NIM : 192500018
TUGAS INDIVIDU
1.Cairan tubuh terdiri atas dua bagian, sebutkan dan jelaskan fungsi kedua bagian cairan
tubuh tersebut !
Jawab:
Jenis Cairan Tubuh Berdasarkan letaknya, cairan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Cairan intraseluler (CIS): cairan dlm sel (60% air tubuh)
2. Cairan ekstraseluler (CES): cairan luar sel (40% air tubuh)
Ces dibagi menjadi:
a. Cairan interstisial (CIT): cairan disekitar sel (20% cairan ekstra seluler)
b. Cairan intravaskuler (CIV) : cairan dlm pembuluh darah (80% cairan ektraseluler)
c. Cairan transeluler (CTS) : cairan yg terkandung di dlm rongga khusus dari tubuh
(jumlah kecil, sering diabaikan)
Fungsi Cairan Tubuh
Cairan tubuh memiliki fungsi:
1. Mengatur suhu tubuh Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan
naik. 2. Melancarkan peredaran darah Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan
mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam
tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan Tersedianya cairan tubuh yang cukup dapat
membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh
melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
4. Kulit Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air
dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit
akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.
5. Pencernaan Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan
oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang
cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan
usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6. Pernafasan Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus
basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa
7. karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila kita menghembuskan
nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan
pada kaca.
8. Sendi dan otot Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot.
Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu
minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot
dan kelelahan.
9. Pemulihan penyakit Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan
air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
10. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
11. Mengeluarkan buangan-buangan sel
12. Membentuk dalam metabolisme sel
13. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
14. Mempemudah eliminasi
15. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
2. Jelaskan proses pembuatan sabun serta mekanisme kerja sabun !
Jawab: Pembuatan sabun
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan adalah tiga jenis minyak,yaitu minyak kelapa
(barco), minyak kelapa sawit (bimoli), dan minyakcurah. Sebelum memberi perlakuan
kapada ketiga minyak tersebut, terlebihdahulu membuat larutan NaOH dengan cara
melarutkan 1,4 gram
padatan NaOH yang berwarna putih ke dalam 3,3 mL air. Proses pelarutan padatan NaOH ter
sebut menimbulkan reaksi yang menghasilkan panas pada dinding
beaker glass
yang menandakan bahwa terjadi reaksi eksoterm. Reaksitersebut membentuk larutan NaOH
yang jernih tak berwarna dan dibiarkansampai dingin.Langkah selanjutnya adalah
menimbang ketiga minyak (barco, bimoli,dan curah) masing-masing 10 gram dan
dimasukkan ke dalam gelas kimia.Masing-masing gelas kimia yang berisi minyak tadi
ditambah dengan 1 gramasam stearat dan dipanaskan sampai suhu 70oC. Pemanasan ini
bertujuan agarasam stearat mencair. Namun perlu diperhatikan suhu pemanasannya
tidak boleh terlalu tinggi karena akan menyababkan minyak teroksidasi sehinggawarnanya
menjadi cokelat. Hal ini akan berpengaruh pada
bilangan peroksidanya, yaitu nilai untuk menentukan derajat kerusakan pada minyakatau
lemak yang disebabkan oleh autooksidasi, jika suhunya terlalu tinggimaka minyak tersebut
akan rusak. Oleh karena itu setelah pemanasan dengansuhu 70oC, larutan tersebut
didinginkan sampai suhu 50oC. Kemudianditambahkan dengan larutan NaOH yang telah
dibuat tadi.
Ketika penambahan NaOH campuran harus diaduk terus menerus agar campuran bercampur s
ecara merata. Penambahan NaOH berfungsi untuk penetralisisrasam karena sifatnya yang
basa. Penambahan ini juga dilakukan agar
terbentuk sabun yang keras, karena apabila menggunakan basa kuat lainseperti KOH maka
akan terbentuk sabun yang lunak bahkan cair.Setelah ditambah dengan larutan NaOH,
campuran tersebutditambahkan dengan 12 gram alkohol dan 4 gram gliserin yang jernih
dantidak berbau. Penambahan alkohol berfungsi sebagai pelarut, karena sifatnyayang mudah
larut dalam air dan lemak. Sedangkan penambahan
gliserin berfungsi untuk melembabkan kulit karena sifatnya sebagai humektan.Kemudian
campuran tersebut dipanaskan dan diaduk, menghasilkan
larutan jernih berwarna putih untuk larutan yang menggunakan bahan baku minyakkelapa,
berwarna kuning(+) untuk campuran yang berbahan baku minyakkelapa sawit dan berwarna
kuning(++) untuk campuran yang berbahan bakuminyak curah. Campuran tersebut dibiarkan
sampai agak dingin. Kemudianditambahkan dengan 1 mL minyak zaitun yang berfungsi
sebagai
pewangi pada sabun. Selanjutnya dituangkan ke dalam cetakan sebelum campuranmemadat
menjadi sebuah sabun.Dari ketiga minyak (barco, bimoli, dan curah) yang digunakan
dalam pembuatan sabun tersebut, diperoleh hasil sabun dengan warna yang
berbeda- beda yaitu untuk sabun dari minyak goreng curah warnanya kuning (++),sabun dari
minyak bimoli kuning (+), dan sabun dari minyak barco putih.Dari pecobaan pembuatan
sabun ini dapat disimpulkan bahwa reaksiantara minyak dengan suatu basa, yaitu dalam hal
ini adalah NaOH, akanmenghasilkan sabun. Reaksi ini disebut dengan reaksi saponifikasi.
Hal initelah sesuai dengan teori yaitu reaksi saponifikasi adalahreaksihidrolisisasam lemak
oleh adanya basa kuat(misalnya NaOH). Berikut merupakanreaksi saponifikasi berdasarkan
teori dengan menggunakan basa kuat(NaOH).
Jawab:
Perpindahan air dan zat terlarut di antara bagian-bagian tubuh melibatkan mekanisme
transport pasif dan aktif. Mekanisme transport pasif tidak membutuhkan energi sedangkan
mekanisme transport aktif membutuhkan energi. Difusi dan osmosis adalah mekanisme
transport pasif. Sedangkan mekanisme transport aktif berhubungan dengan pompa Na-K yang
memerlukan ATP.
1. Osmosis
Tekanan osmotik plasma darah ialah 285 ± 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-
kira sama disebut isotonik (NaCl 0,96%, Dekstrosa 5%, Ringer-laktat), lebih rendah disebut
hipotonik (akuades) dan lebih tinggi disebut hipertonik.1
2. Difusi
Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik
pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut. Jadi difusi
tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transport yang memompa ion natrium keluar
melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam.
Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar di dalam
sel.
Air melintasi membran sel dengan mudah, tetapi zat-zat lain sulit atau diperlukan proses
khusus supaya dapat melintasinya, karena itu komposisi elektrolit di dalam dan di luar sel
berbeda. Cairan intraselular banyak mengandung ion K, ion Mg dan ion fosfat, sedangkan
ekstraselular banyak mengandung ion Na dan ion Cl.
Tekanan osmotik suatu larutan dinyatakan dengan osmol atau miliosmol/liter. Tekanan
osmotik suatu larutan ditentukan oleh banyaknya partikel yang larut dam suatu larutan.
Dengan kata lain, makin banyak partikel yang larut maka makin tinggi tekanan osmotik yang
ditimbulkannya. Jadi, tekanan osmotik ditentukan oleh banyaknya pertikel yang larut bukan
tergantung pada besar molekul yang terlarut. Perbedaan komposisi ion antara cairan
intraseluler dan ekstraseluler dipertahankan oleh dinding yang bersifat semipermeabel.
Kandungan air dalam tiap organ tidak seragam seperti terlihat pada tabel berikut ini,
Jaringan Presentasi Air
Otak 84
Ginjal 83
Otot Luri
76
k
Kulit 72
Hati 68
Tulang 22
Lemak 10
2. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang paling sederhana dan merupakan hasil dari
hidrolisis parsial tepung (amilum) dengan asam maupun enzim.
3. Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi.
3. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida yang membentuk rantai polimer dengan ikatan glikosidik. Polisakarida
dibedakan menjadi homopolisakarida dan heteropolosakarida.
6. Struktur protein terdiri empat, sebutkan dan jelaskan perbedaan keempat struktur protein
tersebut !
jawab:
Struktur primer : struktur yang sederhana denga urutan-urutan asam amino yang
tersusun linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak
terjadi percabangan rantai. Protein mendapatkan semua sifatnya dari struktur
primernya.
Struktur sekunder : ketika tulang punggung peptida dari struktur protein akan
melipat ke dirinya, yang memberikan protein bentuk yang unik. Lipatan rantai
polipeptida ini terjadi karena interaksi antara gugus karboksil bersama dengan
gugus amina dari rantai peptide
Struktur Tersier protein adalah struktur yang memberi protein bentuk dan
pembentukan 3-D yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder
(tumpang tindih diatas pola struktur sekunder).
Struktur Kuarter protein Pengaturan spasial dari dua atau lebih rantai peptida
mengarah ke struktur ini. Penting untuk dicatat bahwa protein tidak perlu
memiliki struktur kuaterner. Struktur primer, sekunder, dan tersier ada pada semua
protein alami, tetapi hal yang sama tidak berlaku untuk struktur kuaterner. Oleh
karena itu jika protein hanya memiliki tiga struktur pertama itu dianggap sebagai
protein.
2. Perbedaan Letak
Letak DNA dan RNA juga berbeda. DNA umumnya dapat kita temukan hanya pada inti sel,
sementara RNA bisa ditemukan pada beberapa organel sel antara lain inti sel, sitoplasma,
atau ribosom.
3. Perbedaan Bentuk dan Ukuran
DNA adalah gugus asam amino rantai ganda, sedangkan RNA adalah gugus asam amino
rantai pendek. Oleh karena itu, secara ukuran, bentuk DNA umumnya lebih panjang dengan
bentuk membulat, sementara ukuran RNA lebih pendek bentuk bentuk yang lebih tipis. Lihat
gambar di atas untuk mengetahui perbedaan ukuran tersebut.
6. Perbedaan Kadar
Kadar RNA dapat berubah karena adanya aktivitas sintesis protein, sedangkan kadar DNA
bersifat statis karena tidak dipengaruhi aktivitas sintesis protein maupun aktivitas genetis.