Anda di halaman 1dari 13

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020


pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

BUKU PERKULIAHAN MITIGASI BENCANA:


MEMBERDAYAKAN KARAKTER DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS MAHASISWA UNIVERSITAS TIDAR
Ericka Darmawan1*, Setiyo Prajoko1, Desi Nurhikmahyanti2,
Arief Budi Wicaksono2, Megita Dwi Pamungkas3
1
Program Studi Pendidikan Biologi,
2
Program Studi Pendidikan IPA,
3
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar
*Corresponding Author Email: darmawan.ericka@untidar.ac.id

ABSTRAK
Magelang merupakan wilayah yang secara geografis dikelilingi oleh gunung berapi
aktif. Kondisi ini memberikan keuntungan namun juga berpotensi menimbulkan
bencana alam yang harus dikelola dengan baik. Mengingat pentingnya pendidikan
mitigasi bencana alam, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan mitigasi
bencana penting untuk diintegrasikan dalam kurikulum perkuliahan. Tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) mengembangkan Buku Perkuliahan Mitigasi Bencana Alam di
Kota dan Kabupaten Magelang, dan (2) menganalisis hasil uji coba kelompok terbatas
untuk produk yang telah dikembangkan. Penelitian ini dilakukan dengan metode
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implementation, dan Evaluation),
yang kemudian dilanjutkan dengan implementasi produk pada Perkuliahan Hukum
Lingkungan di Program Studi Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universita
Tidar. Validasi produk yang dihasilkan telah dilakukan oleh ahli pengembangan bahan
ajar dan ahli materi. Analisis untuk data terkait pengembangan buku dan hasil
penerapan/uji coba kelompok terbatas dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil
validasi oleh ahli pengembangan bahan ajar, produk hasil pengembangan mendapat
persentase validitas sebesar 90,1% dengan kualifikasi sangat baik. Produk buku yang
dihasilkan juga valid dan berkualifikasi sangat baik menurut penilaian validator ahli
materi dengan persentase validitas 89,0%. Sementara itu, pada implementasi/uji coba
kelompok terbatas pada 21 mahasiswa memberikan respon yang baik dan mampu
merangsang pengembangan karakter dan keterampilan berpikir kritisnya.

Kata kunci: Mitigasi Bencana Alam, ADDIE, Pengembangan Karakter, Keterampilan


Berpikir Kritis

Kabupaten Magelang merupakan Bukit Menoreh. Kondisi ini


wilayah di Provinsi Jawa Tengah memiliki keuntungan ekonomis
yang secara fisiografi berbentuk karena wilayah Magelang kaya akan
cekungan dan dikelilingi oleh bahan galian golongan B dan C.
Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Namun demikian, dampak negatif
Gunung Merbabu dan Pegunungan yang juga menyertainya adalah
17
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

adanya potensi bahaya geologi seharusnya ditanggapi dengan


berupa gerakan tanah, longsor, kesadaran warga masyarakat
danerupsi gunung api. tentang penanggulangan bencana.
Secara hidrologi dan Siklus penanggulangan bencana
hidrogeologi, Kabupaten Magelang yang meliputi pencegahan dan
terletak pada Daerah Aliran Sungai mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap
(DAS) Progo dan Bogowonto. DAS darurat, serta rehabilitasi dan
Progo bagian hulu terdapat sungai rekonstruksi; semestinya diketahui
besar yaitu Sungai Progo. Wilayah dengan baik oleh masyarakat di
Kabupaten Magelang sebagai sekitar daerah rawan bencana agar
daerah yang dikelilingi gunung- dapat hidup berdampingan dengan
gunung merupakan daerah potensi bencana yang ada.
tangkapan air hujan. Selain itu, Kurniasari (2016) menyatakan
kelima gunung yang ada di bahwa masyarakat sebagai pelaku
Kabupaten Magelang dengan awal penanggulangan bencana harus
kondisi fisiknya yang spesifik memiliki kesadaran dan pemahaman
merupakan recharge area bagi DAS mengenai mitigasi bencana.
Kabupaten Magelang. Mata air yang Penelitian yang dilakukan oleh
bermunculan di kaki gunung Indriantoro (2013) menyatakan
Merapi, Merbabu, Andong, bahwa rendahnya respon dan
Telomoyo, dan Sumbing tersebut kesiapan masyarakat dalam
merupakan discharge area (data penanggulangan bencana akan
Bappeda dan Litbangda Kabupaten semakin memperparah dampak
Magelang, 2017). Berdasarkan data suatu bencana. Lebih lanjut
BPS Kabupaten Magelang tahun dinyatakan bahwa pemahaman
2014, rata-rata curah hujan pada tentang bencana alam mutlak
tahun 2012 berkisar antara 3-394 diperlukan bagi masyarakat agar
mm/bulan. Hal tersebut korban dan kerugian dapat
menunjukkan bahwa Kabupaten diminimalkan.
Magelang mempunyai curah hujan Sesuai dengan pendapat-pendapat
yang tinggi. Berdasarkan kondisi tersebut, BNPB (2017) menyatakan
hidrologi dan hidrogeologi yang bahwa proses penyadaran
dipadukan dengan data curah hujan, masyarakat akan pentingnya
Magelang juga memiliki potensi penanggulangan bencana berguna
bahaya bencana banjir. agar setiap orang dapat memahami
Kondisi Kabupaten Magelang risiko, mampu mengelola ancaman
yang berpotensi bencana alam dan, pada gilirannya, berkontribusi
18
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

dalam mendorong ketangguhan (1) Kurangnya bahan ajar yang


masyarakat dari ancaman bahaya siap digunakan dan sesuai
bencana. Di samping itu, kohesi dengan taraf perkembangan
sosial, gotong royong, dan saling siswa;
percaya merupakan nilai perekat (2) Kurangnya pelatihan dalam
modal sosial yang telah teruji dan mengembangkan atau
terus dipupuk, baik kemampuan mengajarkan program
perorangan dan masyarakat secara pembelajaran mitigasi bencana.
kolektif, untuk mempersiapkan, Dalam hal ini, semua guru yang
merespon, dan bangkit dari diwawancarai menyatakan
keterpurukan akibat bencana. tertarik jika ada program
Pengetahuan tentang pelatihan khusus tentang
penanggulangan bencana dapat mitigasi bencana;
diperoleh masyarakat melalui (3) Kurangnya pengetahuan dalam
berbagai cara, mulai dari sosialisasi mengembangkan kurikulum
dan dapat pula melalui pendidikan untuk pembelajaran mitigasi
formal di sekolah dan perguruan bencana;
tinggi. Dalam hal ini, perguruan (4) Kurikulum di sekolah yang
tinggi juga memainkan peran sudah terlalu padat, sehingga
penting dalam mendidik masyarakat pembelajaran mitigasi bencana
terkait penanggulangan bencana. bukan dijadikan prioritas oleh
Diungkapkan oleh Izadkhah dkk. manajemen sekolah;
(2012) bahwa pelatihan mitigasi (5) Koordinasi yang lemah antara
bencana terhadap calon guru sekolah, badan penanggulangan
merupakan salah satu cara bencana, dan dewan lokal;
mengurangi dampak bencana yang (6) Tidak adanya mandat atau
terjadi di masyarakat. Di Indonesia kebijakan yang jelas untuk
sendiri, sudah pernah dilakukan mengimplementasikan mitigasi
penelitian yang mengungkap bencana dalam pendidikan di
kesiagaan pendidikan formal dalam sekolah.
mitigasi dan pengurangan risiko Berdasarkan data tersebut, dapat
bencana. Ada banyak hal yang diketahui bahwa salah satu
menghambat guru dalam penghambat utama dalam
menerapkan pembelajaran mitigasi penyelenggaraan pembelajaran
bencana, sebagaimana dikemukakan mitigasi bencana adalah ketiadaan
oleh Amri dkk. (2018) yaitu: bahan ajar. Bahan ajar yang mulai
dikembangkan melalui sejumlah
19
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

penelitian terkait mitigasi bencana bencana khas yang terjadi di


misalnya dalam bentuk modul atau wilayahnya masing-masing.
buku saku/pedoman. Penelitian Pembelajaran Kebencanaan
yang dilakukan oleh Hasanah dkk. sendiri saat ini telah menjadi topik
(2016) telah menghasilkan modul yang harus dipelajari mahasiswa di
mitigasi bencana berbasis potensi perguruan tinggi. Dalam hal ini,
lokal yang terintegrasi dalam Direktorat Jenderal Pembelajaran
pembelajaran, namun modul ini dan Kemahasiswaan
disesuaikan untuk jenjang Kemenristekdikti (2019) telah
pendidikan SMP. Penelitian serupa menyusun Panduan Pembelajaran
dilakukan oleh Wicaksono & Kebencanaan. Penyusunan buku ini
Suharjo (2016) dan menghasilkan ditujukan agar mahasiswa
bahan ajar suplemen pembelajaran mengetahui tahapan dalam
materi Gempa Bumi berbasis manajemen bencana, membangun
elektronik; yang juga ditujukan kesadaran masyarakat terhadap
untuk siswa SMP. bahaya, dan mengurangi resiko
Badan Nasional Penanggulangan bencana dengan berbagai latar
Bencana (BNPB, 2017) telah belakang disiplin keilmuan.
merilis sebuah buku panduan guna Mahasiswa sebagai bagian dari
membangun kesadaran, perguruan tinggi diharapkan
kewaspadaan, dan kesiapsiagaan berperan dalam Tri Dharma
dalam menghadapi bencana. Buku Perguruan Tinggi, yang salah
ini berisi penjelasan mengenai satunya dapat diterapkan dengan
kesiapsiagaan berbagai macam perannya mengaplikasikan
bencana, lengkap dengan latihan pengetahuannya tentang
evakuasinya masing-masing. penanggulangan bencana dalam
Namun demikian, bencana yang masyarakat. Mahasiswa Universitas
dijelaskan bersifat menyeluruh di Tidar yang berada di wilayah
wilayah Indonesia. Adanya buku Magelang sebagai daerah berpotensi
mitigasi bencana yang lengkap dan bencana dengan demikian
disesuaikan dengan kondisi wilayah diharapkan mampu menguasai
lokal tertentu pastinya sangat penanggulangan bencana melalui
membantu dan bermanfaat untuk pendidikan yang ditempuhnya.
meningkatkan kesadaran, Latar belakang yang telah
pengetahuan, dan kemampuan diuraikan, tujuan penelitian antara
masyarakat dalam mitigasi bencana- lain: 1) Mengembangkan Buku
Perkuliahan Mitigasi Bencana Alam
20
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

di Kota dan Kabupaten Magelang; A. Analysis


dan 2) Menganalisis hasil uji coba Pada tahap analysis, peneliti
kelompok terbatas untuk produk mengumpulkan data awal tentang
yang telah dikembangkan. kurikulum yang diterapkan di
berbagai Program Studi di
METODE Universitas Tidar, karakteristik
Penelitian ini merupakan subyek penelitian, dan ketersediaan
penelitian pengembangan yang sumber belajar untuk mendukung
dilakukan berdasarkan tahapan pembelajaran mitigasi bencana.
dalam model ADDIE. Model Tahap ini dilakukan melalui kajian
ADDIE merupakan salah satu dari kurikulum sejumlah Program Studi
model-model yang paling umum di Universitas Tidar, koordinasi
digunakan dalam pengembangan di dengan dosen pengampu matakuliah
bidang desain instruksional. Model yang relevan dengan pembelajaran
ini adalah pendekatan yang mitigasi bencana, dan observasi
membantu pengembang desain pembelajaran. Hasil dari
instruksional, pengembang konten pelaksanaan tahap analysis
apa pun, atau bahkan guru untuk digunakan sebagai dasar
membuat desain pengajaran yang penyusunan desain buku
efisien dan efektif (Aldooble, 2015). perkuliahan.
Model pengembangan ADDIE B. Design
dipilih berdasarkan pertimbangan Pada tahap ini peneliti membuat
model ini dikembangkan secara rancangan buku perkuliahan
sistematis dan bertumpu pada mitigasi bencana yang akan
landasan teoritis desain dikembangkan. Perancangan
pembelajaran. Model ini terstruktur, dilakukan dengan tahapan:
diprogramkan dengan urutan a. Mengkaji struktur kurikulum
kegiatan sistematis dalam upaya berbagai Program Studi
menyelesaikan masalah Pendidikan di Universitas Tidar
pembelajaran yang berkaitan yang berhubungan dengan
dengan sumber belajar yang sesuai pengembangan karakter dan
dengan kebutuhan dan karakteristik keterampilan berpikir kritis;
siswa (Widyastuti, 2019). Tahapan b. Mengidentifikasi matakuliah
dalam model pengembangan yang bersinggungan bidang
ADDIE yang telah diterapkan dengan pembelajaran mitigasi
dalam penelitian ini dapat bencana, untuk mengetahui
dideskripsikan sebagai berikut. konten-konten apa saja dari
21
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

berbagai disiplin keilmuan yang mahasiswa sebagai sampel


dapat disajikan dalam buku penelitian. Pada uji keterbacaan,
perkuliahan mitigasi bencana; mahasiswa memberkan penilaian
dan terkait aspek-aspek yang terdapat
c. Menetapkan struktur buku pada lembar respon mahasiswa.
secara garis besar, meliputi Lembar respon mahasiswa disusun
sistematika, pembagian materi, dengan memperhatikan beberapa
jumlah bab, dan lay out secara komponen yaitu kemenarikan
umum. sampul, penyajian, tujuan
C. Development pembelajaran, materi ajar,
Pada tahap ini peneliti kelayakan isi, kebahasaan, dan
mengembangkan rancangan buku manfaat buku bagi mahasiswa.
yang telah dibuat. Tahapan ini Respon mahasiswa terhadap aspek-
meliputi: aspek terkait buku perkuliahan
a. Pengembangan buku hingga mitigasi bencana tersebut akan
selesai sesuai rancangan yang menjadi dasar peneliti untuk
telah dibuat pada tahap design. melakukan evaluasi di tahap
b. Penilaian kualitas buku yang selanjutnya.
meliputi validasi oleh dosen Setelah dilakukan uji
ahli pengembangan bahan ajar keterbacaan, peneliti menerapkan
dan ahli materi. buku perkuliahan pada
Lembar validasi mengacu pada pembelajaran matakuliah Hukum
komponen lembar validasi oleh Lingkungan, di Program Studi
Depdiknas (2008) dengan skala Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan
Likert 1-4, yang mencakup: (1) Ilmu Politik Universita Tidar.
kelayakan isi, (2) sajian materi, Pembelajaran dilakukan selama 2
(3) kebahasaan, dan (4) kali pertemuan, pada materi yang
kegrafisan. terkait yaitu Bab 3 B, Kesiapsiagaan
c. Revisi/ perbaikan buku baik Bencana. Pembelajaran juga
dari segi struktur maupun didukung dengan Online Learning
kontennya berdasarkan saran dalam bentuk Google Classroom.
yang didapatkan dari proses E. Evaluation
validasi. Pada tahap ini peneliti menilai
D. Implementation kualitas buku secara utuh dengan
Pada tahap ini peneliti mengkaji hasil validasi oleh ahli
melaksanakan uji keterbacaan buku pengembangan bahan ajar, ahli
hasil pengembangan kepada 21 materi, dan respon mahasiswa.
22
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

Hasil pengisian lembar validasi dan melalui tahap pengembangan


respon mahasiswa akan ADDIE. Tahapan pengembangan
dikuantifikasikan dan dikonversi meliputi: Analysis, Design,
menjadi skor dalam bentuk Development, Implementation, dan
persentase, dengan persamaan Evaluation.
sebagai berikut. A. Deskripsi Tahap Analysis
Pada tahap Analysis, telah
P= x 100%
dilakukan analisis yang mengacu
Keterangan:
pada kebutuhan dikembangkannya
P = Persentase validitas
buku perkuliahan mitigasi bencana.
∑x = Jumlah skor seluruh jawaban
Analisis kebutuhan meliputi analisis
per item
kurikulum (RPS) sejumlah Program
∑xi = Jumlah total skor maksimal
Studi di Universitas Tidar, dan
per item
koordinasi dengan Dosen Pengampu
Persentase validitas yang
matakuliah terkait, misalnya Hukum
didapatkan berdasarkan hasil
Lingkungan Program Studi Hukum,
validasi dan respon mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
dibandingkan dengan kriteria
Politik Universita Tidar.
tingkat capaian sebagaimana pada
Berdasarkan hasil analisis
Tabel 1.
kurikulum (RPS) dan koordinasi
Tabel 1.
Kriteria Tingkat Capaian dengan dosen pengampu matakuliah
Pengembangan Hukum Lingkungan, dapat
Tingkat Kualifikasi Ket. diketahui bahwa diperlukan sumber
Pencapaian belajar yang lengkap tentang proses
>80% Sangat Tidak revisi penanggulangan bencana alam yang
baik
70% – Baik Tidak revisi berpotensi terjadi di wilayah
80% Magelang. Sumber belajar tersebut
60% – Cukup Revisi juga diharapkan mampu mendukung
69% perkembangan aspek-aspek
50% – Kurang Revisi
59% keterampilan berpikir pada
<50% Sangat Revisi mahasiswa, sekaligus
kurang pengembangan karakter melalui
Sumber: Akbar (2013) paparan materi dan kegiatan latihan.
B. Deskripsi Tahap Design
HASIL Berdasarkan hasil dari tahap Design
Pengembangan Buku Perkuliahan yang telah dilakukan, buku
Mitigasi Bencana pad dilakukan perkuliahan mitigasi bencana yang
23
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

dikembangkan dalam penelitian ini  Kata Pengantar: Ditulis oleh


merupakan buku cetak dengan Ketua LPPM-PMP
karakteristik sebagai berikut:  Daftar Isi: Termasuk daftar
 Berupa buku perkuliahan tabel, daftar gambar
(cetak) ber-ISBN;  Isi Buku (Bab 1-4)
 Memuat paparan materi yang  Daftar Pustaka
dibagi menjadi sejumlah bab,  Glosarium
dan dilengkapi dengan  Tentang Penulis
pertanyaan diskusi di setiap  Sampul Belakang: Memuat
akhir bab; ringkasan isi buku yang ditulis
 Paparan materi dan pertanyaan singkat semenarik mungkin,
diarahkan untuk pengembangan barcode ISBN
keterampilan berpikir kritis C. Deskripsi Tahap Develop
(critical thinking) dan Tahap Develop telah dilaksanakan
penanaman nilai karakter dengan mengembangkan buku
(character education); sesuai rancangan tahap Design.
 Paparan materi dilengkapi Masukan-masukan dari pakar/ahli
dengan ilustrasi dan ditata telah didapatkan untuk
dengan layout yang dinamis mengembangkan buku ini. Berikut
dan menarik; dan adalah masukan-masukan yang
 Mengandung unsur keilmuan didapatkan dari para validator ahli.
yang multi-disiplin, sehingga 1) Hasil Validasi dari Ahli
diharapkan dapat dimanfaatkan Pengembangan Bahan Ajar
sebagai bahan ajar perkuliahan Berdasarkan validasi dari ahli
semua fakultas di Universitas pengembangan bahan ajar,
Tidar. didapatkan penilaian sebagai
Adapun sistematika dari buku yang berikut.
dikembangkan adalah sebagai
berikut.
 Cover Depan: Memuat Judul,
Penulis, Institusi, Penerbit, dan
Nomor ISBN
 Cover Dalam: Memuat Judul,
Penulis, Penyunting, Institusi,
Penerbit, dan Nomor ISBN
 Ucapan Terimakasih

24
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

Tabel 2.
Penilaian Validasi Ahli 2) Hasil Validasi dari Ahli
Pengembangan Bahan Ajar Materi
No Aspek Skor yang
Tabel 3. Penilaian Validasi Ahli
Penilaian Didapatkan
1 Judul Buku 16 Materi
2 Kata Pengantar 10 Skor yang
N
Aspek Penilaian Didapatka
3 Daftar Isi 8 o
n
4 Pembagian
7 1 Cakupan Materi 15
Materi dalam Bab
2 Akurasi Isi Materi 14
5 Kompetensi
8 3 Kemutakhiran Isi 11
Dasar
Materi
6 Indikator 8
4 Format Buku Terkait 8
7 Tujuan
12 Materi
Pembelajaran
5 Penyajian Materi 13
8 Uraian Materi
24 dalam Buku
Pokok
6 Pengembangan 6
9 Pengembangan
Keterampilan
Keterampilan 6
Berpikir Kritis
Berpikir Kritis
7 Pengembangan
10 Pengembangan
10 Karakter 8
Karakter
8 Data dan Ilustrasi
11 Komunikasi
Pendukung 7
dalam Paparan 10
Materi 9 Daftar Rujukan 7
12 Daftar Rujukan 6 Total 89
13 Biografi 12 Validasi dari validator ahli materi,
14 Aspek Kegrafisan persentase validitas isi materi
36
Buku sebesar 89,0%. Persentase tersebut
Total Skor 173 telah lebih tinggi dari 80% sehingga
berdasarkan kriteria bahan ajar yang
Berdasarkan hasil penilaian
ditetapkan oleh Akbar (2013) buku
tersebut, perhitungan persentase
yang dikembangkan telah
validitas buku menurut validator
memenuhi kriteria dengan
ahli bahan ajar adalah 90,1%.
kualifikasi sangat baik dan tidak
Persentase tersebut telah lebih
perlu revisi.
tinggi dari 80% sehingga
berdasarkan Akbar (2013) buku
D. Deskripsi Tahap
yang dikembangkan telah
Implementation
memenuhi kriteria dengan
Pada tahap implementation
kualifikasi sangat baik dan tidak
peneliti mengumpulkan data tentang
perlu revisi.
respon mahasiswa terhadap buku
25
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

perkuliahan mitigasi bencana yang 14) Kecukupan buku sebagai


telah dikembangkan. Aspek yang sumber belajar dalam
dinilai oleh mahasiswa berkaitan perkuliahan mitigasi bencana
dengan: Berdasarkan observasi yang
dilakukan selama penerapan buku
1) Kemudahan materi untuk dalam matakuliah Hukum
dipahami pembaca Lingkungan, didapatkan hasil
2) Kemudahan petunjuk belajar bahwa mahasiswa memberikan
untuk dipahami pembaca respon yang baik dan mampu
3) Kejelasan uraian materi dalam merangsang pengembangan
buku karakter dan keterampilan berpikir
4) Adanya kegiatan belajar yang kritisnya, terutama yang terkait
dapat mendorong mahasiswa dengan materi Pencegahan dan
belajar aktif dan mandiri Mitigasi Bencana, serta
5) Kesesuaian penyajian materi Kesiapsiagaan Bencana. Sesuai
dengan tingkatan berpikir dengan penelitian yang dilakukan
mahasiswa Rizaldy (2018), implementasi
6) Ketersediaan data/ilustrasi pendidikan mitigasi bencana di
pendukung materi sekolah dapat dilakukan sebagai
7) Penyajian buku secara upaya pembentukan karakter siswa
operasional dan menuntun siap siaga.
8) Penggunaan istilah dan
pemilihan kata yang konsisten Implementasi buku dalam
9) Penyampaian dengan bahasa perkuliahan Hukum Lingkungan
yang sesuai EYD dan juga didukung teknologi online
komunikatif learning, dalam bentuk Google
10) Penggunaan referensi yang Classroom. Melalui fasilitas ini,
relevan dosen dan mahasiswa dapat berbagi
11) Kemenarikan cover dan lay out pendapat, berbagi informasi, dan
12) Adanya aktivitas yang aktivitas lain yang terkait dengan
mengembangkan keterampilan pembelajaran. Melalui fasilitas ini,
berpikir kritis dan karakter mahasiswa juga berdiskusi tentang
13) Kemampuan buku dalam hasil kerja kelompok yaitu
menambah wawasan menganalisis berita terkait materi
mahasiswa pembelajaran. Kegiatan ini mampu
memicu aktivitas berpikir kritis

26
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

mahasiswa sekaligus karakternya  Perlunya implementasi buku


terhadap lingkungan. perkuliahan mitigasi bencana
pada program studi di fakultas
lain, yang memiliki singgungan
materi dengan pembelajaran
mitigasi bencana. Pendidikan
mitigasi bencana merupakan
topik yang multi-disiplin
sehingga semestinya dapat
diajarkan pada berbagai
program studi. Untuk
kepentingan ini, diperlukan
Gambar 1. Dukungan Google kajian kurikulum yang lebih
Classroom dalam Perkuliahan rinci pada setiap program studi
Hukum Lingkungan di Universitas Tidar.
E. Deskripsi Tahap Evaluation  Perlunya menambah jumlah
Tahap development dan sampel untuk uji coba
implementation, didapatkan hasil kelompok terbatas, dan jika
bahwa buku perkuliahan mitigasi memungkinkan dilanjutkan
bencana telah valid dapat digunakan dengan uji coba kelompok
untuk menunjang perkuliahan besar. Hal ini untuk
mitigasi bencana di Universitas memperkuat validitas buku
Tidar. Dengan adanya sumber perkuliahan yang telah
belajar berupa buku ini, diharapkan dikembangkan, mengingat
mahasiswa menguasai populasi yang tercakup dalam
penanggulangan bencana yang kajian ini meliputi seluruh
berpotensi terjadi di wilayah wilayah Kabupaten Magelang
Magelang dan menerapkan dan sekitarnya.
pengetahuannya untuk kepentingan
masyarakat di sekitarnya. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengembangan Kesimpulan dari penelitian adalah:
dan penerapan buku pada 1. Buku perkuliahan mitigasi
perkuliahan Hukum Lingkungan, bencana dikembangkan
beberapa hal yang masih menjadi berdasarkan tahapan
keterbatasan penelitian antara lain pengembangan dalam model
sebagai berikut: ADDIE yang terdiri dari tahap
Analysis, Design, Development,
27
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

Implementation, dan DAFTAR PUSTAKA


Evaluation. Akbar, S. D. (2013). Instrumen
2. Hasil validasi oleh ahli Perangkat Pembelajaran.
pengembangan bahan ajar, Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
produk hasil pengembangan
mendapat nilai 90,1% dengan Aldoobie, N. (2015). ADDIE
kualifikasi sangat baik. Produk model. American International
buku yang dihasilkan juga valid Journal of Contemporary
dan berkualifikasi sangat baik Research, 5(6), 68-72.
menurut penilaian validator ahli Amri, A., Bird, D., Ronan, K.,
materi dengan persentase Haynes, K., & Towers, B.
(2017). Disaster risk reduction
validitas 89,0%.
education in Indonesia:
Implementasi/uji coba challenges and
kelompok terbatas pada 21 recommendations for scaling
mahasiswa matakuliah Hukum up. Nat. Hazards Earth Syst.
Lingkungan memberikan Sci., 17, 595–612
respon yang baik dan mampu
merangsang pengembangan BNPB dan BAPPENAS, 2011,
Rencana Aksi, Rehabilitasi, dan
karakter dan keterampilan
Rekonstruksi Wilayah
berpikir kritis. Pascabencana Erupsi Gunung
Merapi di Provinsi DIY dan
UCAPAN TERIMAKASIH Provinsi Jateng Tahun 2011-
Terimakasih pada Direktorat 2013.
Jenderal Pembelajaran dan
BNPB. (2017). Buku Pedoman
Kemahasiswaan Kemenristekdikti
Latihan Kesiapsiagaan
yang telah memberikan Hibah Bencana: Membangun
General Education sehingga Buku Kesadaran, Kewaspadaan, dan
Perkuliahan Mitigasi Bencana Alam Kesiapsiagaan dalam
di Kota dan Kabupaten Magelang Menghadapi Bencana. Jakarta:
dapat disusun hingga selesai. Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

Depdiknas. (2008). Panduan


Peningkatan Bahan Ajar.
Jakarta: Depdiknas
Dirjendikdasmen, Direktorat
Pembinaan SMA.

28
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar
Volume 4, No. 1, Januari-Juni 2020
pISSN 2580-6890
eISSN 2580-9075

Direktoral Jenderal Pembelajaran Kurniasari, N. (2016). Kajian


dan Kemahasiswaan. (2019). Tingkat Kesadaran Masyarakat
Panduan Pembelajaran Terhadap Mitigasi Bencana
Kebencanaan untuk Mahasiswa Tanah Longsor di Kecamatan
di Perguruan Tinggi. Banjarmangu Kabupaten
Kementerian Riset Teknologi Banjarnegara Tahun 2015
dan Pendidikan Tinggi. (Studi Non Fisik Mitigasi
Bencana) (Doctoral
Hasanah, I., & Wahyuni, S. (2016). dissertation, Universitas Negeri
Pengembangan Modul Mitigasi Semarang).
Bencana berbasis Potensi Lokal
yang terintegrasi dalam Rizaldy, D. (2018). Implementasi
pelajaran IPA di SMP. Jurnal Pendidikan Mitigasi Bencana
Pembelajaran Fisika, 5(3), di Sekolah-Sekolah Indonesia
226-234. sebagai Upaya Pembentukan
Karakter Siswa Siap Siaga.
Indriantoro, I. (2014). Pengetahuan Prosiding PIT Ke-5 Riset
Masyarakat Terhadap Mitigasi Kebencanaan IABI Universitas
Bencana Kekeringan Di Andalas, Padang.
Kecamatan Tawangsari
Kabupaten Sukoharjo (Doctoral Wicaksono, D. G., & Suharjo, M. S.
dissertation, Universitas (2016). Pengembangan Bahan
Muhammadiyah Surakarta). Ajar Suplemen Pembelajaran
Materi Gempa Bumi Berbasis
Izadkhah, Y. O., Hosseini, M., & Elektronik Untuk Siswa Kelas
Heshmati, V. (2012). Training Vii Smp (Doctoral dissertation,
Teachers on Disaster Risk Universitas Muhammadiyah
Reduction in Developing Surakarta).
Countries: Challenges and
Opportunities. Proceedings of Widyastuti, E. (2019, March).
the 15WCEE, Lisbon, Portugal, Using the ADDIE model to
24-28. develop learning material for
actuarial mathematics. In
Journal of Physics:
Conference Series (Vol.
1188, No. 1, p. 012052). IOP
Publishing.

29

Anda mungkin juga menyukai