TINJAUAN UMUM
3.1 Umum
I
4. Sistem Pengendalian Biaya
5. Sistem Pengendalian Waktu
II
3.3 Sistem Pengendalian Material / Bahan
1. Semen
2. Pasir
3. Batu kali
4. Kayu
5. Paku
6. Air
7. Tripleks
8. Batako
III
9. Kawat
10. Batu pecah dan lainnya
IV
2. Truck
Alat angkut atau Truck merupakan alat yang paling dominan
dalam pekerjaan konstruksi. Banyak keterlambatan proyek
disebabkan oleh tidak dikelolanya penggunaan alat angkut ini. Alat
angkut ini digunakan sebagai pengangkut pasir, batu pecah, besi
beton dari toko pembelian, semen, dan batu kali dari luar lokasi
sebagai material-material yang diperlukan.
3. Stamper
Mesin stamper pemadat tanah merupakan alat konstruksi yang
digunakan untuk memadatkan tanah timbun maupun tanah asli
kohesif dalam pengerjaan konstruksi.
V
Gambar 3.3 Stamper
Sumber: Dokumentasi Lapangan.
4. Concrete Mixer
Dalam pelaksanaan pekerjaan beton telah banyak digunakan
mesin aduk beton atau molen seperti yang digunakan pada proyek ini
khususnya pada pembuatan campuran untuk lantai kerja, pasangan
dinding, dan plesteran. Dengan mesin ini hasil adukan akan tercampur
lebih merata dan lebih sempurna.
VI
3.4.2 Alat Bantu
Upah atau gaji bagi para tenaga merupakan imbalan atas jasa yang telah
diberikan sekaligus perangsang yang dapat memotivasi semangat kerja. Upah
tersebut diberikan berdasarkan kesepakatan antara pemilik proyek dengan tenaga
kerja. Ada tiga cara pembayaran upah yaitu:
Pada sistem ini, tenaga kerja dibayar dua kali sebulan atau satu kali
dalam dua minggu yaitu pada pertengahan dan akhir bulan berdasarkan waktu
kerja selama sehari, ketrampilan, tanggung jawab dan jenis pekerjaan.
1. Keuntungan :
a. Kontraktor bisa membayar upah sesuai dengan Upah Minimum
Regional (UMR), dimana kontraktor lebih bebas menentukan
besar upah potensial yang menguntungkan atau berdasarkan
evaluasi kerja harian.
VII
b. Kontraktor bebas menambah atau mengurangi jumlah tenaga
kerja sesuai kebutuhan.
2. Kerugian :
a. Tenaga kerja cenderung mengulur-ulur waktu penyelesaian
sehingga biaya dari kontraktor semakin bertambah.
b. Tenaga kerja tidak merasa bertanggung jawab atas pekerjaannya.
1. Keuntungan :
a. Tenaga kerja bekerja dengan penuh tanggung jawab.
b. Target pekerjaan tercapai dengan optimal.
2. Kerugian :
a. Kurangnya pengawasan yang baik.
b. Tenaga kerja cenderung mengabaikan mutu pekerjaan.
Sistem ini diterapkan pada tenaga kerja tetap dengan waktu kerja yang
lama, dan upah yang diberikan tergantung pada masa kerja atau keahlian tenaga
kerja tersebut.
1. Keuntungan :
VIII
2. Kerugian :