Anda di halaman 1dari 15

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020

BAB III
DATA DIMENSI PRODUK REFERENSI

3.1. Landasan Teori


Landasan teori adalah suatu bagian dimana bagian tersebut akan
memaparkan secara detail mengenai bagaimana pemecahan masalah yang akan
ditemukan pemecahan masalahnya melawati pembahasan yang secara teoritis.
Teori yang dipaparkan adalah berdasarkan penulis untuk meneliti sebuah masalah
yang mereka dihadapi. Berikut adalah landasan teori yang berkaitan dengan data
dimensi produk referensi.

3.1.1 Pengertian Produk, Data, Dimensi, dan Referensi


Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian (Kotler dan
Amstrong, 2012).
Data adalah hasil observasi langsung terhadap suatu kerjadin, yang
merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata.
Hal ini dilengkapi dengan nilai tertentu. Hasil observasi langsung terhadap
kejadian atau fakta dari fenomena dialam nyta, dara biasa berupa tulisan atau
gambar yang dilengkapi dengan nilai tertentu (Pendit, 1992).
Dimensi merupakan suatu besaran yang menggambarkan bagaimana besaran
tersebut tersususn dari besaran-besaran pokok, kegunaan awal dari dimensi adalah
sebagai oetunjuk awal benar atau salahnya suatu persamaan fisika, karena salah
satu syarat kebenaran persamaan fisika yaitu kesamaan dalam dimensinya
(Purwoko dan Fendi, 2009)
Referensi berasal dari bahasa Inggris to refer yang mempunyai arti yaitu
menunjuk. Ferensi menurut kamus besar Bahasa Indonesia yaitu sumber, acuan,
petunjuk atau rujukan. Ilmu perpustakaan istilaha referensi berarti menunjuk

III-1
III-2

kepada suatu koleksi yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakai
perpustakaan (Kalsum, 2016).

3.1.2 Kualitas Produk


Menurut Tjiptono (2000), kualitas produk adalah mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan sikap jonsumen, dimana kualitas produk memberikan
suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat
dengan perusahaan. Menurut Kotler (2005) Kualitas produk merupakan
kemampuan sebuah produk dalam menunjukan fungsinya, mulai dari menunjukan
semua keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoprasian
dan resparasi produk juga atribut prouduk lainnya. Bila suatu produk telah dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki
kualitas yang baik.

3.1.3 Perspektif Kualitas


Perspektif kualitas merupakan pendekatan yang digunakan untuk
mewujudkan kualitas suatu produk. Terdapat lima perspektif kualitas yang biasa
digunakan yaitu sebagai berikut (Garvin, 1994).
1. Transcendental Approach
Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan dan diketahui, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan
dalam seni music, drama, tari, dan rupa. Selain itu, perusahaan dapat
mempromosikan produknya dengan pertanyaan-pertanyaan, seperti tempat
belanja yang menyenangkan (pasar swalayan), elegan (mobil), kecantikan
(kosmetik), dan kelembutan kulit (lulur). Dengan demikian, fungsi
perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali
menggunakan definisi seperti ini sebagi dasar manajemen kualitas
2. Product Based Approach
Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang
dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas produk
mencerminkan perbedaan dalam jumlah unsur atau atribut yang dimiliki suatu

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-3

produk. Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan
perbedaan dalam selera, kebutuhan dan preferensi individual.
3. User Based Approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas produk tergantung


pada orang yang menggunakannya dan produk yang paling memuaskan
preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
Perspektif yang subjektif dan demand oriented ini juga menyatakan bahwa
konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula.
Dengan demikian, kualitas produk bagi seseorang adalah sama dengan
kepuaasan maksimum yang dirasakannya.
4. Manufakturing Based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama dalam memperhatikan
praktek-praktek perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan
kualitas sama dengan persyaratannya. Dalam sektor jasa dapat dikatakan
bahwa kualitas dapat bersifat operations driven. Pendekatan ini berfokus pada
penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secara internal, yang seringkali
didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi
yang menentukan kualitas prduk adalah standar-standar yang ditetapkan
perusahaan, bukan konsumen yang menggunakan.
5. Value Based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan
mempertimbangkan trade off antara kinerja produk dan harga, kualitas
didefinisikan sebagai “affordable excellence”. Kualitas produk dalam
perspektif ini bersifat relative, sehingga produk yang memiliki kualitas paling
tinggi belum tentu yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah
produk atau jasa yang paling tepat dibeli (best buy).

3.1.4 Dimensi Kualitas


Dimensi kualitas adalah dimana suatu kondisi dinamis yang berpengaruh
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan serta

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-4

ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen. Kualitas


suatu produk dapat diukur dari dimensi kualitasnya, berikut merupakan aspek-
aspek dimensi kualitas (Tjiptono, 2007).
1. Kinerja (Performance)
Karakteristik operasi dan produk inti yang dibeli. Misalnya kecepatan,
kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.
2. Daya tahan (Durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi
ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)
Sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain, standar
karakteristik operasional.
4. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)
Karakteristik sekunder atau pelengkap.
5. Estetika (Esthetic)
Daya tarik produk terhadap panca indera. Misal keindahan desain produk,
keunikan model produk, dan kombinasi.
6. Keandalan (Realibility)

Kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai. Misalnya


pengawasan kualitas dan desain, standar karakteristik operasional.
7. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)
Persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu
produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau
ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya
dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara
pembuatnya.
8. Dimensi kemudahan perbaikan (Service Ability)
Meliputi kecepatan, kemudahan, penanganan keluhan yang memuaskan.
Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-5

selama proses penjualan hingga purna jual yang mencakup pelayanan reparasi
dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

3.1.5 Atribut Produk


Atribut produk adalah suatu unsur-unsur produk yang dilihat penting oleh
pemakai dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut produk
meliputi kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan (Tjiptono, 2007).
1. Kemasan
Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu
produk.
2. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/ lambang, desain, warna, gerak,
atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas pada produk tersebut.
3. Label
Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi
mengenai produk dan penjual kepada konsumen.
4. Pelayanan
Produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai
produk inti maupun jasa sebagai pelengkap.
5. Jaminan
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya
kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi apabila
produknya ternyata tidak bisa berfungsi sebagai mana yang diharapkan atau
dijanjikan.

3.1.6 Tingkatan Produk


Terdapat lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected
product, augmented product dan potential product. Berikut adalah tentang kelima
tingkatan produk (Kotler, 2005).

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-6

1. Manfaat inti (Core Benefit)


Manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari
setiap produk.
2. Produk Dasar (Basic Product)
Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi pokok produk yang paling dasar.
3. Produk Harapan (Expected Product)
Produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisi secara
normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli dan serangkaian atribut-
atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat
membeli produk
4. Produk Pelengkap (Augment Product)
Berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan dengan berbagai
manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan
dapat dibedakan dengan produk pesaing. Sesuatu yang membedakan antara
produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan
oleh pesaing.
5. Produk Potensial (Potential Product)
Segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk
suatu produk dimasa mendatang, atau semua argumentasi dan perubahan
bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

3.1.7 Klasifikasi Produk


Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu berdasarkan
wujudnya, berdasarkan aspek daya tahan produk dan berdasarkan kegunaannya.
Berikut klasifikasi produk diantaranya (Kotler, 2005).
1. Klasifikasi Produk Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok
utama, yaitu:
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba
atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan diperlakukan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-7

fisik lainnya.
b. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon
kecantikan, hotel dan sebagainya
2. Klasifikasi Produk Berdasarkan Kegunaannya
Berdasarkan kegunaannya produk diklasifikasikan menjadi 2 yaitu sebagai
berikut:
a. Barang konsumsi (cunsumer’s goods)
Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi
tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari
produk tersebut. barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis:
1). Barang Kenyamanan (Convenience Goods)
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian
tinggi, dibutuhkan dalam waktu segera, dan haya memerlukan usaha
yang minimum dalam perbandingan dan pembelinya. Contohnya antara
lain produk tembakau, sabun, surat kabar dan sebagainya. Convenience
goods sendiri masih dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
staples, impulse goods dan emergency goods.
2). Barang belanja (Shopping Goods)
Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.
Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan
lainnya. Ktegori barang belanjaan dibagi menjadi dua yaitu barang
belanjaan homogeni dan heterogen
3). Barang Khusus (Specially Goods)
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identitas merek yang
unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus
untuk membelinya.
4). Barang yang tidak dicari (Unsought goods)
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-8

sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk


membelinya. Ada dua jenis unsought, yaitu regularly unsought goods
dan now unsought goods.
3. Barang Industri (Industrial’s Goods)
Barang industri merupakan satu jenis produk yang masih memerlukan
pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya
hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali. Klasifikasi
barang produksi dibagi menjadi tiga, diantaranya:
a. Bahan baku dan suku cadang (material and parts)
Barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Bahan dan
suku cadang dibagi dua yaitu bahan mentah serta bahan dn suku cadang
manufaktur.
b. Barang modal (capital item’s)
Barang tahan lama yang difasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk
jadi.
c. Layanan bisnis dan pasokan (supply and business services)
Barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau
pengelola produk jadi.

3.2. Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan merupakan tujuan dalam pembuatan suatu laporan
berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian, karena hasil pengamatan merupakan
bagian penting dari teks ilmiah. Hasil pembahasan mempunyai dua sifat, yaitu
objektif dan subjektif, hasil dan pembahasan digunakan sebagai bahan
pertimbangan atau acuan untuk dijadikan sebagai sebuah teori. Berikut hasil dan
pembahasan dalam laporan data dimensi produk referensi.

3.2.1 Deskripsi Produk Referensi


Pengertian produk menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk referensi

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-9

yang dikembangkan yaitu tempat sarung tangan dan kaos kaki yang terbuat dari
bahan dasar multipleks. Memilih bahan dasar multipleks karena bahan dasar ini
mudah di jumpai dan juga harganya relatif murah untuk membuat produk tempat
sarung tangan dan kaos kaki.
Produk referensi ini berupa tempat sarung tangan dan kaos kaki, kegunaan
dari produk ini untuk membantu para pengguna untuk mempermudah mencari
ataupun meletakan sarung tangan atau kaos kaki yang mereka gunakan. Produk ini
secara umum ditargetkan untuk orang yang berumur 18th-40th beraktivitas
menggunakan sarung tangan dan kaos kaki. Dikhususkan untuk mahasiswa yang
dominan tinggal di kostan saja, karena umumnya kost-kostan tidak menyediakan
tempat penyimpanan tersebut. Alasan memilih produk ini untuk membantu
mahasiswa ataupun orang dewasa untuk mempermudah menyimpan sarung
tangan dan kaos kaki yang mereka gunakan. Komponen utama yang terdapat pada
produk tempat sarung tangan dan kaos kaki yaitu Komponen papan alas, papan
depan dan belakang, papan samping, papan sekat vertikal dan papan sekat
horizontal. Bahan dasar produk sarung tangan dan kaos kaki adalah multipleks
karena multipleks bahannya cukup kuat dan harganya terjangkau. Komponen
tambahan yang ada pada produk ini adalah paku dengan jumlah 43 unit berbahan
besi dan memiliki ukuran sebesar 3cm.
Proses pembuatan tempat sarung tangan dan kaos kaki memuat 5 stasiun
yaitu gudang bahan baku, pengukuran, pemotongan, penghalusan, perakitan,
gudang barang jadi. Langkah pertama dalam pembuatan produk ini adalah
mengambil bahan baku dari gudang kemudian dibawa ke stasiun pengukuran
sejauh 1.75 m selanjutnya bahan baku diukur dimulai dari komponen yang paling
banyak perlakuan yaitu papan alas, papan depan dan belakang, papan samping,
papan sekat vertikal dan papan sekat horizontal. Alat yang digunakan pada stasiun
ini adalah pensil dan mistar. Setelah semua komponen selesai diukur kemudian
komponen tersebut dibawa ke stasiun pemotongan yang berjarak 2.5 m. Proses
pemotongan dimulai dari komponen paling banyak perlakuan yaitu papan alas,
papan depan dan belakang, papan samping, papan sekat vertikal dan papan sekat
horizontal. Alat yang digunakan pada stasiun ini adalah Circular saw dan mistar.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-10

Setelah komponen selesai dipotong semua kompenen tersebut dibawa ke stasiun


penghalusan sejauh 1.5 m selanjutnya bahan baku dihaluskan dari komponen yang
paling banyak perlakuan yaitu papan alas, papan depan dan belakang, papan
samping, papan sekat vertikal dan papan sekat horizontal. Alat yang digunakan
pada stasiun ini adalah mesin gerinda. Setelah komponen selesai dihaluskan
semua komponen tersebut dibawa ke stasiun perakitan sejauh 3 m selanjutnya
proses perakitan dimulai dari komponen paling banyak perlakuan yaitu papan alas
kemudian di rakit dengan papan depan dan belakang, papan samping, papan
vertikal dan papan horizontal. Alat yang digunakan pada stasiun ini adalah Nail
Gun. Setelah semua komponen dirakit menjadi tempat sarung tangan dan kaos
kaki kemudian tempat sarung tangan dan kaos kaki dibawa ke gudang barang jadi
yang berjarak 2 m dari stasiun perakitan.
Produk referensi ini di buat oleh Pak Idham dan Pak Arif yang tempat
pembuatanya di UD. Karya Mandiri yang bertempat di Jl.Akses UI Kelapa dua
Depok. Ukuran produk ini terdiri berupa komponen papan alas berukuran (40 x 35
x 1) cm, papan depan dan belakang (40 x 30 x 1) cm, papan samping (35 x 30 x 1)
cm, papan sekat vertikal (32 x 30 x 1) cm, dan papan sekat horizontal (30 x 17 x
1) cm.
Kelebihan dari tempat sarung tangan dan kaos kaki adalah pengguna dapat
dengan mudah mencari ataupun meletakan sarung tangan dan kaos kaki yang
mereka selesai gunakan. Kemudian kelebihan produk ini yaitu memiliki ukuran
yang cukup besar yaitu (40 x 30 x 35) cm sehingga memungkinkan menampung
banyak sarung tangan dan kaos kaki. Kekurangan dari tempat sarung tangan dan
kaos kaki adalah bahan dasar yang digunakan pada produk ini adalah multipleks
dimana multipleks tidak tahan lama.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-11

Gambar 3.1 Tempat Sarung Tangan dan Kaos Kaki Produk Referensi

3.2.2 Dimensi Produk Referensi


Hal-hal yang termasuk dimensi produk referensi, terdiri dari deskripsi proses
pembuatan produk, material produk, kegunaan produk, kelebihan produk,
kelemahan produk, dan tabel dimensi prduk untuk komponen utama dan
komponen tambahan. Berikut penjelasan untuk masing-masing data dimensi
produk. Proses pembuatan tempat sarung tangan dan kaos kaki memuat 5 stasiun
yaitu gudang bahan baku, pengukuran, pemotongan, penghalusan, perakitan,
gudang barang jadi. Langkah pertama dalam pembuatan produk ini adalah
mengambil bahan baku dari gudang kemudian dibawa ke stasiun pengukuran
sejauh 1.75 m selanjutnya bahan baku diukur dimulai dari komponen yang paling
banyak perlakuan yaitu papan alas, papan depan dan belakang, papan samping,
papan sekat vertikal dan papan sekat horizontal. Alat yang digunakan pada stasiun
ini adalah pensil dan mistar. Setelah semua komponen selesai diukur kemudian
komponen tersebut dibawa ke stasiun pemotongan yang berjarak 2.5 m. Proses
pemotongan dimulai dari komponen paling banyak perlakuan yaitu papan alas,
papan depan dan belakang, papan samping, papan sekat vertikal dan papan sekat
horizontal. Alat yang digunakan pada stasiun ini adalah Circular saw dan mistar.
Setelah komponen selesai dipotong semua kompenen tersebut dibawa ke stasiun

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-12

penghalusan sejauh 1.5 m selanjutnya bahan baku dihaluskan dari komponen yang
paling banyak perlakuan yaitu papan alas, papan depan dan belakang, papan
samping, papan sekat vertikal dan papan sekat horizontal. Alat yang digunakan
pada stasiun ini adalah mesin gerinda. Setelah komponen selesai dihaluskan
semua komponen tersebut dibawa ke stasiun perakitan sejauh 3 m selanjutnya
proses perakitan dimulai dari komponen paling banyak perlakuan yaitu papan alas
kemudian di rakit dengan papan depan dan belakang, papan samping, papan
vertikal dan papan horizontal. Alat yang digunakan pada stasiun ini adalah Nail
Gun. Setelah semua komponen dirakit menjadi tempat sarung tangan dan kaos
kaki kemudian tempat sarung tangan dan kaos kaki dibawa ke gudang barang jadi
yang berjarak 2 m dari stasiun perakitan.
Kegunaan Produk atau manfaat yang didapat konsumen jika menggunakan
produk ini adalah dapat meletakan sarung tangan dan kaos kaki secara rapi,
mempermudah konsumen jika ingin meletakkan berbagai macam sarung tangan
dan kaos kaki, serta menambah keindahan interior rumah.
Kelemahan Produk atau tentang kekurangan dari produk referensi antara
lain adalah produk yang cukup luas akan sedikit makan ruang untuk produk
tersebut, isi yang hanya membatasi sebanyak dua botol dengan ukuran dan berat
tertentu, serta model yang kurang menarik.
Kelebihan Produk atau tentang keunggulan dari produk yang menjadi daya
tarik nya adalah ketahananan produk yang cukup lama karena bahan material yang
digunakan kuat, ukuran yang cukup besar sehingga dapat menampung dengan
kapasitas cukup banyak, tempat sarung tangan dan kaos kaki mudah untuk
dipindah-pindahkan.
1. Tabel Dimensi Produk
Tabel ini menjelaskan tentang perincian dari komponen utama dan
komponen tambahan pada proses pembuatan produk referensi, meliputi
ukuran, tipe bahan yang digunakan, dan jumlahnya.
Komponen utama adalah komponen penting yang digunakan pada suatu
produk. Jika salah satu komponennya hilang ataupun tidak ada maka produk
tersebut tidak adakan bisa terbuat. Berikut ini tabel dari komponen utama.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-13

Tabel 3.1 Komponen Utama Produk Referensi


Tipe Ukuran
No Nama Komponen Unit
Bahan (p x l x t) (cm)
Papan Depan dan (40 x 30 x 1)
1 2 Multipleks
Belakang cm
(35 x 30 x 1)
2 Papan Samping 2 Multipleks
cm
(40 x 35 x 1)
3 Papan Alas 1 Multipleks
cm
(32 x 30 x 1)
4 Papan Sekat Vertikal 1 Multipleks
cm
(30 x 17 x 1)
5 Papan Sekat Horizontal 2 Multipleks
cm
Komponen utama yang terdapat pada produk tempat sarung tangan dan kaos
kaki terdapat 5 komponen yaitu yang terdiri dari papan alas sebanyak 1 unit
dengan ukuran (40 x 35 x 1) cm kemudian papan depan dan belakang
sebanyak 2 unit dengan masing-masing dengan ukuran (40 x 30 x 1) cm
kemudian papan samping sebanyak 2 unit dengan masing-masing ukuran
(35 x 30 x 1) cm kemudian papan sekat vertikal 1 unit dengan ukuran (32 x
30 x 1) cm dan yang terakhir yaitu papan sekat horizontal 2 unit dengan
ukuran (30 x 17 x 1) cm. Dimana semua komponen berbahan multipleks.
Selain komponen utama terdapat komponen tambahan yaitu bagian kecil
yang berperan dalam pembuatan produk. Komponen tambahan tersebut
mempunyai fungsi dengan tujuan menyatukan komponen utama agar
menjadi sebuah produk utuh.
Komponen tambahan merupakan bagian dari komposisi yang digunakan
untuk melengkapi komponen utama. Berikut ini tabel dari komponen
tambahan produk referensi.
Tabel 3.2 Komponen Tambahan Produk Referensi
Nama Tipe Ukuran
No Unit
Komponen Bahan (Satuan)
1 Paku 43 Besi 3 cm
Pada produk tempat sarung tangan dan kaos kaki, menggunakan komponen
tambahan yaitu paku dengan sejumlah 43 unit yang pada paku tersebut
memiliki bahan dasar berupa besi dan memiliki ukuran sebesar 3 cm. Paku
tersebut digunakan untuk meyatukan komponen satu dengan komponen
yang lainnya. Papan alas menggunakan 11 unit paku, papan depan
menggunakan 4 unit paku, papan belakang menggunakan 4 unit paku, papan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-14

samping kanan menggunakan 4 unit paku, papan samping kiri menggunakan


4 unit paku, papan sekat vertikal menggunakan 8 unit paku, dan papan sekat
horizontal menggunakan 8 unit paku.

3.2.3 Dimensi Kualitas Produk Referensi


Menurut Tjiptono (2008), dimensi kualitas produk adalah perpaduan antara
sifat dan karakteristik yang dapat menentukan sejauh mana output (keluaran)
dapat memenuhi prasyarat kebutuhan konsumen atau menilai sampai sejauh mana
sifat dan karakteristik tersebut memenuhi kebutuhan konsumen. Dimensi kualiatas
yang ada produk tempat sarung tangan dan kaos kaki adalah Performance,
Durability, Estetika, dan Servicebility. Berikut penjelasannya terdapat pada table
3.3.
Tabel 3.3 Dimensi Kualitas Produk Referensi
Dime
N nsi
Alasan
o Kuali
tas
Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki memiliki karakteristik utama yang
Perfor berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan sarung tangan dan kaos kaki.
1
mance

Produk tempat sarung tangan dan kaos kaki dinilai cukup kuat karena bahan
Durab
2 dasarnya menggunakan multiplex dan penghubungnya menggunakan paku.
ility
Esteti produk sarung tangan dan kaos kaki memiliki desain yang sangat simple (Italic),
3
ka sehingga lebih enak dipandang mata dan ini yang menjadi nilai estetikanya.
Servic produk tempat sarung tangan dan kaos kaki reparasinya cukup mudah karena apabila
4 eabilit ada komponen yang rusak akan lebih mudah dicari dan diganti karena bahan
y multipleks mudah ditemukan serta proses reparasi yang mudah.
Dimensi kualitas produk Performance adalah dimensi yang menyangkut
karakteristik fungsi produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat berfungsi
sebagaimana fungsi utama produk tersebut. Dimensi Performance produk
tempat sarung tangan dan kaos kaki memiliki karakteristik utama yang
berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan sarung tangan dan kaos kaki.
Dimensi kualitas produk Durability ini berkaitan dengan seberapa lama
produk dapat terus digunakan selama jangka waktu tertentu. Tentunya
dengan pola penggunaan dan perawatan yang masuk akal alias rasional.
Dimensi Durability yang terdapat ketahan pada produk tempat sarung

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020


III-15

tangan dan kaos kaki dinilai cukup kuat karena bahan dasarnya
menggunakan multiplex dan penghubungnya menggunakan paku. Dimensi
kualitas produk Estetika adalah dimensi yang melihat kualitas suatu barang
dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau, selera, dan beberapa faktor
lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam kualitas. Pada dimensi
Estetika produk sarung tangan dan kaos kaki memiliki desain yang sangat
simple (Italic), sehingga lebih enak dipandang mata dan ini yang menjadi
nilai estetikanya. Dimensi kualitas produk Servicebility adalah dimensi yang
melihat kualitas barang dari kemudahan untuk pengoperasian produk dan
kemudahan perbaikan maupun ketersediaan komponen pengganti. Pada
dimensi Servicebility produk tempat sarung tangan dan kaos kaki
reparasinya cukup mudah karena apabila ada komponen yang rusak akan
lebih mudah dicari dan diganti karena bahan multipleks mudah ditemukan
serta proses reparasi yang mudah.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2019 / 2020

Anda mungkin juga menyukai