Pengelolaan BMN Jatmiko
Pengelolaan BMN Jatmiko
1. Penatausahaan BMN
PERPRES 2. Penggolongan dan Kodefikasi BMN
70/2012 3. Perubahan atas KMK No. 94/KM.6/2013 ttg. Modul Penyusutan BMN berupa aset tetap
pd. Entitas Pemerintah Pusat
4. Tatacara Pelaksanaan Penghapusan BMN
5. Tatacara Pelaksanaan Pemanfaatan BMN
PERPRES Pengadaan 6. Perubahan atas PMK No. 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN berupa aset tetap
4/2015 Barang/Jasa pada entitas Pemerintah Pusat
7. Tatacara Pengelolaan BMN
Pemerintah 8. Tatacara Pelaksanaan Sewa BMN
9. Tatacara Pelaksanaan Penggunaan BMN
10. Tatacara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan BMN
PEJABAT PENGELOLAAN BMN/D
3
TERMINOLOGI PENTING
4
Sebatas utk penyelenggaraan
Penggunaan
Tupoksi Satuan Kerja
Sewa;
Pinjam Pakai;
BMN/D Pemanfaatan Kerja Sama Pemanfaatan;
Bangun Guna Serah (BGS)
& Bangun Serah Guna (BSG)
Penjualan;
Pemindahtanganan Tukar Menukar;
Hibah;
Penyertaan Modal Pemerintah
Menetapkan tanah dan/atau bangunan yg harus
Penggunaan diserahkan
Menetapkan status penggunaan BMN
Penjualan
Objek : Tanah dan/atau bangunan
Pemindahtanganan
Tukar menukar, Hibah, PMP
Objek : Tanah dan/atau bangunan yg berada/sudah
diserahkan kpd Pengelola
Penggunaan Penggunaan BMN sesuai dengan Tupoksi
Sewa
Kerjasama Pemanfaatan
Penjualan
Objek : selain tanah dan/ atau bangunan
Tukar menukar
Obyek: - Sebagian tanah dan/ atau bangunan yang masih
digunakan
Pemindahtanganan - Selain tanah dan/atau bangunan
Hibah dan PMP
Obyek : - Tanah dan/atau bangunan yang dari awal
direncanakan utk hibah/ PMP
- Selain tanah dan/ atau bangunan
Dengan izin Pengelola Barang
SISTEMATIKA
PENGGUNAAN
PEMANFAATAN
PENGAMANAN
PENGGUNAAN
adalah
• Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib menyerahkan tanah dan/atau
bangunan yang tidak digunakan kepada gubernur/bupati/ walikota melalui pengelola barang
untuk barang milik daerah.
• Gubernur/bupati/walikota menetapkan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan yang harus diserahkan oleh pengguna barang karena sudah tidak digunakan untuk
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan.
• Pengguna barang milik daerah yang tidak menyerahkan tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan
kepada gubernur/bupati/walikota dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan
tanah dan/atau bangunan dimaksud.
Syarat Umum
1. Dokumen kepemilikan asli untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan
2. Copy dokumen kepemilikan atau BAST untuk BMN selain tanah dan/atau
bangunan
3. Kartu Identitas Barang;
4. Data lokasi, luas, nilai perolehan BMN
Syarat Khusus
Perjanjian antara pengguna barang dengan pihak lain (memuat jangka
waktu dan kewajiban para pihak) dalam hal BMN berupa bangunan dibangun
di atas tanah pihak lain
Format Usulan PSP BMN Tanah dan/atau Bangunan
LAMPIRAN SURAT
Nomor :
Tanggal :
Pimpinan Satker,
………………………….
………………………….
Format Usulan PSP BMN Kendaraan Bermotor
LAMPIRAN SURAT
Nomor :
Tanggal :
No Nama Barang Kode Barang NUP Merk/Type Tahun Perolehan Nilai Perolehan (Rp) Kondisi/ Keterangan
(Nama Satker)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
JUMLAH -
Pimpinan Satker,
………………………….
………………………….
PEMANFAATAN
adalah
Bentuk:
sewa, pinjam pakai,
kerjasama pemanfaatan
Bangun Guna Serah dan
Bangun Serah Guna
Kerjasama pemanfaataan infrastruktur
PEMANFAATAN
meliputi:
a. Sewa:
adalah pemanfaatan BMN/D oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima
imbalan uang tunai.
b. Pinjam Pakai:
adalah penyerahan penggunaan BMN/D antara pemerintah pusat dengan
pemerintahdaerahatau antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima
imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada pengelola
barang.
c. Kerjasama pemanfaatan:
adalah pendayagunaan barang milik negara/daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu
dalam rangka peningkatan penerimaan negara bukan pajak/ pendapatan daerah dan sumber
pembiayaan lainnya
d. Bangun guna serah
adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak
lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan
kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya
jangka waktu
e. Bangun serah guna
adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai
pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu
tertentu yang disepakati.
SEWA
Jangka waktu penyewaan barang milik daerah paling lama lima tahun sejak
dcitandatangani perjanjian dan dapat diperpanjang dengan persetujuan dari
pengelola barang.
Penetapan formula besaran tarif sewa
Penyewaan dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian sewa-menyewa, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1. pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
2. jenis, luas atau jumlah barang, besaran sewa, dan jangka waktu;
3. tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka
waktu penyewaan;
4. persyaratan lain yang dianggap perlu.
Hasil penyewaan merupakan penerimaan negara/daerah dan seluruhnya
wajib disetorkan ke rekening kas umum negara/daerah
Pinjam Pakai