Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2:

1. ANNISA TUL SYAKDIYAH


2. ERIKA
3. KHOTIMAH ZAHARA
4. MANNA WASALWA
5. SHEFTYA ANGGRAINI
Ilmu ini menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi
yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.
Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses.
Selain itu, Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang
ilmu Fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan
kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan Termodinamika
bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas
elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri, adalah peristiwa
Termodinamika yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Penerapan prinsip-prinsip termodinamika yang meliputi Mekanika, Panas
dan Kalkulus Diferensial pada ilmu pengetahuan lain
Penyelesaian suatu masalah/problema secara termodinamika dilakukan
melalui beberapa tahapan, yaitu:
 Formulasi problem ke dalam besaran & bentuk termodinamika
 Evaluasi sifat dan fungsi termodinamika
 Penyelesaian problem termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk
mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi
termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya perkembangan
ilmu termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika dimulai
dengan pendekatan makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi
media pembawa energi.
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.
Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya,
yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada
sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara
sistem dan lingkungan.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem
dan lingkungan:
 Sistem tertutup
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di
mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan
lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau
keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
 Pembatas Adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas
 Pembatas Rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
 Sistem terisolasi
Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh
dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 Sistem terbuka
Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya.
Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya
penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi
yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini
disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem
dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu
membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian
selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan
fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan
keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya
seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah
minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan
dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,
yaitu:
 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
Hukum ini dimasukkan setelah hukum pertama.
 Hukum Pertama Termodinamika
Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini
menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika
tertutup, sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. Hukum ini dapat diuraikan
menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan Isokhorik, Isotermik, Isobarik,
dan juga adiabatik.
 Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk
hukum kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan
eksperimental yang dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian
rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari
sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih
tinggi.
Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam
siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil
menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of
engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 –
Wiley) Bab5).
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya
hal ini disebut dengan prinsip kenaikan entropi” merupakan korolari dari kedua
pernyataan diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan
menggunakan sifat entropi)(sumber Fundamentals of engineering
thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab6).
 Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur
nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati
nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Anda mungkin juga menyukai