Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN MEKANIK MESIN POLES

UNTUK PROSES METALOGRAFI BAHAN


MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK

( Dyah Sawitri, ST, MT ; Albaet Firdausi )


Program Studi D3 Teknik Instrumentasi, Jurusan Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS Keputih Sukolilo – Surabaya 60111

ABSTRAK

Proses metalografi bertujuan untuk melihat struktur mikro suatu bahan, untuk itu ada beberapa tahapan
yang harus dilakukan. Proses grinding dan polishing merupakan proses yang sangat penting unruk membuat
permukaan sampel bahan menjadi benar-benar halus agar dapat dilakukan observasi. Mesin poles yang terdapat
diluar memiliki harga yang sangat mahal, untuk itu tugas akhir kali ini bertujuan untuk mendapatkan mesin poles
yang murah dan efisien. Mesin poles ini memiliki dua piringan logam yang berputar, digerakkan oleh motor
listrik dan ditambahkan sistem sirkulasi air untuk menghemat penggunaan air. Sistem sirkulasi air dengan
menggunakan kombinasi bahan penyaring, menghasilkan air yang lebih jernih.

Kata kunci : Metalografi, Grinding, Polishing, sirkulasi air.

BAB I
PENDAHULUAN 1.2 Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam
1.1 Latar Belakang perancangan tugas akhir ini adalah bagaimana
Proses metalografi bertujuan untuk melihat membuat rancangan mekanik pada mesin poles
struktur mikro suatu bahan, untuk itu ada beberapa untuk proses metalografi bahan dengan penggerak
tahapan yang harus dilakukan. Tahapan yang harus motor listrik yang murah dan efisien yang ditambah
dilalui adalah mounting, grinding, polishing, dengan sistem sirkulasi air untuk penghematan
etching dan setelah itu baru observasi menggunakan dalam penggunaan air.
mikroskop. Dari keempat proses tersebut, proses 1.3 Batasan Masalah
grinding dan polishing merupakan proses yang Untuk memfokuskan penyelesaian masalah
sangat penting unruk membuat permukaan sampel pada perncangan tugas akhir ini diperlukan
bahan menjadi benar-benar halus agar dapat beberapa batasan masalah. Adapun batasan
dilakukan observasi. Pada proses ini digunakan masalahnya sebagai berikut:
sebuah mesin poles yang memiliki komponen 1. Tidak membahas sistem elektrik.
utama berupa motor penggerak, piringan logam, 2. Tidak ada holder untuk sampel bahan.
dan keran air. Pada perancangan kali ini digunakan 3. Plat grinding ada dua dan berputar secara
sebuah motor penggerak berupa motor listrik yang bersamaan.
akan berfungsi sebagai penggerak dua piringan 4. Menggunakan motor AC satu fasa.
logam. Posisi motor listrik akan diletakkan di
bagian tengah mesin dan dihubungkan dengan dua 1.4 Tujuan
piringan logam dengan menggunakan karet Tugas akhir ini bertujuan agar dalam suatu
penggerak. Peletakan posisi motor listrik ini untuk proses pemolesan sampel pada proses metalografi
menghasilkan mesin yang murah, aman dan efisien. dapat dilakukan menggunakan mesin yang murah
Lebih murah karena jumlah motor yang digunakan dan efisien dengan sistem sirkulasi air untuk
dan penggunaan listrik juga tidak terlalu mahal penghematan dalam penggunaan air.
dibandingkan dengan menggunakan dua motor.
Lebih efisien karena menggunakan sistem
sambungan penggerak dengan menggunakan rubber BAB II
yang menjaga kestabilan putaran motor agar TEORI PENUNJANG
didapatkan hasil pemolesan sampel yang baik,
penggunaan sistem sirkulasi air juga berdampak 2.1 Metalografi
posistif terhadap penghematan dalam penggunaan Metalografi adalah gambaran mikro pada
air. permukaan logam yang sudah dipreparasi.
Gambaran struktur mikro itu tidak akan terlihat dan hati-hati, karena jika tidak maka akan dapat
tanpa dipreparasi. Metalografi merupakan menyebabkan struktur mikro beruba atau rusak.
pengujian dan pengamatan terhadap strukutur butir Misalnya pemotongan dengan cara pengelasan.
suatu logam. Dalam pengamatan secara metalografi Dalam proses pemotongan pasti terjadi gesekan
dapat diperoleh gambaran struktur butiran suatu antara dua logam, yaitu antara logam yang ingin
logam. Pengujian metalografi harus menggunakan dipotong dengan alat pemotongnya (gergaji). Oleh
bantuan dari mikroskop optik. Metalografi karena itu, dalam pemotongan harus dijaga jangan
merupakan disiplin ilmu yang mempelajari sampai adanya gesekan yang dapat menghasilkan
karakteristik mikrostruktur suatu logam dan panas berlebih agar tidak merusak struktur mikro
paduannya serta hubungannya dengan sifat-sifat sehingga diperlukannya coolants. Coolants adalah
logam dan paduannya tersebut. Permukaan sampel cairan pendingin. Dalam pemotongan tidak boleh
harus benar-benar diratakan agar sampel yang telah digunakan pemotongan basah, digunakan minyak
dipreparasi dapat terlihat dan tergambar bentuk larut dalam air (a water – soluble oil). Fungsi dari
struktur mikro dari mikroskop sehingga cahaya coolants diantaranya adalah:
yang berasal dari mikroskop akan memantul ke • Mencegah karat dari komponen-komponen
mata kita. Oleh karena itu, sebelum dilakukan mesin maupun spesimen.
pengamatan mikrostruktur dengan mikroskop maka • Mengurangi kemungkinan kebakaran
diperlukan proses-proses persiapan sampel. Sampel spesimen.
yang akan diuji harus dipreparasi dengan tahap- • Memberikan kualitas potong yang lebih baik
tahap preparasi spesimen yaitu : (licin, lebih halus).
• Sampling position (proses pengambilan Pemotongan bisa juga menggunakan alat yang
sampel) lebih modern yaitu menggunakan cutting disc
• Cutting (pemotongan sampel) (wheel sectioning). Cutting disc atau disebut juga
• Mounting piringan yang berputar, terbuat dari silikon karbida,
• Grinding intan, atau aluminium oksida. Dengan cutting disc
• Polishing juga diperlukan cairan pendingin. Penggunaan
• Observasi mikroskopis / makroskopis cutting disc harus sesuai karena silikon karbidanya
berbeda-beda yaitu ada silikon karbida untuk
A. Sampling Position (Proses Pengambilan material yang kasar, ada juga silikon karbida untuk
Sampel) material yang lunak. Akibat dari pemakaian yang
Pemilihan sampel yang tepat dari suatu benda tidak sesuai menyebabkan umur pakai cutting disc
uji studi mikroskopik merupakan hal yang sangat pendek dan patah.
penting. Pemilihan sampel tersebut didasarkan pada
tujuan pengamatan yang hendak dilakukan. C. Mounting
Pengambilan sampel dilakukan pada daerah yang Pada dasarnya, sampel yang diuji berukuran
akan diamati mikrostruktur maupun sangat kecil atau memiliki bentuk yang tidak
makrostrukturnya. Sebagai contoh untuk beraturan sehingga sangat sulit dalam penanganan
pengamatan mikrostruktur material yang untuk proses preparasi selanjutnya yaitu grinding
mengalami kegagalan, maka sampel diambil dan polishing. Oleh karena itu untuk mudah
sedekat mungkin pada daerah kegagalan ( pada penangananya atau memudahkan kita memegang
daerah kritis dengan kondisi terparah ), untuk benda uji, maka sampel harus dimounting. Proses
kemudian dibandingkan dengan sampel yang mounting dilakukan dengan cara menempatkan
diambil dari daerah yang jauh dari daerah gagal. benda uji dalam suatu media mounting press
Kalau untuk ukuran butir, pengambilan sampel machine dan ditaburkan serbuk. Serbuk yang
sebaiknya pada arah longitudinal dan diambil digunakan biasanya adalah bakelit. Didalam
dengan ukuran ¼ lebarnya. Untuk mengetahui prosesnya diberi panas dan tekanan agar menjadi
penyebab material gagal dilakukan analisis satu kesatuan (spesimen) antara sampel dengan
metalografi. Dilakukan pembandingan analisis bakelit. Adapun kegunaan dari mounting adalah:
untuk membandingkan struktur mikro di daerah • Untuk memudahkan kita memegang benda
awal retak, terkena gagal, dan daerah tidak terkena uji atau memudahkan kita preparasi
gagal. spesimen.
• Untuk mendapatkan kerataan permukaan
B. Cutting (Pemotongan) dari spesimen mounting dimana bahan
Cutting adalah proses bagian dari pengambilan mounting dikorbankan dan spesimen tetap
sampel. Pemotongan yang dilakukan harus tepat rata.
• Untuk multiple sampling atau banyak menghasilkan spesimen dengan kualitas yang lebih
sampel yang dipegang. baik dan membuat kerja menjadi semakin mudah.
• Untuk memperpanjang usia bahan
mounting (tidak
mudah sobek).
• Untuk keamanan si penguji dari specimen.
• Untuk mempermudah proses mikroskopis
saat pengamatan.
• Untuk memberi identitas terhadap sampel
yang banyak pada parameter yang berbeda.
• Untuk memudahkan dalam penyimpanan.
D. Grinding
Grinding merupakan salah satu tahap preparasi
spesimen dimana dalam proses ini dilakukan
pengampelasan. Permukaan spesimen hasil dari
proses sebelumnya, pasti memiliki permukaan yang
tidak rata, terkorosi, terdapat gesekan bahkan
Gambar 2.2 Contoh bentuk teknologi piringan
porositas. Untuk meratakan dan menghilangkan itu
magnetik[2]
semua maka dilakukan grinding (pengampelasan).
Keuntungan menggunakan teknologi ini antara lain:
• Mengurangi waktu preparasi
Proses Grinding dikurangi menjadi
maksimum dua tahap, memperpendek waktu
proses preparasi.
• Lebih awet
Memiliki lifetime yang panjang dan satu disc
menggantikan kira-kira 100 lembar kertas
SiC.
• Removal material yang tinggi dan konsisten
Rancangan baru formula ikatan menjamin
bahwa tidak ada material yang tidak
diharapkan dan memberikan
Gambar 2.1 Proses Grinding[1]
hasil yang konsisten.
Pengampelasan dilakukan dengan ampelas yang • Kerataan Maksimum
ukurannya berbeda-beda yaitu ukuran kertas Pemotongan yang sama efisiennya pada
ampelasnya dikatakan dengan mesh. material keras dan lunak menghasilkan
Pengampelasan dilakukan mulai dari nomor mesh spesimen dengan kerataan absolut tanpa
yang rendah (kasar) hingga yang tinggi (halus). adanya relief antara perbedaan fasa. Juga ,
Pengampelasan dilakukan pada mesin grinding sisi yang membulat rounding edge pada
dimana dilakukan dalam piringan berputar dan interface antara resin dan sampel tidak
diberi coolants air. Air berfungsi untuk terjadi sama sekali.
memperkecil kerusakan akibat panas yang timbul • Kerataan Optimum
yang dapat merubah struktur mikro sampel dan Removal material merata baik fasa keras dan
memperpanjang masa pemakaian kertas amplas. lunak menjamin tidak ada noda fasa lunak
Dengan pengampelasan dapat meratakan dan smearing of soft phases atau kepingan fasa
menghaluskan permukaan sampel dengan cara rapuh chipping of brittle phases.
menggosokkan sampel pada kain abrasif / amplas. • Waktu grinding yang pendek
Teknologi dalam proses grinding saat ini Menjamin removal rate tinggi dan waktu
mengalami kemajuan yang sangat signifikan, grinding yang pendek.
dengan sistem MD (Magnetic Disc) merupakan
cara yang lebih baik dalam meng-grinding dan Teknologi piringan magnetik merupakan jalur
polishing spesimen. Teknologi yang menarik ini komprehensif dari grinding dan polishing cloth
memungkinkan langkah preparasi yang lebih dengan dasar metalik tersedia dalam ukuran 200
singkat, mengurangi waktu dan biaya preparasi, mm / 8-inch, 250 mm / 10-inch dan 300 mm /12-
inch diameter. Piringan magnet tunggal,
ditempatkan pada mesin grinding dan polishing
dalam proses preparasi, digunakan untuk
mendukung permukaan preparasi yang baru.
Ditinjau dari penghematan biaya dan waktu, metode
baru menghindari penyimpanan, penanganan yang
sulit dan pembuangan kertas SiC. Disc grinding
dalam system ini memungkinkan pengurangan
penggunaan kertas SiC menjadi hanya dua tahap,
dan mengurangi waktu preparasi secara
keseluruhan. Kualitas preparasi telah sangat
berkembang dibandingkan dengan kertas SiC.
Sehingga, disc grinding dalam sistem ini adalah Gambar 2.4 Observasi menggunakan mikroskop[1]
lebih baik terhadap kertas SiC.
2.2 Mesin Poles
E. Polishing Mesin yang digunakan untuk menghaluskan
Secara metalografi, polishing adalah proses permukaan sebuah sampel sebelum diteliti.
terakhir dari bagian preparasi spesimen untuk
mendapatkan permukaan benda kerja yang halus
dengan menggunakan mesin poles metalografi yang
terdiri dari piringan yang berputar dan didalamnya
menggunakan gaya abrasif. Polishing sering
digunakan untuk meningkatkan benda kerja tampak
mengkilap, halus , mencegah kontaminasi peralatan
medis, menghilangkan oksidasi, atau mencegah
korosi pada pipa. Dalam metalografi dan metalurgi,
polishing digunakan untuk membuat plat rata,
membuat permukaan benda kerja bebas dari cacat
sehingga memudahkan dalam pemeriksaan
mikrostruktur logam dengan mikroskop. Gambar 2.5 Mesin poles[3]

Mesin ini terdiri atas beberapa elemen penting


yaitu:
• Dua buah piringan logam.
Piringan logam yang berfungsi sebagai
tempat meletakkan sampel pada proses
penghalusan. Permukaan piringan pertama
dilapisi oleh lapisan amplas dan piringan
yang kedua dilapisi oleh lapisan kain.
• Dua kran air.
Berfungsi untuk membasahi permukaan
piringan logam saat proses penghalusan
agar permukaan piringan logam tidak
Gambar 2.3 Proses Polishing[1]
terlalu panas yang dapat mengakibatkan
pengikisan berlebih pada semapel yang
F. Observasi
sedang dihaluskan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
• motor listrik
mikroskop optik. Pengamatan ini dilakukan setelah
Sebagai penggerak dua piringan logam,
pemolesan hingga tahap pencucian pun telah
menggunakan motor listrik AC.
selesai. Dalam prosesnya kita mengamati gambaran
topografi struktur mikro spesimen yang telah • saluran pembuangan
dipreparasi menggunakan mikroskop cahaya. untuk keluaran air sisa proses
Mikroskop cahaya menyediakan gambaran struktur penghalusan.
dua-dimensional dengan perbesaran total dari 40x
hingga 1250x [Smallman, 2000]. Teknologi terbaru dari mesin ini telah
menggunakan sistem hidrolis dan menggunakan
sistem komputerisasi untuk penggunaanya, lemari es umumnya memakai rele sebagai
sehingga harga mesin menjadi lebih mahal. Mesin saklar sentrifugalnya. Berdasarkan
ini sangat dibutuhkan dalam proses percobaan penggunaan kapasitor pada motor kapasitor,
metalografi, dengan mempelajari sistem kerja dan maka motor kapasitor ini dapat dibagi dalam
bentuk dari mesin ini, dapat dibuat sebuah mesin hal sebagai berikut di bawah ini.
sejenis yang lebih sederhana, murah, dengan cara
kerja yang sama.

• Motor kapasitor start (capacitor start


motor)
Pada motor kapasitor, pergeseran fase
antara arus kumparan utama (I u ) dan arus
kumparan bantu (I b ) didapatkan dengan
memasang sebuah kapasitor yang dipasang
seri terhadap kumparan bantunya seperti yang
diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.6 Mesin poles teknologi terbaru[2]

2.3 Motor Listrik


Motor listrik yang dibahas kali ini
merupakan motor induksi 1-fasa biasanya Gambar 2.12 Bagan rangkaian motor kapasitor
tersedia dengan daya kurang dari 1 HP dan dan diagram vektor I u dan I b [5]
banyak digunakan untuk keperluan rumah
tangga dengan aplikasi yang sederhana, seperti pemasangannya tidak permanen pada motor
kipas angin motor pompa dan lain sebagainya. (sebagai bagian yang dapat dipisahkan).
Didasarkan pada cara kerjanya, maka motor ini Kapasitor start direncanakan khususnya untuk
dapat dikelompokan sebagai berikut : waktu pemakaian yang singkat, sekitar 3 detik,
dan tiap jam hanya 20 kali pemakaian. Bila
a. Motor kapasitor (capacitor motor)
saat start dan setelah putaran motor mencapai
• Kapasitor start (capacitor start motor)
75% dari kecepatan penuh, saklar sentrifugal
• Kapasitor start-kapasitor jalan
(CS) otomatis akan terbuka untuk
(capacitor start-capacitor run motor)
memutuskan kapasitor dari rangkaian,
• Kapasitor jalan (capacitor run motor) sehingga yang tinggal selanjutnya hanya
• Motor kutub bayangan (shaded pole kumparan utama saja.
motor) Disamping itu, penggunaan kapasitor start
b. Motor fase belah/fase bagi (split phase pada motor kapasitor dapat divariasikan misalnya
motor) dengan tegangan tegangan ganda seperti yang
diperlihatkan pada gambar 2.13. Untuk penggunaan
Penjelasan dari jenis-jenis motor ini tegangan rendah pada gambar 2.13, kumparan
dijabarkan sebagai berikut di bawah ini. utama I dan kumparan utama II diparalel dengan
cara terminal 1 dikopel dengan 3, terminal 2
a. Motor kapasitor dikopel dengan 4, kemudian terminal 1 dan 2
Motor kapasitor merupakan bagian dari diberikan untuk sumber tegangan. Untuk tegangan
motor fasa belah, namun yang membedakan tingginya, kumparan utama I dan kumparan utama
kedua motor tersebut adalah pada saat kondisi II dihubungkan secara seri, kemudian terminal 1
start motor. Motor kapasitor ini menggunakan dikopel dengan 4 dan terminal 3 dan 2 untuk
kapasitor pada saat startnya yang dipasang sumber tegangan.
secara seri terhadap kumparan bantu. Motor
kapasitor ini umumnya digunakan pada kipas
angin, kompresor pada kulkas (lemari es),
motor pompa air, dan sebagainya. Pada
Bila saklar diatur pada posisi low pada
gambar 2.15, motor berputar lambat,
sedangkan bila saklar diatur pada posisi high,
motor berputar lebih cepat, karena kumparan
cepat (high run) mempunyai jumlah kutub
sedikit sedangkan kumparan lambat (low run)
mempunyai jumlah kutub yang lebih banyak.

Gambar 2.13 Motor kapasitor start tegangan • Motor kapasitor start dan jalan (capacitor
ganda, putaran satu arah[5] start-capacitor run motor).
Pada dasarnya motor ini sama dengan
Motor kapasitor start yang sederhana juga dapat capasitor start motor, hanya saja pada motor
diperlengkapi dengan pengaturan kecepatan dan jenis ini kumparan bantunya mempunyai 2
pembalik arah putaran seperti yang diperlihatkan macam kapasitor dan salah satu kapasitornya
pada contoh berikut di bawah ini. selalu dihubungkan dengan sumber tegangan
(tanpa saklar otomatis). Motor ini
• Motor kapasitor start dengan 3 ujung dengan
menggunakan nilai kapasitansi yang berbeda
arah putaran yang dapat dibalik (three leads
untuk kondisi start dan jalan. Dalam susunan
reversible capacitor start motor)
pensaklaran yang biasa, kapasitor start yang
diperlihatkan pada gambar 2. 14
seri dengan saklar start dihubungkan secara
paralel dengan kapasitor jalan dan kapasitor
yang diparalelkan itu diserikan dengan
kumparan bantu.
Penggunaan kapasitor start dan jalan yang
terpisah memungkinkan perancangan motor
memilih ukuran optimum masing-masing, yang
menghasilkan kopel start yang sangat baik dan
prestasi jalan yang baik. Tipe kapasitor yang
digunakan pada motor kapasitor ini adalah tipe
elektrolit dan tipe berisi minyak. Rancangan motor
ini biasanya hanya digunakan untuk penggunaan
motor satu fasa yang lebih besar dimana khususnya
diperlukan untuk kopel start yang tinggi.
Keuntungan dari motor jenis ini adalah :
Gambar 2. 14 Motor kapasitor start dengan 3 a. Mempertinggi kemampuan motor dari
ujung dengan pembalik arah putaran[5] beban lebih.
b. Memperbesar cos ϕ (faktor daya).
• Motor kapasitor start 2 kecepatan seperti c. Memperbesar torsi start,
yang diperlihatkan pada gambar 2.15 d. Motor bekerja lebih baik (putaran
motor halus).
• Motor kapasitor jalan (capacitor run motor)
Motor ini mempunyai kumparan bantu yang
disambung secara seri dengan sebuah kapasitor
yang terpasang secara permanen pada rangkaian
motor. Kapasitor ini selalu berada dalam rangkaian
motor, baik pada waktu start maupun jalan,
sehingga motor ini tidak memerlukan saklar
otomatis. Oleh karena kapasitor yang digunakan
tersebut selalu dipakai baik pada waktu start
maupun pada waktu jalan maka harus digunakan
kapasitor yang memenuhi syarat tersebut yaitu
kapasitor yang berjenis kondensator minyak, atau
kondensator kertas minyak.
Gambar 2.15 Motor kapasitor start 2
kecepatan[5]
Gambar 2. 16 Motor kapasitor jalan yang Gambar 2.18 Penampang kutub utama dan kutub
bekerja dengan bayangan[5]
2 arah putaran (maju dan mudur) [5]
Pada umumnya kapasitor yang digunakan Berdasarkan gambar diatas, irisan penampang
berkisar antara 2 sampai 20µ F, bentuk motor kutub bayangan memperlihatkan dua bagian,
hubungannya pada rangkaian motor diperlihatkan yaitu bagian stator dengan belitan stator dan dua
pada gambar 2. 16 dengan jenis dua arah putaran. kawat kutub bayangan. Bagian rotor sangkar
Pada gambar 2. 16, waktu putaran kanan, kumparan ditempatkan di tengah-tengah stator.Torsi putar
A diseri dengan kapasitor dan kumparan B dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh
bertindak sebagai kumparan utama, sedangkan pada kawat shaded pole. Konstruksi yang sederhana,
waktu putaran kiri, kumparan B diseri dengan daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas
kapasitor dan berfungsi sebagai kumparan bantu, perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan
sehingga kumparan A sekarang berfungsi sebagai AC 220 V, jenis motor kutub bayangan banyak
kumparan utama. digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

b. Motor shaded pole • Motor universal


Dalam bahasa indonesia dikenal Motor Universal termasuk motor satu phasa
dengan nama motor kutub bayangan, dengan menggunakan belitan stator dan belitan
termasuk motor satu phasa daya kecil, dan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit,
banyak digunakan untuk peralatan rumah motor bor tangan. Perawatan rutin dilakukan
tangga sebagai motor penggerak kipas dengan mengganti sikat arang yang memendek atau
angin, blender. pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang
sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang
kecil, torsinya yang cukup besar motor universal
dipakai untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 2.17 Bentuk motor jenis kutub


bayangan[6]

Konstruksinya sangat sederhana, pada


kedua ujung stator ada dua kawat yang
terpasang dan dihubung singkatkan
fungsinya sebagai pembelah phasa. Gambar 2.19 Bagian dalam pada motor
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti universal[6]
membentuk seperti belitan transfor mator.
Rotornya berbentuk sangkar tupai dan Bentuk stator dari motor universal
porosnya ditempatkan pada rumah stator terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor
ditopang dua buah bearing. memiliki dua belas alur belitan dan
dilengkapi komutator dan sikat arang yang
menghubungkan secara seri antara belitan
stator dengan belitan rotornya. Motor
universal memiliki kecepatan tinggi sekitar
3000 rpm.

Gambar 2.22 Bentuk selang besi fleksibel[8]

Penggunaan selang ini pada tugas akhir karena


selang ini memiliki bentuk yang dapat ditekuk
Gambar 2.20 Gambaran bagian stator sesuai keinginan, sehingga dalam proses pemolesan
dan rotor pada motor universal[6] logam dapat ditentukan posisi jatuhnya air pada
piringan logam.
Aplikasi motor universal untuk mesin
jahit, untuk mengatur kecepatan
dihubungkan dengan tahanan geser dalam BAB III
bentuk pedal yang ditekan dan dilepaskan. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

2.4 Pompa Air 3.1 Perancangan Alat


Langkah-langkah penyelesaian alat mulai dari
perancangan hingga pembuatan dapat dilihat pada
gambar berikut ini

START

PERANCANGAN MEKANIK

Gambar 2.21 Bentuk Pompa air akuarium[7]

Pompa air mempunyai banyak jenis, biasanya


PEMBUATAN MEKANIK
digolongkan menurut kekuatan tekanannya. Pada
tugas akhir kali ini digunakan pompa air yang
digunakan pada akuarium. Penggunaan pompa ini
menyesuaikan dengan kebutuhan pada alat yang PEMBUATAN RANGKA
MESIN
sedang dibuat, pompa ini menghasilkan tekanan
yang tidak terlau besar. Pompa air digunakan untuk
memompa air yang disalurkan melalui selang PELETAKAN POSISI
PIRINGAN LOGAM DAN
menuju piringan logam, pada saat proses pemolesan MOTOR LISTRIK
sedang berlangsung.

2.5 Selang besi fleksibel PEMBUATAN SIRKULASI


AIR
Selang yang biasa digunakan pada industri.
Selang ini digunakan untuk menyalurkan cairan
kimia, uap tekanan tinggi, gas, dan lain-lain. Selang
ini memiliki karakteristik yang fleksibel karena UJI COBA
ALAT
dapat digunakan untuk menyalurkan segala jenis TIDAK
fluida dan gas, selang ini juga tahan karat, karena
YA
terbuat dari bahan besi anti karat.
SELESAI

Gambar 3.1 diagram alir penyelesaian alat


• Perancangan Mekanik Untuk dapat membuat dua piringan logam
Pada tahap kali ini dilakukan perancangan berputar bersamaan digunakan pully dan
desain, yaitu pengukuran posisi antara dua poros rubberbelt. Dibutuhkan pully sebanyak 4 buah, 3
tempat berputarnya dua piringan logam dengan buah berdiameter 7,5 cm diletakkan pada poros
motor penggerak, perencanaan desain sistem pompa tempat berputarnya piringan logam dan sisanya
air, perencanaan pembuatan kerangka atap mesin. yang berukuran diletakkan pada poros motor AC.

• Pembuatan mekanik
Pembuatan mekanik mesin ini dimuali dari
pembuatan rangka dilanjutkan dengan peletakkan
posisi antara motor listrik dengan piringan logam
sampai dengan pembuatan sistem sirkulasi air.

• Pembuatan rangka mesin


Rangka mesin ini terbagi atas dua bagian, yaitu
bagian atas dan bagian bawah. Untuk bagian atas
terbuat dari plat besi dengan ketebalan 3mm yang Gambar 3.3 Rancangan penggerak dua piringan
berfungsi sebagai penyangga poros pemutar dua logam[9]
piringan logam, bagaian atas ini memiliki bentuk
persegi panjang dengan ukuran panjang 60 cm, Lalu 2 rubberbelt digunakan untuk
lebar 31 cm dengan 4 lubang yang digunakan untuk menyambung pully pada motor listrik dengan pully
meletakkan poros pemutar piringan logam dan di salah satu dari dua poros penggerak piringan
sebagai lubang pembuangan. logam, serta untuk menyambungkan dua poros
penggerak piringan logam agar dapat bergerak
secara bersamaan.

• Pembuatan sirkulasi air


Sistem ini bertujuan untuk menghemat
penggunaan air sebagai pendingin pada saat proses
penghalusan logam. Sistem kerjanya adalah dengan
menyalurkan air sisa pembuangan pada proses
pengahalusan menuju ember tempat penampungan
air. Sebelum menuju ember, air disaring terlebih
Gambar 3.2 Rangka mesin[9] dahulu agar air yang masuk ke ember bersih dari
sisa-sisa logam pada saat proses penghalusan.
Lalu, bagian bawah terbuat dari plat besi setebal
2mm yang dibentuk balok yang bagian atasnya
terbuka, dan memiliki ukuran panjang 59 cm, lebar
30 cm serta tinggi 33 cm. Bagian dalamnya
digunakan untuk tempat rangkaian elektronik dan
selang saluran pembuangan, bagian permukaannya
sebagai tempat meletakkan selang air pendingin dan
panel elektronik seperti LCD, tombol ON/OFF dan
pengatur kecepatan.

• Kerangka penyangga mesin


Kerangka penyangga mesin digunakan sebagai
penyangga mesin dan tempat meletakkan ember air.
Terbuat dari besi kolom yang dirangkai sedemikian
rupa berbentuk mirip meja namun tanpa alas yang
memiliki empat kaki penyangga berukuran 77 cm,
dengan panjang 60 cm dan lebar 31 cm. Gambar 3.4 Sistem sirkulasi air[9]

• Peletakan posisi piringan logam dengan motor Sistem ini membutuhkan bahan-bahan seperti
ember plastik, botol plastik bekas minuman, sabut
cuci piring, selang karet, pipa PVC. Ember plastik
berfungsi sebagai tempat penyimpanan air yang Sumber Transfo Motor
digunakan untuk proses penghalusan, pada bagian arus rmator AC
bawah ember diberikan kran yang berfungsi untuk PLN
membuang air jika air dalam ember sudah tidak
digunakan. Saringan yang digunakan dibuat dengan
Pully
menggunakan botol plastik bekas minuman yang Piringan
&
sisi bawahnya dilubangi untuk memasukkan sabut Logam
cuci piring ke dalamnya, Kemudian botol berisi Belt
sabut cuci piring tadi diletakkan pada bagian tutup
ember palastik dengan posisi terbalik. Gambar 3.5 Diagram blok[9]

• Uji Coba alat Penjelasan:


Setelah semua sistem selesai, langsung Cara kerja alat ini prinsipnya sama dengan alat
pengujian alat dilakukan supaya bisa mengetahui elektronik, pertama-tama disambungkan dengan
kinerja alat tersebut. sumber tegangan sebesar 220 volt yang kemudian
dengan menggunakan transformator diturunkan
Setelah seluruh tahapan penyelesaian mesin ini tegangannya menjadi 100 volt, sesuai dengan
telah dilewati dengan baik, maka terciptalah sebuah tegangan yang dibutuhkan motor listrik.
mesin poles yang dapat bermanfaat untuk Selanjutnya motor AC berputar yang otomatis
digunakan dalam pembelajaran tentang proses menggerakkan dua piringan logam karena
metalografi dihubungkan dengan menggunakan pully dan belt.
Kedua piringan logam ini dapat diatur kecepatan
putarannya dengan menggunakan rangkaian
pengatur kecepatan motor listrik, terdapat 5 variasi
kecepatan yang dapat digunakan. Dengan
menggunakan variasi kecepatan, dapat dihasilkan
sebuah proses pemolesan yang hasilnya dapat
sesuai dengan keinginan. Kecepatan putaran juga
dapat dipantau melalui LCD sebagai penampil
kecepatan putaran piringan logam per menitnya.

3.2 Bagian- bagian alat


Mesin poles ini terdiri atas beberapa bagian
seperti yang dijelaskan pada gambar

Gambar 3.5 Mesin Poles[9]


Selanjutnya, untuk prinsip kerja alat ini dapat
dijelaskan dengan diagram blok dibawah ini
menyalakan dan mematikan LCD dan tombol
untuk menyalakan atau mematikan pompa air.
Lalu, tuas pengendali kecepatan motor serta tuas
ON/OFF.

Bagian 1
Bagian 2

Gambar 3.6 tombol LCD dan pompa air

Bagian3
Gambar 3.7 Tuas pengendali kecepatan
dan tuas ON/OFF

• Bagian 3:
Bagian ini merupakan bagian sirkulasi air.
Terdapat penyaring untuk menyaring kotoran dari
air sisa proses pemolesan, pompa air untuk
Gambar 3.6 Bagian-bagian mesin poles memompa air menuju keran air dan saluran
pembuangan air untuk membuang air di dalam
Keterangan: tempat penampungan air jika sudah keruh.
• Bagian 1:
Bagian ini terdiri atas beberapa komponen seperti
selang air untuk mengalirkan air ke piringan
logam, dua piringan logam yang dilapisi kain
ampelas dan kain beludru terletak di bagian
rangka atas mesin

Gambar 3.5 Bagian atas mesin Gambar 3.8 Bagian sirkulasi air

• Bagian 2:
Bagian ini merupakan tempat tombol-tombol
untuk pengoperasian alat seperti tombol untuk
BAB IV proses pemolesan dengan maksimal, sehingga
HASIL DAN PENGUJIAN tidak mengakibatkan air menjadi keruh.

4.1 Hasil pengujian


Hasil pengujian mesin yang telah
dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Ketika mesin dijalankan, tidak terjadi
getaran yang mengakibatkan berubahnya
konstruksi mesin, maupun gangguan tampilan
pada LCD. Lalu, pada saat pompa air
dijalankan, air yang mengalir ke piringan
logam mengalir dengan lancar tanpa
kebocoran. Kemudian data kecepatan piringan
berdasarkan pengaturan menggunakan tuas
pengatur kecepatan motor adalah sebagai
berikut:

Tabel 4.1 Data Kecepatan putaran piringan


Kece Kecepatan Piringan (Rpm)
patan I II III IV V Rata-
Motor rata Gambar 4.1 Sistem penyaringan menggunakan
5 28 29 28 28 28 28,2 Sabut cuci piring.
6 33 33 33 34 33 33,2
7 49 49 50 49 49 49,2 Hasil penyaringan dengan
menggunakan bahan tersebut dapat dilihat
8 63 63 64 63 63 63,2
melalui tampilan berikut ini.
9 81 81 82 81 81 81,2
10 89 90 89 89 89 89,2

Selanjutnya untuk data tentang hasil


pengujian sistem sirkulasi air. Sistem sirkulasi
air dimulai dari air yang dipompakan menuju
selang diatas piringan logam yang kemudian
air sisa proses pemolesan kembali lagi
kebawah, menuju tempat penampungan air lagi
yang terlebih dahulu melewati penyaring yang
berfungsi menyaring kotoran sisa hasil
pemolesan agar tidak membuat air menjadi
keruh. Berikut ini adalah data tentang
perbandingan dua sistem penyaringan
berdasarkan bahan yang digunakan untuk
menyaring. Pada pengujian kali ini digunakan
sampel berbahan logam yang berbentuk
silinder.
Yang pertama adalah hasil penyaringan
dengan menggunakan sabut cuci piring yang
disusun bertumpuk 6 tingkatan, yang
dimasukkan kedalam botol plastik. Dengan
menggunakan susunan bahan seperti ini
diharapkan dapat menyaring kotoran sisa Gambar 4.2 Air hasil penyaringan
menggunakan sabut cuci piring
4.2 Pembahasan
Berikutnya adalah hasil penyaringan Pengujian pada mesin poles yang telah dilakukan
air dengan menggunakan kombinasi antara meliputi pengujian putaran piringan, pengaturan
bahan sabut cuci piring dengan batu dan pasir. kecepatan, sistem sirkulasi air, kebocoran air dan
Penggunaan kombinasi bahan ini berdasarkan ketahanan mesin. Putaran piringan logam pada saat
pada sistem saringan air sederhana yang sering pengujian tergolong stabil dan lancar, kedua
digunakan di masyarakat. piringan berputar secara bersamaan sesuai dengan
pengaturan kecepatan, setiap perubahan kecepatan
yang diberikan kepada motor listrik secara otomatis
putaran piringan juga berubah. Selanjutnya, sistem
pengaturan kecepatan yang telah diuji coba juga
menunjukkan hasil yang baik, kecepatan motor
berubah sesuai dengan pengaturan yang diinginkan.
Sistem sirkulasi air berfungsi dengan baik, air dapat
dipompa secara optimal dari tempat penampungan
menuju piringan logam melalui kedua saluran yang
diberikan keran air sebagai kontrol terhadap
banyaknya air yang dibutuhkan, kemudian air sisa
hasil pembuangan mengalir dengan lancar kembali
menuju tempat pembuangan, namun ada kendala
pada penyaring yang telah dirancang, bahan yang
digunakan untuk menyaring memiliki pori-pori
Gambar 4.3 Sistem penyaringan menggunakan yang terlalu besar dibandingkan dengan ukuran
kombinasi bahan. serbuk sisa pemolesan sampel sehingga
mengakibatkan air yang kembali ke tempat
Dengan menggunakan kombinasi penampungan, masalah ini telah diatasi dengan
bahan penyaring berdasarkan sistem penjernih merubah bahan penyaring dengan menggunakan
air sederhana, didapatkan air hasil saringan paduan komposisi sabut cuci piring, pasir dan batu.
sebagai berikut: Dengan sistem penyaringan tersebut, di dapatkan
kualitas air sisa yang keluar menuju tempat
penampungan menjadi lebih jernih karena kotoran
sisa hasil pemolesan dapat disaring dengan baik
oleh pasir. Pada saat pengujian alat pertama kali
sempat terjadi kebocoran di bagian atas rangka
yang mengakibatkan jatuhnya air ke rangkaian
pengendali motor listrik, untuk mengatasinya
dilakukan penutupan dengan menggunakan bahan
sejenis silikon padat yang dipanaskan yang
kemudian ditempelkan pada seluruh celah yang ada
di bagian rangka atas untuk menghilangkan resiko
kebocoran air yang mengenai rangkaian listrik yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada rangkaian
listrik. Ketahanan mesin juga sudah diuji dengan
cara menyalakan dan mematikan mesin berkali-kali,
menyalakan mesin dengan kondisi pengatur
Gambar 4.2 Air hasil penyaringan kecepatan berada pada angka maksimum yang
menggunakan kombinasi bahan sabut cuci kemudian setelah menyala, diubah kecepatannya
piring, pasir dan batu. secara acak baik dai angka tertinggi ke rendah
maupun sebaliknya secara berulang-ulang.
Kemudian tampilan kecepatan pada LCD yang
awalnya sering bermasalah, sekarang sudah lebih
stabil, tahan terhadap getaran maupun perubahan
pengaturan kecepatan yang selisihnya cukup besar.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rancangan dan pengujian alat dari
tugas akhir ini dapat di simpulkan bahwa:
• sistem kerja mekanik pada mesin
penghalus dan pemoles logam ini dapat
bekerja dengan baik, mulai dari putaran
kedua piringan logam hingga sistem air
daur ulangnya. Pada saat mesin digunakan
tidak terjadi getaran yang terlalu besar
pada kerangka penyangga, putaran dari
kedua piringan logam juga memiliki
kecepatan yang sama. Lalu, air pendingin
yang keluar melalui selang juga mengalir
dengan lancar dan sistem air daur ulang
juga berjalan dengan baik.
• Hasil pengujian tampilan kecepatan yang
terpantau melalui LCD penampil tergolong
stabil dengan nilai angka yang tampil
hanya berkisar dua angka saja.
• Sistem sirkulasi air dengan menggunakan
kombinasi bahan penyaring berdasarkan
sistem penjernih air sederhana lebih baik
dalam menyaring kotoran dibandingkan
dengan hanya menggunakan bahan sabut
cuci piring sebagai penyaringnya.

5.2 Saran
Saran untuk mesin penghalus dan pemoles logam
ini diharapkan juga terdapat holder yang berfungsi
untuk meletakkan logam pada saat proses
penghalusan dan pemolesan yang dapat digerakkan
secara otomatis dengan menggunakan sistem
robotik.

Anda mungkin juga menyukai