OLEH :
OLEH :
2
DAFTAR ISI
3
A. Latar Belakang
4
Era globalisasi membawa dampak perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknoligi. Perkembangan tersebut membawa kemajuan yang pesat di
bidang industri baik yang berkaitan dengan aspek produksi pangan, sandang,
papan, transportasi, serta bidang-bidang lainnya. Perkembangan di produksi
pangan ditandai dengan banyaknya industri makanan dan minuman instan
baik skala besar maupun kecil. Perubahan-perubahan ini ternyata secara tidak
langsung mengubah selera dan kebiasaan masyarakat akan produk pangan
yang dikonsumsinya (Kholifah, Nurrohmah, and Purwiningsih 2020).
5
penyakit Tonsilitis Kronis merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai
yakni sebanyak 15.067 (22%) penderita (Arsyad 2013).
6
memunculkan pertanyan yang perlu dibahas dalam penciptaan karya. Oleh
karna itu, dapat dirumuskan gagasan penciptaan sebagai berikut:
1. Menciptakan desain motif batik tulis dengan sumber ide jamu herbal
2. Menciptakan karya batik tulis dengan sumber ide jamu herbal pada
busana casual
3. Mengaplikasikan Teknik batik yang digunakan dalam pembuatan motif
batik tulis dengan sumber ide jamu herbal untuk busana casual
D. Manfaat Penciptaan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil cipta karya busana
casual yang motif utamanya diambil dari jamu herbal dengan Teknik batik
tulis antara lain:
a. Bagi Mahasiswa
1. Menjadikan sebuah pengalaman baru dalam menciptakan sebuah
karya batik tulis dengan motif jamu herbal
2. Dapatmenguasai Teknik dalam pembuatan karya batik tulis dan juga
mengembangkan gagasan/ide dalam keterampilan dengan
mewujudkan sebuah desain batik motif jamu herbal yang akan di
terapkan dalam busana casual.
b. Bagi Dunia Pendidikan
1. Mengembangkan dan membangun sebuah kreativitas agar dapat
menciptakan karya seni yang kreatif dan inovatif
7
2. Memotivasiatau mendorong pembaca agar tertarik dengan batik tulis
yang diambil dari ide motif jamu herbal yang diterapkan dalam
sebuah busana casual.
3. Menciptakan keberagaman motif serta jenis busana dan
meningkatkan kualitas batik Indonesia di ISI Surakarta.
c. Bagi Masyarakat
1. Mampu memotivasi pada generasi-generasi muda untuk menambah
suatu wawasan tentang tanaman herbal serta dapat mengembangkan
batik tulis yang ditetapkan dalam bentuk fashion.
2. Menghargai dan mencintai warisan budaya Indonesia yaitu batik
E. Batasan Penciptaan
1. Batasan Objek
Penciptaan karya ini mengangkat motif jamu herbal, dimana jamu
herbal termasuk salah satu spesies tanaman warisan budaya leluhur dari
nenek moyang yang harus di lestarikan dan dibudidayakan. Dalam
penciptaan karya ini penulis memilih motif jamu herbal yang diolah
menjadialternatif desain motif batik tulis yang kemudian akan di terapkan
pada busana casual. Bentuk dari motif jamu herbal tersebut diwujudkan
dalam motif batik dengan metode eksperimen, perenungan, dan
pembentukan (struktur seni). Metode ini digunakan dalam penciptaan
motif batik adalah untuk memperoleh bentuk desain dengan karya
busana.
2. Batasan Teknik
Pembuatan karya menggunakan berbagai Teknik pembuatan untuk
menunjang keindahan karya seni serta ketelitian dalam bekerja untuk
menghasilkan suatu karya yang berbobot. Untuk itu dalam penciptaan
8
karya seni batik tulis dengan sumber ide jamu herbal akan diwujudkan
menjadi busana casual. Penulis menggunakan teknik batik tulis dan alat
canting untuk menggoreskan malam pada kain. teknik pewarnaan yang
digunakan adalah teknik celup menggunakan pewarna alami untuk
menghasilkan warna yang diinginkan. Kain batik juga akan melewati
teknik jahit untuk perancangan busana casual.
3. Batasan Material
Dalam pembuatan sebuah karya, bahan menjadi penunjang utama untuk
merealisasikan sebuah karya. Bahan merupakan komponen utama dalam
mewujudkan sebuah karya, dimana bahan dapat menunjang keberhasilan
pembuatan karya. Bahan utama yang digunakan penulis dalam
pembuatan karya ini adalah bahan primisima yang digunakan penulis
untuk kain batik. Dan beberapa kain tambahan sebagai bahan dalam
pembuatan karya busana casual. Bahan yang digunakan untuk membatik
menggunakan malam sebagai perintang warna, malam memiliki
karakteristik yang ulet dan tidak mudah retak, sehingga memberikan
hasil batikan yang bagus. Bahan pewarnaan yang digunakan penulis yaitu
menggunakan bahan alami. Perwujudan karya ini akan melalui beberapa
tahapan seperti kendala, kelebihan dan kekurangan yang akan di jelaskan
pada deskripsi penulisan karya tugas akhir.
4. Batasan Bentuk
Batasan bentuk penciptaan karya merupakan busana casual yang
potongannya dibuat tidak begitu rumit dan terlihat simple serta ringan.
Penciptaan ini bersumber dari ide jamu herbal yang akan diwujudkan
dengan metode eksperimen, perenungan, dan pembentukan (struktur
seni).
5. Batasan Karya
Penulis akan membuat 3 - 4 batik tulis yang akan diwujudkan kedalam
busana casual. Jamu herbal yang akan dijadikan motif utama.
9
F. Tinjauan Sumber Penciptaan (Orisinalitas karya)
1. Tinjauan Pusaka
Proses penciptaan seni yang berjudul “Jamu Herbal Sebagai
Sumber Ide Penciptaan Motif Batik Untuk Busana Casual” adalah
mencari acuan tulisan dengan gambar dengan studi pustaka untuk
mendapat referensi pengetahuan yang luas agar dapat menggali dan
mengetahui konsep pencipta karya seni. Proses yang dilakukan dalam
tinjauan penciptaan dengan dilakukannya penelusuran sumber infomasi
dalam jurnal, buku, laporan penulisan dan sumber pendukung lainnya.
Tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai tinjauan bahwa karya yang
dibuat merupakan karya original, bukan replika atau plagiat, dan lain
sebagainya.
10
membantu untuk membuat busana yang menjadikan batik sebagai bahan
utamanya.
11
dan dapat mengalami pasang surut, tergantung siapa pemegang kebijakan
sehingga beberapa jamu lebih mudah dipatenkan di negara lain.
2. Tinjauan Visual
Upaya dalam proses penciptaan karya seni jamu herbal sebagai
sumber ide penciptaan motif batik busana casual perlu dilakukan
beberapa tinjauan visual. Tinjauan visual penciptaan merupakan salah
satu cara mencari data berupa karya/gambar yang dapat memberikan
inspirasi kepada penulis. Adapun tinjauan visual yang berkaitan dengan
tema Tugas Akhir kekaryaan ini ditemui melalui berbagai sumber antara
lain: buku, majalah, surat kabar, internet, observasi lapangan, dan sumber
lain yang digunakan sebagai dasar berpijak dalam mengembangkan
desain motif batik kreasi baru. Adapun sumber visual yang berhasil
didapatkan sebagai berikut.
12
Gambar 2 Batik Motif Daun Mbako
Sumber: https://shopee.co.id/Kain-Batik-Motif-Daun-Mbako-
i.36833621.1805118991
13
Gambar 5 Busana Casual
Sumber : https://pin.it/2MPjQX7
G. Landasan Penciptaan
14
(selaras), kontras (bernada), gradasi (pengulangan dengan
penambahan/pengurangan) dan semua ketentuan itu masih
mempertimbangkan adanya kesatuan (unity) dan keseimbangan (balance)
dalam teknik pengorganisasian unsur-unsur tersebut.
2. Bentuk (form)
Bentuk merupakan organisasi atau kesatuan atau komposisi dari
unsur-unsur pendukung karya. Ada dua macam bentuk: pertama visual
form, yaitu bentuk fisik dari sebuah karya seni atau satu kesatuan dari
unsur-unsur pendukung karya seni tersebut. Kedua special form, yaitu
bentuk yang tercipta karena adanya hubungan timbal balik antara nilai-
nilai yang dipancarkan oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap
tanggapan kesadaran emosionalnya.
15
pertama yang punya bentuk psikis dalam dunia idenya yang berhak atas
karyanya dalam mengubah atau menambah.
H. Metode Penciptaan
1. Eksperimen
Eksperimen merupakan langkah kegiatan yang dilakukan seniman
atau desainer dalam melakukan langkah proses artistik (penciptaan, yaitu
mencoba beberapa alternatif bahan yang sesuai dan cocok dengan
ekspresi cipta seni yang akan di rancang, mencoba beberapa alternatif
Teknik individu yang cocok dengan ekspresi dalam cipta seni yang akan
di rancang, mencoba beberapa alternatif alat yang cocok dengan ekspresi
16
dalam cipta seni yang akan dirancang, dan pemilihan konsep visual
(tatasusunan).
2. Perenungan
Perenungan merupakan penggambaran batin sang seniman dalam
mencari simbol (metafora). Perenungan dilakukan untuk mencari serta
menemukan simbol-simbol (bahasa metafora) yang akan menjadi ikon
dalam proses kreatif artestik dalam penciptaan karya seni. Dalam
perenungan seniman atau desainer akan menemukan simbol atau
metafora, simbol itu akan digunakan sebagai bahasa ekspresinya, dan
kemudian akan digunakan sebagai motif pokok (utama), motif
pendukung dan motif isian.
Motif pokok (utama) akan menjadi centre of interest dan yang akan
menjadi idiom komunikasi yang dibabarkan lewat media dan menjadi
ekspresi personalnya. Motif utama merupakan idiom metafora yang
memberikan informasi filosofis yang sifatnya sangat individu. Namun
idiom metafora akan mengundang tafsir, dan multi tafsih dalam hayati.
Ada kalanya idiom metafora bukan merupakan hasil perenungan tetapi
merupakan hasil tafsir alam yang sudah mengalami proses imajinasi,
kadangkala idiom metafora merupakan simbol atau motif yang dipinjam
idiom tradisi atau artefak-artefak yang dipilih sebagai simbol
pembabaran atau simbol ekspresi. Namun ada kalanya indiom metafora
merupakan bahasa tanda yang sudah menjadi kesepakatan komunitasnya.
Sajian metafora dalam seni merupakan idiom yang hadir sebagai
komunikasi antara seniman dan penghayatnya, walaupun sifatnya sangat
personal, dan mengundang tafsir.
17
Metafora (simbol) sebagai ekspresi personal yang terikan oleh
prinsip dan azas tatasusun serta pembentukan karya penciptaan seni dan
perancangan karya desain dalam estetika bentuk yang dihadirkan.
3. Pembentukan
Pembentukan merupakan rancangan tatasusun datau komposisi
yang dirancang untuk mendapatkan bentuk atau struktur karya. Struktur
merupakan komposisi yang akan selalu berkaitan dengan kualitas unsur
sebagai ikon seni yang dirancang, prinsip tatasusun (harmonis, kontras,
irama (repetisi), gradasi) yang dirancang, azas tatasusun meliputi
keseimbangan (formal/informal balance dan unity) yang dirancang untuk
mencapai satu kesatuan (unity). Tatasusunan tersebut akan menghasilkan
dinamika (lembut, sedang dan kuat) dan dinamika tersebut akan
menghasilkan suasana tertentu atau kesan tertentu.
I. Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
18
Pembahasan berisi tinjauan topik dan tema jamu herbal dan busana
antara lain pengertian jamu herbal, tujuan jamu herbal, fungsi jamu
herbal, manfaat jamu herbal, tinjauan jamu herbal sebagai elemen
busana, serta tinjauan busana casual.
Berisi tentang proses penciptaan batik tulis yang terdiri dari sketsa
alternatif dan desain terpilih, pembahasan tentang proses kerja yang
terdiri dari beberapa tahapan antara lain gambar kerja, proses
pembuatan karya batik tulis dan busana, prototipe yang berisi foto
karya busana casual, deskripsi karya.
Bab ini membahas tentang judul karya, alat dan bahan proses
pengerjaan batik dan busana, serta deskripsi karya yang di rancang
dan kalkulasi biaya.
BAB 5 PENUTUP
J. Jadwal Pelaksanaan TA
19
4. Pembuatan Karya
batik
5. Pembuatan karya
busana
6. Penyelesaian
laporan TA
7. Ujian kelayakan
8. Revisi karya dan
persiapan
pendadaran
9. Ujian pendadaran
20
K. Daftar Acuan
21