Disusun oleh:
Kelompok 5 XI IPA 5
T.A 2021/2022
BAB I
1.1 Tujuan Praktikum
Mengamati larutan yang bersifat asam dan basa secara sederhana menggunakan indikator
kertas lakmus dan indikator yang terbuat dari bahan yang ada di sekitar kita.
1.2 Dasar Teori
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari. Secara umum, zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada
jeruk, asam cuka pada cuka makanan, serta asam benzoat yang digunakan sebagai pengawet
makanan. Basa merupakan senyawa yang mempunyai sifat licin, rasanya pahit, dan jenis basa
tertentu bersifat caustic atau membakar, misalnya natrium hidroksida, atau soda api.
Asam dan basa dapat dibedakan menggunakan zat tertentu yang disebut indikator atau
dengan menggunakan alat khusus.
Basa Arrhenius merupakan hidroksida logam, M(OH)x, yang di dalam air membebaskan ion
hidroksida (OH-) sesuai dengan persamaan reaksi berikut
M(OH)x(aq)◊Mx+(aq) + x OH-(aq)
3.Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1932 seorang ahli kimia amerika bernama G.N.Lewis merupakan teori asam-basa
yang diberi nama Asam-Basa Lewis. Teori ini menyatakan bahwa basa adalah zat yang memiliki
satu atau lebiah pasangan electron bebas yang dapat diberikan kepada zat lain sehingga
terbentuk ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang menerima pasangan
electron tersebut.
Identifikasi Sifat Asam – Basa Larutan
1. Kertas Lakmus
Ada dua jenis kertas lakmus yang berbeda warna pada larutan asam, basa, dan netral.
2. Indikator Universal
Cara menggunakan indikattor Universal adalah dengan mencocokan kertas indikator yang telah
dicelupkan pada larutan dengan warna yang setara pada kemasan kertas indikator.
3. Indikator Alami
Menentukan sifat asam basa larutan dapat dilakukan dengan indikator alami, contoh : bunga
asoka, dan kol merah. Bila larutan di campur dengan sari bunga asoka, maka larutan berubah
warna menjadi merah kecoklatan (basa), atau tetap Merah (netral), Atau juga Merah menyala
(asam).
BAB II
Bahan :
· Air jeruk
· Air sabun
· Larutan gula
· Larutan natrium hidroksida
· Larutan asam sulfat
· Ekstrak bunga Asoka
· Ekstrak Kol merah
· Ekstrak kunyit
2.2 Cara Kerja
a. Letakkan potongan kecil kertas lakmus merah pada salah satu lekukan pelat tetes dan kertas
lakmus biru pada lekukan yang lain. Kemudian, teteskan larutan jeruk nipis pada kedua kertas
lakmus tersebut dengan menggunakan pipet tetes. Amati yang terjadi
b. Ulangi langkah di atas, menggunakan larutan lain yang sudah disediakan. Amati yang terjadi
c. Tumbuklah bunga Asoka sampai halus, kemudian tambahkan beberapa tetes air. Ambillah
airnya.
d. Letakkan air bunga Asoka ke dalam tiga lekukan pelat tetes. Teteskan air jeruk nipis pada
lekukan pertama dan larutan sabun pada lekukan kedua. Amati yang terjadi
e. Lakukan langkah c dan d dengan menggunakan bahan lain yang disediakan
BAB III
3.1 Hasil pengamatan
Tabel Hasil pengamatan
Perubahan warna kertas lakmus
3.2 Pembahasan
Untuk percobaan menggunakan kertas lakmus, sesuai dengan penjelasan pada dasar
teori setiap larutan asam dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi merah,
larutan basa dapat merubah warna kertas lakmus merah dan biru menjadi biru, dan larutan
netral tidak merubah warna kertas lakmus merah dan biru. Pada hasil pengamatan ditemukan
kesalahan terhadap larutan gula, larutan natrium klorida, dan larutan amonium klorida.
Seharusnya larutan gula dan larutan natrium klorida memiliki sifat netral, serta larutan
amonium klorida memiliki sifat asam. Kesalahan tersebut terjadi dikarenakan kekeliruan saat
mengamati perubahan warna pada kertas lakmus dan terjadi kesalahan penempatan larutan
pada pelat tetes.
· Terdapat satu larutan netral pada percobaan menggunakan kertas lakmus, yaitu:
- Larutan gula
· Terdapat dua larutan asam pada percobaan menggunakan kertas lakmus yaitu:
- Asam sulfat , dan
- Air jeruk
· Terdapat dua larutan basa pada percobaan menggunakan kertas lakmus yaitu:
- Larutan natrium hidroksida, dan
- Air sabun