Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
KELOMPOK 3
Anggota :
PANJI LAKSAMANA S F14080028 FAIZ RIDHAN F F14080074
RIZKI MAULAYA F14080057 RENI IRMAYANTI F14080078
BARETH JUANDA F14080061 NUFZATUSALIMAH F14080079
ROMADHON AKHIR R. F14080066 DIMAS KHOLIS F14080082
KARIMATUN NISAK F14080067 DEA PERMATA SARI F14080083
AHMAD ARDIANTO F14080073 ANGGA RAKAY F14080084
DWI NUGROHO P F14080086
METODE
1. Pertama dilakukan pemilihan benih padi yang baik dengan cara direndam pada
wadah atau mangkuk minimal 4 jam. Setelah direndam terdapat benih yang
berada di atas permukaan dan di dasar, benih yang baik adalah yang tenggelam
atau terdapat di dasar.
2. Bersamaan dengan proses pemilihan benih, dilanjutkan dengan persiapan media
tanam : pertama-tama mengambil rak atau wadah berbentuk kotak dengan diberi
lapisan koran (hal ini berfungsi untuk mempermudah proses pemindahan kea lat
transplanter). Setelah rak sudah disiapakan, dilanjutkan dengana proses
penutupan tanah ke atas permukaan, proses ini dibutuhkan tanah yang halus untuk
itu menggunakan alat “ayakan”. Proses pemberian tanah dilakukan 2(dua) kali
pertama pemberian tanah hingga ketinggian 2/3 tinggi ayakan dan yang kedua
proses penutupan setelah disi oleh benih padi.
3. Proses penanaman benih dilakukan
dengan alat conveyor belt (alat
angkut/pembawa kotak/rak bibit yang
akan disis dengan benih. Bergerak
dengan kecepatan tertentu sehingga kotak
berisi benih sesuai dengan jumlah yang
Sumber : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
diinginkan) dan alat penuang dan Pertanian
HASIL
Tabel. Pengamatan Tinggi Bibit
25
20
T1
Tinggi tanaman (cm)
15 T2
T3
T4
T5
10 T6
T7
T8
T9
5
T10
0
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Hari ke
4 T1
T2
Jumlah Daun
T3
3 T4
T5
T6
2 T7
T8
T9
1 T10
0
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Hari ke
PEMBAHASAN
Untuk memulai penanaman padi menggunakan transplanter, pembibitan padi
yang dilakukan pada praktikum ini berbeda dengan cara yang konvensional.
Pembibitan dilakukan di atas media tanam yang disebut tray selama 3 minggu. Hal
ini bertujuan agar hasil pembibitan yang diperoleh mudah untuk diaplikasikan pada
transplanter dan dapat berdiri tegak pada lahan sawah.
Untuk mengamati proses pertumbuhan bibit, dilakukan pengamatan secara
langsung terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun setiap hari. Berdasarkan literatur,
jumlah daun bibit yang ideal untuk ditanam adalah 5-7 helai, dan tingginya 15-25 cm
yang telah melewati masa pembibitan selama 17-25 hari, tergantung dari jenis padi.
Dari hasil pengamatan, interval tinggi bibit yang diperoleh adalah 17.4 cm sampai 23
cm dengan jumlah daun 4-5 helai. Namun umur bibit yang diperoleh sudah
melampaui batas optimum pembibitan, yakni 34 hari. Hal ini akan berdampak buruk
pada proses penanaman di lahan sawah, karena batangnya yang sudah melampaui
batas elastis, sehingga saat diaplikasikan pada transplanter, kondisi bibt sudah tidak
tegak dan akibatnya jari-jari penanam sulit untuk menjepit dan menyebabkan proses
penanaman terhambat. Selain itu, bibit pun tidak dapat berdiri tegak di atas lahan.
Keadaan ini akan mengakibatkan produktivitas tanaman berkurang. Dari grafik yang
dihasilkan, terdapat kejanggalan pada data pengamatan, yaitu berupa jumlah daun
yang dapat berkurang dan bertambah, serta tinggi tanaman yang senpat turun. Hal
ini dapat terjadi karena terjadi kesalahan dalam pengambilan data ataupun karena
terjadi kerusakan pada pembibitan.
Selama proses pembibitan,
banyak kendala yang dihadapi oleh
praktikan sehingga hasil pembibitan
kurang baik. Beberapa kendala yang
dihadapi antara lain waktu pembibitan
yang terlalu lama karena ada
penundaan penanaman, jadwal piket
pengamatan tidak berjalan dengan
baik, keterampilan praktikan dalam Gambar . Kerusakan Akibat Hewan Saat Proses
Pembibitan
merawat dan mengamati pertumbuhan
bibit yang kurang baik, tempat pembibitan yang kurang layak, banyak hewan
pengganggu yang merusak bibit, serta cuaca yang tidak mendukung proses
pembibitan.
DAFTAR PUSTAKA