Anda di halaman 1dari 13

PPT KELOMPOK 3

ANGGOTA KELOMPOK:
SAHADAN ALFARISI
SELLA MURDINI
NETI FEBRIANTI
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA
ROSULULLAH
1. Ekonomi Muhammad SAW sebelum kenabian
2. Titik tolak penerapan ekonomi Islam masa Rasulullah
3. Pembangunan sistem ekonomi Islam masa Rasulullah
SAW
4. Harta negara dan Bayt al māl di masa Rasulullah SAW
A.EKONOMI MUHAMMAD SAW SEBELUM KENABIAN

Syekh Shafiyyurrahman al Mubarakfuri, dalam bukunya yang berjudul Perjalanan Hidup Rasul yang Agung
Muhammad SAW, menuliskan, pada permulaan masa mudanya, Nabi Muhammad memiliki sejumlah
pekerjaan.
Pekerjaan yang disebutkan ini terbatas sebelum beliau SAW diangkat menjadi Nabi.
Syekh Shafiyyurahman mengutip kitab Mukhtashar Siratul Rasul karya Ibnu Hisyam, disebutkan sejumlah
riwayat bahwa pekerjaan Nabi kala mudanya adalah sebagai penggembala kambing.
Ada riwayat juga yang menyebutkan bahwa beliau menggembalakan kambing milik
penduduk Kota Makkah dengan upah harian. Jumlahnya yaitu sebesar beberapa qirath.
ketika berusia 24 tahun, beliau pergi berdagang ke negeri Syam. Adapun
modalnya berasal dari Khadijah.
Khadijah binti Khuwalid adalah seorang saudagar wanita
keturunan bangsawan dan kaya raya. Dia memperkerjakan
tenaga laki-laki dan melakukan sistem bagi hasil terhadap harta
(modal) tersebut sebagai keuntungan untuk mereka nantinya.
Kabilah Quraisy dikenal sebagai kaum pedagang yang handal.
Tatkala sampai ke telinga Khadijah perihal kejujuran bicara,
amanah, dan akhlak Nabi Muhammad yang mulia, dia mengutus
seseorang untuk menemuinya dan menawarkan kepadanya
memperdagangkan harta miliknya tersebut ke negeri Syam
dengan imbalan yang paling istimewa yang tidak pernah
diberikan kepada pedagang lainnya
B.Titik Tolak penerapan ekonomi islam pada masa
rasulullah SAW

Nabi Muhammad Saw berhijrah dari kota Makkah ke


kota Yasrib. Di kota yang bertanah subur ini,
Rasulullah Saw disambut dengan hangat serta
diangkat sebagai pemimpin penduduk kota yasrib.
Sejak saat itu, kota Yasrib berubah menjadi kota
Madinah.
Perkembangan yang terjadi di kota Madinah sangat
pesat, berbeda halnya dengan periode Makkah, Islam
menjadi kekuatan politik pada periode Madinah.
Rasulullah Saw menjadi pemimpin kota kecil yang
jumlahnya terus meningkat dari masa ke masa.
Rasulullah selain sebagai kepala Negara juga sebagai
pemimpin agama, telah banyak melakukan perubahan
dalam menata kehidupan masyarakat Maadinah.
Madinah merupakan negara yang baru terbentuk dan
mobilitas ekonomi sangat rendah. Sistem ekonomi yang
diterapkan Rasulullah berakar dari prinsip-prinsip Qur’ani.
l-qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam telah
menetapkan berbagai aturan bagi umat manusia dalam
melakukan aktivitas disetiap aspek kehidupan, termasuk
dalam bidang ekonomi.

Pada masa pemerintahannya, Rasulullah


menerapkan jizyah, yakni pajak yang dibebankan kepada
orang-orang non-Muslim, khususnya ahli kitab, sebagai
jaminan perlindungan jiwa, harta milik, kebebasan
menjalankan ibadah serta pengecualian dari wajib militer.
Besarnya jizyah adalah satu dinar per tahun untuk setiap laki-laki dewasa
yang mampu membayarnya.
Selain jizyah, Rasulullah juga menerapkan sumber pendapatan negara yang
terpenting dengan sistem Kharaj, yakni pajak tanah yang dipungut dari kaum
non muslim
Sumber pendapatan Negara selain jizyah dan kharaj adalah Uzhrt sebuah
jenis pajak yang telah berlangsung pada masa Arab Jahiliyah yang diadopsi
oleh Rasulullah sebagai bea impor yang dikenakan kepada semua pedagang
dan dibayar hanya sekali dalam setahun serta berlaku hanya terhadap
barang-barang yang bernilai lebih dari 200 dirham.
C.PEMBANGUNAN SISTEM EKONOMI ISLAM PADA MASA
ROSULULLAH

• Pembangunan ekonomi berfungsi sebagai satu-satunya cara untuk mewujudkan kemajuan


sosial. osial dan lainnya, pengekor bagi faktor independent. Seperti kemiskinan adalah penyebab dari keterbelakangan, maka dengan mencukupi pendapatan yang
layak bagi penduduk miskin, akan berdampak secara langsung bagi perubahan kondisi sosial, yang di dalamnya mencakup segi-segi keilmuan, budaya, kesehatan dan lain-
lain

• Kalimat ista‟mara ( )‫ است ْع َم ََر‬yang berasal dari kata ‘amara’ ( )‫ َع َم ََر‬bermakna:


• permintaan atau perintah daru Allah yang bersifat mutlak agar bangsa manusia
menciptakan kemakmuran di muka bumi melalui usaha pembangunan
• Sebagaimana dijelaskan Al-Qurţubî dalam kitab tafsirnya, bahwa ayat
tersebut mengandung arti ‘perintah’ bersifat mutlak dan hukumnya
adalah wajib, agar manusia memakmurkan kehidupan dengan
melakukan pembangunan’ (Al-Qurţubî, 1993: 39).
a. PerdaganganAktifitas perdagangan suku Quraisy sangat terkenal, khususnya dalam perdagangan
dengan Syam, Yaman dan Irak. Salah satu perdagangan yang paling penting dan terkenal pada waktu
itu perdagangan anggur, di mana tempat-tempat penjualannya selalu terbuka sepanjang waktu, dan
terdapat berbagai dan macam jenis anggur yang diperdagangkan.
b. b. PertanianBangsa Arab menggunakan lembu, unta, keledai untuk membajak lahan pertanian,
mengalirkan air dari sumber air yang besar untuk mengairi lahan pertanian dan perkebunan yang luas.
Negeri Yaman misalnya terkenal dengan bangunan bendungan dan sistem irigasi yang sangat maju.
c. c. Industri Penanggulangan problema pokok ekonomi dan mewujudkan 'masyarakat sejahtera’
minimal dengan memenuhi setiap hak dasar kebutuhan ekonomi, Islam sebagai sistem yang
mengatur cara hidup secara konprehensif, memiliki suatu konsep 'prioritas pembangunan’ sektor
produksi kebutuhan dasar hidup manusia, mengacu pada kaidah 'al-Dharûriyât al-Khams‟, dan
mengarah kepada pemerataan distribusi dan pertumbuhan ekonomi. Dua kata kuncinya yaitu:
pembangunan dan hak dasar kebutuhan ekonomi.
d. d. Peperangan dan InvasiKabilah-kabilah Arab Jahiliyah terkenal dengan sifat persaingan, permusuhan
dan fanatisme, saling cemburu, biasa terjadi pertumpahan darah, kaum perempuan dan uang harta
rampasan menjadi sumber ekonomi penting.
*4.Metode Rasulullah Dalam Pendayagunaan Sumber Daya
Ekonomi.*Berkenaan dengan sumberdaya ekonomi yang telah
dibahas sebelumnya, Rasulullah telah melakukan berbagai hal
berikut: 1). Mengarahkan aktivitas kegiatan ekonomi pada
sektor perdagangan, dengan diterapkannya prinsip kejujuran
dan keadilan dalam bertransaksi.2). Menganjurkan kegiatan
ekonomi pada sektor pertanian, dalam banyak hadits Rasulullah
menganjurkan kepada aktivitas bercocok-tanam.
C.Harta negara dan bayt al mal di masa Rasulullah SAW
Keberadaan Baitul Maal telah ada dari masa pemerintahan Nabi
Muhammad SAW ketika kaum Muslimin memenangkan perang
Badar sehingga kaum Muslimin memperoleh harta rampasan
perang (ghanimah). Baitul Maal pada masa Rasulullah SAW
belum memiliki tempat untuk menyimpan harta perolehan
negara, karena pada saat itu belum begitu banyak perolehan
hartanya dan juga harta akan segera didistribusikan kepada
rakyatnya.
Perkembangan Baitul Maal Pada Masa Daulah Islamiyah Baitul
Maal berasal dari Bahasa Arab yakni “bait” artinya rumah, dan
“almal” yang artinya harta.
• C.Harta negara dan bayt al mal di masa
Rasulullah SAW
• Keberadaan Baitul Maal telah ada dari masa
pemerintahan Nabi Muhammad SAW ketika
kaum Muslimin memenangkan perang Badar
sehingga kaum Muslimin memperoleh harta
rampasan perang (ghanimah).
PERKEMBANGAN BAITUL MAAL PADA MASA DAULAI
ISLAMIAH
Baitul Maal berasal dari Bahasa Arab yakni “bait” artinya rumah, dan
“almal” yang artinya harta. Baitul Maal dalam arti etimologis yaitu
rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta. Adapun secara
terminologis menurut Abdul Qadim Zallum (1983) dalam kitabnya
Al-Amwaal Fi Daulah Al Khilafah, Baitul Maal adalah suatu lembaga
atau pihak yang memiliki tugas khusus menangani segala harta
ummat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara.
Sumber utama pendapatan negara pada awal perkembangan Islam
adalah khums, zakat, kharaj dan jizyah yang ketentuannya
didasarkan pada ketentuan Syariah.

Anda mungkin juga menyukai