Anda di halaman 1dari 31

PENGENALAN DETEKTOR OTOMATIS UNTUK PENGUJIAN BEBAN JEMBATAN

KAYU PEJALAN KAKI MENGGUNKAN LOAD CELL

NURJANAH
Topik Bahasan

1. Pengertian Jembatan dan Struktur Jembatan


2. Tipe Jembatan
3. Beban pada Jembatan
4. Perancangan Jembatan Sederhana
Jembatan Alami Sederhana

Pohon yang tumbang digunakan sebagai


jembatan pada masa lampau, yang
menjadi jembatan balok sederhana

Akar-akar pohon yang


bergantungan sebagai
jembatan gantung, yang
terdiri atas kabel dan jalan
1. Pengertian Jembatan sederhana

 Jembatan sederhana adalah kontruksi yang mudah dan sederhana,


dimana struktur terbuat dari bahan kayu yang sifatnya darurat atau
tetap, dapat di kerjakan tanpa peralatan modern canggih.

• Jembatan dengan material kayu dapat di perbaharui ( renewable). Kayu


memiliki beberapa keuntungan baik langsung maupun tidak langsung
yang antara lain seperti berikut ini ( Barker & Pucket 1997)

1. Kayu relatif Ringan


2. Pekerjaan – pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa peralatan khusus
3. Kayu tidak dipengaruhi korosi
4. Jembatan kayu menggunakan dek dari bahan kayu
5. Kayu merupakan bahan yang sangat estetik
1. STRUKTUR JEMBATAN
• Jembatan adalah suatu struktur yg dibuat melintasi suatu
rintangan berupa sungai, jurang , jalan dsb sedemikian
hingga orang maupun kendaraan dapat melintasi rintangan
tsb.

• Perancangan jembatan bervariasi tergantung pada


fungsinya, kondisi lingkungannya, material yg digunakan
maupun dana yg tersedia utk membangunnya.
Struktur utama penahan beban

Abutmen / pangkal jembatan Tumpuan

Jalan
Pilar jembatan pendekat
Tebing
pengaman

Fondasi dalam
Terdapat 6 tipe utama jembatan :
 beam bridges
 cantilever bridges
 arch bridges
 truss bridges
 suspension bridges
 cable-stayed bridges
 Jembatan balok berupa balok yg didukung pd ujung2 nya
oleh abutment (pangkal jembatan). Jika bentangnya
panjang sering dibuat dalam beberapa bentang, dengan
pilar (pier) sbg penyangga di antaranya.
L

MIN 1,0 M
MAT

MAT

8
Tabel 1 Tipe Umum Jembatan rangka Batang
3. Loads
• Perencana harus memperhatikan semua beban yg mungkin
bekerja pd jembatan, sepanjang masa layannya (service life).

Beban permanen
Beban Beban transient
• Beban permanen : beban yg tetap berada pd jembatan selama masa
layan jembatan.
• Yg meliputi : berat sendiri girder dan deck, wearing surface, curbs,
parapets dan railing, utilities, luminaries, dan tekanan tanah
penahan.
• Beban transient : beban yg tidak tetap berada pd jembatan, seperti
beban Truk, beban pejalan kaki, beban Gempa
 Beban tetap merupakan beban yang diakibatkan oleh
berat sendiri dari bagian-bagian struktur jembatan.
 Berat dari bagian-bagian bangunan merupakan massa
dikalikan dengan percepatan gravitasi g.
 Percepatan gravitasi yang digunakan dalam tata cara
ini adalah 9,8 m/det2.
 Besarnya kerapatan massa dan berat isi untuk
berbagai macam bahan diberikan dalam Tabel 3.1.

11
Berat/Satuan Isi Kerapatan Massa
No. Bahan
(kN/m3) (kg/m3)
1 Campuran Aluminium 26,7 2720
2 Lapisan permukaan beraspal 22,0 2240
3 Besi tuang 71,0 7200
4 Timbunan tanah dipadatkan 17,2 1760
5 Kerikil dipadatkan 18,8-22,7 1920-2320
6 Aspal beton 22,0 2240
7 Beton ringan 12,25-19,6 1250-2000
8 Beton 22,0-25,0 2240-2500
9 Beton prategang 25,0-26,0 2560-2640
10 Beton bertulang 23,5-25,5 2400-2600
11 Timbal 111 11400
12 Lempung lepas 12,5 1280
12
13 Batu pasangan 23,5 2400
14 Neoprin 11,3 1150
15 Pasir kering 15,7-17,2 1600-1760
16 Pasir basah 18,0-18,8 1840-1920
17 Lumpur lunak 17,2 1760
18 Baja 77,0 7850
19 Kayu (ringan) 7,8 800
20 Kayu (keras) 11,0 1120
21 Air murni 9,8 1000
22 Air garam 10,0 1025
23 Besi tempa 76,5 7680
a. Berat sendiri
 Berat sendiri dari bagian bangunan adalah berat
dari bagian tersebut dan elemen- elemen
struktural lain yang dipikulnya.
 Termasuk dalam hal ini adalah berat bahan dan
bagian jembatan yang merupakan elemen
struktural, ditambah dengan elemen non
struktural yang dianggap tetap.
 Faktor beban yang digunakan berat sendiri dapat
dilihat pada Tabel 3.2.

14
S FAKTOR BEBAN U
K MS K MS
JANGKA
WAKTU
Biasa Terkurangi

Baja,aluminium 1,0 1,1 0,9


Tetap
Beton pra cetak 1,0 1,2 0,85
Beton dicor ditempat 1,0 1,3 0,75
Kayu 1,0 1,4 0,7

15
b. Pembebanan untuk Pejalan Kaki
 Semua elemen dari trotoar atau jembatan
penyeberangan yang langsung memikul pejalan kaki
harus direncanakan untuk beban nominal 5 kPa.
 Jembatan pejalan kaki dan trotoar pada jembatan
jalan raya harus direncanakan untuk memikul beban
per m2 dari luas yang dibebani seperti pada Gambar
3.13.
 Apabila trotoar memungkinkan digunakan untuk
kendaraan ringan atau ternak, maka trotoar harus
direncanakan untuk memikul beban hidup terpusat
sebesar 20 kN.
Gambar 3.13 Pembebanan untuk pejalan kaki
Bagan alir unt
perencanaan
beban jembat

18
Program Analisis Struktur

Struktur
Analisis Penampang
1. Midas Civil Soil Strukture
1. Midas GSD Interaction
2. Sap 2000
2. Response 2000
3. CSI Bridge
3. PCA Col 1. Midas GTS
4. Lusan Bridge
2. Plaxis
3. Ms. Excell
4. Perancangan Jembatan sederhana
Lampiran

Pembuatan Jembatan Prototype

Anda mungkin juga menyukai