Anda di halaman 1dari 3

Cara Menghitung Pemakaian Listrik Rumah Tahap Demi

Tahap
Setidaknya, ada tiga cara menghitung pemakaian listrik yang bisa kamu lakukan, seperti mencari
tahu tarif dasar listrik, mencatat semua perabotan elektronik, dan menghitung estimasi konsumsi
listrik rumah.
Ketiga cara ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, agar hasil perhitungan yang didapatkan
menjadi lebih valid dan terpercaya. Oleh sebab itu, berikut tahap demi tahap menghitung pemakaian
listrik rumah.

1. Cari Tahu Golongan Tarif Listrik Rumah


Tingkatan daya listrik konsumen sendiri terdiri atas beberapa macam, seperti 900 VA, 2.200 VA,
4.400 VA, serta lebih dari 6.600 VA. Mengetahui golongan listrik penting sebagai cara menghitung
pemakaian listrik.
Pasalnya, masing-masing golongan tersebut dikenakan tarif yang berbeda-beda, misalnya untuk
golongan 900 VA non subsidi dikenakan tarif sebesar Rp1.352 per kWh.
Sedang, untuk golongan listrik yang 1.300 VA-6.600 VA ke atas, tarif listriknya sebesar Rp1.467,28
per kWh. Sehingga, misalnya golongan listrik rumahmu adalah 2.200 VA, maka tarifnya Rp1.467,28
per kWh.

2. Catat Seluruh Pemakaian Alat Elektronik

Setelah mengetahui golongan listrik di rumahmu, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya
adalah dengan mencatat seluruh pemakaian listrik pada alat elektronik yang kamu pakai di rumah.
Meski terdengar cukup merepotkan, karena kamu harus mencatat satu per satu alat-alat elektronik
yang menyedot pemakaian listrik di rumah, namun cara ini dinilai cukup efektif untuk dilakukan.
Agar mempermudah dalam melakukan pencatatan, berikut contoh yang bisa kamu ikuti:
 10 lampu (LED), 5 lampu dengan daya 5 watt, 5 lampu dengan daya 10 watt;
 3 unit AC setengah PK dengan daya 400 watt;
 1 unit LED TV 43 inci dengan daya 75 watt, 1 unit LED TV 24 inci dengan daya 35 watt;
 1 set sound system dengan daya 10 watt;
 1 setrika listrik dengan daya 350 watt;
 1 unit kulkas dengan daya 300 watt;
 1 unit mesin cuci dengan daya 350 watt;
 1 unit pompa air dengan daya 200 watt;
 1 unit rice cooker dengan daya 350 watt; dan seterusnya.
Apabila seluruh peralatan elektronik sudah dicatat, beserta dengan daya serap listriknya, maka mari
kita asumsikan berapa lama kira-kira perangkat elektronik tersebut biasanya digunakan.
Contohnya saja seperti kulkas, kulkas sendiri perangkat elektronik yang biasanya akan selalu
menyala pagi-siang-malam. Namun, berbeda dengan AC dan lampu yang tidak harus menyala
sepanjang hari.
begitu pula dengan alat elektronik lainnya, catat segala kemungkinan pemakaian alat-alat tersebut
untuk mempermudah kita melakukan cara menghitung pemakaian listrik rumah.

3. Kalkulasi Konsumsi Tarif Listrik Rumah

Golongan listrik rumah telah diketahui, segala peralatan elektronik yang menyerap daya listrik juga
telah dicatat, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya adalah mengkalkulasi konsumsi tarif
listrik rumah.
Untuk mempermudah melakukan perhitungan, berikut simulasinya yang bisa kamu ikuti:
 10 lampu dinyalakan selama 12 jam (mulai pukul 18.00-06.00). Maka, total pemakaian
listrik dari lampu tersebut per harinya menjadi (5x5 watt x 12 jam) + (5x10 watt x 12 jam)
= 900 watt
 3 unit AC dinyalakan hanya pada saat tidur atau selama 8 jam saja (mulai pukul 21.00-
05.00). Maka, total pemakaian listrik dari AC tersebut per harinya sebesar 3x400x8 =
9.600 watt.
 LED TV (24 inchi) di ruang tidur menyala selama 4 jam per hari. Maka, total pemakaian
listrik untuk TV tersebut sebesar 35 watt x 4 jam = 140 watt. Sedang, LED TV (43 inchi)
yang terdapat di ruang tamu digunakan selama 6-7 jam per hari. Sehingga
perhitungannya menjadi 75 watt x 6 jam = 450 watt
 Setrika listrik biasanya dipakai selama 2 jam per hari. Maka, konsumsi listrik untuk
setrikaan tersebut adalah sebesar 350x2 = 700 watt
 Kulkas menyala selama 24 jam setiap hari. Maka, konsumsi listrik untuk kulkas per
harinya sebesar 300x24 = 7.200 watt
 Mesin cuci hanya dipakai selama 2 jam per hari. Maka, konsumsi listrik untuk mesin cuci
menjadi 350x2 = 700 watt per hari
 Pompa air dipakai rata-rata 2 jam per 2 kali. Maka, konsumsi listrik untuk pompa air
tersebut adalah sebesar 200x4 = 400 watt
 Rice cooker dipakai untuk memasak nasi di pagi hari dan menghangatkan makanan di
malam hari. Maka, cara menghitung pemakaian listrik rice cooker adalah 350 watt x 1 =
350 dan 77 watt x ½ jam = 38,5 watt per hari
Jika ada alat elektronik lain yang harus kamu hitung, maka cara menghitung pemakaian listrik alat-
alat tersebut tidak jauh seperti contoh di atas.
Nah, setelah membaca ulasan di atas, kamu sudah tahu bukan berapa jumlah pemakaian listrik dari
masing-masing alat elektronik yang kamu miliki.
Jika sudah mendapatkan hasil tersebut, cara menghitung pemakaian listrik selanjutnya adalah
tinggal menjumlahkan masing-masing hasil yang telah dihitung sebelumnya, seperti berikut ini:
900 watt + 9.600 watt + 140 watt + 450 watt + 700 watt + 7.200 watt + 700 watt + 400 watt + 350
watt + 38,5 watt = 20.475,5 watt per hari.
Sebab hitungan tarif listrik sendiri menggunakan satuan kWh per hour, konversikan hasil tersebut ke
dalam satuan kWh per hour, menjadi 20.475,5 watt : 1.000 = 20,475 kWh.
Apakah sudah selesai? Tentu saja belum, setelah mendapatkan jumlah pemakaian listrik rumah
dalam satuan kWh, maka kalikan lagi jumlah tersebut dengan golongan tarif listrik rumahmu,
seperti:
20,475 Kwh x Rp1.467,28 = Rp30.004,256 per hari, yang jika dijumlahkan dalam hitungan bulan,
maka konsumsi listrik rumahmu dalam sebulan kurang lebih sebesar Rp30.004,256 x 30 hari =
Rp901.276,7.
Bagaimana, cukup mudah bukan cara menghitung pemakaian listrik rumah? Semoga informasi di
atas bermanfaat untuk kita semua ya.
Selamat mencoba!

Anda mungkin juga menyukai