligasi. Jika harga perolehan investasi
obligasi melebihi nilai nominal obligasi, maka amortisasi akan dilakukan dengan cara
mengkredit akun investasi. Tapi jika harga perolehan investasi obligasi lebih kecil
dibandingkan dengan nilai nominalnya, maka amortisasi kan dilakukan dengan cara
mendebet akun investasi. Nilai buku investasi obligasi dihitung dengan cara mengurangkan
harga perolehan investasi dengan besar- nya amortisasi premium atau dengan cara
menjulahkan harga perolehan investasi dengan besar- nya amortosasi diskonto.
Investasi jangka panjang dalam obligasi yang dijual sebelum tanggal jatuh temponya.
Ketika investasi dijual, ayat jurnal harus dibuat untuk menghapus nilai buku investasi
tersebut dari pembukuan kreditur dan mencatat penerimaan kas. Kas bersih yang diterima
sebagai hasil dari penjualan investasi obligasi merupakan selisih antara besarnya harga jual
dengan komisi dan biaya penjualan lainnya yang dibayarkan. Sebelum mencatat penerimaan
kas, penjual seharusnya terlebih dahulu mencatat penerimaan bunga (terhitung sejak bunga
terakhir kali diterima sampai dengan tanggal dimana penjualan dilakukan), dan
mengamortisasi premium atau diskonto (terhitung sejak amortisasi terakhir kali dilakukan
sampai dengan tanggal di lakukannya penjualan).

 Utang Wesel Jangka Panjang


Utang wesel adalah utang jangka panjang yang disertai perjanjian tertulis yang waktu
pelunasannya lebih dari satu tahun.
1. Wesel bayar diterbitkan pada nilai nominal
Contoh; Tanggal 1 Januari 2016, PT ABC menerbitkan wesel bayar pada nilai nominal
Rp200.000.000,- dengan tingka bunga 10% dan periode jatuh tempo 5 tahun. Bunga atas
wesel tersebut akan dibayarkan setiap akhir tahun.
a. 1 Januari 2016
Kas 200.000.000
Wesel Bayar 200.000.000

b. 31 Desember 2016
Beban Bunga 20.000.000
Kas 20.000.000
(10% dari 20.000.000)
2. Wesel bayar tidak diterbitkan pada nilai
Perusahaan penerbit mencatat perbedaan antara nilai nominal dengan present
value (harga jual) nominalsebagai diskon yang diamortisasi sebagai beban bunga
selama umur wesel.
Contoh: Pada tanggal 1 Januari 2016 PT DEF menerbitkan wesel tanpa bunga senilai
500.000.000, dengan periode jatuh tempo selama 5 tahun seharga 296.725.664. suku
bunga implisit wesel tersebut adalah 11%.
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan untuk tanggal 1 januari 2016, 31 Desember
2016, dan 31 Desember 2017!

Tanggal Bunga dibayar Beban Bunga Diskon Diamortisasi Nilai Tercatat Wesel

1 Januari 2016 - - 296.725.664

31 Januari 2016 - 32.639.823 329.365.487

31 Januar 2016 - 36.230.204 365.595.691

1 Januari 2016 Kas 296.725.664


Wesel Bayar 296.725,664

31 Desember 2016 Beban Bunga 32.639.823


Wesel bayar 32.639.823

31 Desember 2017 Beban Bunga 36.230.204


Wesel bayar 36.230.204

Akuntansi pada wesel bayar dengan kupon/bunga sama dengan akuntansi pada
obligasi. Jika terdapat diskon atau pemium, maka jumlah tersebut diamortisasi selama umur
wesel bayar dengan menggunakan suku bunga efektif.

Anda mungkin juga menyukai