Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL SKRIPSI

EFEKTIVITAS PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN DI SD


MUHAMMMADIYAH 1 KEC. KUTARAJA, KOTA BANDA
ACEH

Diajukan oleh :

MUHAMMAD FACHRUDDINSYAH NASUTION


Mahasiswa Fakultas Usuluddin dan Filsafat
program studi Ilmu Al-qur’an dan Tafsir
NIM : 180303026

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

DARUSSALAM BANDA ACEH

2022 M/1442 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah


Alquran merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt. dengan
perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai sebuah
kesimpulan dari semua kitab-kitab suci yang telah ada sebelumnya. 1 Alquran
menjadi sumber utama yang memancarkan ajaran Islam. Alquran juga merupakan
kalam Allah yang berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi ummat manusia
yang dapat dipahami dengan cara dihafalkan dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari, Alquran juga berfungsi sebagai peringatan kepada manusia supaya
selalu taat kepadaNya agar manusia terhindar dari perbuatan maksiat, 2 maka
sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk menghafal dan mempelajari Alquran
serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menghafal Alquran merupakan aktivitas yang mampu dilakukan semua


orang sebagai salah satu cara dalam memelihara kemurnian Alquran, meskipun
beberapa orang berasumsi bahwa menghafal ayat Alquran juga cenderung lebih
sulit daripada membaca dan memahaminya. Namun selama seseorang punya
keinginan yang kuat untuk menghafal Alquran pasti Allah akan memberikan
kemudahan kearah itu. Komponen terpenting dalam menghafal Alquran yaitu
bagaimana meningkatkan kelancaran dan mengamalkan Alquran supaya tetap
ada dalam dada. Oleh sebab itu, beruntunglah bagi orang-orang yang menjaga
Alquran dengan menghafalkannya.

Seorang penghafal Alquran sudah sepatutnya memiliki kertertarikan yang


tinggi terhadap Alquran, baik dalam proses belajar maupun menghafal Alquran.
Salah satu cara meningkatkan ketertarikan terhadap Alquran adalah mengetahui
keutamaan dan hikmah dalam membaca maupun menghafal Alquran, kemudian
Ketertarikan terhadap Alquran juga perlu diajarkan sejak dini, sebagai bentuk
pengenalan dan pedoman bagi mereka untuk kehidupan yang akan datang, salah
satunya dengan cara memberikan pendidikan Alquran kepada anak, mulai dari
pembelajaran tahsin maupun menghafal dari juz ‘amma.

Di era modern ini antusias masyarakat dalam memberikan pendidikan


kepada anak di tempat-tempat yang berbasis Alquran mulai meningkat, baik
lembaga pendidikan formal maupun melalui pendidikan informal dalam
lingkungannya, dengan harapan agar anak bisa menjadi pribadi yang bertakwa
1
Sa’dulloh, 9 Cara Praktis Menghafal Al-qur’an (Jakarta: Geman Insani 2008), hlm. 1.
2
Ahmad Syafi’I Ma’arif, Islam dari Masalah Kenegaraan, Jakarta: LP3ES, 1985,
hlm.10.

1
dan berakhlak mulia. namun tidak semua masyarakat mampu memberikan
anaknya pendidikan di tempat seperti itu, disebabkan rata-rata tempat
pendidikan khusus menghafal Alquran menetapkan iuran yang relatif tinggi.

Penerapan Alquran dapat dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan


Islam, salah satunya melalui program tahfiz Alquran. Program adalah sebuah
sistem, yaitu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus. Program ini akan
terlaksana apabila dalam satu organisasi tersebut melibatkan sekelompok
orang.3 Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa program tahfizh Alquran
adalah kegiatan yang dilaksanakan secara individu maupun kelompok, yang
prosedurnya telah diatur sebaik mungkin oleh tim pelaksana kegiatan tersebut,
sehingga tercapai tujuan dan sasarannya secara efektif.

Pelaksaan tahfizh Alquran sendiri, dibutuhkan beberapa metode untuk


mendapatkan hasil yang maksimal, ada beberapa metode yang biasanya
diterapkan oleh lembaga tahfizh Alquran seperti metode tikrar (mengulang-ulang
bacaan hingga terhafal), kemudian metode tafahhum (memahami arti dari bacaan
yang ingin dihafal), dan metode tasmi’ (seorang guru membacakan Alquran lalu
diikuti oleh muridnya). Selain diperlukan metode dalam mengahfal Alquran,
motivasi yang diberikan oleh pengajar juga sangat berpengaruh terhadap naik
turunnya semangat siswa dalam mengahfal Alquran.4
Kegiatan menghafal Alquran bukan hal yang mudah dilakukan oleh setiap
orang. Sekalipun banyak program-program yang diperkenalkan, seringkali
hasilnya tidak sebaik programnya, bahkan sering tidak sesuai dengan harapan dan
target yang telah ditetapkan. Keberhasilan program tahfidz Alquran juga
ditentukan oleh pelaksanaan program di suatu lembaga atau sekolah dalam
mendukung pelaksanaan tahfidz Alquran, sehingga pembelajaran lebih efektif
serta mengarah pada tujuan yang ingin dicapai. Disamping itu juga dipengaruhi
oleh bagus tidaknya metode pembelajaran yang efektif dan teruji. Metode yang
baik dalam pembelajaran tahfidz Alquran juga akan berpengaruh besar terhadap
kuantitas dan kualitas hafalan peserta didik.
Pada pelaksanaannya, program tahfiz Alquran tidak hanya dikembangkan
dan diterapkan di lembaga-lembaga atau pondok pesantren, tetapi Program tahfizh
Alquran juga telah diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan formal, baik swasta
maupun negeri. Oleh karena itu, sekarang banyak ditemukan lembaga pendidikan

3
Suharsimi Arikunto.2007. prosudur Cepat Menghafal Alquran.
Yokyakarta:DivaPress.Hlm.229-230.
4
Defan Zamathoriq, Metode Menghafal Alquran di Pondok Pesantren Al-jauhariyah,
Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Banyumas, (skripsi IAIN Purwokerto, Purwokerto, 2018), hlm
xii.

2
Islam Terpadu yang biasa disingkat dengan istilah “IT”, yang memiliki program-
program unggulan termasuk di dalamnya tahfizh Alquran, namun tidak semua
kepala keluarga mampu mengfasilitasi anaknya untuk dapat belajar di sekolah
Islam terpadu tersebut.
Sebagai upaya terkait sekolah yang menerapkan program tahfiz Alquran,
Pemerintah Kota Banda Aceh, di tahun 2018 telah membentuk system
pembelajaran yang tahfizh Alquran. Sistem ini memiliki tujuan antara lain agar
para siswa unggul dalam segala hal, bukan hanya unggul pada pengetahuan
umum, namun juga unggul pada pengetahuan agama, dan mampu mencetak
kepribadian yang ber akhlakul karimah pada jiwa siswa/i tersebut. Adapun target
yang difokuskan pada program tahfiz Alquran dalam sistem ini adalah para siswa
mampu menghafal juz 30 dalam kurun waktu 1 tahun. Sistem ini mulai diterapkan
pada siswa/i kelas IV SD yang dibimbing langsung oleh guru tahfiz yang telah
berpengalaman pada bidang ini. Program ini dilaksanakan seminggu sekali dalam
setiap kelasnya, dengan jangka waktu 70 menit per Tatap Mukanya.
Diawal tahun 2019 kebijakan program tahfizh di SD Muhammadiyah 1
Kota Banda Aceh berubah total, dengan masuknya Kepala Sekolah yang baru
yang ingin mengujutkan program tahfizh ini bukan hanya di kelas IV SD saja
melainkan seluruh kelas harus ada program tahfidz, yang mana setiap tahunnya
targetya berbeda-beda, yakni pada tahun 2018 dan 2019 anak-anak di tergetkan
dapat menghafal juz 30, ditahun 2020 s/d 2022 anak-anak ditergetkan dapat
menghafal juz 30-29
Namun, berdasarkan hasil observasi penulis, ketika mengajar langsung
program tahfiz di SD Muhamadiyah 1 Kota Banda Aceh dalam kurun waktu 3
semester terakhir ini, program tahfizh tersebut belum mampu mencapai target
yang telah ditetapkan oleh sekolah. Timbul pertanyaan factor apa yang membuat
efektivitas program tahfizh di SD Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh ini tidak
berjalan dengan maksimal dari waktu ke waktu. menurut data Kepala Sekolah SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh, Ibu Hariz Jumita, S.Pd dan Koordinator
program tahfizh, Ibu Ainal Mardhiah, S.Pd melalui wawancara awal dengan
penulis,5 beliau mengatakan dalam 3 tahun terakhir sejak program ini berjalan,
hanya 20% siswa/i yang mampu mencapai target yang telah ditetapkan oleh
sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis beranggapan bahwa penelitian
mengenai Efektifitas program Tahfizh Al-qur’an di SDN Muhammadiyah 1,
Kota Banda Aceh penting untuk dilakukan, agar diketahui faktor-faktor yang
5
Wawancara dengan Ibu Hariz Jumita, S.Pd, kepala sekolah SD Muhammadiyah dan Ibu
Ainal Mardhiah, S.Pd 1 Kota Banda Aceh, pada 11 Januari 2022 di lingkungan SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.

3
menyebabkan belum tercapainya tujuan dan fungsi pada program tahfizh ini,
sehingga nantinya diharapkan tujuan tersebut dapat tercapai dan akhirnya dapat
meningkatkan efektifitas program tahfiz pada SD Muhammadiyah 1 Kota Banda
Aceh.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perhatian Sekolah, Kepala Sekolah, Guru Tahfizh, Orang
tua, Anak-anak terhadap program tahfizh al-Qur’an itu agar
berkembang?
2. Bagaimana dampak program tahfizh Alquran terhadap Adab dan
Akhlak siswa/i di SD Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian ini antara lain dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk Bagaimana perhatian Sekolah, Kepala Sekolah, Guru Tahfizh,
Orang tua, Anak-anak terhadap program tahfizh al-Qur’an itu agar
berkembang.
2. Menjelaskan dampak program tahfizh Alquran terhadap Adab dan
Akhlak siswa/i di SD Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.

Secara akademis penelitian ini bermanfaat untuk menambah


khazanah keilmuan tentang program tahfizh al-Qur’an dan mampu
menambah wawasan dan ilmu bagi siswa/i terutama tentang kandungan al-
Qur’an yang merupakan ibadah yang sangat dimuliakan oleh Allah SWT.
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat
dijadikan acuan oleh tetua masyarakat setempat dalam hal menghasilkan
generasi penghafal al-Qur’an. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menjelaskan dan menyadarkan setiap masyarakat tentang pentingnya
mendidik anak sedari dini untuk dapat membaca dan menghafal al-Qur’an

D. Definisi Operasional

1. Efektifitas

4
Efektifitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian
dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektifitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan
dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektifitas dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang (view point) dan dapat dinilai dengan berbagai
cara dan mempunyai kaitan yang erat dengan efisiensi. Seperti yang
dikemukakan oleh Arthur G. Gedeian dkk mendefinisikan efektifitas,
sebagai berikut: “That is, the greater the extent it which an organization’s
goals are met or surpassed, the greater its effectiveness” (Semakin besar
pencapaian tujuan-tujuan organisasi semakin besar efektifitas).6
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target atau sasaran yang telah tercapai pada
tujuan tersebut.
2. Program tahfizh
Program adalah rancangan mengenai asa serta usaha yang akan
dijalankan. Program dalam pengertian umum dapat diartikan sebagai
“rencana”. Program merupakan suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,
berlangsung dalam proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam
suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

6
Nasution. Sosiologi pendidikan. (Jakarta:Bumi aksara)1983. Hal.56

5
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Pustaka
Kajian mengenai efektifitas pembelajaran tahfizh di SDN Bueng Cala
dapat ditemukan di artikel, jurnal-jurnal, dan karya tulis lainnya. Diantaranya
adalah kajian dari Miftah Habibie, mahasiswa jurusan Pendidikan agama
islam, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang menulis dalam bentuk skripsi
dengan judul Efektifitas Sistem Pembelajaran Tahfizh AL-qur’an di Pondok
Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tanggerang, di dalam kajian tersebut
membahas tentang sistem pembelajaran tahfizh, dimulai dari perencanaan,
proses pembelajaran, metode pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran
yang dilakukan di Pondok Pesantren tahfidz Daarul Qur’an dengan tujuan
untuk mengetahui seberapa efektif system pembelajaran tahfizh tersebut.7
Selanjutnya adalah kajian dari Aulia Astuti Yusuf, mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhamadiyah Makassar yang menulis
dalam bentuk skripsi juga yang berjudul Efektifitas Metode Pembelajaran
Tahfidzul Qur’an Terhadap Perkembangan Hafalan Santri Pondok Pesantren
Nahdlatul Ulum Kabupaten Maros,, di dalam kajian ini membahas tentang
seberapa efektif metode yang telah di terapkan di pondok pesantren tersebut,
kemudian dalam kajian ini juga disebutkan beberapa hambatan bagi para
penghafal Alquran dan bagaimana solusinya, sehingga kedepannya dapat
bermanfaat bagi perkembagan hafalan santri Pondok Pesantren Nahdlatul
Ulum, Kabupaten Maros.8
Kemudian, ada kajian dari Niha Nima, mahasiswa jurusan Pendidikan
Agama Islam, Institut Agama Islam Negri Palangkaraya, yang menulis dalam
bentuk skripsi dengan judul Pelaksanaan Tahfidz Di Sekolah Dasar Islam
Terpadu (SDIT) Alam Ikatan Keluarga Muslim Al-muhajirin Palangkaraya, di
dalam kajian tersebut terdapat pembahasan tentang beberapa metode
menghafal al-qur’an yang bisa menjadi pilihan dalam penerapan di lapangan,
dan juga terdapat penjelasan factor-faktor penghambat dan pendukung dalam
menghafal Alquran bagi para siswa/I dengan tujuan dapat dijadikan salah satu
model pengembangan program menghafal Alquran di SDIT Alam Ikatan
Keluarga Muslim Al-muhajirin, Palangkaraya.9
7
Miftah Habibie, skripsi Efektifitas Sistem Pembelajaran Tahfizh AL-qur’an di Pondok Pesantren
Tahfizh Daarul Qur’an Tanggerang, (Jakarta,2019).
8
Aulia Astuti Yusuf, Skripsi Efektivitas Metode Pembelajaran Tahfidzul Quran Terhadap
Perkembangan Hafalan Santri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama, Kabupaten Maros, (Makassar,2020).
9
Niha Nima, Pelaksannan Tahfiz di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Ikatan Keluarga
Muslim Al-Muhajirin, Palangkaraya, (Palangkaraya,2018).

6
Selanjutnya, ada kajian dari Lulu Maria Ulfa, mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negri Metro, yang menulis
dalam bentuk skripsi dengan judul Upaya Guru Tahfidz Dalam Meningkatkan
Kemampuan Menghafal Al-qur’an Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Metro, di dalam kajian tersebut terdapat pembahasan tentang bagaimana
upaya guru tahfiz dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa/i, dan
juga terdapat pembahasan tentang kriteria kemampuan menghafal alquran
yang dapat mempengaruhi kemampuan menghafal Alquran siswa/i Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Metro.10
Kemudian, ada kajian dari Rochmatun Nafi’ah, mahasiswa jurusan
Pendidikan Islam, Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya, yang
menulis dalam bentuk skripsi dengan judul Efektivitas Program Tahfidz Al-
qur’an Dalam Memperkuat Karakter Siswa Madrasah Aliyah Negri Lasem, di
dalam kajian tersebut membahas beberapa metode dalam menghafal Alquran,
serta menjelaskan keutamaan dan kegunaan tahfiz Alquran yang bisa
membantu siswa/i dalam meningkatkan rasa semangat dalam menghafal
Alquran.11
Selanjutnya, ada kajian dari Muhammad Ridwan, mahasiswa jurusan
Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negri Parepare, yang menulis
dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Program Tahfidz Al-qur’an
Terhadap Efektivitas Belajar Al-qur’an Hadis Pada Peserta Didik Kelas VIII
MTs Pondok Pesantren Al-urwatul wutsqa Kec. Baranti Kab. Sidrap, dalam
kajian tersebut membahas konsep dalam efektivitas belajar, serta factor-faktor
yang mempengaruhi efektivitas belajar dalam beberapa aspeknya.12

B. Kerangka Teori

Kerangka teori ialah serangkain variable, definsi, dan dalil yang saling
berhubungan dengan menampilkan suatu pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variable, dengan maksud
10
Lulu Maria Ulfa, Upaya Guru Tahfidz Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-qur’an
Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah, Metro, (Metro,2018).
11
Rochmatun Nafi’ah, Efektivitas Program Tahfidz Al-qur’an Dalam Memperkuat Karakter Siswa
Madrasah Aliyah Negri, Lasem, (Surabaya,2018).
12
Muhammad Ridwan, Pengaruh Program Tahfiz Al-qur’an Terhadap Efektivitas Belajar Al-qur’an
Hadis Pada Peserta Didik Kelas VIII MTs Pondok Pesantren Al-Urwatul Wustqa, Kec. Baranti Kab, Sidrap,
(Parepare,2019).

7
menjelaskan fenomena alamiah. Penelusuran memainkan peranan yang primer
dalam proses pembinaan teori, begitu juga sebaliknya. Misalnya, penyelidikan
adalah berpandukan teori sebab teori membantu dalam penetapan batasan dan
konteks bagi penyelidikan yang akan datang.13

Efektivitas dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam


mewujudkan suatu tujuan dan sasarannya, Efektivitas juga merupakan ukuran
yang diukur sejauh mana keinginan atau pencapaian dari tujuan (kualitas,
kuantitas dan waktu) telah dicapai. Dengan demikian efektivitas merupakan
suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran
mengenai keberhasilan suatu program dalam mencapai sasaran.14

Dalam dunia pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari 2 (dua) segi,


yaitu dari segi efektifitas mengajar guru dan segi efektivutas belajar murid.
Efektivitas mengajar guru terutama menyangkut kegiatan belajar mengajar
yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar murid
terutama menyangkut tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan telah
dicapai melalui kegitan mengajar dan belajar yang ditempuh

Di era modern sekarang ini, menghafal Alquran telah menjadi tren


tersendiri di kalangan masyarakat, sudah banyak penulis temukan lembaga
Pendidikan baik formal maupun non formal yang telah menerapkan program
tahfiz di lembaga tersebut, namun tidak semua lembaga mampu menerapkan
program ini dengan efektif, masih banyak terdapat kekurangan dalam proses
pembelajaran program tahfiz tersebut.

Program tahfiz merupakan kegiatan mengingat atau menghafal


Alquran yang diterapkan di suatu Lembaga tertentu dengan memiliki
tujuannya masing-masing, oleh karena itu setiap lembaga akan menerapkan
kurikulum dan metodenya tersendiri yang disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik tersebut, maka sangat dibutuhkan sebuah kurikulum dan metode
dalam program tahfiz untuk menilai seberapa efektif program tersebut telah
berjalan.

13
Pa, N. A. N. (2003). Penggunaan teori dan kerangka teori dalam penyelidikan
pendidikan matematik. Masalah Pendidikan, 26, 29-62.
14
Hendyat Soetopo, Perilaku Organisasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 51.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (Field
research), penggunan metode ini didasari pada tujuan awal penulis dalam
menyusun penelitian, yaitu untuk mengetahui efektivitas program tahfizh Alquran
di SDN Bueng Cala, Aceh Besar. Kemudian didukung dengan referensi sekunder
yang terkait dengan permasalahan diatas sebagai pendukung Analisa yang lengkap
dan bisa dipertanggungjawabkan. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian
sosiologis yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cermat dan langsung
terjun ke lapangan, untuk memperoleh sejumlah Sumber Data.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya penelitian untuk
memperoleh data yang penulis inginkan. Dalam penelitian ini, lokasi utama
penelitian adalah di SD Muhammadiyah 1 yang berada di desa Merduati,
Kecamatan Kutaradja, Kota Banda Aceh.
Dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan, orang-orang yang menjadi sumber data dalam penelitian kualitatif
disebut dengan informan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah obesrvasi ke semua kelas yang telah melaksanakan program tahfizh
tersebut, yaitu kelas 6a, 6b, 5a, 5b, yang ada di sekolah SD Muhammadiyah 1
Kota Banda Aceh dan melakukan wawancara dengan kepala sekolah, wali kelas,
guru tahfizh dan orang tua siswa/i.
C. Informan Penelitian
Informan adalah narasumber yang memberikan informasi dan data yang
dibutuhkan oleh peneliti. Untuk mendapatkatkan data-data dalam penelitian ini,
penulis memilih beberapa informan yang berkaitan dengan penelitian, narasumber
yang terlibat adalah kepala sekolah, guru tahfizh, orang tua siswa/i dan siswa/i SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.

9
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatakan informasi dan data yang berhubungan dengan objek
penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa teknik atau cara dalam
mengumpulkan data, yaitu :
1). Observasi (pengamatan)
Observasi adalah mengamati untuk memahami dan mencari jawaban serta
bukti terhadap suatu fenomena yang terjadi tanpa mempengaruhi fenomena
tersebut.15 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan
geografis, sarana dan prasana yang dimilki, dan kondisi sekitar. Metode ini
digunakan untuk mengamati program tahfizh yang dilaksanakan di SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh, salah satu cara observasi yang penulis
lakukan adalah ikut terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari di SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.
2). Interview (wawancara)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan sebaagai
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil.16 Dalam mendapatkan data di SD Muhammadiyah 1
Kota Banda Aceh, penulis akan mewawancarai kepala sekolah beberapa guru
tahfizh, beberapa orang tua siswa/i dan siswa/i yang akan menjadi sampel di SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.
3). Dokumentasi
dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan menyelidiki
segala objek penelitian yang sudah ada maupun hasil dari wawancara dengan
responden, yang berupa buku, laporan kegiatan, foto-foto, peraturan-peraturan,
dan data yang relavan penelitian.17 Pengumpulan data dengan metode
dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data sekunder sebagai data
pelengkap untuk membantu menjawab permasalahan-permasalahan yang ada dari
penelitian yang dilakukan.

15
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 140.
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kuaitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 194.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan... 90.

10
E. Teknik Analisis Data
Penulis menganalisis data yang dihasilkan dari wawancara dengan
menggunakan teknik analisis data wawancara, maksudnya setiap data dari hasil
wawancara akan dimasukkan ke dalam penelitian ini apa adanya sesuai apa yang
didapatkan di lapangan, selanjutnya di Analisa kembali dengan teknik evaluative,
yaitu Teknik analisa yang memberikan penilaian pada data yang telah terkumpul.
Selain itu, pengolahan data dalam skripsi ini berasal dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi akan dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:
1) Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan data dan pengelompokan data. Data yang direduksi dapat
menyajikan gambaran lebih spesifik dan mempermudah peneliti dalam
mendapatkan data yang ingin ditunjukkan.
2) Penyajian Data
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian data.
Penyajian data merupakan kumpulan informasi terstruktur yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan terhadap penelitian yang telah
dilakukan.
3) Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari semua data yang telah didapatkan di lapangan
merupakan tahap akhir yang dijadikan hasil dari penelitian.
F. Sistematika Penulisan

Agar dapat dipahami dengan jelas mengenai proposal skripsi ini, maka
materi-materi yang tertera dalam penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa sub-
bab dengan sistematika sebagai berikut :

Bab pertama, pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,


rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, kajian Pustaka, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab dua memaparkan tentang pengertian efektivitas, pokok pembahasan


tentang tahfizh.

Bab tiga membahas tentang metode penelitian, pendekatan penelitian,


lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

11
Bab empat berisikan tentang hasil penelitian, yang akan dijabarkan dalam
bentuk deskriptif, yaitu mengenai efektivitas program tahfizh di SD
Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.

Bab lima atau penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil
penulisan terhadap penelitian yang telah dilakukan penulis dan juga saran atas
penelitian ini.

12
G. Rencana Outline Sementara

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING


HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Kajian Pustaka
E. Definisi Operasional

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Efektivitas, Tahfiz Alquran


B. Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas
C. Keutamaan Menghafal Alquran
D. Syarat Menghafal Alquran
E. Faktor Pendukung dan Penghambat Menghafal Alquran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
B. Sumber Data
C. Lokasi Penelitian
D. Pendekatan Penelitian
E. Metode Pengumpulan Data
F. Metode Pengolahan Data

13
BAB IV PROGRAM TAHFIZ ALQURAN DI SD MUHAMMADIYAH
1 KOTA BANDA ACEH
A. Gambaran Umum Lokasi SD Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh
B. Perhatian Sekolah, Kepala Sekolah, Guru Tahfizh, Orang tua, Anak-
anak terhadap program tahfizh al-Qur’an itu agar berkembang
C. Dampak program tahfizh Alquran terhadap Adab dan Akhlak siswa/i
di SD Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.
D. Proses Menghafal Alquran yang Diterapkan di SDN Bueng Cala
E. Efektivitas Menghafal Alquran Selama 3 Tahun yang Diterapkan di
SD Muhammadiyah 1 Banda Aceh.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

14
H. Masalah Penelitian Cadangan
Judul : EFEKTIVITAS PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN DI TK IBNU
KATSIR BEURAWE KEC.KUTA ALAM BANDA ACEH.
.
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana perhatian sekolah, orang tua, anak-anak terhadap program tahfizh
al-Qur’an itu berkembang?
2. Bagaimana dampak yang anak-anak rasakan setelah menghafal al-Qur’an di
sekolah dengan metode Kaisa tahfizh al-Al’quran?

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu – Joko Tri Prastya, Strategi Belajar Mengajar Bandung: CV Pustaka
Setia, 2005.
Rizka Ulfa Arina, Makna Metodologi Penelitian. Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.
Arikunto Suharsimi, Prosudur Cepat Menghafal Alquran, Yogyakarta: Diva
Press, 2007.
Soetopo Hendyat, Perilaku Organisasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.

Nasution. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara 1983.

Sa’dulloh, 9 Cara Praktis Menghafal Al-qur’an Jakarta: Geman Insani 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, R&D,


Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiyono dan RD, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Bandung:


ALFABETA, 2008.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan


Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

Ma’rif Syafi’I Ahmad, Islam Dari Masalah Kenegeraan, Jakarta: LP3ES, 1985.

Zuharani, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Yunus Mahmud, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta:Hidakarya Agung, 1990.

16
Wawancara dengan Ibu Hariz Jumita, S.Pd, kepala sekolah SD Muhammadiyah
dan Ibu Ainal Mardhiah, S.Pd 1 Kota Banda Aceh, Selasa 11 Januari
2022 di lingkungan SD Muhammadiyah 1 Kota Banda Aceh.

Jenis penelitian kualitatif yang berikutnya adalah studi kasus yaitu sebuah
penelitian yang berdasar kepada kejadian yang sudah terjadi. Penelitian
ini mempelajari interaksi antar variabel satu dengan lainnya. Tujuan
penelitian ini untuk mempelajari bagaimana suatu kejadian bisa terjadi
secara sistematis pada kurun waktu yang cukup lama.

Studi kasus merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan sebuah
program, kegiatan, peristiwa, dan kelompok dalam keadaan tertentu.
Penelitian ini secara kasar digunakan untuk mengamati latar belakang,
keadaan, dan interaksi yang terjadi.

jenis penelitian kualitatif berjenis deskriptif jenis penelitian yang bertujuan untuk
mendiskripsikan atau menggambarkan suatu masalah. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu populasi, situasi atau
fenomena secara akurat dan sistematis.

Jenis penelitian ini dapat menjawab pertanyaan apa, di mana, kapan dan
bagaimana, tetapi tidak untuk pertanyaan mengapa. Tidak seperti dalam
penelitian eksperimental, peneliti tidak mengontrol atau memanipulasi
variabel apa pun, tetapi hanya mengamati dan mengukurnya.

Penelitian ini adalah jenis penelitian dengan menguji kebenaran ilmu-ilmu di


dalam bidang pendidikan yang sudah ada, seperti konsep, prinsip,
prosedur, dalil maupun praktek pendidikan.

Data penelitian yang sudah didapatkan akan digunakan sebagai dasar pembuktian
informasi atau masalah-masalah dalam pendidikan yang mungkin sedang
diragukan.

17

Anda mungkin juga menyukai