0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas pemikiran ekonomi Islam pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali). Masing-masing pemimpin mewarisi dan mengembangkan sistem ekonomi yang dibangun Rasulullah, dengan beberapa penyesuaian tergantung kondisi zaman. Prinsip dasar yang diterapkan adalah keadilan sosial dan pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan umat.
Dokumen tersebut membahas pemikiran ekonomi Islam pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali). Masing-masing pemimpin mewarisi dan mengembangkan sistem ekonomi yang dibangun Rasulullah, dengan beberapa penyesuaian tergantung kondisi zaman. Prinsip dasar yang diterapkan adalah keadilan sosial dan pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan umat.
Dokumen tersebut membahas pemikiran ekonomi Islam pada masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali). Masing-masing pemimpin mewarisi dan mengembangkan sistem ekonomi yang dibangun Rasulullah, dengan beberapa penyesuaian tergantung kondisi zaman. Prinsip dasar yang diterapkan adalah keadilan sosial dan pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan umat.
2. Hamidah Iskandar (501200586) 3. Siti Hartina (501200587)
“Pemikiran Ekonomi Islam Masa
Khulafaurrasyidin” Pemikiran Ekonomi Islam
Masa Abu-Bakar Masa Umar Bin
01 As-Shidiq 02 Khattab
Masa Utsman 04 Masa Ali Bin Abi
03 Bin Affan Thalib Pemikiran Ekonomi Islam Masa Abu Bakar Ash Shidiq.
Dalam berinvestasi, Abu Bakar ash-Shiddiq juga melaksanakan kebijakan
pembagian tanah hasil taklukan seperti halnya Rasulullah SAW. Sebagian diberikan kepada kaum Muslimin dan sebagian yang lain tetap menjadi tanggungan negara. Di samping itu, ia juga mengambil alih tanahtanah orang-orang yang murtad untuk kemudian dimanfaatkan demi kepentingan umat Islam secara keseluruhan.
Langkah yang dilakukan Abu Bakar ash Shiddiq dalam menyempurnakan ekonomi Islam:
• Perhatian terhadap keakuratan perhitungan zakat
• Pengembangan pembangunan Baitul Mal dan penanggung jawab Baitul Mal. • Menerapkan konsep balance budget policy pada Baitul Mal • Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau mambayar zakat dan pajak PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA UMAR BIN KHATTAB
Dapat dikatakan pemerintahan Umar merupakan abad keemasan dalam
sejarah Islam. Dalam aspek ekonomi yang dikembangkan berdasarkan kepada keadilan dan kebersamaan dan disinilah letak ketinggian ajaran Islam. Sistem tersebut didasarkan pada prinsip pengambilan sebagian kekayaan orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang miskin. Faktor-faktor produksi yang dimiliki tidak berada dalam kekuasaan individu. Semua faktor produksi, tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi berada pada komunitas. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA UTSMAN BIN AFFAN
Khalifah Utsman tetap mempertahankan sistem pemberian bantuan dan
santunan serta memberikan sejumlah besar uang kepada masyarakat yang berbeda-beda. Meskipun meyakini prinsip persamaan dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, ia memberikan bantuan yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam pengelolaan zakat, khalifah Utsman mendelegasikan kewenangan menaksir harta yang dizakati kepada para pemiliknya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk mengamankan zakat dari berbagai gangguan dan masalah dalam pemeriksaan kekayaan yang tidak jelas oleh oknum pengumpul zakat. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MASA ALI BIN ABI THALIB
Sebagai khalifah yang keempat, Ali terkenal sangat sederhana. Mewarisi
kendali pemerintahan dengan wilayah yang luas, tetapi banyak potensi konflik dari khalifah sebelumnya. Ali harus mengelola perekonomian secara hati-hati. Ia secara sukarela menarik dirinya dari daftar penerima dana bantuan Baitul Mal, bahkan menurut yang lainnya dia memberikan 5.000 dirham setiap tahunnya. Ali sangat ketat dalam menjalankan keuangan negara. Meski termasuk ahlul bait (keluarga Nabi), beliau selalu bekerja mandiri, tidak meminta fasilitas dari Rasulullah SAW. KESIMPULAN
Perekonomian pada masa Khulafaurrasyidin pada prinsipnya mengikuti
ajaran yang diterapkan oleh Rasulullah SAW. dalam mengatur roda perekonomian selama masih menjadi pemimpin umat. Hanya saja dalam beberapa hal mengalami perubahan dan pembaharuan maupun pembuatan kebijakan baru karena keadaan dan kondisi yang telah berubah pada setiap masa pemerintahan. Di samping itu, perbedaan pendapat dan pemikiran dalam suatu hal juga dapat mendukung perbedaan kebijakan yang dilakukan para pemimpin umat setelah wafatnya Rasulullah SAW.