Bab5 - Daftar Pustaka - 2014107sc-p
Bab5 - Daftar Pustaka - 2014107sc-p
5.1 Kesimpulan
Hak dan kewajiban memiliki kaitan erat yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lainnya. Maka Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan pun memiliki hak
dan kewajiban yang melekat terhadap keduanya berupa pelimpahan tugas dan
wewenang melalui otonomi daerah. Tugas dan wewenang ini ditemukan dalam
UUD 1945, UU Pemda, dan peraturan perundangan lainnya. Hal ini telah
membuktikan bahwa Indonesia memang negara hukum karena sifat legalitasnya
tersebut. Namun selain memenuhi sifat legalitas, untuk menjadi sebuah negara
hukum yang utuh seharusnya dipenuhi unsur lain dari sebuah ciri negara hukum
berupa penegakan HAM. Salah satu bentuk penegakan HAM tersebut adalah
dengan memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat adat yang ada di
daerah dengan memperhatikan terpenuhinya hak tradisional berupa hak
komunal serta spiritual yang dimilikinya.
106
leuweung leutik pun tidak terlihat secara nyata oleh karena ketidak
adaan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintahan daerah Kabupaten
Kuningan sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.
5.2 Saran
5.2.1 Untuk Masyarakat Adat Sunda Wiwitan Cigugur
Suatu kesatuan masyarakat hukum adat itu tentu sangat penting
kedudukannya bagi kekhasan suatu daerah, kearifan lokal dari
masyarakat adat tersebut lah yang menjadi ciri yang dikenal dari suatu
wilayah tertentu. Maka hal ini pun juga berpengaruh dari usaha dan
kesetiaan masyarakat adatnya sendiri dalam melakukan pelestarian
terhadap adatnya sendiri dari dalam. Jikalau sebuah kesatuan
masyarakat adat lengah dalam hal menjaga dan mempertahankan salah
satu saja dari berbagai hak-hak tradisional yang dimilikinya, maka hal
itu akan menjadi buruk bagi keberlangsungan masyarakat tersebut.
107
tersebut, mengingat kini adanya Putusan MK mengenai
diperbolehkannya penulisan status penghayat kepercayaan dalam kolom
agama pada Kartu Tanda Penduduk, maka mendasar dari hal tersebut,
bisa menjadi kekuatan penyokong sementara masyarakat untuk
mendapatkan dan mempertahankan haknya secara seimbang.
108
ketidakhadiran hukum dalam memberikan perlindungan hukum
terhadap masyarakat tersebut. Maka dengan adanya ketidakhadiran
hukum atas pengakuan dan perlindungan baik terhadap Masyarakat adat
Sunda Wiwitan maupun Leuweung Leutik, diharapkan bahwa
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan dapat melakukan studi
ilmiah dan pengamatan lagi terhadap tugas dan kewenangan khususnya
dalam wilayah otonominya. Dengan pengamatan kembali ini,
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan dapat mengkaji kearifan
lokal dan memperhatikan karakteristik daerah yang terdapat dan hidup
di Kabupaten Kuningan, sehingga pemerintahan daerah dapat lebih
menghargai kearifan lokal tersebut dan menggunakan wewenang yang
dimilikinya dengan bijak dengan tujuan untuk mengembangkan
kekhasan yang dimiliki oleh daerah tersebut.
109
tidak menawarkan atau melakukan fungsi budgeting ini juga merupakan
penegasan pada DPRD bahwa kalau sampai fungsi budgeting terjadi
atau dilakukan, maka akan menjadi gerbang persepsi bahwa hak
komunal dari masyarakat adat dapat diprivatisasi oleh siapa saja. Maka
disarankan bagi Pemerintahan Daerah untuk mengambil langkah tegas
dan jelas dalam mencegah intervensi terhadap privatisasi suatu aset adat
110
rangka mewujudkan keadilan dan kepastian hukum itu sendiri. Maka
semestinya setiap pengadilan di Indonesia, cara berpikir hakimnya
disesuaikan dengan situasi masyarakat yang ada di wilayah tertentu,
dalam hal ini tidak terkecuali masyarakat hukum adat sebagai
masyarakat yang dimaksud.
111
DAFTAR PUSTAKA
I. BUKU
Bratakusumah, dan Deddy Supriady. 2004. Otonomi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Haar, Ter. 1981. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat (Terjemahan dari
Beginselen en Stelsel van Het Adatrecht oleh ahli Bahasa Soebakti
Poesponoto). Jakarta: Pradnya Paramita.
Kansil, CST. 1989. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
140
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XVII Tahun 1998
tentang Hak Asasi Manusia Nomor IX Tahun 2001 tentang
Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam;
141
Harini, Sri. 2005. Diktat Hukum Agraria. Salatiga: FH UKSW
Hart, H. L. A. 2009. Konsep Hukum The Concept Of Law. Bandung: Nusa
Media
Langi, Fitri Meilany.2013. Ketetapan majelis Permusyawaratan Rakyat
(TAP MPR) dalam Perundang – Undangan di Indonesia, “Lex
Administratum”. E-journal Vol.I/No.1/Jan-Mrt/2013.
Raharjo, Satjipto.1993.Penyelenggaraan Keadilan dalam Masyarakat yang
Sedang Berubah. Jurnal Masalah Hukum..
Rawls, John. 1971. A Theory of Justice. Cambridge: Harvard University
Press.
V. INTERNET
Aufa, Noor. www.hukumonline.com/alatbuktisuratperdata. diakses pada
tanggal 6 februari 2017.
Bakti,IrfanSanjaya.http://irfansanjayabakti.blogspot.co.id/2014/01/masyar
akat-hukum-adat.html. 2014 , Diakses pada tanggal 23 januari 2018
Firmansyah,Nurul.2015.http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5600f
0bbb9b64/menyoal-subjek-hak-komunal-brolehnurulfirmansyah-.
diunduh pada tanggal 23 November 2017, pukul 16:38 WIB.
http://www.tempointeraktif.com/hg/narasi/2004/06/17/nrs,20040617-
05,id.html, diakses pada tanggal 10 Februari 2017, 14.21 WIB.
142
VI. SUMBER LAINNYA
Imam Mudrika, Filsafat Sunda Wiwitan: Niskala Purbajati yang disajikan
dalam bentuk puisi Sunda Kuna, ditafsirkan oleh Asep Salahudin,
kolumnis dan salah satu penerima Anugerah Budaya Kota Bandung
2016.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Perpustakaan Nasional RI
143