Anda di halaman 1dari 10

disusun oleh :

Nama :Amran Jonathan Munthe

NIM :200418001

Prodi : TEKNIK ELEKTRO-MEDIS

UNIVERSITAS SARIMUTIARA INDONESIA

FAKULTAS SAIN,TEKNOLOGI DAN INFORMASI (FSAINTI)

PROGRAM STUDI ELEKTRO-MEDIS

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 1


KATA PENGANTAR

Puji Syukur mari kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Dasar Kalibrasi Peralatan
Kesehatan tentang “Pengantar Kalibrasi”

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah di program studi TEKNIK ELEKTRO-
MEDIS. Selanjud nya saya mengucapkan trimakasih yang sebesar besar nya kepada Ibu Hotromasari
Dabukke selaku dosen pembimbing mata kuliah. Akhir kata saya menyadari banyak terdapat kekurangan
– kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
kontruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Dasar Kalibrasi Peralatan Kesehatan kami
juga untuk mendalami materi Pengantar Kalibrasi yang kami pelajari dalam matakuliah

Rumusan Masalah

Berdasarkan materi yang sudah kami baca, dengan ini kami merumuskan masalah yang akan
kami kaji adalah mengerti hal hal yang berkisar induktansi

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 2


Tujuan Masalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun untuk tujuan mengetahui ;

-pengertian kalibrasi

-definisi sistem pengukuran

-dan kegunaan,kesalahan dalam mengkalibrasi

Bab I PEMBAHASAN
1.1. Pengertian kalibrasi

1.2. Definisi Sistem Pengukuran


1.3. Analisis sumber kesalahan pengukuran

1.4. Pengertian resolusi dan presisi alat ukur

1.5. Definisi kesalahan pengukuran

1.6. Kesalahan Type A dan Type B

1.7.Ketidakpastian

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB I

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

1.1. Pengertian kalibrasi

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 3


Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara
membandingkannya dengan standar/tolak ukur. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan
bahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya.
Hasil pengukuran yang tidak konsisten akan berpengaruh langsung terhadap kualitas
produk dan dapat membahayakan kesan perusahaan Anda di mata konsumen.
1.2. Defenisi system pengukuran
Pengukuran Measurement merupakan seperangkat kegiatan untuk menentukan kuantitas
obyek. Dalam hal ini mengukur adalah suatu proses empirik dan obyektif pada sifat -
sifat obyek atau kejadian nyata, yang biasanya dinyatakan dengan suatu nilai tertentu,
sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut.
Kalibrasi adalah kegitan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat
ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang telah diketahui nilainya
yang mampu tertelusur traceable ke Standar Nasional untuk satuan ukuran dan atau
internasional.

1.3. Analisis sumber kesalahan pengukuran


Hasil pengukuran tidak mungkin mencapai kebenaran yang absolut karena keterbatasan
dari bermacam faktor. Yang diperoleh dari pengukuran adanya hasil yang dianggap
paling mendekati dengan harga geometris obyek ukur. Meskipun hasil pengukuran itu
merupakan hasil yang dianggap benar, masih juga terjadi penyimpangan hasil
pengukuran. Masih ada faktor lain lagi yang juga sering menimbulkan penyimpangan
pengukuran yaitu lingkungan. Lingkungan yang kurang tepat akan mengganggu jalannya
proses pengukuran.

1. Kesalahan pengukuran karena alat ukur


Jika kesalahan dalam pengukuran tidak diperhatikan maka sifat-sifat merugikan ini tentu
akan menimbulkan banyak kesalahan dalam pengukuran. Oleh karena itu, untuk
mengurangi terjadinya penyimpangan pengukuran sampai seminimal mungkin maka alat
ukur yang akan dipakai harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi ini diperlukan
disamping untuk mengecek kebenaran skala ukurnya juga untuk menghindari sifat-sifat

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 4


yang merugikan dari alat ukur, seperti kestabilan nol, kepasifan, pengambangan, dan
sebagainya.
2. Kesalahan pengukuan karena benda ukur

Tidak semua benda ukur berbentuk pejal yang terbuat dari besi, seperti rol atau bola baja,
balok dan sebagainya. Kadang-kadang benda ukur terbuat dari bahan alumunium,
misalnya kotak-kotak kecil, silinder, dan sebagainya. Benda ukur seperti ini mempunyai
sifat elastis, artinya bila ada beban atau tekanan dikenakan pada benda tersebut maka
akan terjadi perubahan bentuk. Bila tidak hati-hati dalam mengukur benda-benda ukur
yang bersifat elastis maka penyimpangan hasil pengukuran pasti akan terjadi. Oleh
karena itu, tekanan kontak dari sensor alat ukur harus diperkirakan besarnya.

Di samping benda ukur yang elastis, benda ukur tidak elastis pun tidak menimbulkan
penyimpangan pengukuran misalnya batang besi yang mempunyai penampang
memanjang dalam ukuran yang sama, seperti pelat besi, poros-poros yang relatif panjang
dan sebagainya. Batang-batang seperti ini bila diletakkan di atas dua tumpuan akan
terjadi lenturan akibat berat batang sendiri. Untuk mengatasi hal itu biasanya jarak
tumpuan ditentukan sedemikian rupa sehingga diperoleh kedua ujungnya tetap sejajar.
Jarak tumpuan yang terbaik adalah 0.577 kali panjang batang dan juga yang jaraknya
0.544 kali panjang batang.
.

3. Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur


Bagaimanapun presisinya alat ukur yang digunakan tetapi masih juga didapatkan adanya
penyimpangan pengukuran, walaupun perubahan bentuk dari benda ukur sudah dihindari.
Hal ini kebanyakan disebabkan oleh faktor manusia yang melakukan pengukuran.
Manusia memang mempunyai sifat-sifat tersendiri dan juga mempunyai keterbatasan
kesalahan karena pembacaan skala ukur yang digunakan.
1. Kesalahan Karena Kondisi Manusia
Kondisi badan yang kurang sehat dapat mempengaruhi proses pengukuran yang
akibatnya hasil pengukuran juga kurang tepat. Contoh yang sederhana, misalnya

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 5


pengukur diameter poros dengan jangka sorong. Bila kondisi badan kurang sehat,
sewaktu mengukur mungkin badan sedikit gemetar,
2. Kesalahan Karena Metode Pengukuran yang Digunakan
Alat ukur dalam keadaan baik, badan sehat untuk melakukan pengukuran, tetapi masih
juga terjadi penyimpangan pengukuran.
Misalnya posisi ujung sensor jam ukur, posisi mistar baja, posisi kedua rahang ukur
jangka sorong,
3. Kesalahan Karena Pembacaan Skala Ukur
Kurang terampilnya seseorang dalam membaca skala ukur dari alat ukur yang sedang
digunakan akan mengakibatkan banyak terjadi penyimpangan hasil pengukuran.
4. Kesalahan karena faktor lingkungan
Ruang laboratorium pengukuran atau ruang-ruang lainnya yang digunakan untuk
pengukuran harus bersih, terang dan teratur rapi letak peralatan ukurnya.

1.4. Pengertian resolusi dan presisi alat ukur


Resolusi
adalah Nilai skala terkecil / suatu ekspresi kuantitatif dari kemampuan alat penunjuk untuk
perbedaan yang cukup berarti antara nilai yang terdekat dari jumlah yang ditunjukkan.
Presisi
adalah kecenderungan data yng diperoleh dari perulangan mengindikasikan kecilnya
simpangan (deviasi)
1.5. Definisi kesalahan pengukuran
Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan atau
kalibrasi (standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan hasil pengukuran
menjadi lebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat diatasi
dengan mengkalibrasi ulang alat menggunakan alat yang telah terstandarisasi.

1.6. Kesalahan Type A dan Type B

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 6


DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 7
DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 8
DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 9
1.7. Ketidakpastian

Penentuan ketidakpastian kalibrasi diperlukan karena ternyata bahwa hasil kalibrasi yang
diperoleh dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain operator, alat kalibrasi, alat
bersangkutan, lingkungan, metode kalibrasi. Besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut ada
yang dominan dan ada pula yang dapat diabaikan tergantung jenis kalibrasi yang dilakukan.
Dengan demikian nilai telusur atau kesalahan sistematik yang diperoleh dari kalibrasi tidak
berada di satu titik tertentu melainkan dalam suatu rentang nilai sebesar nilai ketidakpastian
kalibrasi.

DAFTAR PUSTAKA

JIKA ADA RUMUS SUPAYA DI KETIK

BUKU

JURNAL

GOOGLE

http://analisawarna.com/2016/03/22/apa-itu-kalibrasi-dan-kapan-kita-perlu-melakukannya/

https://ipqi.org/kalibrasi-alat-ukur/

https://proxsisgroup.com/pq/sumber-sumber-kesalahan-dalam-pengukuran/

https://media.neliti.com/media/publications/161764-ID-kalibrasi-sensor-temperatur-dengan-metod.pdf

DASAR KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN 10

Anda mungkin juga menyukai