NAMA :
1. DELLA YUVITA 8. SARI RHOMADONA. D
2. DWI USWATUN KHASANAH 9. MUTIARANI VISCA SARI
3. DEWI RADIATAN ADAWIYA 10. UNTARI CAHYAWATI
4. ENDANG EKA YULIANI 11. TOMY DWI SAPUTRA
5. HALIMAH 12. REMBO DYAN’S. P
6. MERISKA PERMATA SARI 13. WASILATUN NASIA
7. PUTRI RHAMADANI
Segala Puji Syukur bagi Sang Kholik yang telah memberikan rahmat dan hidayah yang
telah dilimpahkan sebagai sumber kekuatan hati dan peneguhan iman sampai akhirnya
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny.P dengan Post Operasi Sectio Caesarea atas
PECAH DINI)
di Ruang RawatInap Ruang ANNISA Rumah Sakit SITI AISYAH” tanpa nikmat
sehat yang diberikan oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk menyelesaikan
Penulisan Laporan Ujian Hasil Pengamatan Kasus mendapat arahan, bimbingan dan
nasehat dari berbagai pihak dalam menyusun, membuat dan menyelesaikan Laporan
Ujian Hasil Pengamatan Kasusini. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Yth. Ibu Ns.Indah Dewi Ridawati,M.Kep, selaku pembimbing dan
pembimbing akademik dan Ibu Ns. Aprita Dina Utami, S. Kep selaku pembibing Lapangan
Akhir kata Kepada ALLAH SWT jualah Penulis menyerahkan segalanya dan
berharap semoga Laporan Kasus ini bisa diterima dan dapat dijadikan bahanbacaan
2
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus................................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Penulis...................................................................... 4
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan................................................... 4
1.3.3 Bagi Institusi RumahSakit............................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar Sectio Caesarea
2.1.1 Pengertian......................................................................... 5
2.1.2 Anatomi Fisiologi.............................................................. 5
2.1.3 Etiologi.............................................................................. 8
2.1.4 Manifestasi Klinis.............................................................. 10
2.1.5 Patofisiologi /WOC........................................................... 10
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang................................................... 14
2.1.7 Penatalaksanaan............................................................... 14
2.1.8 Komplikasi....................................................................... 14
2.1.9 Konsep Teori Cpd (Cephalopelvic Disproportion)
Dan Kpd (Ketuban Pecah Dini) ......................................... 15
2.1.10 KonsepPostPartum.......................................................... 17
4
2.2 Asuhan Keperawatan Teoritis
2.2.2 Diagnosa........................................................................... 32
2.2.3 Intervensi.......................................................................... 33
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Insisi Sectio Caesarea................................................................ 5
Gambar 2.2 Genitalia Eksterna .................................................................... 6
Gambar 2.3 Genitalia Interna ....................................................................... 7
6
DAFTAR TABEL
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2010 Menurut World Health
maternal di Asia Tenggara menyumbang hampir 1/3 jumlah kematian maternal yang
terjadi secara gelobal. Indonesia sebagai Negara berkembang mempunyai AKI yang
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukan bahwa
hidup. Angka ini masih sangat jauh dari target tujuan pembangunan millennium
2015. (Depkes RI, 2013). Hasil data dari Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar ) tahun
2013, angka ibu melahirkan dengan Sectio Caesarea priode lima tahun terakhir di
Indonesia sebesar 15,3% dengan rentang tertinggi 63.5%. Indikasi untuk Sectio
Caesarea adalah ketuban pecah dini 5,49%, preeklamsi 5,14%, Perdarahan 4,40%,
jalan lahir tertutup 2,3%, gawat janin 14%, plasenta previa 11%, riwayat Sectio
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam
keadaan utuh sertaberat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2009 ), Sedangkan cpd adalah
8
cephalopelvic disproportion ketidak sesuaian antara ukuran kepala bayi dengan ukuran
KPD adalah pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan yang terjadi pada
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarikdan termotivasi untuk menyusun laporan
Karya Tulis Ilmiah dengan mengambil kasus berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.
DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) Diruang Rawat Inap ANNISA Rs. Siti Aisyah 2021”.
9
1.2 TujuanPenulisan
1.2.1 TujuanUmum
1.2.2 TujuanKhusus
1.2.2.1 Mampu menyusun konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan Post
KPD (KETUBAN PECAH DINI) di ruang rawat inap KebidananANNISA Rs. Siti Aisyah
Tahun 2021
asuhan keperawatan pada klien dengan Post Operasi Sectio Ceasarea atas Indikasi CPD
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) di ruang rawat inap Kebidanan
1.2.2.4 Mampu menyusun perencanaan pada asuhan keperawatan klien dengan Post
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) nap Kebidanan ANNISA Rs. Siti
10
dengan Post Operasi Sectio Caesarea atas Indikasi CPD (CEPHALOPELVIC
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) di ruang rawat inap Kebidanan
1.2.2.6 Mampu melaksanakan evaluasi pada asuhan keperawatan klien dengan Post
KPD (KETUBAN PECAH DINI) di ruang rawat Inap kebidanan RS. Siti Aisyah Tahun 2021.
1.2.2.7 Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada klien dengan Post Operasi
(KETUBAN PECAH DINI) di ruang rawat inap Kebidanan Annisa RS. Siti Aisyah Tahun
2021.
1.2.2.8 Mampu membandingkan konsep dasar dengan tinjauan kasus pada asuhan
keperawatan klien dengan Post Operasi Sectio Caesarea atas Indikasi CPD
11
1.3 ManfaatPenulisan
DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI), sehingga dapat menambah pengetahuan dan acuan
dalam memahami asuhan keperawatan klien dengan Post Operasi Sectio Casearea
atas Indikasi CPD (CEPHALOPELVIC DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI).
kesehatan Rumah Sakit dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
12
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 KONSEPDASAR
2.1.1 Pengertian
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2009)
Sectio caesaria (SC) adalah membuka perut dengan sayatan pada dinding perut
dan uterus yang dilakukan secara vertikal atau mediana, dari kulit sampai fasia
(Wiknjosastro,2010).
13
2.1.2.1 Genitaliaeksterna
Genitalia eksterna sering dinamakan vulva, yang artinya pembungkus atau penutup vulva
terdiri dari:
1. Mons pubis Merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak di atas simpisis
pubis
2. Labia mayora Terdiri dari 2 buah lipatan kulit dengan jaringan lemak di bawah
nya yang berlanjut ke bawah sebagai perluasan dari mons pubis dan menyatu
menjadiperinium
3. Labia minora Merupakan 2 buah lipatan tipis kulit yang terletak di sebelah dalam
4. Klitoris Merupakan tonjolan kecil jaringan erektif yang terletak pada titik temu
labia minora di sebelah anterior , sebagai salah satu zona erotik yang utama pada
wanita.
6. Perinium Struktur ini membentang dari fourchette ( titik temu labia minora di
sebelah posterioranus)
14
2.1.2.2 Genitaliainterna
1. Vagina
belakang dari vulva hingga uterus. Dinding anterior vagina memiliki panjang 7,5cm
Fungsi vagina: Lintasan bagi spermatozoa, saluran keluar bagi janin dan produk
2. Uterus
fundusuteri,korpus uteri dan serviks uteri. Korpus uteri merupakan bagian uterus
terbesardan sebagai tempat janinberkembang. Uterus terdiri dari: Fundus uteri, dan
korpus uteri.
Fungsi uterus adalah Menyediakan tempat yang sesuai bagi ovum yang sudah
luteum di pertahankan oleh kehamilan, maka estrogen akan terus di produksi sehingga
kadar nya tetap berada di atas nilai ambang perdarahan haid dan amenorea merupakan
15
nutrisi pada embrio atau janin sampai matur, mendorong keluar janin dan plasenta pada
otot-otot, tuba fallopi di sebut juga dengan oviduct, saluran ini terdapat pada setiap sisi
3. Ovarium
merupakan kelenjar kelamin, ada 2 buah ovarium yang masing masing terdapat pada tiap
sisi dan berada di dalam kavum abdomen di belakang ligmentum latum dekat ujung
fibria tuba falopi. Fungsi ovarium adalah untuk produksi hormon danovulasi.
2.1.3 Etiologi
Indikasi ibu dilakukan sectio caesarea ialah ruptur uteri iminen, perdarahan ante
partum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin ialah fetal distres dan
Dari beberapa faktor sectio caesarea diatas bisa diuraikan beberapa penyebab sectio
Chepalo Pelvik Disproportion (CPD) ialah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai
dengan ukuran lingkar kepala janin yg bisa menyebabkan ibu tidak bisa melahirkan secara
alami. Tulang-tulang panggul adalah susunan beberapa tulang yang membentuk rongga
panggul yang yang wajib dilalui karena janin ketika mau lahir secara alami. Wujud
kesulitan dalam proses persalinan alami sehingga wajib di kerjakan tindakan operasi.
Keadann patologis tersebut menyebabkan wujud rongga panggul menjadi asimetris dan
16
2. PEB (Pre EklamsiBerat)
dan infeksi, Pre Eklamsi dan Eklamsi adalah penyebab kematian maternal dan
perinatal amat penting dlm ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini amatlah penting,
Ketuban pecah dini ialah pecahnya ketuban sebelum terdapat gejala persalinan
dan ditunggu satujam belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini ialah
4. Riwayat SectionCaesarea
lakukan pada seorang pasien yang pernah mengalami section caesarea pada persalinan
sebelumnya, elektif maupun emergency. Hal ini perlu dilakukan jika ditemui hal-hal
5. Bayi Kembar
Kelahiran kembar memiliki resiko terjadi komplikasi yang lebih cukup tinggi
dari pada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun bisa mengalami sungsang
memungkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir,
17
tali pusat
18
7. Letak Sungsang
Letak sungsang adalah keadan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa jenis
(Syaifuddin, 2009).
Manifestasi klinis pada klien dengan Post Section Caesarea antara lain:
(a) Kehilangan darah selama prosedur pembedahan 600-800 ml, (b) Mual dan muntah,
(c) Nyeri di sekitar luka operasi, (d) Adanya luka opersi, (e) Peristaltik usus menurun.
(Prawiroharjo, 2009)
Ovumdibuahi oleh sperma, ovum yang telah dibuahi membelah diisi sambil bergerak
menuju rahim kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di
ruang rahim disebut implantasi. Setelah janin bertambah dalam rahim dan cukupbulan
akan menuju jalan lahir.Apabila kelainan letakjanin, kehamilan yang melewati dari
taksiran persalinan dan keadaan ibu yang bermasalah selama hamil maka persalinan
normal sulit untuk dilakukan, hal ini di indikasikan kelahiran secara SectioCaesarea.
Sectio Caesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas 500
gram dengan sayatan pada dinding uterus yang masih utuh. Indikasi dilakukan
19
tindakanini yaitu untuk ibu adalah distorsia kepala panggul, disfungsi uterus, distorsia
jaringan lunak, plasenta previa.Sedangkan untuk janin adalah gawat janin, Janin besar
dan letak lintang setelah dilakukan Sectio Caesarea ibu akan mengalami adaptasi post
partum baik dari aspek kognitif berupa kurang pengetahuan. Akibat kurang informasi dan
dari aspek fisiologis yaitu produk oxsitosin yang tidak adekuat akan mengakibatkan
ASI yang keluarhanya sedikit, luka dari insisi akan menjadi post dentris bagi kuman.
Oleh karena itu perlu diberikan antibiotik dan perawatan luka dengan prinsip steril.
Nyeri adalah salah utama karena insisi yang mengakibatkan gangguan rasanyaman.
Sebelum dilakukan operasi pasien perlu dilakukan anestesi bisa bersifat regional dan
umum. Namun anastesi umum lebih banyak pengaruhnya terhadap janin maupun ibu
diatasi dengan mudah. Akibatnya janin bisa mati, sedangkan pengaruhnya anestesi bagi
ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri berupa atonia uteri sehingga darah banyak yang
keluar. Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat
sekret yang berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup. Anestesi ini juga
Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung akan terjadi proses
sehingga tubuh memperoleh energi. Akibat dari mortilitas yang menurun maka
peristaltik juga menurun. Makanan yang ada di lambung akan menumpuk dan karena
reflek untuk batuk juga menurun. Maka pasien sangat beresiko terhadapaspirasi
20
sehingga perlu dipasang pipa endotracheal. Selain itu motilitas yang menurun juga
21
WOC sectio caesarea
Section caesarea
Post op
Anastesi spinal
Invasi bakteri
Kelemahan Mk : Nyeri
Mk resiko infeksi
Mk : intoleransi Hilang timbul
aktivitas
Kesulitan tidur
Mk : gangguan pola
tidur
Sumber:http:idscribe.woc.post.sc.com
2.1.4 Pemeriksaan Diagnostik
(Smeltzer, 2001)
2.1.7 Penatalaksanaan
2.1.7.1 Keperawatan
(c) Berikan perawatan luka post operasi secara intensif (Sarwono, 2009)
2.1.7.2 Medis
(a) Pemberian cairan intra vaskuler, 3 liter cairan biasanya memadai untuk 24 jam
(b) Obat pencegah kembung di gunakan untuk mencegah perut kembung dan
14
2.1.8 Komplikasi
(Mansjoer,2009)
insisi rahim atau akibat atonia uteri, yang dapat terjadi setelah pemanjangan
masapersalinan.
a. Sepsis sesudahpembedahan frekuensi dan komplikasi ini jauh lebih besar bila
sectio caesarea dilakukan selama persalinan atau bila terdapat infeksi dalam rahim.
15
2.1.9 Konsep teori
2.1.9.1 Pengertian
(PROM) merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum
efficement atau dilatasi serviks) atau bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda
awal persalinan atau secara klinis bila ditemukan pembukaan kurang dari 3 cm pada
2.1.9.2 Etiologi
2. Disfungsi Uterus
3. Plasenta Previa 2
4. Janin Besar
5. Ganiat Janin
6. Letak Lintang
• Letak lintang
• Letak bokong
• Presentasi rangkap
Etiologi KPD :
Pecah ketuban merupakan hal alami yang terjadi ketika ibu hamil akan
melahirkan. Namun, pecahnya ketuban yang tidak diikuti oleh tanda-tanda persalinan
tidak normal, terutama jika terjadi sebelum janin matang. Ini disebut ketuban pecah
dini.
2. Kantung ketuban menjadi terlalu panjang karena terlalu banyak cairan ketuban
(polihidramnion).
17
10. Pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya.
2.1.9.4 Patofisiologi
paling sering menimbulkan KPD adalah kelainansistem saluran kemih (kelainan ginjal
tidak menimbulkan KPD. Insufisensi plasenta oleh sebab apapun dapat menyebabkan
hipoksia janin. Hipoksia janin yang berlangsung kronis akan memicu mekanisme retribusi
darah. Salah satu dampaknya adalah terjadi penurunan aliran darah ke ginjal. Produksi
(Sarwono,2009)
18
2.1.9.5 Penatalaksanaan
tirah baring, perbaikan nutrisi, pemantauan kesejahteraan janin, pemeriksaan USG yang
2.1.9.6 Komplikasi
KPD yang terjadi oleh sebab apapun akan berpengaruh buruk pada janin. Komplikasi
yang sering terjadi adalah: Cacat bawaan, hipoplasia paru, kompresi tali pusat, deformitas
pada wajah dan skeletl,aspirasi mekonium pada intrapartum, amniotic band syndrom,
IUGR (Intra Uterine Grow Reterdation), volume darah janinberkurang.
(Sarwono, 2009)
19
2.1.1.0 Konsep Post Partum
2.1.10.1 Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
yang di perlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan
periode 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ - organ reproduksi kembali ke
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
sering terdapat masalah, misalnya perdarahan kerana atonia uteri. Oleh karena itu,
Pada fase ini memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu mendapatkan makanan dan
20
cairan,serta ibu dapat menyusui denganbaik.
Pada periode ini tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
1. Alat-alatreproduksi
a. Uterus
disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluarakibat kontraksi otot-
b. Lochea
Lochea adalah cairan yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
(Mochtar, 2010 ),
21
Macam macam lochea fisiologi:
1) Lochearubra
Berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks,
2) LocheaSanguinolenta
Berwarna kuning berisi darah dan lendir yang terdiri dari darah lama, serum,
3) Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berupa darah lagi, pada hari ke 7 -14 post
partum.
4) Locheaalba
Cairan putih mengandung leukosit, desi dua,sel epitel, mukus, serum, bakteri.
c. Serviks Setelahpersalinan
Konsistensi lunak, kadang- kadang terdapat perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan
masih bisa masuk rongga rahim.Setelahdua jam dapat dilalui oleh dua sampai tiga jari
(Mochtar, 2010).
kendor. Bila dilakukan urut, banyak wanita akan mengeluh kandungannya turun
atau terbalik. Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan-latihan dan gimnastik
pasca persalinan.
e. Vagina danperineum
dalam vagina dan hilangnya rugae.Vagina yang semulanya sangat teregangakan kembali
lahir.Jaringan perineum yang lembut menjadi edema ada kebiruan. Jika terdapat luka
operasi lain. Tanda- tanda infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak, atau rabas) atau
tepian insisi tidak saling mendekat bisa saja terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh
kurangnya perawatan kebersihan vagina dan perineum. Apabila tidak ada komplikasi
infeksi luka episiotomi dapat sembuh dalam waktu satuminggu (Mochtar, 2010; Bobak,
2004).
Pada masa hamil terjadi perubahan payudara, terutama mengenai besarnya. Hal
ini disebabkanoleh proliferasi sel sel duktus laktiferus. Proses proliferasi dipengaruhi
menurun dengan lepasnya plasenta, sedangkan prolaktintetap tinggi sehingga tidak ada
a) Refleksprolaktin
24
25
26
27
28
menigkat produksi susu oleh sel-sel alveolar kelenjar mame. Jumlah prolaktin yang
di sekresi dan jumlah susu yang di produksi berkaitan dengan besarnya stimulus
Stimulasi putting susu oleh mulut bayi, menyebabkan ereksi. Refleks ereksi putting
susu ini membantu proulasi susu melalui sinus-sinus laktiferus ke pori-pori putting
susu.
c) Refleks LetDown
Refleks ini dapat di rasakan sebagai sensasi kesemutan atau dapat juga ibu tidak
Tanda - tanda Let Down adalah tetesan susu dari payudara sebelum bayi mulai
memperoleh susu dari payudara ibu dan susu menetes dari payudara lain yang tidak
sedang di hisap oleh bayi. Refleks Let Down dapat terjadi selama aktivitas seksual
karena oksitosin di lepas selama orgasme.Kebanyakan ibu merasakan sangat rileks atau
mengantuk setelah mereka menyusui. Penigkatan rasa haus juga merupakan tanda
3. Manfaat ASI bagi bayi yaitu mengandung berbagai zat penangkal infeksi, mudah
dicerna karena mengandung zat pencerna, bukanprotein asing sehingga tidak menyebabkan
alergi, kontak kasih sayang ibu dan bayi lebih lama, ibu merasa bangga dan
4 bulan terus menerus) dapat menjarangkan kehamilan atau bermakna KB, dengan
menyusui teratur, produksi hormon akan teratur pula sehingga ASI tetap tersedia
cukup bagi bayi yang dikasihi, ASI lebih murah dan selalu tersedia, steril dan hangat
setiapwaktu.
29
4. Tanda-tanda bayi kekurangan ASI yaitu usia 2 minggu berat badan bayi masih
kurang dari berat badan lahir dalam 6 bulan pertama pertambahan berat badan bayi
kurang dari 600 gram, BAK kurang dari 6kali dengan warna kuning dan berbau tajam
dan BAB jarang dan sedikit tinjanya kering, keras dan berwarnahijau.
1. SistemUri naria
cairan ini dieliminasi sebagai urin. Aseton uria bisa terjadi pada wanita yang tidak
dehidrasi. Trauma bisa terjadipada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan.
Sistem pencernaan
Secara khas penurunan tonus dan motilitas otot traktuscerna menetap selama waktu yang
singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anestesi bisa memperlambat
pengambilan tonus dan motilitas ke keadaan normal. Buang air besar biasanya
tertunda selama dua sampai tigaharisetelah ibu melahirkan. Keadaan ini bias di sebab
kan karena tonus otot menurun selama proses persalinan dan pada awal pasca partum,
diare sebelum persalinan, kurang makan atau dehidrasi. Ibu sering kali sudah menduga
rasa nyeri yang di rasakan di perineum akibat epiostomi, laserasi atau hemoroid.
Kebiasaan buang air besar yang teratur perlu di capai kembali setelah tonus otot
kembalunormal
(Bobak, 2004)
30
2. Sistemmuskuloskletal
hilangnya kekenyalan otot. Hal ini jelas terlihat setelah melahirkan dinding perut tampak
lembek dankendor.
3. Sistemkardiovaskuler
Tekanan darah ibu stabil, apabila terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih atau
sistolik 30 mmHg atau diastolik 15 mmHg dan disertai sakit kepala atau gangguan
penglihatan maka dicurigai pre eklampsi post partum. Nadi berkisar 60-80 denyutan per
menit, segera setelah partus dapat terjadi bradikardi. Bila terjadi takikardi sedangkan
badan tidakpanas, mungkin ada perdarahan berlebih. Suhu dalam 12 jam pertama
meningkat atau sama dengan 380°C, namun bila terjadi peningkatan lebih dari 380°C
Tujuan pengawasan adaptasi fisiologi dan psikologi pada klien post partum:
meningkatkan hubungan baik bagi orang tua dan bayinya, memberikan kesempatan
pada orang tua untuk merawat bayinya, dan klien dapat merawat diri sendiri dan
bayinya secaraefektif
31
2.1.10.4 Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada ibu postpartum
a. Payudara
ASI yaitu insulin, korti kosteroid dan tiroksin.pada ibu post partum payudara akan keras,
b. Abdomen
Setelah post partum perut akan terasa ringan dan adanya strie serta linea nigra.
c. Jalanlahir
Pada jalan lahir umumnya pada hari 1-3 lochea berwarna rubra, setiap pengeluaran
pembesaran ukuransel.
e. Perubahankulit
Pada waktu hamil terjadi pigmentasi pada beberapa tempat karena proses hormonal
yaitu berupa kloasmagravidarum pada pipi. setelah persalinan hormonal berkurang dan
f. Dindingperut
Otot dinding perut memanjang sesuai dengan besarnya pertumbuhan hamil dan
setelah persalinan dinding perut akan kendor sesuai dengan jumlah kehamilan dan
32
2.1 ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien Post Operasi Sectio Caesarea
keperawatan.
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah utama dan dasar utama dari proses keperawatan yang
1. Pengumpulandata
Pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu dalam menentukan
2. Biodata
a. Identitasklien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status
penanggung jawab, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosamedis.
b. Keluhan Utama
33
kemudian tidak di ikuti tanda tanda persalinan, sebelum melakukan operasi section
caesarea.
c. Riwayat kesehatansekarang
Keluhan klien saat di lakukan pengkajian pada klien post operasi section caesarea di
temukan adanya rasa nyeri pada luka operasi, pusing, mual dan muntah setelah
operasi.
d. Riwayat kesehatandahulu
Pada riwayat kesehatan dahulu apakah klien pernah menderita penyakit yang sama
(Chepalo Pelvik Disproportion), pre eklamsi berat, ketuban pecah dini, riwayat Section
Caesarea, bayi kembar, faktor hambatan jalan lahir, dan letak sungsang .Faktor
tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasa digunakan
olehpenderita.
e. Riwayat kesehatankeluarga
Dari genogram keluarga biasanya tidak terdapat angota keluarga menderita penyakit
PECAH DINI), tetapi terdapat salah satu anggota keluarga yang juga menderita penyakit
keturunan seperti hipertensi, diabetes militus, jantung dan penyakit menular seperti
TBC.
a. Riwayatmenstruasi
Usia pertama kali haid, lamanya haid, siklus haid, banyaknya darah, keluhan saat
haid.
b. Riwayatperkawinan
34
Usia saat menikah, dan pernikahan ke berapa bagi klien dan suami
35
c. Riwayat keluargaberencana
Jenis kontrasepsiyang di gunakan sebelum hamil, waktudan lama nya, rencana kontrasepsi
g. Adaptasipsikososial
1. Fase takingin
Selama 1-2 hari pertama, dependensi sangat dominasi pada ibu dan ibu lebih
lebih mempercayaikepada orang lain dan ibu akan lebih menigkatkan kebutuhan akan
2. Fase takinghold
Fase taking hold adalah: Ibu sudah menunjukan perluasan fokus perhatianya yaitu
bayinya, dan ibu mulai terbuka untuk menerima pendidikan kesehatan bagi dirinya
danbayinya.
3. Fase lettinggo
daridirinya.
(Farerr, 2010)
36
h. Pola pola fungsikesehatan
1. PolaAktivitas
Pada pasien post section caesarea klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya,
tidak membutuhkan tenaga banyak, klien cepat lelah, pada klien post operas section
Pada klien post operasi sectio caesarea biasanya terjadi penigkatan nafsu makan
3. PolaEliminasi
Pada klien post operasi sectio caesarea hari pertama klien terpasang kateter, dan
hari keduabiasanya klien sudah mobilsasi, klien dengan post operasi sering terjadi
4. Istirahat dantidur
Pada klien post section caesarea terjadi perubahan pola istirahat dan tidur karena
adanya kehadiran sang bayi dan nyeri pada luka post operasi diabdomen.
Pola sensori klien merasakan nyeri pada luka post operasi, dan nyeri perut akibat
involusi uteri, pada pola kognitif terjadinya kurang pengetahuan merawat bayi,
6. Polareproduksi
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual atau fungsidari seksual
37
i. Pemeriksaanfisik
1. Kepala
2. Mata
perdarahan.
3. Leher
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) biasanya tidak di temukan adanya
4. Telinga
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) Biasanya bentuk telingga simetris,
5. Hidung
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) biasanya ditemukan hari pertama
6. Dada
pembesaran payudara, adanya hiper pigmentasi areola mamae dan papila mamae, adanya
38
pengeluaran ASI, payudara teraba padat danbengkak.
39
7. Abdomen
Pada klien Post Sectio caesarea di lakukan pemeriksaan inspeksi, auskultasi, palpasi,dan
perkusi, biasanya pada saat inspeksi adanya bekas luka operasi, warna kulit sekitar
luka memerah atau samadengan warna kulit lain,pada auskultasi pada hari ke3 biasanya
bising usus sudah mulai terdengar, pada palpasi, biasanya perut teraba keras di sekitar
8. Genitalia
Biasanya pada klien post operasi Section Caesarea, Mengeluarkan darah campur
9. Ekstermitas
DISPROPORTION) DAN KPD (KETUBAN PECAH DINI) adanya kelainan- kelainan karena
10. Tanda-tandavital
Apabila terjadi perdarahan pada post operasi Section Caesarea tekanan darah turun,
40
2.2.2 Intervensi
41
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
2. Gangguan pola tidur d.d kurang kontrol tidur Setelah dilakukan tindakan keperawatan SIKI : Dukungan tidur
selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
DS : gangguan pola tidur dapat teratasi dengan 1. Identifikasi pola
Klien mengatakan tidak bisa tidur kriteria hasil aktivitas dan tidur
karena nyari saat bergerak 2. Identifikasi faktor
Klien mengatakan sering terjaga dalam SLKI : pola tidur pengganggu tidur
jujur dan sulit untuk tidur kembali n Kriteria 1 2 3 4 5 Terapeutik
ketika terbangun o hasil 3. Lakukan prosedure
klien masih mengeluh istirahat tidak 1 Kesulita untuk meningkatkan
cukup n tidur kenyamanan seperti
2 Keluhan ( bila nyeri lakukan
DO : sering nafas dalam, atur posisi
Klien tampak lemas dan sering terbang nyaman klien)
menguap un 4. Tetapkan jadwal tidur
Tampak lingkaran hitam dibawah 3 Keluhan rutin
kantong mata tidak Edukasi
puas 5. Jelaskan pentingnya
tidur tidur cukup selama
4 Keluhan sakit
pola
tidur
berubah
5 Keluhan
istirahat
kurang
Keterangan hasil :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
41
NO DIAGOSA TUJUAN INTERVENSI
3. Resiko intoleransi aktivitas d.d kelemahan Setelah dilakukan tindakan SIKI : manajemen energi
keperawatan selama 3x 24 jam Observasi
DS : diharapkan resikon intoleransi 1. Identifikasi gangguan
Klien mengatakan merasa lemah aktivitas dapat teratasi dengan fungsi tubuh yang
Klien mengatakan tidak nyaman terasa kriteria hasil menyebabkan kelemahan
nyeri saat bergerak 2. Monitor kelelahan fisik
DO : SLKI : Toleransi aktivitas dan mental
Klien tampak lemah no Kriteria 1 2 3 4 5 Edukasi
hasil 3. Anjurkan tirah baring
Aktivitas klien tampak dibantu
1 Keluhan 4. Anjurkan melakukan
keluarga lelah aktivitas secara bertahap
Keterangan hasil :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
41
2.2.3 Implementasi
atau dapat mendiskusikan dengan klien atau keluarga tentang tindakan yang
2.2.4 Evaluasi
Manuwaba, Ida Bagus Gde. 2010 . Ilmu kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta :EGC
Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka
Sarwono. 2009. Ilmu KesehatanMaternal DanNeonatal Jakarta: Yayasan BinaPustaka
Wayan puja, 2011, Askep pasien dengan post operasi sectio caesarea, di akses tanggal
16 Juli 2016 di https://wayanpuja.wordpress.com/2011/06/25/askep-pasien-dengan-
post-operasi-seksio-sesaria.ht
BAB II
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN A.
IDENTITAS
Nama
Umur :NY.D
Agama : 28 tahun (1993-04-23)
Pendidika : Islam
Pekerjaan : SMA
Alamat : IRT
Suku /Bangsa : Manga besar
Tanggal masuk RS
: Indonesia
Tanggal pengkajian
No. Register : 18-05-2021
: 191142
Nama suami
Umur : TN R
Agama : 32 tahun
Pendidikan : Islam
Pekerjaan : SMA
Alamat : Wiraswassta
Suku / Bangsa : Manga besar
: Indonesia
RIWAT KESEHATAN
Keluhan utama
-saat masuk rumah sakit : klien datang dengan keluhan perut mulas-mulas
Dan nyeri pinggang sejak 3 hari yang lalu keluar lender dari jalan
Lahir sejak 3 hari yang lalu MRS G5P2A2
-saat pengkajian : klien mengatakan nyeri pada luka post sc pada bagian abdomen
Bawah dengan skala nyeri 5
Riwayat persalinan
1) Ibu
Tanggal persalinan : 19-05-2021 pukul: 08:04
Tempat persalinan : Di ruang OK RSUD SITI AISYAH
Di tolong oleh : dr. satria spog mars
Jenis persalinan : Section caesaria
Perdarahan : Aktif
Plasenta : Ada
Ketuban : Hijau lumut
Laporan persalinan
-kala I : Tidak di kaji
-kala II : Tidak di kaji
-kala III : tidak di kaji
-kala IV : Tidak di kaji
2) BAYI
Jenis kelamin : Perempuan
BB lahir : 3000 gram, jam 18 menit 20
APGAR SCORE : skor 6, jam 18 menit 20
Anus : Berlubang
Masa gestassi : 40 minggu
42
Cacat bawaan : Tidak ada cacat bawaan
D. AKTIVITAS SEHARI-HARI
Nutrisi
Pola makan : Pola makan terratur tetapi nafsu makan sedikit berkurang
Komposisi makanan : Di anjurkan dokter untuk makan bubur dan ikan gabus agar luka
post
Op sc cepat kering
Perubahan : Berkurang biasanya makan habis 1 piring sekarang hannya ½ piring
Di anjurkan dokter
Eliminasi
Pola eliminasi B.A.B : Belum bab post op sc + 1 hari post op bab 1x/hari
Karakteristik : lembek
Pola eliminasi B.A.K : Bak lancer4-5 x/hari
Karakteristik : Setelah post op melallui kateter + satu hari post op sc memalui
pempers
Aktifitas sehari-hari : pasien sebagai ibu rumah tangga setelah op sc aktivitas klien di
bantu
Kluarga
Personal hyigiene : Klien mandi 2x sehari di bantu oleh kluarga pasien
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pola istirahat/tidur : Klien mengatakan sering terbangun karena nyeri ketika bergerak
dan
Sulit tidur ketika sudah terbangun
Seksualitas :
Kontrasepsi : ny d hamil ny menggunakan alat kontrasepsi berupa pil kb
E. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmhg
Denyut nadi : 82x/menit
Pernafasan : 20x/menit
BB sebelum hamil : 68 kg
Lila : 31 cm
TB : 160 cm
Suhu : 36 C
BB sekarang : 73 kg
Wajah
Bentuk : simetris
Oedema : Tidak ada edema
Cloasma : Cloasma gravidarum
Hidung
-Bentuk : Simetris
-Perdarahan : Tidak ada
-Polip : Tidak ada
-Sinusitis : Tidak ada
42
Mata
Bentuk : simetris
Oedema : Tidak ada
Conjungtiva : Tidak anemis
Scelra : An ikterik
Mulut
-Bentuk : Simetris, Tidak sumbin
-Warna : Sedikit merah agak kehitaman
-Kelembaban : Kering
-Hipersaliva : Normal
-Gigi:Caries : Gigi bersih dan tidak ada caries
Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada pembesaran kelenjar
Peningkatan JVP : Tidak ada peningkat JVP
Dada
Payudara
Bentuk payudara : Simetris kanan dan kiri
Putting susu : Puting susu menonjol
Hiperpigmentasi : Ada hiperpigmentasi pada circola
Kebersihan : Kebersihan payudara bersih, tidak ada kotoran
Kolostrum : kolostrum sudah keluar
Kelainan : tidak ada kelainan
Paru-paru
Inspeksi : Irama regular, RR=20, gerakan paru sama, bentuk dada normal
Simetris, tidak menggunakan otot tambahan
(inspirasi/ekspirasi)
Palpasi : Tidak ada benjolan, Tidak adda nyeri tekan, gerakan dada
Simetris, fremitus normal
Perkusi : Bunyi ketukan senor
Auskultasi : Vesikuler
Jantung
Palpasi : impulsapeks teraba di slaniga V linea, mediocvicularis kiri,
diameter
2cm, amplitude lembut dan cepat, durasi 2/3 sistole
Perkusi : Bunyi pekak/ datar tidak melebar
Auskultasi : Interval s1 lup s2 dup, regyler tidak ada bunyi tambahan
Hepar
Palpasi : Tidak terdapat pembbesarah hepar
Perkusi : Pekak
Limpha
Palpasi : Tidak teraba embesaran limpha
Perkusi : Tympani
42
Geneteli vulva dan vagina
Varises : Tidak ada varises
Luka : Tidak ada luka
Kemerahan : Tidak adda kemerahan
Nyeri : Tidak ada nyeri pada bagian genetalia
Kebersihan : Keadaanya tampak bersih
Perineum
Luka perut : Tidak ada luka perut
Lain-lain :-
Lochea
Jenis Lochea : Lochea rutca
Jumlah warna : 80 cc
Bau : Merah
Sifat pengeluaran : Amis
Ekstremitas : Mengalami pengeluaran lochea rubra 14 hari
Aksila
Pembesaran kelenjar : Tidak ada pembesaran kelenjar
Ekstremitas atas
Oedema tangan dan jari : Tidak ada edema pada ekstremitas atas
Kekuatan otot :
Ekstremitas bawah
Oedema kaki : Terdapat edema pada ekstremitas bawah
Varises :
Kekuatan otot :
Tromboplebitis : Tidak ada tromboblebitis pada ekstremitas bawah
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Konsep diri kognitif : Klien pantang mengeluh , klien bisa membaca dan menulis, klien
Mudah memahami apa yang di sampaikan
Behavior : Klien bersikap sopan dan ramah
Mekanisme koping : Klien berfikir positif dan mekanisme koping klien baik
Peran : Klien berperan sebagai seorang ibu dari 3 anak
Support system : Klien di support oleh suami dan keluarga
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Hb : Terlampir
2. Darah rutin : ……………………………………………..
3. Kimia darah : ……………………………………………..
42
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
42
PENATALAKSANAAN DAN TERAPI
3. Inj.Asam
Tranexsamat 250 mg / 8 jam Untuk menghentikan perdarahan
Diagnosa keperawatan
42
2. Gangguan pola tidur b. d kurang kontrol tidur
ANALISA DATA
42
1. DS: PEB+ bawah janin Nyeri Akut
klien mengatakan nyeri
pada area lika post op sc.
P : Luka post op sc Post op sc
Q: seperti ditusuk tusuk
R: Abdomen bawah
S: Skala nyeri 5 Jaringan terputus
T: Hilang timbul
Pelepasan mediatos nyeri
DO:
Klien tampak lemah
Klien tampak gelisah Nyeri
Klien tampak menangis
Klien menghindari
posisi miring kiri karena
nyeri
Klien tampak sulit tidur
Ttv :
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 36,3˚C
Nadi : 82ˣ/menit
RR : 20ˣ/menit
ANALISA DATA
42
2 DS: REB + gawat janin Gangguan pola tidur
Klien mengatakakn klien
biasanya tidur 8 jam
sehari ketika post sc Tindakan sc
klien hanya bias tidur 4
jam sehari
Klien mengeluh sering Jaringan terputus
terjaga dalam tidur
ketika nyeri dan sulit
untuk tidur kembali Pelepasan mediator nyeri
Klien mengeluh istirahat
tidak cukup
Nyeri
DO: ↓
Klien tampak lemas dan Sering terjaga dalam tidur
sering ↓
Tampak lingkaran hitam Gangguan pola tidur
dibawah mata klien
Ttv :
TD : 130/80mmHg
T : 36,5 C
RR : 20x/menit
P: 82x/menit
ANALISA DATA
42
3. Ds : PEB = gawat jannin Resiko intoleransi
Klien mengatakan lemah aktivitas
Klien mengatakan
merasa tidak nyaman Tindakan SC
dan terasa nyeri ketika
bergerak
Post OP
Do :
Klien tampak lemah
Aktivitas klien tampak Anastesi spinal
dibantu oleh keluarga
42
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TTV :
TD : 130/80 mmHg
T : 36,5 C
P : 82x/m
RR : 20x/m
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Keterangan :
1. Mengidentifikasi skala nyeri
5. Mengkolaborasikan pemberian analgetik
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. D Diagnosa Medis : Post SC
4 Gelisah √
5 Kesulitan tidur √
Ket:
1. Meningkat
2. cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
Keterangan :
TD:110/80mmHg 1. Meningkat
N: 85x/menit 3. Sedang
5. Menurun
P. Intervensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
P: Intervensi Dilanjutkan ( 1 )
Keterangan :
1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
P: Intervensi Dilanjutkan ( 1 )
Keterangan :
1.Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
P: Intervensi Dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny .D Diagnosa Medis : Post SC
No reg : 191145 Ruangan : Annisa
P: Intervensi Dilanjutkan ( 2 )
Keterangan :
2. Memonitor kelelahan fisik dan mental
CATATAN PERKEMBANGAN
P: Intervensi Dilanjutkan ( 1 )
Keterangan :
1. Memonitor kelelahan fisik dan mental
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny.D Diagnosa Medis : Post SC
No reg : 191145 Ruangan : Annisa
Jumat 21 Mei Resiko intoleransi aktivitas d.d Pukul 13.10 Pukul 18.30
2021 kelemahan 1.Memonitor kelelahan fisik dan mental S : klien mengatakan bisa tidur jalan
R : Memantau hal yang menyebabkan terbangun lagi
DS : kelelahan fisik dan mental ( mis, terlalu -klien mengatakan makan makanan dari RS
klien mengatakan merasa lemah lama berdiam diri di tempat tidur ) -klien tampak mulai beraktivitas berjalan
Klien mengatakan merasa tidak tetapi masih dibantu
nyaman saat beraktivitas
O : K/U Baik
DO : TTV:
Klien tampak lemas TD : 110/80 mmHg
T : 36,6 °C
klien tampak lelah
N : 85 x/menit
aktivitas Klien dibantu oleh
RR : 20 x/menit
keluarga
A:masaalah Pola tidur teratasi
TTV:
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
TD : 110/80 mmHg
T : 36,6 °C ✔
Kemudahan
N : 85 x/menit
RR : 20 x/menit dalam
beraktivitas
ket
1 : meningkat
2 : cukup meningkat
3: sedang
4: cukup menurun
5 : menurun
P: Intervensi Dihentikan
4.1 KESIMPULAN
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukan bahwa secara nasional Angka Kematian Ibu di Indonesia
adalah 359/100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih sangat jauh dari target tujuan pembangunan millennium (Millennium Development
Goals/ MDGs) yakni hanya 102/100.000 kelahiran tahun 2015. (Depkes RI, 2013). Hasil data dari Riskesdas ( Riset Kesehatan Dasar ) tahun
2013, angka ibu melahirkan dengan Sectio Caesarea priode lima tahun terakhir di Indonesia sebesar 15,3% dengan rentang tertinggi 63.5%.
Indikasi untuk Sectio Caesarea adalah ketuban pecah dini 5,49%, preeklamsi 5,14%, Perdarahan 4,40%, jalan lahir tertutup 2,3%, gawat janin
14%, plasenta previa 11%, riwayat Sectio Caesarea 11%, kelainan letak janin10%.
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan
sayatan rahim dalam keadaan utuh sertaberat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2009 ), Sedangkan cpd adalah cephalopelvic disproportion ketidak
sesuaian antara ukuran kepala bayi dengan ukuran panggul ibu yang akan menjadi jalan lahir.