Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FISIKA

Nama : Rafli Ramdani

Kelas : XI IPA 3

1. Apa yg anda ketahui tentang virus Corona ?

Ketika membicarakan tentang wabah virus Corona yang menyerang saat ini, banyak yang salah
mengartikan istilah-istilahnya. Virus Corona atau Coronavirus merupakan sebuah jenis virus yang
memiliki penampilan permukaan penuh dengan jarum runcing yang menyerang saluran pernapasan.
Adapun yang dapat menjangkit manusia antara lain MERS, SARS, dan juga SARS-CoV-2 yang
mewabah saat ini. Wabah ini disinyalir berasal dari wilayah Kota Wuhan, Tiongkok, atau tepatnya
berasal dari pasar ikan yang ada di wilayah setempat. Menurut peneliti Tiongkok, virus Corona SARS-
CoV-2 menyebar melalui hewan ke manusia. Infeksi virus Corona SARS-CoV-2 mengakibatkan
penyakit dengan gejala-gejala antara lain batuk, flu, demam, serta sesak napas. Kini, penyakit infeksi
virus SARS-CoV-2 dinamakan sebagai COVID-19.

2. Penanganan Virus Corona ?

Para ahli kesehatan masih berusaha menemukan vaksin serta cara penanganan yang efektif untuk
menghadapi virus ini.Namun, hingga saat ini, kebanyakan negara mengambil tindakan isolasi untuk
menahan penyebaran virus corona.Sejauh ini, para tenaga medis lebih fokus pada pengelolaan
gejala saat virus bekerja pada pasien.Sebelum pasien dinyatakan positif terinfeksi, pasien menjalani
swab tenggorok dan pemeriksaan laboratorium DNA dengan Polymerase Chain Reaction
(PCR).Kemudian, tenaga medis akan melakukan monitoring dan terapi kepada pasien.

3. Sikap saat ada stigma di masyarakat tentang virus Corona ?

Dampak akibat pengumuman WNI positif terinfeksi virus korona oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi) begitu hebat. Masyarakat, yang mungkin berharap cemas jika virus korona terdeteksi di
Indonesia, menyikapinya dengan beragam sikap. Selang beberapa saat, masker dan tisu di beberapa
lokasi mulai langka dan harganya melonjak. Entah karena kurangnya koordinasi atau kebijakan yang
belum berjalan dengan benar, informasi terkait data identitas pasien begitu cepat tersebar luas di
media massa dan media sosial. Tanpa disadari, privasi pasien telah terbuka ke area publik dan ini
bisa memberikan tekanan psikologis. Sejak pertama dilaporkan oleh Pemerintah China pada 31
Desember 2019 sebagai kasus pneumonia atau radang paru yang belum diketahui penyebabnya,
saat ini telah tercatat lebih 110.000 kasus terkonfirmasi positif dengan korban meninggal mencapai
lebih dari 3.800 jiwa di seluruh dunia. WHO

mengidentifikasi penyebab pneumonia sebagaiCoronaviruses(CoV) jenis SARS-CoV-2 dan


memutuskan perubahan istilah penyakit dariNovel Coronavirus(2019-nCoV) menjadi COVID-19.
Mispersepsi Permasalahan lain yang rentan muncul akibat Covid-19 adalah isu-isu yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan tentang virus dan pasien. Sebagai antisipasi awal, WHO sebenarnya telah
menegaskan bahwa istilah COVID-19 sebagai suatu penyakit memang tidak berhubungan secara
spesifik terhadap lokasi geografis, individu, hewan, atau kelompok orang tertentu. Selain itu,
penamaan baru ini juga akan menjadi format standar yang akan mencegah penggunaan nama lain
yang tidak akurat dan stigmatisasi.Stigma, menurut Erving Goffman, seorang sosiologis dari Kanada,
adalah ''atribut yang sangat mendiskreditkan'' hingga merusak identitas sosial dan kepercayaan diri.
Individu atau kelompok yang didiskreditkan memang terlihat jelas hal yang dipermasalahkan atau
kekurangannya secara kasatmata tidak tampak (Fitzpatrick, 2008).Menjadi sebuah ironi jika ada
orang dengan gejala-gejala COVID-19 enggan memeriksakan diri ke rumah sakit karena takut dengan
stigmatisasi yang mungkin akan diterima. Jika ini terjadi, justru akan memudahkan penyebaran virus
korona di masyarakat.Perlu diketahui bahwa salah satu bentuk penularan dari manusia ke manusia
terjadi melaluidropletatau cairan yang mengandung partikel berukuran <5 μm (droplet
transmission) saat pasien batuk, bersin, dan bicara dalam jarak dekat (< 1m) dan bukan
melaluiairborne infection/transmission. Oleh karena itu, mencuci tangan memakai sabun
atausanitizerberbasis alkohol (hand hygiene) dancontact precautiondianggap lebih efektif dalam
mencegah penularan penyakit COVID-19.Stigma menyebabkan stres, yang berarti sumber masalah
baru. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan mencari reseptor ideal di paru untuk bereplikasi
hingga timbul infeksi di saluran pernapasan. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar sitokin
proinflamasi atau molekul yang dikeluarkan oleh sistem imunitas tubuh sebagai pertahanan
terhadap virus. Dalam keadaan stres, tubuh cenderung melepaskan sitokin yang bisa memicu
inflamasi atau keradangan. Dengan demikian, pasien COVID-19 yang stres akibat stigma bisa
menjadi lebih berat derajat sakitnya. Upaya Bersama Dengan ditemukannya kasusconfirmedvirus
korona di Indonesia, maka semua pihak wajib menyikapinya dengan bijak dan tidak berlebihan
dalam bersikap. Stigma bisa muncul karena faktor pengetahuan dan pengalaman yang kurang
memadai. Dalam melawan stigma dan kontroversi terkait COVID-19, setidaknya ada tiga strategi
yang perlu diutamakan, yaitu kesadaran masyarakat, advokasi pemerintah, dan aksi nyata semua
pihak.Sebagai tahap awal, keluarga dan masyarakat wajib diberikan pemahaman yang benar tentang
penularan virus korona dan langkah pencegahan penyakit. Peran tenaga kesehatan sangat
dibutuhkan untuk menjembatani kesenjangan informasi kesehatan di masyarakat. Selain itu, pasien
juga perlu mendapatkan kepastian dan jaminan kerahasiaan terkait penyakit yang diderita.
Tersebarnya data pribadi dua pasien menjadi konsumsi masyarakat menunjukkan ada ketidaksiapan
pemerintah dalam mengantisipasi persebaran virus korona.

Yang kedua adalah advokasi dan perlindungan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dengan
mengadopsi langkah strategis yang sudah dibuat oleh WHO. Tersedianya akses kesehatan yang
mudah dijangkau dan alur diagnosis yang tidak berbelit menjadi sebuah kewajiban. Saat ini
ketersediaan lembaga atau laboratorium untuk mendiagnosis penyakit dan kemampuan rumah sakit
merawat pasien COVID-19 belum tersebar merata. Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah
harus sinergis dalam menyiapkan alur tata laksana penyakit. Pemerintah juga harus transparan
dalam menyusun langkah strategis dan komunikasi efektif dengan tetap mempertahankan batas-
batas kepentingan publik dan pribadi. Penunjukan juru bicara khusus dari Kementrian Kesehatan
menjadi langkah yang patut diapresiasi dalam meredam kepanikan masyarakat. Pemerintah dituntut
untuk bisa meyakinkan masyarakat bahwa persiapan optimal benar-benar telah disiapkan dalam
waktu 2-3 bulan terakhir sejak merebaknya kasus ini. Media pun selayaknya lebih berhati-hati dalam
mengutip pernyataan tentang virus korona yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Meski benar bahwa virus ini termasuk kelompok penyebab flu, dan flu bisa sembuh sendiri (self-
limiting diseases), namun ada banyak pertimbangan dan alasan yang menjadikan kasus COVID-19
perlu ditangani lebih dari sekadar flu biasa. Langkah terakhir adalah aksi nyata dari semua pihak
bahwa hanya dengan kerja sama yang berkelanjutan, maka stigma dan kontroversi tentang virus
korona bisa dihilangkan. Efek stigma dapat melampaui beban sosial dan emosional serta berpotensi
menciptakan stres baru yang melemahkan daya tahan tubuh. Pada akhirnya stigma akan
memperparah kondisi pasien secara psikis dan fisik. Perlu ditegaskan sekali lagi bahwa stigma adalah
fenomena yang berlawanan dengan sifat kemanusiaan itu sendiri.

4. Penanganan saat sakit

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus
Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.


 Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan
orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-
benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama
orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke
tempat sampah.

5. Cara menjaga lingkungan sekitar

1. Buang sampah pada tempatnya Buang sampah pada tempatnya Cara Menjaga Kebersihan
LingkunganCara menjaga kebersihan lingkungan yang paling sederhana dimulai dari kesadaran diri
sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya. Oleh karena itu, ketersediaan tempat sampah yang
memadai di lingkungan kita juga perlu diperhatikan.Jika memungkinkan, Anda bisa membuat tempat
sampah terpisah sesuai jenisnya, yakni sampah organik dan non-organik. Lantas, bagaimana jika kita
tidak menemukan tempat sampah di sekitar kita? Bawa sampah Anda terlebih dahulu dan buang saat
Anda sudah menemukan tempat sampah.

2. Jaga kebersihan rumah Jaga kebersihan rumahBagaimana Anda ingin menjaga kebersihan lingkungan
jika kebersihan rumah sendiri tidak terjaga? Yuk, ajak keluarga untuk menjaga kebersihan rumah. Tidak
perlu melakukan bersih-bersih setiap saat, Anda hanya perlu menjadwalkan pembersihan secara
rutin.Perhatikan kebersihan pekarangan, lantai, dan kamar mandi. Pastikan bagian dalam rumah
mendapatkan sirkulasi udara yang cukup agar rumah Anda tidak terasa pengap. Selain itu, jangan
biasakan menggantung pakaian yang sudah dipakai selama berhari-hari. Jika sudah tidak berniat
menggunakannya, sebaiknya cuci bersih pakaian dan simpan di dalam lemari.

3. Olah sampah menjadi pupuk kompos Bahan pembuatan pupuk organiMasih ingat seputar manfaat
eceng gondok yang bisa diolah menjadi pupuk organik? Ternyata bukan hanya tumbuhan liar saja yang
bisa diolah menjadi pupuk organik, tetapi sampah juga bisa diolah menjadi pupuk kompos, lho. Pertama,
buatlah tempat sampah organik dan non-organik. Sampah yang masuk ke dalam bak organik itulah yang
nantinya akan diolah menjadi pupuk kompos.Cara membuat pupuk kompos ini cukup mudah,
kumpulkan saja sampah organik dalam satu wadah ember atau drum. Kemudian, lubangi bagian bawah
wadah penampungan sampah ini. Selanjutnya, tanam wadah berisi sampah organik di dalam tanah
dengan kedalaman minimal 10 cm. Taburkan serbuk gergaji atau tanah di atas sampah organik
tersebut.Setelah didiamkan selama 3 bulan, keluarkan wadah dari tanah untuk diangin-anginkan selama
1 minggu. Nah, setelah itu popok kompos sudah siap untuk dipakai.

4. Remukkan wadah plastik atau karton Remukkan wadah plastik atau kartonSetelah minum air mineral,
sebaiknya remukkan botol plastik tersebut sebelum dibuang ke tempat sampah. Pun begitu dengan
wadah yang terbuat dari karton, sebaiknya sobek atau remas sebelum dibuang. Mengapa kita harus
melakukan hal ini? Meremukkan wadah plastik atau karton adalah bagian dari cara menjaga kebersihan
lingkungan.Dengan menghancurkan sampah plastik atau karton, maka sampah tersebut tidak bisa
dipakai kembali. Di samping itu, meremas sampah plastik atau karton sebelum dibuang juga merupakan
langkah untuk mengurangi volume sampah.

5. Daur ulang sampah Daur ulang sampah, Mengapa Anda harus mendaur ulang sampah, sedangkan
wadah plastik dan karton saja harus diremukkan dan tidak bisa dipakai lagi? Wadah plastik atau karton
memang tidak bisa digunakan berkali-kali. Akan tetapi, Anda bisa mendaur ulang sampah dari jenis
sampah lainnya.Misalnya, kaleng bekas cat bisa dimanfaatkan sebagai pengganti pot bunga. Kemudian,
bungkus deterjen juga bisa dijalin agar dapat menjadi tas belanja yang sederhana, tapi sangat
bermanfaat. Temukan sampah-sampah yang berpotensi untuk didaur ulang menjadi benda yang aman
dan tidak berbahaya meskipun akan digunakan kembali.

6. Kerja bakti di lingkungan sekitar Kerja bakti di lingkungan sekitarApabila kamu sangat peduli terhadap
kebersihan lingkungan sekitar, tak ada salahnya untuk mengajak tetangga dan warga komplek tempat
tinggal Anda untuk melakukan kerja bakti. Meskipun sudah ada petugas kebersihan yang rutin
membersihkan wilayah tempat tinggal Anda, kerja bakti antar warga juga sangat penting untuk
membersihkan sudut-sudut komplek yang tidak terjangkau oleh petugas kebersihan.Dengan melakukan
kerja bakti, Anda sudah turut serta dalam usaha untuk membersihkan dan mempercantik lingkungan
tempat tinggal. Selain itu, kerja bakti dapat menjalin silaturahmi dengan tetangga.

7. Tutup saluran pembuangan air Tutup saluran pembuangan airDi depan rumah Anda terdapat saluran
pembuangan air? Sebaiknya, tutup saluran pembuangan air tersebut agar tidak kotor karena sampah
yang berasal dari jalanan. Saluran air yang terbuka akan lebih mudah dipenuhi sampah yang
berterbangan dari jalanan di depan rumah Anda. Akibatnya, saluran air menjadi sangat kotor dan penuh
sampah.

8. Lakukan penghijauan Lakukan penghijauanUntuk membuat lingkungan tempat tinggal Anda jadi
bersih dan asri, Anda harus melakukan penghijauan di lingkungan sekitar. Penghijauan bisa dilakukan
dengan cara mengajak warga bersama-sama menanam pohon dan tumbuhan lain yang dapat
menghijaukan lingkungan. Semakin banyak tanaman yang berada di lingkungan Anda, maka semakin
minim pencemaran udara.Cara menjaga kebersihan lingkungan yang benar juga tidak sebatas
melakukan penghijauan saja, tapi juga berperan dalam membersihkan daun-daun yang berguguran
setelah proses penghijauan.

9. Jangan ragu untuk memungut sampah di jalan Jangan ragu untuk memungut sampah di jalanSaat
sedang jalan-jalan di lingkungan sekitar, Anda mungkin akan menemukan botol plastik bekas atau
bungkus makanan. Sebagai orang yang sangat peduli terhadap kebersihan lingkungan, maka ambil
sampah tersebut untuk dibuang pada tempatnya.Mungkin Anda berpikir bahwa sampah tersebut bukan
milik Anda, sehingga bukan merupakan tanggung jawab Anda untuk membuang sampah itu pada
tempatnya. Pada dasarnya, siapa pun wajib bertanggung jawab atas kebersihan lingkungannya masing-
masing, Jadi, jangan ragu untuk memungut sampah saat di jalan dan menempatkannya di dalam tempat
sampah.

10. Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga
kebersihanJika masyarakat setempat masih belum memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan, lakukan sosialisasi dengan mendatangkan pakar yang dapat menjelaskan seputar pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan.Menjaga kebersihan di lingkungan sekitar tempat tinggal bukan hanya
semata-mata untuk membuat lingkungan jadi lebih nyaman dan sedap dipandang. Akan tetapi,
kebersihan lingkungan dapat menjamin kesehatan kita. Apalagi kebersihan memang merupakan
sebagian dari iman
Lampiran Gambar Terkait Virus Corona

Anda mungkin juga menyukai