Anda di halaman 1dari 2

Raden M Aldaffa Maulana L Cipta Karsa 101218074/GL-2018

Sesi 1 : Membangun Geologi Indonesia

Sesi pertama ini, materi perkuliahaan dibawakan oleh bapak Dr. Eko Budi Leloni selaku
oleh Bapak Kepala Badan Geologi dengan membahas topik mengenai “Membangun Geologi
Indonesia”.

Gambar 1. SEJARAH KEGIATAN GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA


(Badan Geologi)

Indonesia berada diantara 3 lempeng tektonik utama dunia dan mendapatkan sebutan
sebagai pacific ring of fire. Aspek Geologi tersebut memberikan dampak positif bagi sumber daya
alam yang terkandung seperti kesuburan tanah yg tinggi,128 cekungan sedimen,dll. Namun tidak
selalu membuahkan hasil positif, terdapat pula dampak negatifnya yaitu ancaman gunung api,
gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor. Untuk itu, dalam pengembangan suatu pertambangan
dengan tujuan untuk mengeksplor sumber daya alam yang terkandung perlu memperhatikan
strategi mitigasi bencana geologi ke depan dengan cara penguatan kajian geologi seperti pemetaan
kawasan rawan bencana, penguatan monitoring, perluasan sosialisasi yang bertujuan untuk
mengurangi jatuhnya korban jiwa, harta, serta dampak sosio-ekonomi.
Kemudian, kegiatan pertambangan di Indonesia sudah ada sejak penjajahan Belanda atau
sekitar 1859 yang diprakarsai oleh Din Van het niet schwarzen lalu dilanjutkan oleh Kogo
Zimusho pada era penjajahan Jepang dan kemudian berlanjut hingga saat ini yang di Kelola oleh
Badan Geologi. Tugas maupun fungsi yang dijalankan oleh Badan Geologi didasari oleh UUD
1945 mengenai Sumber daya Geologi, Bencana Geologi, dan Lingkungan dengan fungsinya yaitu
untuk melakukan kegiatan penelitian dan pelayanan terutama dibidang Geologi. Terdapat beberapa
aspek dalam pembangunan berkelanjutan terutama pada bidang geologi, yaitu Agrogeology,
Climate Change, Energy, Engineering Geology, Geohazard, Geoheritage & Geotourism,
Hydrogeology & Contaminant Geology, dan Minerals & Rock Materials. Kedelapan aspek
tersebut menjadi peranan penting bagi badan geologi, terutama untung membangun suatu
tantangan yang didukung terhadap dengan membangun lingkungan hidup, meningkatkan
Raden M Aldaffa Maulana L Cipta Karsa 101218074/GL-2018

ketahanan bencana dan perubahan iklim yang kemudian akan memperkuat ketahanan ekonomi
untuk pertumbuhan yang berkualitas dan memperkuat infrastruktur Indonesia.

Gambar 2. Peta Wilayah Eksplorasi Panas Bumi 2015-2025 (Badan Geologi)

Saat ini telah berkembang energi terbarukan, contoh nya adalah panas bumi. Indonesia
merupakan penghasil panas bumi terbesar kedua di Dunia. Kegiatan eksplorasi panas bumi di
Indonesia telah berjalan hingga saat ini, setidaknya terdapat sumber daya cadangan panas bumi
sebesar 23.765,5 MW dengan wilayah pengembangan sebanyak 64 WKP & 14 WPSPE. Dari
potensi tersebut, maka Indonesia dapat memproduksi listrik sebesar 3.916 GWh (Badan Geologi,
Desember 2020). Namun yang menjadi tantangannya masalah regulasi, sumber daya manusia, dan
kurangnya investor yang menjadikan potensi cadangan tersebut, baru sekitar 357 lokasi lapangan
yang tereksplorasi dengan jumlah yang dihasilkan sebanyak 2.130,7 Mwe. Terhitung sejak tahun
2016, kegiatan eksplorasi panas bumi terus bertambah banyak.

Anda mungkin juga menyukai