LOGIKA MATEMATIKA Murid

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

-1-

LOGIKA MATEMATIKA

I PERNYATAAN DAN KALIMAT TERBUKA SERTA INGKARANNYA


A. Pengertian Pernyataan
Pernyataan adalah suatu kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar
dan salah.
Contoh
Pernyataan Bukan pernyataan
1. 2 bilangan prima ( benar ) 1. apakah 2 bilangan prima ?
2. Parabola y = x2 + 1 , terbuka 2. selamat , kamu lulus
ke bawah ( salah )

B. Kalimat terbuka, peubah / variabel , Konstanta dan Penyelesaian Kalimat Terbuka.


Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang memuat peubah / variabel sehingga belum
dapat ditentukan benar atau salahnya.
Contoh
Kalimat terbuka x2 – x – 2 = 0 , x R
X disebut variabel
- 2 disebut konstanta
kalimat terbuka di atas benar untuk nilai x = ....
x2 – x – 2 = 0
( x – 2 )( x + 1 ) = 0
x = 2 atau x = - 1
jadi kalimat di atas benar untuk x = 2 atau x = - 1
x = 2 dan x = - 1 disebut penyelesaian kalimat terbuka x2 – x – 2 = 0, x R

C. Himpunan Penyelesaian suatu kalimat terbuka


Contoh
Tentukan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka x 2 – 3x – 10 = 0 , x R
Jawab
X2 – 3x – 10 = 0
(x–5)(x+2)=0
x = 5 atau x = - 2

jadi himpunan penyelesaian − 2,5 
D. Negasi atau Ingkaran suatu pernyataan.
Diketahui suatu pernyataan ” p ” maka negasinya disimbolkan ” p ” atau ” ~p” dibaca ”
non p ” atau ” bukan p ” atau ” tidak benar bahwa p ”
Untuk : jika p : 2 adalah bilangan prima maka p : 2 adalah bukan bilangan prima atau
tidak benar bahwa 2 adalah bilangan prima.
Jiak p bernilai benar maka p bernilai salah atau sebaliknya.

II KONJUNGSI , DISJUNGSI , IMPLIKASI DAN BIIMPLIKASI.


A. Konjungsi.
Kongjungsi adalah operasi dalam logika dengan tanda hubung ” DAN ” yang disimbulkan
””
Tabel kebenaran untuk konjungsi dua pernyataan
p Q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
Cara mengingat
Jika salah satu pernyataan bernilai salah maka konjungsi dari dua pernyataan itu bernilai
salah

B. Disjungsi.
Disjungsi adalah operasi dalam logika dengan tanda hubung ” atau ” yang disimbolkan ””

Tabel kebenaran untuk konjungsi dua pernyataan


p Q pq
B B B
-2-

B S B
S B B
S S S
Cara mengingat
Jika salah satu pernyataan bernilai benar maka disjungsi dari dua pernyataan itu bernilai
benar.
Menentukan nilai x agar kalimat ” p(x)  q ” dan ” p(x)  q ” bernilai ” benar atau salah ”
Contoh
1. tentukan nilai y agar pernyataan berikut bernilai benar : ” dua bukan bilangan
prima atau 2log y = 3 ”
jawab
Agar bernilai benar 2log y = 3 harus benar , 2log y = 3 benar untuk y = 23
=8
2. Tentukan nilai y agar pernyataan berikut bernilai salah : ” sin2 + cos2 = 1 dan
cos y = 0,5 , y di kuadaran IV ”
Jawab
Agar bernilai salah maka cos y = 0,5 harus bernilai salah , maka cos y = 0,5 yang
benar y = 3000
Jadi agar salah maka y ≠ 3000

C. Implikasi ( pernyataan bersyarat ).


Diketahui dua pernyataan p dan q, implikasi dari p dan q disimbolkan dengan ” p→ q ”atau
” p  q ” ( p disebut sebab / alasan dan q disebut kesimpulan ).
Simbol / notasi ” p → q ” dibaca
1. jika p maka q
2. q jika p
3. p hanya jika q
4. p syarat cukup bagi q
5. q syarat perlu untuk p
Tabel kebenaran untuk implikasi ” p → q ”
P Q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh
1. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut :
2. Tentukan nilai x yang menyebabkan implikasi ” jika 2x + 1 = x – 2 maka 3x + 2 < 2x
, x R ” bernilai benar
Jawab
3x + 2 < 2x  3x – 2x < - 2  x < - 2
catatan
jika p dan q masing – masing merupakan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka
p(x) dan q(x) pada himpunan semesta S, maka “ p(x) → q(x) bernilai benar jika P 
Q„
Implikasi Logis
Pada pernyataan majemuk “ p(x) → q(x) ” jika pada setiap pengantian nilai x yang
menjadikan kalimat p(x) benar akan menjadikan kalimat q(x) benar pula, maka pernyataan
majemuk ” p(x) → q(x) ” disebut implikasi logis.
Contoh
Jika x = 2 maka x – 2 = 0

D. Biimplikasi ( Implikasi dwiarah )


Diketahui pernyataan p dan q maka biimplikasi dari p dan q disimbolkan ” pq ” atau ”
pq ” yang dibaca :
1. p jika dan hanya jika q
2. jika p maka q dan jika q maka p disimbolkan ” (p→q) (q → p) ”
3. p syarat perlu dan cukup bagi q
4. q syarat perlu dan cukup bagi p
Tabel kebenaran untuk ” p  q ” adalah
P Q pq
B B B
B S S
S B S
S S B
-3-

Biimplikasi dalam bentuk p(x)  q(x)


Biimplikasi p(x)  q(x) akan bernilai benar jika himpunan kalimat terbuka p(x) dan q(x)
adalah sama.
Contoh
Jika x = 1 maka 3x + 5 = 8 dan jika 3x + 5 = 8 maka x = 1
Biimplikasi logis
Biimplikasi logis p(x)  q(x) disebut biimplikasi logis jika nilai x sehingga p(x) benar maka
q(x) juga benar dan sebaliknya
Contoh
x  3 jika dan hanya jika 2x + 1  7

LEMBAR KEGIATAN SISWA ( PORTOFOLIO ).


Lengkapilah titik – titik berikut!
1. Tentukan nilai x agar pernyataan beikut benar !
1
a) 3
log x = 4 atau 32.9 − 2 = −
9
b) cos  = 0 dan 2 sin x = 1 , 0 < x < 900
2
1
c) jika sec x = 2
maka x − x − 2  0
cos x
x +1
d) 36 kelipatan dari 3 jika dan hanya jika 0
2x − 6
e) sin2x – cos2x = - 1 syarat prlu untuk tan x = 1 , 1800 < x < 2700
jawab
1
a) karena 32.9 − 2 = − ( salah ), maka 3log x = 4 harus benar. Agar benar
9
x = (.....)..... = ......
b) Agar benar 2 sin x = 1 ( harus benar ).
Sin x = .....
x = ............
1
c) Karena sec x = ( benar ) maka x2 – x – 2  0 harus benar
cos x
Agar benar x2 – x – 2  0
( x ..........)( x ...........)  0
jadi ......................
x +1
d) Karena 36 kelipatan dari 3 benar maka  0 harus ...........
2x − 6
x +1
Agar .................. , 0
2x − 6
Harga nol : x = ............ atau x = ............
Jadi ............
e) Karena sin2x – cos2x = - 1 adalah ........... , tan x = 1 harus ...........
Agar ……………. Tan x = 1 maka x ……………

2. Lengkapilah tabel berikut


a)
p q ~p ~p  q ~p  q
B B S ... ...
B S ... ... ...
S B ... ... ..
S S ... ... ...
b)
p q ~q p →~ q p ~ q
B ... S ... ...
B ... ... ... ...
S ... ... ... ..
S ... ... ... ...
-4-

c)
p q ~q ~q  p ~q → p (~qp)→~q
B B S S … …
B S … … … …
S B … … … …
S S … … … …

d)
p q ~p ~q ~p q ~p~q (~pq)(~p~q)
B B S
B S ...
S B ...
S S ...
e)
p q r ~q p~q qr (p~q)→(qr)
B B …
B … S
B S …
B … …
S … B
S … …
S … …
S … …

3. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut


a) 2log 8 = 3 atau 3 bilangan komposit
b) jika sin2x + cos2 x = 1 maka sin 2  = - 1
c) 8x – 1 = 4 , x = 5/3 dan 48 = 4 3
d) log a + log b = log ab jika dan hanya jika ( 2log 3 )( 3log2 ) = 1
e) 5 bilangan prima syarat cukup bagi 5 bilangan ganjil.
Jawab
a) p  q ( B ) jika salah satu benar
p : 2log 8 = 2log 2... = ..... jadi ......
b) p : sin2 x + cos2 x = 1 adalah pernyataan ………..
q : sin 2 = sin ( ….)o = …… pernyataan ………..
jadi p → q adalah …………..

c) p : 8
x −1
= 4  23 ( )
x −1
= 2....  2....−.... = 2....  .... = .....  x = ..... ( …)
q: 48 = (...)(....) = ..... ..... ( …. )
jadi pernyataan p  q = ………
d) p : log a + log b = log ab ( ........)
q :( 2log 3 )( 3log 2 ) = ....log ........ = ...........( ..... )
jadi pq ( ......... )
e) p : 5 bilangan prima ( ......)
q : 5 bilangan ganjil ( ...... )
jadi p syarat cukup bagi q ( ...... )

E. Tugas
1. Buatlah lima contoh kalimat yang merupakan pernyataan dan tiga contoh kalimat yang
bukan pernyataan.
2. Buatlah masing – masing sebuah kalimat majemuk yang menggunakan operasi kongjungsi
, disjungsi, implikasi dan biimplikasi kemudian tentukan nilai kebenarannya!

III PERNYATAAN MAJEMUK.


A. Pengertian
Pernyataan majemuk adalah yang dibentuk dari beberapa pernyataan tunggal ( komponen
) yang dipakai dengan menggunakan kata hubung logika.
-5-

Contoh
~p→q
(pq)r
B. Pernyataan majemuk yang ekuivalen.
Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen jika untuk semua kemungkinan nilai
kebenaran komponen – komponen selalu mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh
Perhatikan tabel berikut !
p q ~p ~pq p→q
B B S B B
B S S S S
S B B B B
S S B B B

Kolom 3 dan 4 bernilai sama sehingga ( ~ p  q ) ekuivalen dengan p → q yang ditulis (


~pq)p→q
Sifat – sifat operasi dalam logika
1. Komutatif :pqqp
pqqp
2. Assosiatif :p(qr)(pq)r
p ( q  r )  ( p  q )  r
3. Distributif :p(qr)(pq)(pr)
p ( q  r )  ( p  q )  ( p  r )
4. De Morgan : ~ ( p  q )  ~ p  ~ q
~(pq)~p~q
5. Ingkaran rangkap : ~ ( ~ p )  p
6. Idempoten :ppp
ppp
7. Identitas :pBB
pSp
pBp
pSS
8. Kesetaraan : ( ~ p  q )  p → q
p  q  ( p → q )( q → p )
9. Komplemen :p~pB
p~pS
10. Tautologi
Sebuah kalimat majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan nilai
kebenaran
Contoh
( p  q ) → p selalu bernilai B
11. Kontradiksi
Sebuah kalimat yang benilai salah untuk semua kemungkinan nilai kebenaran misalnya
~p~(p→q)
C. Ingkaran / negasi Konjungsi , Disjungsi , Implikasi dan Biimplikasi.
1. ~ ( p  q )  ~ p  ~ q
2. ~ ( p  q )  ~ p  ~ q
3. ~ ( p → q ) p  ~ q
4. ~ ( p q )  ( p  ~ q )( q  ~ p )

IV HUBUNGAN KONVERS , INVERS DAN KONTRAPOSISI.


Jika diketahui implikasi p → q maka :
1. Konvers :q→p
2. Invers :~p→~q
3. Kontraposisi :~q→~p
p q p→ q q→p ~p→~q ~q→~p
B B B B B B
B S S B B S
S B B S S B
S S B B B B
Dari di atas disimpulkan bahwa
p→q~q→~p
~p→~qq→p
-6-

contoh
1. tentukan negasi dari invers implikasi ” jika ibu pergi ke pasar maka adik menangis”
jawab
invers ” Jika ibu tidak pergi ke pasar maka adik menangis ”
Negasinya ” Ibu tidak pergi ke pasar dan adik tidak menangis ”
2. Tentukan kontraposisi dari konvers implikasi ” p →( q  ~ r ) ”
Jawab
Konvers ( q  ~ r )→ p
Kontraposisi dari konversnya ~ p → ( ~ q  r )
Ternyata kontraposisi dari konvers implikasi sama dengan invers dari implikasi tersebut

V PERNYATAAN BERKUANTOR.
A. Kuantor universal ( umum )
Kata yang digunakan : semua , setiap , seluruhnya
Simbol yang dipakai ” Ax ” atau ” x ” dibaca ” setiap x ”
Contoh semua siswa SMA berseragam OSIS
B. Kuantor eksistensial ( khusus )
Kata yang digunakan : ada , beberapa , sebagian , terdapat
Simbol yang dipakai ” Ex “ atau “ x “ dibaca “ ada x “
Contoh ada bilangan prima yang genap
C. Negasi pernyataan berkuantor.
1. Diketahui pernyataan p : ” x P(x) ” dibaca ” setiap x berlaku sifat P(x) ” maka ~ p :
Ex ~P(x) dibaca ” ada x yang tidak berlaku sifat P(x) ”
2. Diketahui pernyataan q : ”Ex Q(x) ” dibaca ” ada x berlaku sifat Q(x) ” maka ~ q : ”
Ax ~Q(x) ” dibaca ” setiap x berlaku sifat bukan Q(x) ”
Contoh
p : semua warga menginginkan pemimpin yang tidak korupsi
~ p : ada warga yang menginginkan pemimpin yang korupsi
q : Beberapa bilangan ganjil habis dibagi 3
~ q : semua bilangan ganjil tidak habis dibagi 3
LEMBAR PORTOPOLIO
1. Tentukan konvers , invers dan kontraposisi dari implikasi
a) Jika bulan bersinar terang maka langit cerah sekali
b) ( p  q )→ r
c) cos 3 = 0,5 atau nilai maksimum y = cos ax adalah 1
2
d) ~ p  q
jawab
a) konvers
invers
kontraposisi
b) konvers r →( p  q )
invers
kontraposisi
c) diubah dulu menjadi : jika cos 3  0,5 maka ......
2
konvers
invers
kontraposisi
d) diubah dulu menjadi : ~ p  q  ....→ .......
konvers
invers
kontraposisi
2. Tentukan nilai dari pernyataan majemuk berikut !
a) q → ~ p
b) ~ q → ( ~ q  p )
c) ( p  q )  ~ p
d) ( p  ~ r ) → q
jawab
a) karena ada 2 pernyataan maka tabelnya terdiri 4 baris
p q ~p q→~p
B B
B S
S B
S S
-7-

b)
p q ~qp ~q→(~qp)
B
B
B
S
c)
p q ~qp ~q→(~qp)
B
S

d) Karena ada 3 pernyataan maka tabelnya terdiri 8 baris

p q r
B B B
B B S
B ... ..
B .. ..
S B ..
S .. ..
S .. ..
S S ..

3. Tunjukkan pernyataan majemuk berikut, apakah merupakan tautologi , kontradiksi atau


bukan keduanya.
a) q → ( p  q )
b) (( p  q )  ~ p )→ q
c) ( p  q )→ p
d) ( p  q ) ( ~ p  q )
jawab
a) q → ( p  q )
cara 1
dengan sifat – sifat operasi logika
q→(pq)~p(pq)
 ( ~ p  p )  ...
 B  ...
 ....
cara 2
dengan tabel kebenaran

p q pq q→(pq)
B
B
S
S
Karena kolom terakhir bernilai ........... semua maka tautologi
b) (( p  q )  ~ p )→ q
dengan tabel kebenaran

p q ~p pq (p  q ) ~ p (( p  q )  ~ p )→ q
B
B
S
S
c) ( p  q )→ p
dengan tabel kebenaran
p q p q ( p  q )→ p
B
B
S
S
-8-

d) ( p  q ) ( ~ p  q )
dengan tabel kebenaran

p q (~pq) ( p  q ) ( ~ p  q )
B
B
S
S
4. Tentukan negasi dari pernyataan
a) Jika semua bilangan prima ganjil maka 2 bukan bilangan prima
b) Gajah tidak punya taring dan kucing mengeong
c) Bulan bersinar di malam hari atau 4 faktor dari 24
d) ( ~ p  q )→ r
e) p  q
jawab
a) Negasi dari p → q adalah ...
Jadi negasi pernyataan di atas adalah ....
b) ~ ( p  q ) = ....
jadi negasinya ...
c) ~ ( p  q )  ...
jadi negasinya
d) ~ (( ~ p  q )→ r ) = ......
e) ~ (p  q ) = .....

VI PENARIKAN KESIMPULAN.
Penarikan kesimpulan dai suatu argumen didasarkan dari beberapa pernyataan yang benar (
disebut premis ) sehingga didapatkan suatu kesimpulan ( konklusi ) yang benar.
Suatu argumen dikatakan sah ( valid ) jika dapat dibuktikan konjungsi dari premis –premisnya
adalah benar atau merupakan sebuah tautologi.
Cara sederhana untuk membukikan suatu argumen itu sah ( valid ) atau tidak adalah dengan
bantuan tabel kebenaran
Contoh
Selidiki apakah penarikan kesimpulan berikut valid
Luthfi tidak rajin belajar atau ia naik kelas
Luthfi rajin belajar
Kesimpulan luthfi naik kelas
Jawab
Misal p = luthfi rajin belajar
q = luthfi naik kelas
sehingga kalimat di atas dapat disimbolkan
premis 1 :~pq (B)
premis 2 :p (B)
konklusi :q (B)
Perhatikan tabel kebenaran ( ( ~ p  q )  p ) → q berikut !
p q ~p (~pq) (~pq)p ((~pq)p)→q
B B S B B B
B S S S S B
S B B B S B
S S B B S B

Dari tabel terlihat bahwa ( (~ p  q ) p )→ q merupakan tautologi jadi kesimpulan dari di


atas valid
Berbagai pola penarikan kesimpulan
A Modus ponen
Premis 1 :p→q (B )
Premis 2 :p (B )
Konklusi :q (B )
B Modus tollens.
Premis 1 :p→q (B )
Premis 2 :~q (B )
Konklusi :~p (B )
-9-

C Silogisma.
Premis 1 :p→q (B)
Premis 2 :q→r (B)
Konklusi :p→r (B)
D Silogisme disjungtif
Premis 1 :pq (B)
Premis 2 :~q (B)
Konklusi :p (B)
E Kombinasi dua argumen modus ponens ( dilema konstruktif ).
Premis 1 : (p→q)(r→s)( B )
Premis 2 :pr (B)
Konklusi :qs (B)
F Kombinasi dua argumen modus tollens ( dilema destruktif ).
Premis 1 : (p→q)(r→s)( B )
Premis 2 :~q~s (B)
Konklusi :~p~r (B)

G Konjungsi.
Premis 1 :p (B)
Premis 2 :q (B)
Konklusi :pq (B)
H Addition ( penambahan )
Premis 1 :p (B)
Konklusi :pq (B)

Catatan
Untuk membuktikan suatu argumen dari beberapa premis, bentuklah ke pola- pola penarikan
kesimpulan diatas, jika ternyata sulit gunakan tabel kebenaran
Contoh
Apakah penarikan kesimpulan berikut valid ?
Premis 1 :~pq (B)
Premis 2 :p→q (B)
Konklusi :q (B)
Bukti dengan tabel
p q ~p ~p  q p→ q q ((~pq)(p→q))→q
B B S S B B B
B S S S S S B
S B B B B B B
S S B S B S B
Pada tabel diatas pada kolom terakhir menunjukkan tautologi karena nilai kebenaran B semua
sehingga argumen valid
- 10 -

VII BUKTI LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG.


Sebuah rumus / dalil / teorema dapat dibuktikan kebenarannya dengan mengambil kesimpulan
yang didasarkan pada pernyataan – pernyataan yang benar ( misalnya definisi , aksioma atau
sifat ) dan dari dalil – dalil lain yang telah dibuktikan benar.
A Bukti langsung.
Cara penarikan kesimpulan dengan silogisma , modus ponen , modus tollen dan lain – lain
seperti di atas merupakan contoh – contoh bukti langsung
Contoh
Buktikan bahwa untuk semua a dan b  R maka berlaku ( a – b )2 = a2 – 2ab + b2
Jawab
( a – b )2 = ( a – b )( a – b ) ( definisi perpangkatan )
= a(a - b) – b( a – b ) ( distributif perkalian )
= a2 – ab – ba + b2 ( distributif perkalian )
= a2 – ab – ab + b2 ( komutatif pekalian )
= a2 – 2ab + b2 ( definisi penjumlahan )

B Bukti tak langsung.


Jika akan membuktikan kebenaran sebuah pernyataan tunggal p maka dilakukan dengan
cara kontradiksi yaitu dengan membuktikan ~ p salah. Karena ~ p salah maka p haruslah
benar.

Contoh
Dengan bukti tak langsung buktikan kebenarannya :
1. 3 adalah bilangan irrasional
jawab
misal p : 3 adalah bilangan irasional
~ p: 3 bukan bilangan irasional
~ p bernilai salah jadi pastilah p benar
2. jika n genap maka n2 genap n  bilangan bulat.
Jawab
Misal p : n genap
q : n2 genap
jadi p → q ( implikasi )
akan dibuktikan kontraposisinya ~ q → ~ p benar
yaitu jika n2 bukan bilangan genap maka n bukan bilangan genap
jelas bahwa ~ q → ~ p benar jadi p → q benar

VIII BUKTI DALAM MATEMATIKA DENGAN INDUKSI MATEMATIKA


1. pengertian induksi matematika.
Induksi matematika adalah proses pembuktian teorema / pernyataan dari kasus-kasus
khusus yang harus berlaku untuk setiap bilangan asli.
2. Langkah – langkah pembuktian dengan induksi matematika
a) Dibuktikan apakah benar teorema tersebut berlaku untuk n = 1 ( bilangan asli terkecil
) pada kasus tertentu pengambilan n tidak harus 1
b) Dianggap teorema tersebut benar untuk n = k , k  A
c) Dibuktikan apakah teorema tersebut benar untuk n =k+ 1 jika benar maka disimpulkan
teorema tersebut berlaku untuk semua nilai n.
Contoh
Dengan induksi matematika buktikan bahwa untuk nA berlaku 2 + 4 + 6 + ..+ 2n = n2
+n
Jawab
• untuk n = 1
ruas kiri 2n = 2.1 = 2
ruas kanan n2 + n = 1 + 1 = 2 jadi benar
• untuk n = k dianggap benar, sehingga berlaku 2 + 4 + 6 + ...+ 2k = k2 +k
• akan dibuktikan apakah benar untuk n = k + 1
2 + 4 + 6 + ....+ 2k + 2 ( k + 1 ) = k2 + k + 2 ( k + 1 )
= k2 + k + 2k + 2
= k2 + 3k + 2
= k2 + 2k + 1 + k + 1
= ( k + 1 )2 + ( k + 1 )
- 11 -

jadi terbukti benar untuk 2 + 4 + 6 + ... + 2k + 2 ( k+1 ) = ( k + 1) 2 + ( k+ 1 )

Anda mungkin juga menyukai