Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Pada era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
sangat pesat, dapat dilihat dari pembangunan diberbagai sektor kehidupan, salah satunya
di bidang industri. Tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha merupakan sebuah
tantangan yang dihadapi oleh semua pihak. Keadaan tersebut menuntut Sumber Daya
Manusia (SDM) untuk memiliki keahlian dan profesionalitas dalam bekerja untuk dapat
ikut bersaing di dunia industri. Agar dapat menghasilkan tenaga kerja profesional
dibidangnya, tentu saja peran pendidikan dan beragam pelatihan serta pengembangan
terhadap SDM sangat penting. Sarana dan prasarana yang mendukung proses tersebut
sangat penting diupayakan dengan seoptimal mungkin sehingga SDM yang tercipta
benar-benar profesional serta memiliki keterampilan khusus yang diperlukan oleh industri.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, saat ini telah banyak didirikan lembagalembaga
pendidikan, baik bersifat formal maupun informal. Perguruan tinggi merupakan salah satu
lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan mahasiswa yang dapat bermasyarakat,
siap bekerja, professional, dan berdaya saing internasional, khususnya pada disiplin ilmu
yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan. Perguruan tinggi diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dalam mencetak calon tenaga kerja yang kompeten, profesional,
dan berkualitas.
Politeknik Negeri Bali merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi negeri di Bali
yang memiliki visi menjadi institusi terdepan sebagai penghasil tenaga profesional yang
memiliki daya saing internasional dan misinya adalah mencetak tanaga handal yang
berorientasi pada kebutuhan pasar dalam bidang rekayasa dan tata niaga dengan
pariwisata sebagai unggulan, menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga
pendidikan, lembaga pemerintahan, dunia usaha, asosiasi profesi dan masyarakat baik
nasional maupun internasional. Politeknik Negeri Bali bekerjasama dengan berbagai
institusi-institusi baik pemerintah maupun swasta guna menerapkan praktik kerja
lapangan dengan harapan kegiatan tersebut dapat membandingkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan di bangku kuliah ke dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau on-the-job training merupakan kegiatan akademik
yang berorientasi pada bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan
meningkatkan tenaga kerja yang berkualitas. Selain itu Praktik Kerja Lapangan (PKL)
mampu mengembangkan kemampuan mahasiswa khususnya mahasiswa Diploma Tiga
Politeknik Negeri Bali yang sekaligus sebagai syarat yang harus dipenuhi sebelum
menyelesaikan perkuliahan. Dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan
kedepannya mahasiswa dapat menjadi sumber daya yang kompetitif dengan bekal ilmu
yang didapat dibangku perkuliahan sehingga nantinya menjadi tenaga siap pakai, serta
terampil dalam bidangnya. Penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di PT.PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali Unit Layanan
Pengadaan (ULP) Gianyar. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama 6
(enam) bulan terhitung dari tanggal 02 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 31 Januari
2022.

1.2 TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.


Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) memiliki maksud dan tujuan, baik
tujuan umum maupun tujuan khusus. Adapun tujuan yang dimaksud ialah:

1.2.1 Tujuan Umum :

a) Pembelajaran dan pemahaman kondisi objektif secara nyata tentang


perusahaan/ industri.
b) Mahasiswa memperoleh pengetahuan tentang manajemen perusahaan/
industri.
c) Memperoleh pengetahuan tentang pembagian tugas (Job Description) semua
pihak yang terkait dalam perusahaan/industri.
d) Pengimplementasian kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
dalam bidang teknik listrik yang diperoleh selama kuliah.
1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui sistem kelistrikan dan mekanikal sesuai dengan fakta di lapangan atau
dunia kerja, cara perawatannya dan cara mengatasi permasalahan ketika terjadi
gangguan.
b. Mengetahui manajemen proses bisnis PT PLN (Persero) Unit Layanan Pengadaan
(ULP) Gianyar, khususnya di bidang Transaksi Energi.
c. Memperdalam, meningkatkan keterampilan dan kreativitas diri dalam lingkungan yang
sesuai dengan program studi yang dimiliki.
d. Menganalisis persamaan dan perbedaan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan
pengalaman praktis di perusahaan industri saat berada di lapangan, sehingga
menciptakan sebuah ilmu baru yang bisa diterapkan dalam kegiatan sehari - hari
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1.1 Sejarah PT. PLN (Persero)

a. Periode 1894-1942 Listrik mulai dirintis di Indonesia sekitar abad XIX yaitu
pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu bidang kelistrikan
diselenggarakan oleh pemerintah daerah setempat. Beberapa perusahaan
Belanda yang didirikan juga mempunyai pembangkit tenaga listrik untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan sendiri. Salah satu contohnya adalah NG
NIGM, perusahaan swasta Belanda yang terletak di Jakarta ini semula
bergerak di bidang gas untuk umum, kemudian berkembang dan menangani
bidang listrik untuk umum di Jakarta. Pada tahun 1931, Pemerintah Belanda
mengambil keputusan untuk menyerahkan pengolahan kelistrikan di wilayah
Indonesia kepada sebuah perusahaan asing Belanda, yaitu NV ANIEM.
b. Periode 1942-1945 Pada tahun 1942, Jepang berhasil mengalahkan Belanda
dan mengambil alih kekuasaan Pemerintah Belanda atas Indonesia. Semua
perusahaan milik Belanda yang berada di Indonesia diambil alih oleh Jepang,
termasuk perusahaan listrik swasta. Kemudian Pemerintah Jepang
mengubah namanya menjadi Jawa Denki Jigyosha Djakarta Shisha.
Perusahaan ini hanya beroperasi sampai tahun 1945 karena sekutu berhasil
mengalahkan Jepang dalam perang Asia Timur Raya.
c. Periode 1950-1966 Pada tahun 1952, Perusahaan Negara untuk Perusahaan
Tenaga Listrik (PENUPETEL) dan Perusahaan Negara untuk Distribusi
Tenaga Listrik (PENUDITEL) berada dibawah jawatan tenaga. Pada tanggal
13 Oktober 1953 dikeluarkan Kepres RI No. 163 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Listrik milik Belanda, jika dikasasi perusahaannya telah berakhir.
Berdasarkan Kepres tersebut maka perusahaan-perusahaan listrik swasta
Belanda diambil alih dan digabungkan ke jawatan tenaga. Pada tahun 1958
pemerintah mengeluarkan UU No. 86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi yang
menetapkan bahwa semua perusahaan Belanda dibawah penguasaan
Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai pelaksanaannya dikeluarkan PP
No. 18 tahun 1959, tentang penentuan Perusahaan Listrik dan Gas milik
Pemerintah Belanda yang dinasionalisasikan. Berdasarkan peraturan
tersebut NV ANIEM dan NG NIGN dinasionalisasikan dan digabung.
Kemudian dibentuk Pengusaha-pengusaha Perusahaan Listrik dan Gas
(P3LG).
d. Periode 1967-1985 Pada tahun 1972 pemerintah mengeluarkan PP No. 10
Tahun 1972 yang menetapkan PLN sebagai Perusahaan Umum yang berada
di lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi dengan tugas
mengatur, membina, mengawasi dan melaksanakan pelaksanaan umum di
bidang kelistrikan nasional disamping tugastugasnya sebagai suatu
perusahaan.
e. Periode 1985-1990 Untuk menyediakan tenaga listrik yang cukup bagi
masyarakat, diperlukan upaya yang optimal untuk memanfaatkan sumber
energi guna membangkitkan tenaga listrik. Oleh karena itu, pemarintah
mengeluarkan undang-undang No. 15 Tahun 1985, tentang peningkatan
pembangunan di bidang kelistrikan. Sebagai pelaksanaannya pemarintah
menetapkan PP No. 10 Tahun 1989, tentang penyadiaan dan pemanfaatan
tenaga listrik. Berdasarkan UU dan PP tersebut ditetapkan bahwa PLN
merupakan pemegang kekuasaan atas tenaga listrik.
f. Periode 1990-Sekarang Mengingat tenaga listrik mempunyai fungsi yang
sangat penting bagi negara dan kehidupan masyarakat sehari-hari, maka
berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk perum
menjadi persero, Perum Listrik Negara dialih bentuknya menjadi PT PLN
(Persero). Dengan dialihkan bentuknya diharap PLN dapat melakukan
kegiatan usahanya secara optimal.

2.1.2 Sejarah Umum PT PLN (Persero) ULP Gianyar


Kabupaten Gianyar adalah satu dari 9 (Sembilan) Kabupaten dan Kota
Madya yang ada di Provinsi Bali, terletak di belahan Selatan menjulur ke Utara dan
Tengah pulau Bali, terletak antara 08o18’48” _ 08o38’58” Lintang Selatan
115o13’29”_115o22’23” Bujur Timur.

Luas Kabupaten Gianyar 325.624 Km2, atau 6,54% dari luas wilayah Pulau
Bali. Berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten Badung dan Kota Denpasar
disebelah Barat, Kabupaten Bangli disebelah Utara, dan Kabupaten Klungkung
disebelah Timur serta selat Badung dan Samudra Indonesia disebelah Selatan.

Secara administrasi Kabupaten Gianyar terdiri dari7 (Tujuh) Kecamatan yaitu:

 Sukawati (55,02 Km2)


 Blahbatuh (39,70 Km2)
 Gianyar (50,59 Km2)
 Tampaksiring (42,63 Km2)
 Ubud (42,38 Km2)
 Tegallalang (61,80 Km2)
 Payangan (75,88 Km2)

Pembentukan PT PLN (Persero) Rayon Gianyar pada tahap awal berdasarkan


kepada SK Pemimpin PT. PLN (Persero) Wilayah XI Nomor
142.K/010/W.IX/2000 tanggal 20 November 2000 tentang Pembentukan PT PLN
(Persero) Unit Pelayanan Pelanggan dan Unit Pelayanan Jaringan di Lingkungan
PT PLN (Persero) wilayah XI. Seiring dengan penyempurnaan organisasi melalui
SK General Manager nomor 002.K/021/GM/2003 tanggal 17 Januari 2003
tentang penyempurnaan dan Pembentukan Organisasi Sub Unit Pelaksana (Unit
Pelayanan dan Unit Jaringan) di lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Bali.

Agar supaya lebih mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, ,maka


dipandang perlu untuk dilakukan penggabungan area pelayanan dengan area
jaringan. Sebagai dasar pelaksanaan hal tersebut, maka dikeluarkanlah Surat
keputusan general Manager Distrinusi Bali No. 024.K/GM/2010 tanggal 17 Mei
tentang Pilot.
2.1.3 Lokasi Perusahaan

Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu di PT PLN (Persero) Unit
Layanan dan Pengadaan Gianyar yang beralamat di Jalan Kebo Iwa No.17,
Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.

2.1.4 Visi, Misi, Moto, Dan Tata Nilai PLN

Visi dan misi yang diterapkan di kantor PT PLN UP3 Bali Selatan mengacu pada visi
dan misi kantor PLN Pusat, dimana visi dan misi dapat diuraikan sebagi berikut:

a. Visi :
Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia Tenggara dan #1 Pilihan
Pelanggan untuk Solusi Energi.
b. Misi :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
c. Moto Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
d. Tata Nilai PLN Tata Nilai PLN adalah AKHLAK.
AKHLAK merupakan akronim dari:
1. AMANAH : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan
2. KOMPETEN : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
3. HARMONIS : Saling peduli dan menghargai perbedaan
4. LOYAL : Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara
5. ADAPTIF : Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan
6. KOLABORATIF : Membangun kerjasama yang sinergis

2.1.5 Makna Logo PT PLN (Persero)

a. Bentuk Lambang
Bentuk warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan
adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi
Perusahaan Umum Listrik Negara No: 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976,
mengenai Pembakuan Labang Perusahaan Umum Listrik Negara

b. Elemen Elemen Lambang


1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan
bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan
semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di
perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat


Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk
jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah
melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di
Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan
perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
zaman.

3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha
utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN
(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi
warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti
halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu
biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan
dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan Wewenang Masing masing Bidang

Berikut merupakan uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang
ada di PT PLN (Persero) ULP Gianyar:

1. Manager
Tugas dan wewenang manager ULP Singaraja, yaitu:
a. Mengkoordinasikan program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja
untuk mencapai kinerja unit.
b. Mengkoordinir pelaksanaan Pedoman Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan K3 untuk keselamatan dan keamanan pegawai dalam bekerja.
c. Mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk
mempertahankan keandalan pasokan energi tenaga listrik.
Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Tata Usaha
Langganan (TUL).
d. Mengkoordinir proses pengelolaan keuangan dan pendapatan.
e. Melakukan evaluasi realisasi kinerja unit.
f. Melakukan evaluasi teknis kegiatan sistem operasi dan pemeliharaan
jaringan distribusi.
g. Melakukan pengendalian komunikasi dan hubungan kerja internal dan
eksternal dengan stakeholder perusahaan.
h. Merumuskan sasaran perusahaan jangka pendek dan jangka panjang
sesuai dengan kebijakan induk.
i. Menyusun strategi dalam rangka mencapai sasaran.
j. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan pelanggan
dan pemasaran, pencacatan meter, dan penagihan rekening.
k. Melakukan pengawasan tingkat kepuasan pelanggan.
l. Memberdayakan SDM (sumber Daya Manusia) untuk mengoptimalkan
produktifitas, memanfaatkan aset dan sumber daya lain secara optimal.
m. Mengevaluasi hasil kerja secara periodik sebagai bahan untuk
penyempurnaan rencana selanjutnya.

2. Bagian K3L
Tugas dan wewenang yang dilakukan di bagian K3L yaitu:
a. Memonitoring pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap
pekerjan.
b. Melakukan sosialisasi terkait keselamatan di lingkungan internal kantor
(baik kepada pegawai, petugas pelayanan teknik, maupun rekan – rekan
yang terkait).
c. Mengawasi pekerja di lapangan agar menggunakan peralatan K3 saat
bekerja.
d. Memastikan keselamatan di masyarakat baik dalam sosialisasi dengan
bersurat maupun dengan melakukan sosialisasi lisan.
e. Melakukan kegiatan CBD (Checklist, Briefing, dan Doa) sebelum
melaksanakan kegiatan harian.

3. Bagian Teknik
Tugas dan wewenang yang dilakukan di bagian Teknik yaitu:
a. Meningkatkan keandalan sistem operasi jaringan distribusi.
b. Memelihara jaringan distribusi.
c. Mengendalikan pelayanan gangguan dan mengkoordinir petugas
pelayanan teknik.
d. Memantau dan mengevaluasi susut distribusi dan upaya penurunannya.
e. Mengelola aset jaringan dan konstruksi distribusi.
f. Mengendalikan SAIDI dan SAIFI.
g. Memastikan penyusunan RAB dan SPK pekerjaan distribusi sesuai
ketentuan yang berlaku.
h. Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan jaringan untuk
melayani pelanggan dan pengembangan sistem.
i. Menyusun SOP dan mengatur pengoperasian jaringan distribusi.
j. Menyusun rencana pemeliharaan dan melaksanakan pemeliharaan
jaringan distribusi.
k. Membuat data peta jaringan (mapping) dan memelihara akurasi data
sesuai dengan perkembangan.
l. Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian teknik.

4. Bagian Transaksi Energi (TE)


Tugas dan wewenang yang dilakukan di bagian Transaksi Energi yaitu:
a. Mengawasi kegiatan pencatatan meter dan melaksakan pembinaan
dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pembacaan meter.
b. Melaksanakan dan memonitor proses pengolahan data dalam rangka
pembuatan tagihan listrik sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang
ada.
c. Melaksanakan bongkar rampung dan penyambungan sementara.
d. Mengendalikan susut PJU, P2TL, pemeliharaan APP, pemeliharaan
meter transaksi.
e. Melaksanakan pengawasan dan mengkoordinir kegiatan penagihan
pembayaran listrik dalam rangka pengelolaan piutang.
f. Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian transaksi energi.
g. Memantau tunggakan pembayaran rekening listrik setiap bulannya.
h. Memantau proses pemutusan, jika pelanggan memiliki tunggakan
pembayaran rekening listrik (> 3 bulan).
i. Memantau proses billing.
5. Bagian Pelayanan Pelanggan dan Administrasi (PA)
Tugas dan wewenang yang dilakukan di bagian Pelayanan Pelanggan dan
Administrasi yaitu:
a. Melaksanakan fungsi Tata Usaha Langganan (TUL).
b. Mengatur administrasi perkantoran, pemeliharaan gedung/ kantor dan
fasilitas kerja.
c. Mengelola fungsi keuangan.
d. Mengelola fungsi kehumasan.
e. Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan pelayanan pelanggan/
calon pelanggan.
f. Menyusun dan memelihara Data Induk Pelanggan.
g. Melaksanakan pencatatan dan pembukuan aset.
h. Menyusun dan memelihara Data Induk Kepegawaian serta
melaksanakan monitoring dan evaluasi SDM.
i. Memonitor program pelayanan pelanggan dan sistem informasi
pelanggan sesuai TMP.
j. Memonitor target Penjualan secara periodik / perbulan.
k. Memonitor kegiatan program promosi produk pelayanan.
l. Mengevaluasi pembuatan dan penerbitan SIP/ SPJBTL.
m. Melaksanakan pengelolaan Tenaga Kerja.
n. Menyusun laporan sesuai bidang tugas bagian pelayanan dan
administrasi.

2.3 PENERAPAN K3 DI LINGKUNGAN PT. PLN(Persero) ULP Gianyar

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah


kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
dan lingkungan kerja. Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu
dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan
pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan asset perusahaan agar
terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi
penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.

Dalam K3 juga dikenal dengan istilah Kesehatan Kerja, yaitu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehartan,
pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi. Dalam pelaksanaannya K3
adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat
dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan, istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa hal sebagai berikut:

a. Hazard (sumber bahaya), suatu keadaan yang memungkinkan / dapat


menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat
kemampuan pekerjaan yang ada.
b. Danger (tingkat bahaya), peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya
sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prefentif.
c. Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
d. Incident, munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan,
yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi
ambang batas badan/struktur.
e. Accident, kejadian bahaya yang disertai adanya korban atau kerugian.
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
1) Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
2) Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja.
3) Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Dewasa ini penerapan K3 sangat genjar diterapkan pada dunia kerja untuk
menunjang kesehatan dan keselamatan saat bekerja baik dengan pembuatan
aturan-aturan sebagai pendukung pelaksanaan K3 di dunia kerja. Utamanya pada
PT PLN (Persero) dalam melakukan suatu pekerjaan harus memperhatikan masalah
keselamatan kerja secara serius, sehingga perlu adanya perhatian tentang jenis
pekerjaan yang dihadapi dan tindakan yang tidak aman yang dapat menimbulkan
bahaya dan serangan penyakit yang dapat terjadi di lingkungan kerja

BAB III

PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN APP (ALAT PEMBATAS DAN PENGUKUR)


OLEH TIM P2TL (PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK) DI PT. PLN
(Persero) ULP GIANYAR

3.1 LATAR BELAKANG

3.2 TUJUAN

3.3 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV

ANALISA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai