Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS KUALITAS WEBSITE PEMERINTAH DAERAH PADA KABUPATEN SE-

SUMATERA BARAT

ARTIKEL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang

OLEH:
ALISHA RAHMADHANI ISNI
14043101/2014

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
ANALISIS KUALITAS website PEMERINTAH DAERAH PADA KABUPATEN SE-SUMATERA BARAT

Alisha Rahmadhani Isni


Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: alishaisni@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kualitas website Pemerintah Daerah pada
Kabupaten di Sumatera Barat serta penyediaan layanan website yang bersifat transparansi, akuntabilitas,
efektif, dan efesien. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif. Dokumentasi
dan kepustakaan digunakan untuk proses pengumpulan data dengan menggunakan teknik analisis
skoring. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kualitas website sesuai dengan peraturan Kominfo dan
prinsip good governance pada Kabupaten di Sumatera Barat masih rendah (2) Faktor penyebab
rendahnya kualitas website yaitu penyediaan informasi yang minim, tidak update, dan kurangnya
evaluasi yang dilakukan pemerintah (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut yaitu
melakukan pelatihan kepada staff khusus bidang informatika, memberikan evaluasi rutin dalam
pengembangan website, dan menerapkan sanksi terhadap website yang tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

Kata kunci: e-government, good governance, transparansi, akuntabilitas, efektivitas, efesiensi.

This study aims to determine how the quality of local government websites in the district of West Sumatra
Province assessing its transparency, accountability, effectivity, and efficiency. This research used quantitative-
descriptive method. Documentation and bibliography are used for the data collection process using scoring analysis
techniques. The results showed: (1) The quality of the website in accordance with Kominfo regulations and the
principles of good governance in the District in West Sumatra is still low (2) The factor causing the low quality of
the website are the lack of information, no updates, and the lack of evaluation by the government (3) Efforts to
overcome these barriers are conducting training for staffs, providing routine evaluations in website development,
and imposing sanctions on websites that do not conform with standards.

Keywords : e-government, good governance, tranparation, accountability, effectivity, efficiency

1
PENDAHULUAN terangkum dalam sebuah domain atau subdomain.
Kemudahan dalam memperoleh informasi Tujuan pembuatan situs website pemerintah daerah
publik merupakan salah satu upaya dalam adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dan
mewujudkan pemerintahan yang baik (good pihak lain dalam memperoleh akses informasi dan
governance). Dengan adanya perkembangan layanan pemerintah sehingga pengaksesan,
teknologi informasi dan komunikasi yang pengelolaan dan pendayagunaan informasi dapat
semakin pesat dan semakin canggih, pemerintah diserap dalam volume yang besar secara cepat dan
dengan menggunakan teknologi tersebut dapat akurat oleh masyarakat
memanfaatkannya dalam memberikan akses Dalam menilai website yang berkualitas,
informasi pelayanan publik kepada berdasarkan prinsip dari good governance
masyarakat.Dalam memberikan penyediaan menyatakan website yang berkualitas apabila website
pelayanan publik yang lebih baik dan tersebut menjalankan prinsip dari good governance
berorientasi pada pelayanan masyarakat, maka yaitu transparansi, akuntabilitas dan efektif serta
pemerintah daerah harus menyediakan informasi efesien. Sedangkan menurut Kementerian
tentang seluruh proses pemerintah, lembaga- Komunikasi dan Informatika suatu website dikatakan
lembaga, sehingga informasi tersebut dapat berkualitas apabila website tersebut memenuhi
dipantau dan mempermudah masyarakat maupun kriteria yang telah ditetapkan yaitu tersedianya
pihak lain untuk mengakses informasi yang konten selayang pandang, pemerintahan daerah,
dibutuhkan. Dengan menggunakan teknologi geografi, peta wilayah dan sumber daya, peraturan
internet mendorong pemerintah untuk atau kebijakan daerah, serta buku tamu dan berita.
menerapkan suatu sistem berbasis teknologi Dengan diterapkan unsur tersebut pada setiap web
yaitu electronic government (e-government).e- pemda, maka website pemerintah daerah akan
government didefinisikan sebagai penggunaan berkualitas tinggi, insklusif, serta menampilkan citra
teknologi informasi dan komunikasi di sektor yang berkaitan dengan kegiatan pemerintah (Khudri,
publik untuk meningkatkan kualitas operasi dan 2013).
penyediaan layanan publik yang lebih baik Dalam menjalankan website yang berkualitas
(Heryana, 2013). sesuai dengan good governance, maka website
Di Indonesia penerapan e-government ini pemerintah harus di sampaikan secara transparansi
diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun dan akuntabilitas. Suatu website dikatakan
2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional transparansi yaitu apabila website tersebut
Pengembangan e-government. Perkembangan e- menampilkan secara terbuka semua informasi
government merupakan wujud keinginan mengenai hal yang menjadi perhatian publik dan
pemerintah dalam upaya mendorong bangsa kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi untuk
Indonesia menuju masyarakat yang berbasis pengambilan keputusan sehingga masyarakat
pengetahuan. Pemerintah harus segera memahami saja permasalahan yang terdapat pada
melaksanakan e-government agar dapat pemerintah. Tuntunan dari akuntabilitas publik
terbentuknya kepemerintahan yang bersih, adalah bukan hanya sekedar
transparan, akuntabel dan mampu menjawab mempertanggungjawabkan tetapi juga membuat
tuntutan perubahan secara efektif dan efesien laporan yang dapat mengambarkan kinerja
dalam penyelenggaraan pemerintah. Keluarnya pemerintah daerah yang dicantumkan pada website
Instruksi Mendagri nomor 188.52/1797/SJ/2012 pemda. Penerapan good governence pada setiap
tentang penyediaan menu TPA (transparansi website pemda bertujuan agar terjaminnya kualitas
pengelolaan anggaran), yang mewajibkan website yang sesuai dengan harapan masyarakat,
pemerintah daerah (kabupaten maupun sehingga adanya akurasi informasi dan terciptanya
kotamadya) untuk mempublikasikan 12 pelayanan publik yang lebih memadai karena
dokumen terkait pengelolaan anggaran pada kemudahan akses komunikasi sehingga dapat
website resmi pemerintah daerah merupakan berjalan secara efektif dan efesien.
bukti keseriusan penerimtah pusat untuk Pada pemerintah Provinsi Sumatera Barat
mendorong e-government tersebut (Agustin, khususnya pemerintah Kabupaten, penerapan e-
2014). government adalah suatu bagian yang tidak bisa
Implementasi dari penerapan e-government dipisahkan. Peningkatan kualitas pelayanan publik
adalah tersedianya website pemerintah daerah adalah prioritas dalam pembangunan di Provinsi
yang berkualitas. website adalah kumpulan dari Sumatera Barat untuk agenda membangun
halaman-halaman situs, yang biasanya pemerintah yang baik (good governance). Dalam
2
menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan
bersih, diwujudkan dengan meningkatkan sistem
informasi dan komunikasi pembangunan daerah
yang didukung oleh pemanfaatan teknologi
informasi untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik. Agar agenda tersebut tercapai, salah satu
cara dilakukan diantaranya adalah optimalisasi
pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pelayanan publik melalui
website pemerintah daerah (Yoserizal, 2010).
Dalam praktiknya, penerapan e-government
dalam mewujudkan terciptanya good
governance belum dikatakan maksimal.
Penerapan e-government pada institusi Tabel 1
pemerintahan tidak maksimal karena terbatasnya Anggaran Pengembangan Informasi, Komunikasi, Media
tenaga ahli yang kompeten di bidang teknik Masa, dan e
informatika. Hal ini disebabkan adanya -government Menurut APBD Kab/Kota Se- Sumbar
moratorium aparatur sipil negara (ASN) oleh
Kementerian PAN-RB, termasuk untuk formasi
tenaga ahli bidang teknik informatika, anggaran
yang kurang memadai, tidak adanya standarisasi
infrastruktur, serta minimnya tingkat keamanan
informasi dalam penerapan e-
government sehingga ini menjadi kendala dalam
penerapan e-government yang efektif dan
efesien. Hal ini mengakibatkan pola birokrasi
lama masih berjalan sehingga terjadi
kesenjangan pemanfaatan teknologi Jika dilihat pada tabel 1, anggaran yang
(kompas.com, 2016). dikeluarkan oleh pemerintah pusat tidak sebanding
Untuk konteks Sumatera Barat sendiri, dengan kualitas website yang disajikan.
pemanfaatan website resmi pemda untuk Penelitian sebelumnya (Dwi Martani, dkk 2013)
mengoptimalkan layanan public, pemberian melihat bagaimana kualitas website yang diukur dari
informasi, maupun publikasi dokumen penilaian transparansi dan akuntabilitas saja. Maka
penggunaan anggaran masih belum optimal. dengan mempertimbangkan penelitian sebelumnya,
Website pemerintah kabupaten maupun terkait dengan website yang dimiliki pemda,
kotamadya di Propinsi Sumatera Barat penelitian ini tidak hanya menilai dari segi
cenderung tidak terkelola dengan baik. Informasi transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga menilai dari
yang disediakan pada website, baik yang segi fitur website, keefektivan website dan
berkaitan dengan pengelolaan anggaran maupun keefesiensian website. Selain itu penelitian ini akan
profil daerah saat ini kebanyakan tidak update, menilai website pemda di mata pengguna serta
masih minim dengan informasi layanan publik, membandingkannya dengan website pemda Kota
banyak ditemukan halaman kosong. Selain itu Surabaya yang merupakan salah satu website pemda
masih ada beberapa kabupaten yang belum terbaik di Indonesia.
memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan Berdasarkan hal diatas, maka penelitian ini secara
oleh Kominfo dan prinsip good governance umum bertujuan untuk melihat bagaimana
Hal tersebut tentunya kenyataan yang cukup perkembangan website Pemerintah Daerah
memprihatinkan bagi kita semua, mengingat Kabupaten Sumatera Barat dengan menggunakan
untuk pengembangan masing masing website prinsip good governace baik dari kualitas konten
Kabupaten maupun kotamadya di Sumatera maupun dari segi pengguna. Oleh karena itu, maka
Barat tersebut, biaya yang dikeluarkan peneliti mengangkat penelitian mengenai “Analisis
pemerintah daerah cukup besar. Berikut biaya Kualitas website Pemerintah Daerah pada
yang dikeluarkan pemerintah dalam Kabupaten se- Sumatera Barat”.
pengembangan e-government. Berdasarkan latar belakang diatas rumusan
masalah dari penelitian ini yaitu:

3
Bagaimana kualitas website pemerintah pemerintah dengan masyarakat. Berdasarkan teori
daerah dari segi penilaian fitur, transparansi, sinyal (signaling theory) pemerintah sebagai
akuntabilitas, efektivitas dan efesiensi yang ada penerima mandat/amanah dari masyarakat akan
pada seluruh Kab/Kota Sumatera Barat ? berusaha untuk memberikan sinyal yang baik agar
KAJIAN TEORI masyarakat bisa terus mendukung kerja pemerintah.
Landasan Teori Dalam kerangka teori sinyal disebutkan bahwa
1. Teori Agensi dorongan pemerintah untuk memberikan informasi
Teori agensi merupakan konsep yang adalah karena adanya asimetri informasi antara
menjelaskan hubungan kontraktual antara pemda dengan pihak luar, khususnya masyarakat.
principals dan agents. Pihak principals adalah Salah satu cara dalam mengurangi asimetri informasi
pihak yang memberikan mandat kepada pihak adalah dengan memberikan sinyal yang baik kepada
lain, yaitu agent, untuk melakukan semua masyarakat. Selain memberikan sinyal kepada
kegiatan atas nama principals dalam masyarakat melalui pelayanan publik pada website
kapasitasnya sebagai pengambilan keputusan yang berkualitas, pemerintah dapat mengurangi
(Jensen dan Smith, 1984). Pada organisasi sektor asimetri informasi dengan cara peningkatan sistem
publik yang dimaksud dengan principals adalah pengendalian internal dan menampilkan seluruh
rakyat dan agent adalah pemerintah. Menurut pengungkapan berupa informasi keuangan dan non
(Hilmi dan Dwi Martani, 2012) sebagai principal keuangan yang positif dan dapat dipercaya pada
masyarakat memberikan amanat kepada website.
pemerintah selaku agent untuk 3. Kuaalitas website
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam Untuk dapat menilai sejauh mana kualitas
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelayanan yang diberikan oleh aparatur dalam
(Istiqomah, 2014) pelayanan e-goverment melalui website, perlu ada
Pada pemerintah daerah, implikasi dari teori kriteria yang menunjukan apakah satu pelayanan (e-
ini menjelaskan bahwa pemerintah daerah yang goverment) yang diberikan dapat di katakan baik atau
bertindak sebagai agen menyelenggarakan buruk, berkualitas atau tidak. Penilaian kualitas
urusan pemerintahan sesuai dengan kebutuhan website di dasarkan pada dua teori. Pertama menurut
masyarakat selaku prinsipal yang mana telah Kementrian Komunikasi dan Informatika yaitu terdiri
memberikan amanat kepada pemerintah dalam dari penilaian fitur selayang pandang, pemerintah
peneyelanggaraan kegiatan. Pemerintah daerah daerah, geografi, peta wilayah dan sumber daya,
memiliki kewajiban untuk melaporkan seluruh peraturan/kebijakan daerah dan buku tamu/berita.
hasil pelaksanaan pemerintahan yang telah dan Kedua menurut Inpres No 3 Tahun 2003 yaitu
yang akan dilakukan kepada masyarakat. Hasil website berkualitas apabila sesuai dengan prinsip
pelaksanaan pemerintahan yang berkaitan good governance yaitu Transparansi, Akuntabilitas,
dengan penggunaan sumber daya yang telah Efektiftivitas dan Efesiensi.
dipercayakan masyarakat adalah dalam bentuk A. Penilaian Fitur
penyedian pelayanan publik secara transparan Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan
dan akuntabel pada website sehingga keinginan Informatika Tahun 2007 suatu website yang
masyarakat agar aspirasi mereka didengar bisa berkualitas apabila menyediakan konten yang telah
berjalan secara efektif dan efesien. ditetapkan yaitu
1.Selayang Pandang, menjelaskan secara singkat
2. Teori Signaling
tentang keberadaan Pemerintah Daerah
Teori signalling menjelaskan bahwa bersangkutan (sejarah, moto Daerah, lambang dan
pemerintah selaku pihak yang diberi amanat oleh arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan
masyarakat berkeinginan menunjukan sinyal misi).
yang baik kepada masyarakat (Ikhlas Wau 2015). 2.Pemerintah Daerah, menjelaskan struktur
Pemerintah mendapat tekanan dari masyarakat organisasi yang ada di Daerah bersangkutan.
untuk memberikan informasi mengenai kinerja 3.Geografi, menjelaskan antara lain tentang,
dan pencapaian-pencapaian pemerintah. topografi, demografi, cuaca, dan iklim, sosial, dan
Connelly dkk (2011) mengatakan bahwa teori ekonomi.
sinyal (signaling theory) pada dasarnya berguna 4.Peta wilayah dan sumber daya, menyajikan
untuk mengurangi asimetri informasi antara dua batas administrasi wilayah, dan juga sumber daya
pihak. Asimetri informasi merupakan adanya yang dimiliki oleh Daerah bersangkutan dalam
perbedaan jumlah informasi yang dimiliki oleh bentuk peta sumber daya.
4
5.Peraturan atau kebijakan Daerah, menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan
menjelaskan Perda yang telah dikeluarkan yang dijalankannya. Kriteria penilaian efektifitas
oleh Pemerintah Daerah bersangkutan. suatu websitemenurut Peraturan Menteri
6.Buku tamu dan berita, tempat untuk Komunikasi dan Informatika Tahun 2017 :
menerima masukan dari pengguna situs web a. Interactifity
Pemerintah Daerah bersangkutan. Interactifity yaitu adanya proses interaksi dua
B. PenilaianTransparansi arah antara Pemerintah pengelola website dan
Beberapa kriteria untuk membangun masyarakat pengakses tersebut. Seperti
website yang transparansi menurut Dwi pemerintah menyediakan fasilitas berupa, email,
Martani 2013 layanan telepon, alamat, dan pengaduan
a. Informasi mengenai kebijakaan masyarakat.
Undang-Undang dan Peraturan b. Sistem Navigasi
Pemerintah. Merupakan petunjuk bagi pengunjung
b. Informasi mengenai kegiatan website berupa, fitur pencarian dan link akun
Pemerintah Daerah. resmi media sosial Pemda.
c. Informasi mengenai kinerja D. Penilaian Efesiensi
Pemerintah Daerah. Menurut Sata Aswei Putra (2013) efisiensi
C. Penilaian Akuntabilitas adalah penggunaan sumber daya secara minimum
Akuntabilitas (accountability) adalah guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi
suatu pertanggungjawaban yang merupakan menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah
dua sisi yang tidak bisa dipisahkan sebagai ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara
bagian dari prinsip-prinsip tata pemerintahan yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan
yang baik (good governance). (Stanbury, tersebut. Efisiensi menunjukkan bagaimana
2003 dalam Auditya,2013) menyatakan mencapainya, yakni dibanding dengan usaha, biaya
bahwa akuntabilitas adalah sebagai suatu atau pengorbanan yang harus dikeluarkan. Adanya
bentuk kewajiban dalam efisiensi diharapkan para pemerintah daerah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau menjalankan e-government yaitu penggunaan
kegagalan pada pelaksanaan misi organisasi website yang tepat sesuai yang dibutuhkan.
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang Menurut Sata Aswei Putra (2013) suatu website
telah ditetapkan, melalui suatu media dikatakan efisiensi apabila website tersebut memiliki
pertang-gungjawaban yang dilakukan secara beberapa indikator:
perio-dik. Kriteria Akuntabilitas menurut 1.website tidak memilki halaman kosong
Krina (2003) dan BPKP : Dalam mengakses informasi yang ada pada
a. Webiste menyajikan laporan website, informasi yang disajikan bisa diakses dan
pendapatan belanja daerah. tidak hanya berupa halaman kosong.
b. website menyajikan laporan dana 2.Informasi penting terdapat langsung pada
hibah dan bansos. halaman utama.
c. Penyajian laporan keuangan tepat Pada saat membuka webiste, informasi penting
waktu. yaitu berita terbaru langsung ditampilkan pada
d. Adanya pemeriksaan laporan halaman utama pada saat pertama kali akses.
keuangan oleh BPK yang ditampilkan 3.website tidak memiliki halaman perantara.
pada website . website tidak memiliki halaman penghubung
C, Penilaian Efektivitas untuk masuk kedalam halaman beranda awal.
Menurut (Amin Tunggul Widjaya, 1992 Dari unsur-unsur di atas apabila Pemerintah
dalam Muttaqin, 2013) efektivitas adalah dapat melakukan dan mewujudkan ke dalam sistem
hasil membuat keputusan yang Pemerintahan e-goverment melalui situs website,
mengarahkan, melakukan sesuat dengan maka terciptanya pelayanan websiteyang prima akan
benar, yang membantu memenuhi misi suatu sangat mungkin terjadi di Provinsi Sumatera Barat.
perusahaan atau pencapaian tujuan. Menurut
(Sondang, 2005 dalam Muttaqin, 2013) B. Kerangka Konseptual
memberikan definisi efektivitas adalah Kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada
pemanfaatan sumber daya, sarana dan gambar di bawah ini
prasarana dalam jumlah tertentu yang secara
sadar ditetapkan sebelumnya untuk
5
Tabel diatas merupakan standarisasi unit
analisis dalam menilai fitur website resmi seluruh
Kabupaten di Sumatera Barat dari berbagai
referensi yang akan di skoring oleh peneliti pada
kertas kerja.
Tabel 3
Penilaian Transparansi

Gambar 1
Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN Sumber : Dwi Martani, 2013


Pengukuran yang digunakan dalam menilai Pada tabel 3, penilaian yang dilakukan adalah
kualitas website Kabupaten Provinsi Sumatera melihat suatu website yang tranparansi. Suatu
Barat pada penelitian ini menggunkan metode website dikatakan tranparansi apabila adanya
skoring. Analisis skor menunjuk proses menilai keterbukaan akses masyarakat untuk mengetahui
alternatif kebijakan dengan menciptakan dan berbagai hal yang dilakukan pemerintah yang
menggunakan indikator-indikator untuk menilai disajikan dalam website. Kriteria yang ditetapkan
(memberi skor) alternatif-alternatif kebijakan dalam penilaian ini adalah adanya keterbukaan
yang telah dikembangkan sesuai dengan tujuan informasi mengenai kegiatan pemerintah,
yang telah dirumuskan sebelumnya, dan bila keterbukaan informasi mengenai laporan kinerja
diperlukan memberikan pembobotan pada pemerintah daerah.
indikator yang dinilai lebih penting dari Tabel 4
indikator lain (Dwiyanto, 2009). Tahap-tahap Penilaian Akuntabilitas
penelitian ini adalah:
a. Melakukan skoring dari masing masing unit
analisis pada website.
b. Melakukan analisis skoring dari segi konten
penilaian fitur, transparansi, akuntabilitas,
efektivitas dan efesiensi.
c. Interpretative dari segi user dan Pada tabel 4, penilaian yang dilakukan adalah
perbandingan website. untuk melihat akuntabilitas yang dilakukan oleh
Tabel 2 pemerintah pada website pemerintah daerah.
Penilaian Fitur Akuntabilitas adalah bentuk pertanggung jawaban
pemerintah terhadap keberhasilan dan kegagalan
dalam organisasi yang dilaksanakan secara periodik
(Stanbury 2003). Dalam melihat akuntabilitas pada
website yaitu menyajikan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD), laporan Dana Hibah dan
Bansos, penyajian laporan keuangan tepat waktu dan
adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh BPK.
Tabel 5
Penilaian Efektifitas

Sumber : Kominfo 2017

6
maka akan diberikan skor tertentu dengan mengacu
kepada analisis skala penilaian sebagai berikut (Dana
Sulistiyo dkk, 2008)
Rumus perhitungan bobot skor yaitu sebagai
berikut :

Bobot skor = Jumlah hasil skoring website pemda ×100%


Pada tabel 4, penilaian website pemda Total skor
adalah diukur dari segi efektivitas. Efektifitas
pada website yaitu apabila suatu website tersebut
menunjukan keberhasilan dalam memberikan Setelah melakukan tahap skoring, selanjutnya
pelayanan publik kepada masyarakat. Dari peneliti akan mendeskripsikan hasil analisis pada
pengertian tersebut ada dua indikator yang setiap website pemerintah daerah sesuai dengan unit
menjadi dasar dalam pembuatan website analisis penelitian. Kemudian melihat manfaat
pemerintah daerah yaitu interactifity dan sistem website untuk pengguna dari fitur-fitur yang
navigasi yang nantinya dikelompokkan disajikan website pemda tertentu dan
berdasarkan unit analisisnya. membandingkan website pemda kota Sumatera Barat
Tabel 6 dengan website pemda terbaik di Indonesia. Terakhir,
Penilaian Efesiensi peneliti menarik kesimpulan dari hasil yang telah
didapat untuk menjawab rumusan masalah yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada tabel 5, penilaian yang dilakukan Hasil dan Pembahasan Penelitian
adalah mengetahui efesien suatu Penelitian kualitas website ini dilakukan dari
websitepemerintah daerah. Suatu website tanggal 16 Mei 2018 sampai dengan tanggal 30 Juni
dikatakan efesien apabila pemerintah dalam 2018. Dari 12 Kabupaten di Sumatera Barat, hanya 10
menjalan e-government yaitu adanya Kabupaten yang dapat diteliti karena dua website
penggunaan yang tepat yang dibutuhkan oleh tidak dapat diteliti yaitu website Kabupaten Pasaman
masyarakat. Indikator dalam menilai efesien Barat dan website Kabupaten Padang Pariaman. Pada
suatu website adalah apabila website tidak Kabupaten Pasaman Barat tidak dapat diakses dengan
memilki link kosong (broken link), informasi tampilan “404 not found”, dan pada saat penelitian
penting terdapat langsung pada halaman utama, Kabupaten Padang Pariaman masih dalam tahap
dan website tidak memuat halaman perantara. perbaikan.
Dalam melakukan perhitungan penilaian Dalam penelitian ini menggunakan lima penilaian
perbandingan, maka akan diberikan skor tertentu kualitas website yaitu penilaian fitur, penilaian
dengan mengacu kepada analisis skoring. Jika transparansi, penilaian akuntabilitas, penilaian
data ada/tersedia, maka diberi skor 1, jika data efektifitas dan penilaian efesien yang terdiri dari 40
tidak ada/ tidak tersedia, maka diberi skor 0. unit analisis. Berikut hasil dari penilaian kualitas
website pemerintah daerah pada 10 Kabupaten yang
Tabel 7 ada di Sumatera Barat. Berikut hasil penelitian
Tingkat Penilaian Kualitas website kualitas website pemerintah daerah dari ke enam
website pemerintah daerah kota di Sumatera Barat.
Tabel 8
Hasil Persentase Bobot Skor

Tabel diatas merupakan standarisasi unit


analisis dalam menilai kualitas website pada
website resmi Kabupaten yang ada di Sumatera
Barat dari berbagai referensi yang akan di
skoring oleh peneliti dalam kertas kerja. Dalam
melakukan perhitungan penilaian perbandingan,
7
belum optimal. Ditandai dengan website masih
bersifat pasif karena tidak ada interaksi antara
pemerintah dan masyarakat melalui website. Pada
unit analisis efesien yaitu fitur pencarian, pada
website Kabupaten Pasaman dan Solok Selatan tidak
disajikan. Hal ini jelas akan mempersulit masyarakat
dalam pengaksesan informasi.
Dapat dikatakan, bahwa kesiapan Pemda dalam
mengimplementasikan e-goverment dalam bentuk
website sesuai Inpres No 3 Tahun 2003 dalam
Pada saat ini, Kabupaten di Sumatera Dalam penyajian informasi masih berada dalam fase pertama
melakukan penilaian kualitas website Pemda, dan fase kedua. Fase pertama merupakan fase
menunjukan belum ada website yang berkualitas penampilan website (web presence) yang berisi
berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan. informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat dimana
Informasi yang paling banyak disajikan oleh sudah tersedia pada semua website Pemda
Pemda dalam websitenya adalah penyajian Kabupaten. Kemudian fase kedua merupakan fase
penilaian fitur. Hampir seluruh website interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih
menyediakan semua unit kategori dari masing- bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi
masing unit analisisnya. Dari penilaian fitur e-mail dalam website pemerintah.
Kabupaten di Sumatera Barat yang paling tinggi Namun pada fase dua tidak semua berjalan.
diperoleh oleh Kabupaten Dhamasraya yang Meskipin sebagian besar website Kabupaten di
menyediakan seluruh unit analisisnya. Sumatera Barat telah terdapat menu khusus/link
Sementara disisi lain, penyampaian bernama TPA (transparansi pengelolaan anggaran)
informasi keuangan pemerintah daerah pada saat untuk mendownload informasi atau dokumen
ini menjadi suatu keharusan yang wajib untuk keuangan dan kinerja tetapi menu khusus dan link
dijalankan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tersebut terkadang kosong, tidak memuat secara
suatu bentuk transpaansi dan akuntabilitas lengkap, dan tidak dipublikasikan secara konsisten
keuangan pada pemerintah daerah. Kewajiban setiap tahunnya (Agustin, 2014). Sedangkan untuk
dalam penyampaian informasi keuangan komunikasi email, website Pemda Kabupaten di
pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri Sumatera Barat masih bersifat pasif, karena telah
Keuangan No. 74 tahun 2016. Peraturan ini dilakukan pengiriman email dan tidak ada respon
mengatur mengenai penyelenggaraan Sistem pemerintah dan hanya sebagian saja yang
Informasi Keuangan Daerah (SIKD) yang menyediakan forum interaksi dengan masyarakat
didasarkan pada PP No. 65 tahun 2010. Peraturan yang menyebabkan informasi berjalan satu arah tanpa
tersebut pada pasal 12 menjelaskan bahwa ikut serta masyarakat dalam menyampaikan
pemerintah wajib mengelola data keuangan aspirasinya pada website.
untuk disajikan kepada masyarakat sebagai Fase ketiga yaitu tahap transaksi berupa
bahan pertimbangan. Pemerintah daerah wajib penerapan aplikasi/ formulir untuk secara online
untuk memulai terwujudnya penyampaian mulai diterapkan., aplikasi pemerintahan yang
informasi keuangan. Penyampaian informasi biasanya bersifat konvensional dengan hardcopy
keuangan pada pemerintah daerah ini semata- mulai di konversi kedalam bentuk softcopy. Dari
mata dimunculkan dengan tujuan untuk perubahan bentuk hardcopy ke dalam softcopy ini
menciptakan good governance di Indonesia. sudah mulai didapatkan manfaat dari ke-efesiensian
Ulum dan Sofyani (2016:35) menyatakan bahwa biaya, misalkan biasanya selalu menggunakan kertas
penyelenggaraan good governance dapat terjadi sekarang menjadi berupa file, sehingga mengurangi
jika tiga prinsip dasar yang meliputi transparansi, biaya pembelian kertas dan tinta (Dedi Rianto, 2007).
partisipasi masyarakat, dan akuntabilitas telah Namun belum ada website pemda Kabupaten di
terpenuhi. Sumatera Barat yang berada pada tahap ini. Pada fase
Pada penilaian efektifitas dan efesien masih ke empat semua aplikasi pemerintahan sudah berbasis
ada fitur yang tidak disajikan. Untuk kategori web, untuk itu dibutuhkan konversi pemrograman
email, selama proses penelitian tidak ada satupun yang bukan berbasis web kedalam bentuk web.
website Kabupaten yang merespon atas email Misalkan dalam aplikasi electronic procurement,
yang telah dikirimkan. Kesiapan Pemda dalam manajemen dokumen berbasiskan web, formulir
mengimplementasikan e-goverment masih elektronik seperti pembayaran retribusi, pajak
8
properti atau lisensi. Tahap ini pun belum ada analisis yang dinilai, Pemda Kota Surabaya mampu
pemda Kabupaten di Sumatera Barat yang menyajikan 16 unit analisis dengan penilaian
mengaplikasikannya lengkap. Hanya 1 unit analisis lokasi dalam bentuk
peta yang tidak tersaji pada website pemda Kota
Implikasi Perbandingan website Surabaya. Jika dibandingkan dengan website
website pemerintah daerah kota di Kabupaten di Sumatera Barat, Kabupaten
Sumatera Barat masih belum berkualitas, dapat Dhamasraya lebih baik dengan menyajikan seluruh
dibandingkan dengan website pemerintah unit penilaian fitur.
daerah terbaik di Indonesia, yaitu website
pemerintah daerah Kota Surabaya. Kota
Surabaya merupakan sebuah kota yang sudah
maju, begitu pun dengan website pemerintah
daerahnya yang tidak kalah maju dari seluruh
kategori penilaian kualitas website. Dari segi
tampilan awal saja website pemerintah daerah
Kota Surabaya saja sudah menarik, membuat
masyarakat pengguna pun tertarik untuk
mengaksesnya. Tabel 10
Hasil Penilaian Transparansi Kota Surabaya

Gambar 2
Tampilan Utama website Kota Surabaya
Untuk informasi, website pemerintah
daerah Kota Surabaya telah mengupdate seluruh
kebutuhan informasi bagi masyarakat pengguna.
Seluruh informasi yang dibutuhkan langsung (Sumber: data yang telah diolah, 2018)
ada pada website resmi pemerintah daerah Kota Pada penilaian transparansi, website pemda
Surabaya ini http:///www.surabaya.go.id. Kota Surabaya mampu menyajikan seluruh unit
analisis penilaian transparansi. website pemda Kota
Tabel 9 Surabaya dinilai bersifat transparan dengan
Hasil Penilaian Fitur Kota Surabaya persentase 100%. Hal ini jauh berbeda dibandingkan
website Kabupaten Sumatera Barat yang masih
minim penyajikan informasi keuangan dimana
penilaian tertinggi hanya sebesar 44,4% dengan
penilaian kurang transparansi.

Tabel 11
Hasil Penilaian Akuntabilitas Kota Surabaya

(Sumber: data yang telah diolah, 2018)


Penilaian fitur untuk website pemda Kota (Sumber: data yang telah diolah, 2018)
Surabaya dapat dilihat bahwa dari 17 unit Pada penilaian akuntabilitas, website Pemda
9
Kota Surabaya mampu menyajikan seluruh unit sedangkan pada website Kota Surabaya masih ada
analisis penilaian akuntabilitas yang dinilai. Hal ditemukan halaman kosong pada saat pengaksesan.
ini masih tertinggal dengan keadaan website Penilaian yang diperoleh yaitu cukup efesien.
pemda Kabupaten Sumatera Barat yang masih Dari hasil penilaian, website Pemda Kota
belum satupun menyajikan laporan keuangan Surabaya sudah berkualitas dilihat dari penyajian
tepat waktu. website pemda Kota Surabaya informasi yang ada. Pada penilaian fitur hanya lokasi
dinilai bersifat akuntabel dengan persentase dalam bentuk peta yang tidak disajikan. Pada
100%. penilaian transparansi dan akuntabilitas seluruh item
penilaian tersedia. Pada penilaian efektifvitas yang
tidak disediakan yaitu alamat website dan vote
pendapat dan pada efesiensi masih ada halaman
kosong pada saat pengaksesan. Jika dibandingkan
dengan website Kabupaten Sumbar masih jauh
tertinggal. Pada website Kabupaten Sumbar masih
banyak informasi yang tidak disajikan khususnya
informasi keuangan, dan informasi yang disajikan
tidak update.
Pada website Kota Surabaya informasi
Tabel 12 yang disajikan sangat lengkap seperti surabaya
Hasil Penilaian Efektivitas Kota Surabaya terkini, layanan publik, keamanan, pemerintah,
ekonomi bisnis, tentang Surabaya, Surabaya
Smartcitu dan sosial budaya. Pada website Kota
Surabaya juga terdapat Sub fitur dari fitur “Things To
Do” seperti Event In Surabaya, Event Calendar,
Annual Event, Destination, City Tour, Museums,
Monuments, Parks And Gardens, Art Galleries,
Family Entertaiments, Culinary, Public Library,
Convention And Exhibition, Shopping, Sports, Spa
And Massage, Karaoke And Pub, Heritage Culture,
Traditional Art Performances, Historical Sites,
Religious Tourism, dan Traditional Dishes. Selain itu
website pemerintah daerah Kota Surabaya juga
memiliki fitur “Traveler Information”, “Awards”,
(Sumber: data yang telah diolah, 2018) “Transportasi Dalam Kota”, “Media Center
Pada penilaian efektivitas, website pemda Pemerintah Kota Surabaya”, “Informasi
Kota Surabaya tidak menyajikan 2 unit analisis Perdagangan”, “Informasi Harga Pokok”, “Learning
dari 7 unit analisis penilaian efektivitas yaitu City”, bahkan sudah menjalankan “Smart City”.
alamat website dan vote pendapat dengan website pemda Kota Surabaya juga sudah
penilaian cukup efektivitas. Berbeda dengan menerapkan sistem Surabaya Smart Windows
penilaian sebelumnya dimana website Kota (SWS), yaitu sebuah layanan yang membuat
Surabaya mampu menyajikan seluruh unit masyarakat dapat mengurus perizinan melalui
analisis penilaian. smartphone. Di Kota Surabaya terlihat jelas bahwa
Tabel 13 dengan kesejahteraan kotanya yang maju, juga
Hasil Penilaian Efesiensi Kota Surabaya mampu mengimbanginya dengan website pemerintah
daerahnya yang sangat berkualitas.
Seharusnya Pemerintah Kabupaten
Sumatera Barat sadar dan mengerti bahwa media
online adalah sarana atau media sosialisasi yang
sangat efektif dan efesien. Pemerintah seharusnya
memperhatikan tujuan dibuatnya website adalah
untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses
(Sumber: data yang telah diolah, 2018) berita dan informasi tentang daerah tersebut sehingga
Pada penilaian efesien, website Pemda masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya.
Kota Surabaya menyajikan 2 dari 3 unit analisis, Kelengkapan data dan akses yang cepat akan
10
membuat pelayanan publik menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
Dengan website yang berkualitas maka akan Agustin, Henri. 2014. Publikasi Dokumen
terciptanya aliran informasi optimal antara Pengelolaan Anggaran pada Website
pemerintah-masyarakat dan sebaliknya. Pemkab/Pemkot di Propinsi Sumatera Barat.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
KESIMPULAN DAN SARAN Informasi (SNATI). Yogyakarta.
A. Kesimpulan Afriyanti, Dwi. 2015. Penilaian Indeks Akuntabilitas
Pada penelitian yang dilakukan terhadap 10 Instansi Pemerintah. Jakarta.
website Kabupaten di Sumatera Barat, belum Andriariza, Yan. 2014. Analisis Penerapan e-
ada website yang memperoleh kategori lengkap. government Di Kabupaten Sragen
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Analysis Of Application Of e-
penerapan e-government di Kabupaten di government In The District. Jakarta
Sumatera Barat masih belum maksimal hingga Pusat:Vol 3 No 1.
saat ini. Hal ini terbukti dari penilaian terhadap Annisaningrum. (2010). Akuntabilitas dan
e-government website yang masih berada pada Transparansi Dalam Laporan
tahapan persiapan dan pematangan. Dapat Keuangan. Diambil dari
disimpulkan bahwa dari segi kuantitas http://ovy19.wordpress.com. diakses (2
perkembangan situs website pemerintah daerah Februari 2018).
memang meningkat, namun dari segi kualitas Aswel, Sata putra. 2013. Konsep dan Jenis website
masih belum terlalu baik, tidak semua situs Serta Kriteria website Yang Baik.
website pemerintah daerah menyediakan Diambil dari
fasilitas pelayanan publik yang berstandar, http://sataaswelputra.blogspot.co.id .
informasi yang tidak update dan lebih banyak Diakses (3 Maret 2018)
pemerintah daerah membuat situs semata mata Auditya, Lucy. 2013. Analisis Pengaruh
untuk memenuhi persyaratan tuntutan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan
keterbukaan informasi publik tanpa adanya Keuangan Daerah Terhadap Kinerja
perubahan manajemen kerja pemerintah yang Pemerintah Daerah. Bengkulu:Volume 3
berbasis pada elektronik, sehingga tujuan dari Nomor 1
website yang berkualitas berdasarkan prinsip Connely, et al. 2011. Signaling Theory A Review and
good governance transparansi, akuntabilitas, Assessment.
efektif dan efesien belum tercapai.. Cordella, Antonio, dan Tempini, Niccolo. 2015. e-
B. Saran government and Organizing nal Change:
1. Bagi pemerintah, sebaiknya dilakukan reporting the role of ICT ang Bureaucrary in
secara rutin evaluasi terhadap website dan Public Service Delivery. Uk: Government
memberikan sanksi terhadap website Information Quartely.
Pemerintah Daerah yang tidak transparan, Dewi, DPKR. 2015. Agency Theory. Unud. Diambil
akuntabel, efektif dan efesien agar dari eropo.unud.ac.id. Diakses tanggal (5
pemanfaatan website sesuai dengan Januari 2018).
tujuannya tercapai dengan memperhatikan Dwiyanto, Agus. 2006. Transparansi Pelayanan
standarisasi infrastuktur. Publik. Yogyakarta.
2. Dengan biaya yang besar pada Efferin, Sujoko. 2012. Metode Penelitian Akuntansi.
pengembangan website, seharusnya Yogyakarta.
pemerintah rutin mengadakan pelatihan Hakiki, Erisva. 2017. E-goverment dan Aplikasinya
dibidang teknologi informasi dan di Lingkungan Pemerintah Daerah. Riau.
komunikasi secara rutin bagi staff yang Hardono, Wisnu. 2015. Analisis Kualitas dan
mengelola situs website efektifitas e-government Sebagai Media
3. Melakukan sosialiasi kepada masyarakat Pelayanan Publik Di Pemerintahan Dearha
mengenai pentingnya penggunaan website Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta.
agar masyarakat melek teknologi dan Heryana, Toni. 2013. Pengaruh Penerapan e-
website pun dimanfaatkan sesuai dengan government Terhadap Pelaksanaan Tata
kebutuhan masyarakat Kelola Pemerintahan. Cianjur.
Indiahono, Dwiyanto 2009. Kebijakan Publik
Berbasis Dynamic Policy Analysis.
Yogyakarta.

11
Indrajit. Ricahrdus Eko. 2006. Electronic Transparansi Dalam Pertanggung
Government. Yogyakarta. jawabanPemerintah Daerah Untuk
Istiqomah. 2013. Determinan Publikasi Laporan Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik di
Keuangan Peerintah Daerah Melalui Daerah. Tesis Tidak. Semarang.
Internet. Jawa Tengah. Republik Indonesia (2003). Instruksi Presiden.
Jarot, Dimas Bayu. Ini Penyebab Penerapan "e- Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional
government" di Indonesia Belum Pengembangan e-government
Maksimal. Diambil dari : Ridwan, Moehamad. 2014. Implementasi e-
http://nasional.kompas.com (25 Januari government Dalam Mewujudkan
2018) Transparansi dan Akuntabilitas Sistem
Jauhari, Arif, Hasan Basri, M. Shabri. 2015. Pemerintahan Modern. Jakarta.
Penerapan Good Governance Berbasis Sikumbang, Aidil. 2017. Sejumlah Kabupaten Di
E-Goverment dan Reformasi Birokrasi Sumbar Butuh Infrastruktur Telekomunikasi.
Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Diambil dari Padangkita.com. Diakses
Satuan Kerja Pemerintah Aceh. Banda tanggal (2 Januari 2018).
Aceh:ISSN 2302-0164. Sitokdana. 2015. Evaluasi Implementasi e-
Khudri, Yusuf, Dwi Martani, Teguh I Maulana. Government Pada Situs Web Pemerintah
2013. Analisis Kualitas Desain dan Kota Surabaya, Medan, Banjarmasin,
Kunjungan Situs Pemerintah Derah Di Makassar dan Jayapura. Yogyakarta
Indonesia. Bandung. Sjahrudin. 2011. Penerapan good governance Di
Kidi. Penerapan e-government Untuk Perbaikan Indonesia Dalam Upaya Pencegahan
Pelayanan Publik Di Sektor Birokrasi. Tindak Pidana Korupsi. Padang.
Krishna, Putu, Piers Andreas Noak, I Ketut Sofia, Alfira, Bagus Husen. 2013. Analisis
Winaya. 2015. Peranan E- Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintah
Government Dalam Mendukung Daerah Melalui Pengungkapan Informasi
Transparansi Dan Keterbukaan Pada Website. Bandung.
Informasi Publik. Klungkung. Sulistiyo, Dana, Herlan Puspa, Yanuar Firdaus. 2008.
Martani, Dwi, Debby Fitriasari, Annisa. Analisis Kajian Standarisasi Isi Situs web
2013. Transparansi Keuangan dan Pemerintah Derah Kabupaten/Kota.
Kinerja Pada website Pemerintah Yogyakarta
Daerah Kabupaten/Kota Di Teori website. 2012. Diambil Dari: E-
Indonesia. Bandung. journal.uajy.ac.id. (5 Januari 2018).
Martha, W. 2014. Transparasi dan Akuntabilitas. Undang Undang No 14 2008. Keterbukaan Informasi
Diambil Dari : Publik.
https://repository.widyatama.ac.id. (5 Wau, Ikhlas. 2015. Teori Signalling Analisis Faktor-
januari 2018). Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan
Nurina, Santy, Andy Fefta, Suryadi. 2014. dan Keteraksesan Internet Financial
Efektifitas Website Sebagai Media E Reporting Oleh Pemerintah Daerah.
Government Dalam Meningkatkan Semarang.
Pelayanan Elektronik Pemerintah Wirartha, I made. 2016. Metodelogi Penelitisn Sosial
Daerah. Jombang. Ekonomi. Yogyakarta.
Panopoulou et al. 2008. A framework for Wiratmo, Liliek Budiastuti, dkk. 2017. website
evaluating web sites of public Pemerintah Sebagai Sarana Online Public
authorities. Yunani. Relations. Semarang:Aspikom
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Yohana, Nova, Tantri Puspita, Welly Wirman.
2017. 2013. Pengelolaaan Website Sebagai E-
Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2000. Government Oleh Pemerintah Kota
Putra, Rediyanto, Oryza Ardhiarisca, Rahma Pekanbaru Dalam Penyampaikan
Rina Wijayanti, Berlina Yudha Pratiwi. Informasi Bagi Masyarakat. Riau
2018. Evaluasi Perkembangan dan Yoserizal, dkk. 2010. Strategi Pemerintah
Transparansi Laporan Keuangan Provinsi Sumatera Barat dalam
E-Government Pemerintah Daerah Di Mengembangkan e-government sebagai
Indonesia. Yogyakarta. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan
Rahmanurrasjid, Amin. 2008. Akuntabilitas dan Publik. Padang.

12
Yoserizal, Wahyu Eko. 2010. Strategi
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
dalam Mengembangkan e-
Government sebagai Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik. Padang.
Yuhefizar. 2010. Tinjauan Penerapan e-
government di Provinsi Sumatera Barat.
Padang.Akrual Dalam Perspektif Teori
Institusional: Studi Kasus Pada
Pemerintah Kota Malang”. Jurnal
Akuntansi FEB UNIBRAW, 12.
Wikipedia, 2018. Daftar Jumlah Kabupaten dan
Kota Sumatera Barat. Diambil dari
http://www.wikipedia.org

13
14

Anda mungkin juga menyukai