Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA MODERN

MEKANIKA KUANTUM

Disusun oleh:

Alvin Cristanu Indrawan (20174520009)


Januard Surya Lado (20174520002)
Fio Faberio (20174520006)
Kenny Chandra (20174520017)

PROGRAM STUDI FISIKA MEDIS DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS SCIENCE TECHNOLOGY ENGINEERING MATHEMATICS
UNIVERSITAS MATANA
TANGERANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan judul “MEKANIKA KUANTUM”. Meskipun banyak
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Fisika Modern, serta menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan, penulis menyadari bahwa penulisannya masih sangat sederhana dan
jauh dari kata kesempurnaan. Besar harapan kami semoga makalah yang disusun
ini dapat bermanfaat. Kami selaku penulis makalah ini dapat terselesaikan atas
usaha keras kami dan bantuan rekan-rekan dalam diskusi untuk mengisi
kekurangnya.
Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari bahwa baik dalam
penyampaian maupun penulisan masih banyak kekurangannya untuk itu saran dan
kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk penunjang dalam
pembuatan makalah berikutnya.

Tangerang, Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1.1 LATAR BELAKANG.............................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ………............................................ 1
1.3 TUJUAN ………………………………………………..…… 1
1.4 MANFAAT ………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
2.1 Pengertian Mekanika Kuantum............................................3
2.2 Persamaan Gelombang...........................................................4
2.3 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu..……………. 5
2.4 Persamaan Schrodinger Bentuk Tunak….……………….. 8
2.5 Harga Ekspetasi…………..………………………………….11
2.6 Efek Terobosan………………...…………………………… 13

BAB III PENUTUP...............................................................................


3.1 Kesimpulan.........................................................................................16
3.2 Saran……………………………………………………….16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dasar dimulaianya periode mekanika kuantum adalah ketika mekanika
klasik tidak bisa menjelaskan gejala-gejala fisika yang bersifat mikroskofis
dan bergerak dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Oleh
karena itu, diperlukan cara pandang yang berbeda dengan sebelumnya dalam
menjelaskan gejala fisika tersebut. Teori atom mengalami perkembangan
mulai dari teori atom John Dalton,Joseph John Thomson,Ernest Rutherford,
dan Niels Henrik David Bohr. Perkembangan teori atom menunjukkan adanya
perubahan konsep susunan atom dan reaksi kimia antaratom. Kelemahan
model atom yang dikemukakan Rutherford disempurnakan oleh Niels Henrik
David Bohr. Bohr mengemukakan gagasannya tentang penggunaan tingkat
energi elektron pada struktur atom. Model ini kemudian dikenal dengan model
atom Rutherford-Bohr.Tingkat energy elektron digunakan untuk menerangkan
terjadinya spektrum atom yang dihasilkan oleh atom yang mengeluarkan
energi berupa radiasi cahaya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan dijelaskan sebelumnya


maka, ditemukan perumusan atau inti yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah Bagaimana Konsep-Konsep Pembelajaran mekanika kuantum dalam Ilmu
Fisika Modern?

1.3. TUJUAN

Setiap pekerjaan atau tugas yang diberikan oleh siapapun pasti ada maksud
dan tujuannya sehingga, pada kesempatan ini pula makalah ini dibuat dengan
tujuan, yaitu:
1. Makalah ini dibuat agar dapat lebih paham mengenai materi yang akan
dibahas dan dapat menyampaikan hasil pembelajaran lebih maksimal.
2. Makalah ini dibuat agar lebih memahami mengenai konsep-konsep
mekanika kuantum dalam pembelajaran ilmu fisika modern

1.4. MANFAAT

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini:


1. Bagi Penulis

Membawa wawasan berfikir mengenai mekanika kuantum dalam


pelajaran fisika modern.
Agar dapat memperdalam wawasan penulis serta menambah
pengalaman dalam pembuatan makalah.

2. Bagi Pembaca

Menambah wawasan dan referensi bagi pembaca untuk mengetahui


jenis larutan asam atau larutan basa.

3. Bagi Dosen atau Tenaga Pengajar

Makalah ini dibuat untuk memenuhi sebuah kewajiban seorang


mahasiswa dalam mengerjakan tugas tapi, manfaat tugas ini juga
bukan hanya karena tugas belaka melainkan ingin membantu tenaga
pengajar dalam memberikan bahan ajar lebih baik lagi serta lebih
detail lagi, serta mengukur sejauh mana mahasiswa/I nya memahami
materi yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mekanika Kuantum

Mekanika kuantum dikembangakan melalui pendekatan-pendekatan oleh


Erwin Schrodinger, Warner Heisenberg dan lain-lain pada tahun 1952-1926 di
tempat yang terpisah.

Mekanika kuantum timbul saat mekanika klasik dianggap tidak mampu


menjelaskan banyaknya fakta eksperimen yang menyangkut perilaku sistem yang
berukuran atom, bahkan teori mekanika klasik memberi distribusi spektral yang
salah radiasi dari suatu rongga yang dipanasi.

Mekanika kuantum menghasilkan hubungan antara kuantitas yang teramati, tatapi


prinsip ketidaktentuan menyebutkan bahwa kuantitas teramati bersifat berbeda
dalam kawasan atomik. Dalam mekanika kuantum kedudukan dan momentum
awal partikel tidak dapat diperoleh dengan ketelitian yang cukup.

Perbedaan mekanika Newton dan Mekanika Newton:


Mekanika Newton
1. Kedudukan awal dapat ditentukan
2. Momentum awal
3. Gaya – gaya yang bereaksi padanya
4. Kuatitas teramati dengan teliti
5. Keadaan awal dan akhir dapat ditentukan dengan teliti Mekanika
Kuantum:
1. kuantitas dapat teramati
2. Kuantitas teramati bersifat berbeda dengan atomik
3. Kedudukan dan momentum awal tidak dapat dipereoleh dengan
ketelitian yang cukup
Untuk suatu partikel (elektron proton). Kedudukannya tidak terukur dengan
pasti.
∆p> Xo≥ h2 ∆p≥ h
2 ∆Xo
∆p
∆p= m ∆V ∆V = m = 2 mh∆
Xo

∆X=∆V t

2.2 Persamaan Gelombang

Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika kuantum ialah fungsi


gelombang Ψ dari benda itu. Walaupun Ψ sendiri tidak mempunyai tafsiran fisis,
kuadrat besar mutlak |Ψ|2 ( atau sama dengan ΨΨ* jika Ψ kompleks ) yang dicari
pada suatu tempat tertentu pada suatu saat berbanding lurus dengan peluang untuk
mendapatkan benda itu di tempat itu pada saat itu.
Momentum, momentum sudut, dan energi dari benda dapat diperoleh dari Ψ.
Persoalan mekanika kuantum adalah untuk menentukan Ψ untuk benda itu bila
kebebasan gerak dibatasi oleh aksi gaya eksternal.

Biasanya untuk memudahkan kita ambil |Ψ|2 sama dengan peluang P untuk
mendapatkan partikel yang diberikan oleh Ψ, hanya berbadinng lurus dengan P.
Jika |Ψ|2 sama dengan P, maka betul bahwa :
x

∫|Ψ |dV =1
−x

Karena,

∫ P dV =1
−x
adalah suatu pernyataan matematis bahwa partikel itu ada di suatu tempat untuk
setiap saat, jumlah semua peluang yang mungkin harus tertentu. Selain bisa
dinormalisasi , Ψ harus berharga tunggal, karena P hanya berharga tunggal pada
tempat dan waktu tertentu , dan kontinu.

Persamaan Schrodinger yang merupakan persamaan pokok dalam mekanika


kuantum serupa dengan hukum gerak kedua merupakan persamaan pokok dalam
mekanika newton, adalah persamaan gelombang dalam variabel Ψ.

( persamaan gelombang )

Persamaan gelombang yang menentukan gelombang dengan kuantitas variabel y


yang menjalar dalam arah x dengan kelajuan v.

Untuk gelombang monokromatik

Y= A e −iω(t−vx) = A cos ω (t − vx ) − iA sin ω(t − vx )

y merupakan kuantitas kompleks

2.3 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

Dalam mekanika kuantum, fungsi gelombang Ψ bersesuaian dengan variabel


gelombang y dalam gerak gelombang umumnya. Namun, Ψ bukanlah suatu
kuantitas yang dapat diukur, sehingga dapat berupa kuantitas kompleks. Karena
itu, kita akan menganggap Ψ dalam arah x dinyatakan oleh :

Ψ = Ae-2πI(Vt-x/λ)
sehingga :

Ψ = Ae-(i/ħ)(Et-px)

Persamaan di atas merupakan penggambaran matematis gelombang


ekuivalen dari partikel bebas yang berenergi total E dan bermomentum p yang
bergerak dalam arah + x. Namun, pernyataan fungsi gelombang Ψ hanya benar
untuk partikel yang bergerak bebas.

Sedangkan untuk situasi dengan gerak partikel yang dipengaruhi berbagai


pembatasan untuk memecahkan Ψ dalam situasi yang khusus, kita memerlukan
persamaan Schrodinger.

Pendekatan Schrodinger disebut sebagai mekanika gelombang. Persamaan


Schrodinger dapat diperoleh dengan berbagai cara, tetapi semuanya mengandung
kelemahan yang sama yaitu persamaan tersebut tidak dapat diturunkan secara
ketat dari prinsip fisis yang ada karena persamaan itu sendiri menyatakan sesuatu
yang baru dan dianggap sebagai satu postulat dari mekanika kuantum, yang
dinilai kebenarannya atas dasar hasil-hasil yang diturunkan darinya.

Persamaan Schrodinger diperoleh mulai dari fungsi gelombang partikel


yang bergerak bebas. Perluasan persamaan Schrodinger untuk kasus khusus
partikel bebas (potensial V = konstan) ke kasus umum dengan sebuah partikel
yang mengalami gaya sembarang yang berubah terhadap ruang dan waktu
merupakan suatu kemungkinan yang bisa ditempuh, tetapi tidak ada satu cara pun
yang membuktikan bahwa perluasan itu benar.

Yang bisa kita lakukan hanyalah mengambil postulat bahwa persamaan


Schrodinger berlaku untuk berbagai situasi fisis dan membandingkan hasilnya
dengan hasil eksperimen. Jika hasilnya cocok, maka postulat yang terkait dalam
persamaan Schrodinger sah, jika tidak cocok, postulatnya harus dibuang dan
pendekatan yang lain harus dijajaki.

(Persamaan Schrodinger bergantung waktu dalam satu dimensi)

(Persamaan Schrodinger bergantung waktu dalam tiga dimensi)

dimana energi potensial partikel V merupakan fungsi dari x, y, z dan t.

Dalam kenyataanya, persamaan Schrodinger telah menghasilkan ramalan


yang sangat tepat mengenai hasil eksperimen yang diperoleh. Pada rumus terakhir
diatas hanya bisa dipakai untuk persoalan non relativistik dan rumusan yang lebih
rumit jika kelajuan partikel yang mendekati cahaya terkait.

Karena persamaan itu bersesuaian dengan eksperimen dalam batas – batas


berlakunya, kita harus mengakui bahwa persamaan Schrodinger menyatakan
suatu postulat yang berhasil mengenai aspek tertentu dari dunia fisis.

Betapapun sukses yang diperoleh persamaan Schrodinger, persamaan ini


tetap merupakan postulat yang tidak dapat diturunkan dari beberapa prinsip lain,
dan masing – masing merupakan rampatan pokok, tidak lebih atau kurang sah
daripada data empiris yang merupakan landasan akhir dari postulat itu.
Penjabaran
Persamaan Schrodinger bergantung waktu

ψ ~ (identik) dengan y dalam gerak gelombang umum


ψ : menggambarkan keadaan gelombang kompleks yang tak dapat terukur

( vx ), ω=2 πf , V = λf
ψ= Ae−iω t

ψ= Ae−2 πi ( ft )
x
λ

Maka energi totalnya adalah

Persamaan gelombangnya menjadi


Kita tahu bahwa energi total

2.4 Persamaan Schrodinger Bentuk Keadaan Tunak

Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung


dari waktu secara eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya
berubah terhadap kedudukan partikel. Jika hal itu benar, persamaan Schrodinger
dapat disederhanakan dengan meniadakan ketergantungan terhadap waktu t.
Fungsi gelombang partikel bebas dapat ditulis

Ψ = Ae-(i/ħ)(Et – px) = Ae-( iE/ħ )te+(ip/ħ)x

= ψe-(iE/ħ)t
ini berarti, Ψ merupakan perkalian dari fungsi bergantung waktu e -(iE/h)t dan

fungsi yang bergantung kedudukan ψ. Kenyataanya, perubahan terhadap waktu


dari semua fungsi partikel yang mengalami aksi dari gaya jenuh mempunyai
bentuk yang sama seperti pada partikel bebas.

Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam satu dimensi

Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam tiga dimensi

Pada umumnya kita dapat memperoleh suatu fungsi gelombang Ψ yang


tidak saja memenuhi persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga
turunannmya jenuh, berhingga dan berharga tunggal dari persamaan keadaan
jenuh Schrodinger. Jika tidak, sistem itu tidak mungkin berada dalam keadaan
jenuh.

Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika gelombang sebagai unsur


wajar dari teori dan kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan sebagai jejak
universal yang merupakan ciri dari semua sistem yang mantap.

Harga En supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan

disebut harga eigen dan fungsi gelombang yang bersesuaian ψn disebut fungsi
eigen. Tingkat energi diskrit atom hidrogen :
Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa
memikirkan elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu |Ψ|2 per satuan
volume tetapi tanpa ada kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit tertentu
menurut pengertian klasik.

Pernyataan peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa


eksperimen yang dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom
hidrogen selalu mengandung satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu
daerah dan 73 persen di daerah lainnya; peluang itu menunjukkan peluang untuk
mendapatkan elektron , dan walaupun peluang ini menyebar dalam ruang,
elektronnya sendiri tidak.

Persamaan gelombang partikel bebas

Ambil persamaan Schrodinger yang bergantung waktu,


Analog terhadap persamaan schrodinger adalah tali terbentang yang
panjangnya L yang keduanya terikat.

Dengan tingkat energi diskrit atom Hidrogen

Momentum sudut ditentukan

dengan harga ekspektasi

2.5 Harga Ekspetasi


ψ(x,y,z,t): Mengandung semua informasi tentang partikel itu yang
diizinkan oleh prinsip ketidaktentuan.Informasi ini dinyatakan dalam satu
peluang dan bukan merupakan kuantitas yang sudah pasti.

Misal, mencari kedudukan rata-rata x dari sejuml;ah partikel identik yang


terdistribusi sehingga terdapat N1 partikel X1 dan seterusnya.
Ganti bil;angan Ni dari partikel Xi dengan pelung Pi yang bisa diperoleh
dalam selang dx di Xi .

Pi = ΙΨΙ 2dx,sehinggaP(x)dx = ΙΨ(x)Ι2dx

Probabilitas untuyk menemukan partikel antara X1 dengan X2

Jika suatu partikel dapat tentukan 100% maka;

Harga ekspestasi kedudukan partikel tunggal

dari persamaan ∫ΙΨΙ 2dx partikel akan ditemukan antara x=-~ dan x=~

sehingga;

Harga ekspensi dari suatu kuatitas seperti energi potensial


2.6 Efek Terobosan

Efek terobosoan merupakan partikel yang dapat menembus perintang


walaupun energinya kecil,. Pada efek terobosan diperlukan suhu yang sangat
tinggi yaitu 7000 c. Ini terjadi dalam beberapa keadaan
Terapkan syarat batas
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Mekanika kuantum dapat menghasilkan hubungan antara kuantitas yang


teramati, tatapi prinsip ketidaktentuan menyebutkan bahwa kuantitas teramati
bersifat berbeda dalam kawasan atomik. Dalam mekanika kuantum kedudukan
dan momentum awal partikel tidak dapat diperoleh dengan ketelitian yang cukup.
Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika kuantum ialah fungsi
gelombang Ψ dari benda itu. Walaupun Ψ sendiri tidak mempunyai tafsiran fisis,
kuadrat besar mutlak |Ψ|2 ( atau sama dengan ΨΨ* jika Ψ kompleks ) yang dicari
pada suatu tempat tertentu pada suatu saat berbanding lurus dengan peluang untuk
mendapatkan benda itu di tempat itu pada saat itu.
Dalam mekanika kuantum, fungsi gelombang Ψ bersesuaian dengan
variabel gelombang y dalam gerak gelombang umumnya. Namun, Ψ bukanlah
suatu kuantitas yang dapat diukur, sehingga dapat berupa kuantitas kompleks.
Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari
waktu secara eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya berubah
terhadap kedudukan partikel.

3.2 SARAN

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

DAFTAR PUSTAKA
College, Wardaya. Fisika-Pelajaran, Soal & Rumus Matematika Lengkap. n.d.
www.wardayacollege.com (accessed Oktober 10, 2018).

Marselan, Roy Jun. Fisika Modern. 16 Oktober 2015. http://roy-


jun.blogspot.com/2015/10/fisika-modern.html (accessed Oktober 9, 2018).

Beiser, Rthur. BUKU KONSEP FISIKA MODERN 3rd Edition. 1989.

Anda mungkin juga menyukai