Pendidikan yang bermutu membangun rasa percaya diri baik pada anak perempuan maupun
lakilaki, dan membantu mereka mengembangkan potensi diri. Dalam masyarakat yang adil, anak
perempuan maupun laki-laki memiliki hak yang sama, namun kadang-kadang hak-hak anak
Perempuan yang berpendidikan lebih mampu membuat keluarganya lebih sehat dan
memberikan pendidikan yang lebih bermutu pada anaknya, Selain itu perempuan berpendidikan
lebih memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Sebaliknya, perempuan
yang pendidikannya kurang akan lebih rentan terhadap tindak kekerasan (fisik maupun non
fisik), dan memiliki tingkat kesehatan dan ekonomi yang cenderung lebih rendah.
Seringkali secara tidak sengaja, guru membedakan murid perempuan dan laki-laki karena
guru berpendapat bahwa murid perlu diperlakukan secara khusus menurut peran yang didasarkan
pada jenis kelamin. Padahal asumsi tentang peran perempuan dan laki-laki yang dipegang oleh
guru bisa mengakibatkan ketidakadilan dalam memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi
murid laki dan perempuan. Tentu saja penting menghargai perbedaan antara anak perempuan dan
laki, asal pembedaan itu tidak mengakibatkan pembatasan terhadap kesempatan anak perempuan
analisis :
Pendidikan merupakan suatu hal yang dianggap penting oleh masyarakat dikarenakan
sekarang ini pendidikan merupak suatu tolak ukur untuk melihat derajat seorang individu.
Terkadang juga pendidikan dijadikan sebagai pengukur pola kesejahteraan di masyarakat yang
bisa dibilang tidak sedikitnya yang menimbulkan perselisihan dan pertentangan. Selai digunakan
untuk tolak ukur derajat seseorang di masyarakat, pendidikan juga digunakan sebagai suatu
system yang dapat membangun percayadiri dari seseorang. Seperti halnya dalam kasus diatas
bahwa pendidikan ynag bermutu dapat meningkatkan percaya diri dari seseorang baik itu laki-
laki maupun perempuan dan membantu mereka dalam mengembangangkan potensi mereka.
Tetapi terkadang terdapat perbedaan hak-hak antara perempuan dan laki-laki yang
merugikan salah satu pihak, disini yang lebih dirugikan adalah hak-hak perempuan yang banyak
terabaikan. Hal tersebut diakibatkan dari system kebudayaan yang beranggapan bahwa
perempuan lebih baik didapur dari pada mengenyam pendidikan tinggi-tinggi karena orang tua
beranggapan bahwa perempuan tidak bisa apa-apa dan akhir-akhirnya akan berada didapur juga.
Padahal potensi perempuan yag berpendidikan itu sangatlah penting dan tidak diragukan lagi
dimasyarakat. Dalam kenyataannya apabila perempuan berpendidikan tinggi maka ia akan dapat
ikut dalam mengangkat derajat hidup keluarganya kelak dengan ia bekerja berbekal potensi yang
ia punya tersebut.
Dari kasus diatas juga didapat bahwa seringkali guru membedakan murid perempuan dan
laki-laki karena guru berpendapat bahwa murid perlu diperlakukan secara khusus menurut peran
yang didasarkan pada jenis kelamin. Disini dapat dilihat bahwa lelaki lebh dipandang
mempunyai peran yang penting dimasyarakat dan permpuan hanya dijadikan sebagai ekor dari
laki-laki. Padahal asumsi tentang peran perempuan dan laki-laki yang dipegang oleh guru bisa
mengakibatkan ketidakadilan dalam memberikan layanan pendidikan bagi mereka. Tentu saja
penting menghargai perbedaan antara anak perempuan dan laki, asal pembedaan itu tidak
mengembangkan potensi mereka. Disinilah peran dari strategi kebudayaan itu berlangsung.
Strategi kebudayaan dapat menengahi kasus-kasus yag berhubungan dengan budaya. Dapat
dijelaskan dari deskripsi kasus diatas perbedaan cara pandang perempuan berpendidian jaman
dulu dengan jaman sekarang ini. Dapat kita lihat kenyataannya sekarang ini banyak sekali
menjadi presiden. Hal tersebut tidak terlepas dari reolusi yang diciptakan oleh kaum perempuan
dengan dibentuknya suatu era yang dinamakan era emansipasi wanita, yang meminta
Dalam hal tersebut tidak ada suatu kebijakan yang mengatur dan memutuskan bahwa
perempuan boleh menyetarakan diri dengan laki-laki atau perempuan boleh mempunyai
pendidikan setiggi mngkin, tetapi hal tersebut terjadi diakibatkan adanya sutau strategi
kebudayaan yang berjalan sesuai dengan perubahan budaya yang terjadi dimasyarakat