DisusunOleh:
HASBIALLAH
NIM.19121033P
DiajukanSebagaiPedomanPenelitianGunaMenyusunSkripsiDalamRangka
MenyelesaikanPendidikanPadaFakultasKesehatan Program Studi Strata-1
KesehatanMasyarakatUniversitas Kader Bangsa Palembang
Oleh :
Hasbiallah
NIM.19121033P
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Konsentrasi : AdministrasidanKebijakanKesehatan
Dengan ini menyatakan denganbenar bahwa Skripsi ini saya buat sendiri
pendidikan.
sebagaimana mestinya
Yang menyatakan
Hasbiallah
HALAMAN PENETAPAN
SK. Rektor UKB No. 272/B-SK-Skripsi/UKB/III/2021, tanggal 2 Maret 2021
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
1
2
HALAMAN PENETAPAN
SK. Rektor UKB No. 274/B-SK-Prop/UKB/IV/2021,tanggal 1April 2021
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
a.n. Rektor Universitas Kader Bangsa
Dekan Fakultas Kesehatan
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
a.n. Rektor Universitas Kader Bangsa
DekanFakultas Kesehatan
HALAMAN PERSERTUJUAN
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui,
a.n. Rektor Universitas Kader Bangsa
DekanFakultas Kesehatan
v
i
6
HALAMAN PERSERTUJUAN
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Skripsi ini telah diseminarkan pada tanggal ... September 2021 dan
diperbaiki.
Mengetahui,
a.n. Rektor Universitas Kader Bangsa
Dekan Fakultas Kesehatan
HALAMAN PERSERTUJUAN
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Mengetahui,
a.n. Rektor Universitas Kader Bangsa
Dekan Fakultas Kesehatan
i
x
8
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Hasbiallah
NIM : 19121033P
Fakultas : Kesehatan
Tim Penguji
Disahkan oleh
Rektor Universitas Kader Bangsa Palembang
x
i
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.........................................ii
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PEMBIMBING.........................iii
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL UNTUK
DISEMINARKAN............................................................................................iv
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PENGUJI PROPOSAL.............v
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL TELAH
DISEMINARKAN............................................................................................vi
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI UNTUK DIPERTAHANKAN
...........................................................................................................................vii
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PENGUJI SKRIPSI................viii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................x
BIODATA .......................................................................................................xii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................xiii
ABSTRAK ( 2 BAHASA) .............................................................................xiv
DAFTAR ISI....................................................................................................xv
DAFTAR TABEL...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Indentifikasi Masalah.........................................................................................6
1.3 Pembatasan Masalah..........................................................................................6
1.4 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian...............................................................................................7
1.5.1 Tujuan Umum............................................................................7
................................................................................................
1.5.2 Tujuan Khusus...........................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................................8
1.6.1 Manfaat Teoritis........................................................................8
1.6.2 Manfaat Praktis..........................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diare.....................................................................................................10
2.1.1 Pengertian Diare......................................................................10
2.1.2 Penyebab Diare........................................................................11
2.1.3 Gejala Diare.............................................................................13
2.1.4 Penatalaksaan Diare.................................................................15
2.1.5 Pencegahan Diare....................................................................16
10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1....................................................................................................40
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
4. Hasil quesioner 1
5. Hasil quesioner 2
6. Hasil quesioner 3
13
BAB I
PENDAHULUAN
Diare menunjuk pada perubahan pola buang air besar seseorang yang lazim, di
mengurangi asupan gizi, dan diare dapat mengurangi daya serap usus
200-400 per 1000 penduduk per tahun. Dari angka prevalensi tersebut,
usia ini mengalami 2-3 episode diare per tahun. Diperkirakan kematian
anak akibat diare sekitar 200-250 ribu setiap tahunnya. Angka CFR diare
menurun dari tahun ke tahun, pada tahun 1975 CFR sebesar 40-50%,
diare, lama diare, usia penderita, dan keaadaan gizi sebelumnya. Secara
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Pada pemberian ASI tidak
dan cara pemberian pada bayi. Tahap tersebut harus dilakukan dengan
tidak diperhatikan maka ASI yang merupakan makanan pada bayi tidak
bekerja, ASI tetap bisa diberikan secara eksklusif karena ASI bisa
jika ibu sudah berada dirumah maka ibu dapat memberikan hak anaknya
untuk menyusui secara langsung. Pada ibu bekerja bisa memberikan ASI
chi square didapatkan hasil nilai chi square hitung 17,740 >chi square
tabel 3,841 dan p value 0,000 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak,
iritasi atau infeksi saluran kemih, hal-hal penting yang perlu diketahui
adalah keakutan mula timbulnya diare, demam dan ada tidaknya darah.
Diare dengan tinja yang mengandung darah pada seorang anak yang
tidak mengandung darah biasanya diakibatkan oleh virus atau faktor luar
16
Sedangkan Diare kronik adalah keluarnya tinja cair yang sering dan
berlangsung 14 hari atau lebih yang dapat berupa air (watery), dalam
Dalam hal ini yang terakhir (akut) sering digunakan istilah diare persisten
yang erat kaitanya dengan istilah diare kronik yang merupakan episode
diare yang kronik atau persisten, tanpa penyebab yang dapat di temukan
1999).
balita yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif dan adanya kejadian diare
kejadian diare balita. Hasil analisis juga diperoleh nilai PR= 1,514 (95%
CI: 1,052-2,180) yang artinya prevalensi balita yang tidak ASI Eksklusif
sangat diperlukan oleh seorang anak karena air susu ibu merupakan
bakteri, virus, parasit, dan jamur sehingga anak yang disusui oleh ibunya
secara penuh selama enak bulan (ASI Eksklusif) lebih sehat dan lebih
Eksklusif. ASI Eksklusif adalah perilaku ibu menyusui bayinya sejak dini
tidak diberi makanan atau minuman lain kecuali obat atau vitamin hingga
bayi berusia 6 bulan (Jurnal Jumantik Vol. 4 No. 1 Des 2018 – Mei
2019).
Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian per
tahun pada balita disebabkan oleh diare. Lebih kurang 80% kematian
terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun. (Widoyono, 2011)
tahun2017menjadi411/1000penduduk.PadaRiskesdestahun2013menu
Indonesia adalah 3,5 persen dari 7,0 persen dan kejadian diare untuk
bawahlimatahunmengalamiepisodediare3kalipertahun.PadaRisetKese
hatanDasar(Riskesdes)2016diaremerupakanpenyebabutamakematianp
tingkat nasional antara 2003 sampai 2012 yaitu dari 46/1000 menjadi
40/1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2012 angka kematian balita
frekuensi KLB 51 kali yang terjadi di 51 desa dengan 738 penderita dan
ditemukan setiap tahunnya dengan non Polio AFP Rate sebesar 2,97 per
100.000 anak usia < 15 tahun. Dari spesimen yang dikumpulkan untuk
14 hari dari kelumpuhan sebanyak 12 kasus atau 71% dari total kasus
menjadi 2/3 bagian dari tahun 2014 sampai pada 2015. Berdasarkan
kesehatan dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi
akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik dirumah maupun
216.175 jiwa (38,67%), dengan Incidence Rate (IR) diare per 1.000
Pencapaian IR ini jauh di bawah target program yaitu 220 per 1.000
angka kejadian diare pada tahun 2015 terdapat 760 penderita, pada
Tahun 2021 terdapat 784 penderita, pada tahun 2017 terdapat 798
penderita, pada tahun 2018 terdapat 821 penderita, sedangkan pada tahun
2019 terdapat 896 penderita dan tahun 2021 terdapat 957 penderita.
balita pada tahun 2019 terdapat 1850 penderita dan pada tahun 2021 193.
Tahun 2021”
21
dan 3,2 juta kematian pertahun pada balita disebabkan oleh diare.
(Kunoli, 2013)
ekonomi, makanan dan minuman, (Air Susu Ibu) ASI. (Widoyono, 2011)
membatasi dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dan pola makan dan
1.4.1Secara Simultan
1.4.2Secara Parsial
1.5Tujuan Penelitian
2021.
2021.
23
1. Bagi Peneliti
2.1.1Definisi
tiga kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam). Para ibu
(Widoyono, 2011)
buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair jadi
diare adalah keluarnya tinja yang lunak atau cair pada balita
dalam sehari atau tanpa darah atau lendir atau lendir dalam tinja.
(Publichealth, 2014)
12
13
BAB dengan tinja yang encer atau cair (Ode, 2012). Diare
adalah buang air besar (BAB) dengan tinja berbentuk cair atau
yaitu buang air besar encer lebih dari tiga kali/hari. Buang air
2014)
2.1.2 Etiologi
Vibrio cholerae.
Cryptosporidium (4-11%).
4. Keracunan nakanan.
8. Kekurangan gizi.
14
2.1.3 Patogenesis
1. Diare osmotik
Pada daerah yang lebih distal dari usus kecil dan pada kolon
usus kecil.
2. Diare sekretori
1. Diare akut
meningkat dan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan
2. Diare persisten
3. Diare kronik
sering dan berlangsung 14 hari atau lebih yang dapat berupa air,
Selain itu dapat menyebabkan sakit perut dan kejang perut serta
gejala-gejala lain seperti flu, agak demam, nyeri otot atau kejang
16
(Wijoyo, 2013)
2.1.6 Dehidrasi
b. Tidak rewel
d. Kehausan
c. Napas cepat
2011)
lain :
Pada keaadaan ini, buang air besar terjadi 3-4 kali sehari
masih lincah dan masih mau makan dan minum seperti biasa.
yang ada di rumah seperti air kelapa, larutan gula garam (LGG),
air tajin, air teh, maupun oralit. Istilah pengobatan ini adalah
1-4
<1 >5
Usia tahu
tahun tahun
n
oralit mL mL Ml
oralit Ml mL mL
kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan. Diare ini diatasi
balita
1. Tahu (Know)
pelajari sebelumnya.
21
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
sebenarnya.
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Syntesis)
yang baru.
6. Evaluasi (Evaluatian)
2007).
22
tangan, jenis SAB, jarak SAB ke TPS, jenis jamban, jenis lantai
tangan (OR: 16), jenis jamban (OR: 9,33), kepadatan lalat (OR:
9,33)
hidup dengan cara yang baik dan wajar. Di era globalilsasi ini
setiap orang tua, namun tidak semua anak dalam kondisi yang
(Kunoli, 2003)
sebanyak 32,4%, dan masih ada ibu yang tidak mencuci tangan
anak di Betim-Brazil.
26
diare, bayi yang tidak di beri ASI resiko menderita diare lebih
mendapat ASI eksklusif jika bayi mendapat Air Susu Ibu selama
bayi(Soetjiningsih, 2012).
berikut :
flora usus
tidak menyusui.
persalinan/menjarangkan kehamilan.
7) Lebih ekonomis/murah
bangga.
ASI merupakan zat yang unik bersifat anti infeksi. ASI juga
yang masuk ke dalam tubuh. Jenis proteksi pasif berupa anti bakterial dan
anti viral yang dapat menghambat kolonisasi oleh spesies gram negatif.
bahwa selama enam bulan sejak lahir, anak harus disusui secara eksklusif
(Machmud, 2006).
Bagi fetus dan bayi baru lahir, sistem imun telah tersedia namun
pada bayi tidak hanya bergantung pada imunitas maternal atau imunitas
dari ASI.Hal ini disebabkan karena kejadian sakit terjadi karena adanya
tetap mungkin untuk mengalami diare pada usia berapa pun. Menurut El-
Gilany dan Hammad (2005), diare sering terjadi pada bayi saat mulai
untuk tidak mengalami diare. Peluang bayi yang mendapat ASI eksklusif
(89,0%) yang ASI Eksklusif dan sebanyak 15 (11,0%) yang tidak ASI
responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif, dan masih ada sebanyak
37,5% responden yang ASI Eksklusif yang, serta masih ada responden
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
kejadian diare antara lain pengetahuan, pola makan dan faktor pemberia ASI.
balita...... uraian sesuai pemikiran peneliti yang merujuk pada teori di bab II
namun ceritkan sesuai pemikiran peneliti (jadi tidak perlu tuliskan sumber
rujukannya)
itu pengobatan dengan cara makan yang bergizi merupakan komponen utama
penyembuhan diare. Bayi dan balita yang kurang gizi sebagian besar
meninggal karena diare. Oleh sebab itu, sifat gizi masyarakat lebih
Bagi fetus dan bayi baru lahir, sistem imun telah tersedia namun belum
hanya bergantung pada imunitas maternal atau imunitas dari ASI.Hal ini
disebabkan karena kejadian sakit terjadi karena adanya interaksi dari agen,
faktor host. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif tetap mungkin untuk
mengalami diare pada usia berapa pun. Menurut El-Gilany dan Hammad
(2005), diare sering terjadi pada bayi saat mulai dikenalkan dengan makanan
BAGAN 3.1
Kerangka konsep penelitian
Hubungan antara Pengetahuan dan Pola makandengan Kejadian Diare
pada Anak Balita di Puskesmas Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2021
Pengetahuan
Pemberian ASI
33
3.1 Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
Banyuasin.
4.3.1 Populasi
adalah pasien diare tidak diare,( ibu-ibu atau keluarga balita ) yang
4.3.2 Sampel
20%
data skunder :
lanjut.
ketentuan:
dependen.
(Notoatmodjo, 2010)
(Wijoyo, 2013)
4. Hasil Ukur :
frekuensi Normal
4. Hasil Ukur :
39
Pola Makan
diare
a. Pemberian ASI
Ekslusif
40
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sekayu yang terletak di desa antara desa Sumber Rahayu dan desa
Pengadangan.
42
/11.75Km2 .
5.1.3 Demografi
Tahun 2021.
Tabel 5.1
NO DESA KK RUMAH
5.1.4 Geografi
Kecamatan Lubai
Dangku
optimal
Puskesmas Sekayu
Puskesmas Sekayu
Sekayu
Ambulance puskesmas
Mobil Oprasional
Sepeda motor
Ruang perkantoran
Laboratorium
Loket Karcis
Telepon
Apotik
46
medis yaitu:
Upaya pengobatan
Pendaftaran pasien
Pemeriksaan pasien
Perparkiran
Ambulance
47
Tabel 5.2
Data Jumlah Pegawai Puskesmas Sekayu
1 Dokter Umum 1 0 0 0 1
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
3 SKM 1 0 0 1 2
4 DIV Kebidanan 5 0 0 0 5
5 DIII Kebidanan 6 0 1 0 7
6 Akper 21 0 0 4 25
7 Analis 2 0 0 0 2
8 Gizi 2 0 0 0 2
9 Kesling 1 0 0 0 1
10 Perawat Gigi 2 0 0 0 2
11 Farmasi 1 0 0 0 1
12 DI Farmasi 1 0 0 0 1
DI Kebidanan
13 3 0 0 0 3
48
14 SLTA 2 2 0 0 4
Jumlah 49 2 1 5 57
A. Analisis Univariat
kali dan tinjanya lembek (cair), dan diare (ringan) jika buang
Sekayu Tahun 2021, dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini.
50
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarakan
Kejadian Diare Pada Balita di Puskesmas
Sekayu tahun 2021
(39,1%).
2. Pengetahuan
dibawah ini.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarakan
Pengetahuan Pada Balita Di Puskesmas
Sekayu Tahun 2021
3. Pola Makan
yaitu Baik jika gizinya cukup, kemudian kategori buruk jika pola makan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarakan Pola
Makan Pada Balita di Puskesmas Sekayu
tahun 2021
(34,4%).
4. ASI Eksklusif
Hasil distribusi frekuensi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarakan
Jamban Sehat Pada Balita di Puskesmas
Sekayu tahun 2021
No. ASI Ekslusif Jumlah %
1. Tidak 37 57,8
2. Ya 27 42,2
Jumlah 64 100
52
Dari Tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 64 responden
B. Analisis Bivariat
diare pada balita di Puskesmas Sekayu tahun 2021, dapat dilihat pada
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan dengan Kejadian
Diare Pada Balita di Puskesmas
Sekayu Tahun 2021
tinggi.
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan
Mencuci Tangan dengan Kejadian
Diare Pada Balita di Puskesmas
Sekayu
Tahun 2021
bahwa ada hubungan antara Pola makan dengan kejadian Diare pada
22,500 kali untuk mengalami kejadian diare berat pada balita (0-59
baik.
kategori yaitu berat dan ringan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 5.7
Distribusi Responden
Berdasarkan todak Pemberian
ASI Eksklusif dengan Pemberian
ASI Ekslusif pada Balita di
Puskesmas Sekayu Tahun 2021
dapat nilai p value = 0,00< α = 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada
secara statistik.
jarak SAB ke TPS, jenis jamban, jenis lantai rumah, kepadatan lalat.
Tingkat pengetahuan ibu (OR: 16), riwayat pemberian ASI (OR: 28,5),
kebiasaan ibu mencuci tangan (OR: 16), jenis jamban (OR: 9,33),
pada balita (0-59 bulan) dapat dilihat dari 42 responden dengan pola
makan buruk yang mengalami kejadian diare berat pada balita (0-59
pola makan baik yang mengalami kejadian diare berat pada balita (0-59
dapat nilai p value= 0,00< α = 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada
hubungan antara Pola Makan dengan kejadian Diare pada Balita (0-59
wawancara didapatkan bahwa masih ada ibu yang pola makan buruk
sebelum menyiapkan makanan balita sebanyak 32,4%, dan masih ada ibu
yang akan di konsumsi sebanyak 56,6% serta masih ada ibu tidak sehat
seperti setiap hari nya tidak mengkonsumsi sayur hanya makan bakso dan
Balita
dengan yang tidak ASI Eksklusif yang mengalami kejadian Diare pada
dapat nilai p value = 0,621 > α = 0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak
(89,0%) yang ASI Eksklusif dan sebanyak15 (11,0%) yang tidak ASI
37,5% responden yang ASI Eksklusif yang, serta masih ada responden
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
menggunakan
4. variabel- variabel lain yang lebih menarik.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak UI. 2004. Ilmu Kesehatan Anak
Buku Kuliah
1. Jakarta.
No. Kuesioner :
Tanggal Wawancara :
I. Data Umum
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
II. Data Khusus
1. Pengetahuan
1. Menurut ibu yang disebut diare adalah apabila berak
dalam sehari sebanyak atau lebih dari ?
a. 1 Kali
b. 2 Kali
c. 3 Kali
d. 4 Kali
ASI Eksklusif
4. Pada saat bayi, anak mendapat ASI Eksklusif tanpa makanan tambahan
lainnya sampai umur berapa ?
a. Tidak sampai umur 6 bulan
b. Sampai umur 6 bulan
ANALISIS UNIVARIAT
Frequencies
Statistics
Pola Asi Kejadi
maka eksklusif an
Pengetahua n Diar
n e
N Valid 64 64 64 6
Missin 0 0 0 4
g 0
Frequency Table
Kejadian Diare
Cumula
Frequency Percent Valid Percent tive
Percen
t
Valid Berat 39 60,9 60,9 60,9
Ringa 25 39,1 39,1 100,0
n
Total 64 100,0 100,0
Pengetahuan
Cumul
Freque Percen Valid
ncy t Percent ative
Perce
nt
Valid 40 62,5 62,5 62,5
rendah
Ting 24 37,5 37,5 100,0
gi
Total 64 100,0 100,0
Pola Makan
Cumul
Freque Percent Valid ative
ncy Percent
Perce
nt
Valid
42 65,6 65,6 65,6
Buruk
ASI Ekslusif
Cumulati
Frequenc Percent Valid ve
y Percent Percent
Valid 37 57,8 57,8 57,8
Tidak
Y 27 42,2 42,2 100,0
A
Total 64 100,0 100,0
ANALISIS BIVARIAT
HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE
Crosstabs
Case
s
Vali Missi Tot
d ng al
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan
64 100,0 0 ,0% 64 100,0
*
% %
Kejadian
Diare
Kejadian Diare
Berat Ringan Total
Asi Tidak Count 34 6 40
Eksklusif
Expected 24,4 15,6 40,0
Count 85,0% 15,0% 100,0%
% within Asi
Eksklusif
Ya Count 5 19 24
Expected 9,4 14,6 24,0
Count 20,8% 79,2% 100,0%
% within Asi
Eksklusif
Total Count 39 25 64
Expected Count 39,0 25,0 64,0
% within Asi 60,9% 39,1% 100,0%
Eksklusif
Chi-Square Tests
Risk Estimate
95%
Confidenc
Value e Interval
8
Lower Upper
Odds Ratio for
21,53 5,793 80,03
Pengetahaun 3
(tinggi/rendah)
For cohort
Kejadian Diare 4,080 1,850 8,996
= Berat
For cohort
,189 ,088 ,407
Kejadian Diare
= Ringan
N of Valid Cases 64
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN
KEJADIAN DIARE
Crosstabs
Case
Valid
N
Kebiasaan Mencuci
Tangan * Keja
Case Processing Summary
KebiasaanMencuciTangan *
KejadianDiareCrosstabulation
KejadianDiar
e Total
Berat Ringan
Kebiasa Buruk Count 35 7 42
an
Mencuci Expected
25,6 16,4 42,0
Tangan Count
% within 83,3% 16,7% 100,0%
Kebiasaan
MencuciTang
an
Baik Count 4 18 22
Expected 13,4 8,6 22,0
Count 18,2% 81,8% 100,0%
% within
Kebiasaan
MencuciTang
an
Total Count 39 25 64
Expected 39,0 25,0 64,0
Count
% within 60,9% 39,1% 100,0%
Kebiasaan
MencuciTang
an
Risk Estimate
95%
Confiden
Value ce
Interval
Lower Upper
Odds Ratio for Pola
Makan
Buruk
22,500 5,812 87,108
baik
)
For cohort 4,583 1,870 11,236
KejadianDiare
= Berat
For cohort ,204 ,101 ,412
KejadianDiare
= Ringan
N of Valid Cases 64
Case
s
Val Missi Tot
id ng al
N Percen N Percen N Percen
t t t
ASI Eksklusif
* Kejadian Diare 64 100,0 0 ,0 64 100,0
% % %
ASI Eksklusif * Kejadian Diare Crosstabulation
Kejadian
Diare
Total
Berat Ringan
ASI Tidak Count 27 10 37
Eskklusif
Jamban Expected 22,5 14,5 37,0
Count 74,9 25,1% 100,0%
% within %
Penggunaan
Jamban
Ya Count 12 15 27
Expected 10,5 16,5 27,0
Count 44,46 55,6% 100,0%
% within %
Penggunaan
Jamban
Total Count 39 25 64
Expected Count 39,0 25,0 64,0
% within 60,9 39,1% 100,0%
Penggunaan %
Jamban
Chi-Square Tests
95%
Confidenc
Value e Interval
Lower Upper
Odds Ratio for
AI Eksklusif 1,477 ,535 4,078
(Tidak / yat)
For cohort
1,168 ,773 1,764
Kejadian Diare
= Berat
For cohort
,791 ,430 1,452
Kejadian Diare
= Ringan
N of Valid Cases 64