TINJAUAN PUSTAKA
menimbulkan risiko
pengunjung
tidak berwenang
asuhan pasien.
secara efektif, rumah sakit harus menyadari akan seluruh risiko yang
ruang perawatan bayi baru lahir, yang aman dan dipantau. (Komisi
et al. 2013).
keamanannya.
dan pengunjung.
disetujui
rencananya.
gempa atau wabah flu yang menyebabkan staf tidak dapat masuk
untuk :
daya alternatif;
waktu kejadian
pelayanan pasien
yang tepat, dan situasi ini digambarkan setara dengan uji coba
tahunan.
Tujuan
1. Bahaya (hazard)
2008).
2. Kerawanan (susceptibility)
Kerawanan adalah tingkat keterpaparan terhadap risiko
Penanggulan Bencana).
3. Ketahanan (resilience)
n.d.).
4. Kerentanan (vulnerability)
(susceptibility).
akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang
diatas.
yang terjadi.
6. Bencana (disaster)
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
besar dari biasanya dari masyarakat atau daerah luar yang tidak
n.d.).
Suatu bencana terjadi sebagai suatu akibat dari interaksi
terkena banjir, maka tidak akan ada bencana banjir. Jika orang-
akan ada bencana gempa bumi. Oleh karena itu, program dan
langkah-langkah yang berhubungan dengan bencana dirancang
7. Klasifikasi Bencana
a. Bencana alam
b. Bencana non-alam
wabah penyakit.
c. Bencana sosial
1. Bencana internal
2. Bencana eksternal
8. Konsep Kesiapsiagaan
a. Pengertian Kesiapsiagaan
Menurut UU RI No. 24 Tahun 2007 tentang
Indonesia 2006).
terkait.
berikut:
memadai.
tingkat kesiapsiagaan.
4) Pelatihan.
6) Informasi.
pengelolaan informasi.
5) Sistem untuk survei kerusakan dan pengkajian
kebutuhan.
3) Pemadam kebakaran.
lainnya.
bencana.
a. Mitigasi
b. Kesiapsiagaan
d. Assesment
e. Respon
f. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua
Penanggulangan Bencana).
g. Rekonstruksi
bahwa:
masyarakat.
e. Pendekatan komprehensif
pemulihan.
manajemen bencana.
g. Kesiapan masyarakat
berdiri saat terjadi bencana, tapi juga bisa terus beroperasi secara
et al. 2013).
bahaya di zona. Apabila tidak ada peta, entitas lokal lainnya harus
a. Geologis
1) Gempa bumi
tanah geoteknik.
3) Longsor
Lihat peta bahaya untuk menilai tingkat bahaya rumah
4) Tsunami
bawah laut.
5) Lain-lain (sebutkan)
rumah sakit.
b. Hidrometeorologis
c. Sosial
d. Lingkungan
bencana besar, atau apakah itu bisa berdampak dengan cara yang
fungsional.
komponen struktur.
struktur bangunan.
digunakan
bertingkat dirancang.
5) Redundansi struktural
7) Keselamatan pondasi
9) Penyimpangan tinggi
komponen lainnya.
a. Sistem penting
1) Sistem listrik
dari permintaan
kritis
alam
sakit
2) Sistem telekomunikasi
telekomunikasi
5) Gas medis
b. Sistem HVAC (Heating, Ventilation and Air-conditioning)
e. Elemen arsitektural
komando
ecaluasi diadakan.
aman.
komputer.
dengan baik.
Tujuan penting saat perencanaan komunikasi adalah
aternatif.
(DEPKES RI 2007).
9) Pusat Komando mempunyai peralatan dan perabot yang
memadai
ORGANIZATION 2008).
Komando.
b. Rencana kontijensi
Rencana kontijensi adalah suatu perencanaan ke depan
secara luas.
harus diperhatikan.
adalah:
rencana kontijensi.
untuk bencana.
bencana.
dijamin.
telah diketahui.
(4) Sumber-sumber finansial tambahan untuk
ORGANIZATION 2008).
tambahan.
triase.
2008).
h) Prosedur untuk melindungi rekam medis pasien.
kedokteran forensik.
darurat.
darurat bencana.
2001).
bencana
mengionisasi.
pelayanan kesehatan
(DEPKES RI 2007).
selanjutnya.
dengan:
untuk hidran.
telah dilaksanakan.
rute evakuasi.
a) Persediaan obat-obatan
Kab/Kota).
maupun swasta.
g) Persediaan instrumen
h) Gas medis
darurat.
i) Ventilator
saat bencana.
j) Perlengkapan elektro-medis
saat bencana.
paru
2008).
E. Hasil Penelitian Terdahulu
Indonesia.
F. Landasan Teori
struktur bangunan
digunakan
2. Keamanan non-struktural
Elemen non-struktural tidak membentuk sistem penyangga
Komando
2. Rencana Kontijensi
bencana
4. Rencana operasional, pemeliharaan preventif, dan pemulihan
layanan penting
2. Apa saja kendala yang dihadapi saat pelaksanaan tanggap bencana di RSUD
Prambanan?
3. Bagaimana sumber daya yang dimiliki RSUD Prambanan dalam menghadapi bencana?