Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN KITAB TAFSIR AL-MISBAH

KARYA M. QURAISH SHIHAB

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Kitab Tafsir Kontemporer
Dosen Pengampu : Prof. Hj. Erwati Aziz

Disusun oleh:
Bayu Samodera
161111003

PROGRAM STUDI ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SURAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu Wata’ala atas segala karunia
nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “Kajian Kitab Tafsir Al-Misbah”
dapat selesai dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas akhir semester, mata kuliah Kajian KItab Tafsir Kontemporer
yang diampu oleh Dr. Hj. Erwati Aziz, M.Ag.
Saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Ibu Erwati
Aziz selaku dosen pengampu mata kuliah ini dan semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari
banyak kesalahan dan kekurangan, namun kiranya penulis berharap dengan
adanya tulisan ini dapat memberi banyak manfaat kepada pembaca dari semua
kalangan. Karenanya saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan saya, makalah ini dapat
menjadi sarana membantu masyarakat dalam memahami sumber pemahaman
kebenaran dan mengkaji bersama-sama, khusunya saya pribadi.

Klaten, 3 April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad saw melalui Malaikat Jibril a.s., yang berfungsi sebagai
hidayah dan petunjuk bagi umat manusia. Tujuan pokok diturunkannya
Al-Qur’an ialah sebagai petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang
haq dan yang batil. Untuk memahami pesan yang terdapat di dalam Al-
Qur’an, diperlukan suatu upaya yang disebut dengan tafsir. Menurut
beberapa pengertian yang ada, tafsir Al-Qur’an ialah penjelasan atau
keterangan terhadap maksud yang susuh dipahami dari ayat-ayat Al-
Qur’an.1 Namun ada definisi lain mengenai tafsir Al-Qur’an, yaitu
penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai dengan
kemampuan manusia.
Tafsir atau penjelasan itu lahir dari upaya yang sungguh-sungguh
dan berulang-ulang sang penafsir untuk ber-istinbath atau menarik dan
menemukan makna-makna pada teks ayat-ayat Al-Qur’an serta
menjelaskan apa yang musykil atau samar dari ayat-ayat tersebut sesuai
kemampuan dan kecenderungan sang penafsir.2 Dan setiap mufasir
memiliki gaya dan ciri khas di dalam menafsirkan suatu ayat Al-Qur’an.
Di dalam makalah ini penulis mengkaji salah satu tafsir yakni tafsir al-
Misbah karya M. Quraish Shihab, yang isinya akan dijelaskan dalam bab
pembahasan.

1
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), 2011,
hlm. 67.
2
M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, (Tangerang: Lenteraa Hati), 2013, hlm. 9-10.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fisik kitab tafsir Al-Misbah?
2. Bagaimana biografi pengarang kitab tafsir Al-Misbah?
3. Bagaimana bentuk penafsiran yang ada dalam kitab tafsir Al-Misbah?
4. Bagaimana metode yang digunakan dalam kitab tafsir Al-Misbah?
5. Bagaimana tekhnik penafsiran yang digunakan dalam kitab tafsir Al-
Misbah?
6. Bagaimana pendekatan penafsiran yang digunakan dalam kitab tafsir
Al-Misbah?
7. Bagaimana corak penafsiran dalam kitab tafsir Al-Misbah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana fisik kitab tafsir Al-Misbah
2. Untuk mengetahui bagaimana biografi pengarang kitab tafsir Al-
Misbah
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk penafsiran kitab tafsir Al-
Misbah
4. Untuk mengetahui bagaimanana metode penafsiran dalam kitab tafsir
Al-Misbah
5. Untuk mengetahui bagaimana teknik penafsiran dalam kitab tafsir Al-
Misbah
6. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan penafsiran dalam kitab
tafsir Al-Misbah
7. Untuk mengetahui bagaimana corak penafsiran dalam kitab tafsir Al-
Misbah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fisik Kitab Tafsir al-Misbah


Kitab Tafsir al-Misbah Terdiri dari 15 Volume. Jilid pertama
sampai terakhir memuat surah-surah yang urutannya sesuai dengan mushaf
al-Qur’an. Tafsir al-Misbah ditulis atau dikarang oleh M. Quraish Shihab.
Judul lengkapnya adalah “Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian
Al-Qur’an. Telah dicetak beberapa kali dan diterbitkan oleh penerbit
Lentera Hati, Jakarta. Berikut penulis paparkan bagan tentang fisik kitab
tafsir al-Misbah ini.

Volume Surah Jumlah Halaman

1 Al-Fatihah, Al-Baqarah 624

2 Surah Al ‘Imran, An-Nisa’ 674

3 Surah Al-Ma’idah 228

4 Surah Al-An’am 366

5 Surah Al-A’raf, Al-Anfal, At-Taubah 760

6 Surah Yunus, Hud, Yusuf, Ar-Ra’d 612

7 Surah Ibrahim, Al-Hijr, An-Nahl, Al-Isra’ 572

Surah al-Kahf, Maryam, Thaha, Al-


8 503
Anbiya’

Surah al-Hajj, Al-Mu’minun, An-Nur, Al-


9 525
Furqan

Surah Asy-Syu’ara’, An-Naml, Al-


10 533
Qashash, Al-Ankabut

Surah Ar-Rum, Luqman, As-Sajdah, Al-


11 573
Ahzab, Saba’, Fahir, Yasin

Surah Ash-Shaffat, Shad, Az-Zumar,


12 Ghafir, Fushshilat, Asy-Syura, Az- 601
Zukhruf
Surah Ad-Dukhan, Al-Jatsiyah, Al-Ahqaf,
Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Qaf,
13 581
Adz-Dzariyat, Ath-Thur, An-Najm, Al-
Qamar, Ar-Rahman, Al-Waqia’ah.

Al-Hadid, Al-Mujadalah, Al-Hasyr, Al-


Mumtahanah, Ash-Shaf, Al-Jumu’ah, Al-
Munafiqun, At-Taghabun, Ath-Thalaq, At-
14 Tahrim, Tabarak, Al-Qalam, Al-Haqqah, 694
Al-Ma’arij, Nuh, Al-Jin, Al-Muzammil,
Al-Muddatstsir, Al-Qiyamah, Al-Insan,
Al-Mursalat

15 Juz ‘Amma 639

B. Biografi Pengarang Tafsir Al-Misbah


Beliau lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada 16 Februari 1944.
Ayahnya juga merupakan seorang ahli tafsir yaitu Prof. Abdurrahman
Shihab. Nama Shihab merupakan nama yang digunakan dalam keluarga
besarnya, sebagaimana digunakan dalam Wilayah Timur. Ia merupakan
seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yang taat agama. Sejak umur
sembilan tahun Quraish sudah terbiasa mengikuti ayahnya ketika
mengajar.
Sosok ayahnya, Abdurrahman Shihab, merupakan seseorang yang
membentuk kepribadian Quraish Shihab. Ia menamatkan pendidikan di
Jam’iyyat al-Khair di Jakarta, sebuah lembaga pendidikan Islam tertua di
Indonesia. Ayanya seorang Guru besar di bidang Tafsir dan pernah
menjabat sebagai Rektor IAIN Alaudin Ujung Padang, dan juga sebagai
pendiri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Ujung Padang. Sejak umur
6-7 tahun, ia juga sudah memfokuskan diri dalam mengkaji al-Quran
bersama ayahnya.
Begitupun dengan seorang ibu yang mendorong dirinya untuk
mendalami almu-ilmu keislaman. Hal demikian itu yang kemudian
menanamkan rasa cinta dalam diri Quraish Shihab terhadap al-Quran dan
kandungannya yang begitu agung. Ia menamatkan pendidikan Sarjana di
Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir Hadis di Universitas Al-Azhar Kairo
(1967). Kemudian melanjutkan program Magister di fakultas yang sama,
dengan judul I’jaz at-Tasyri’ li Al-Quran al-Karim.8 Dan pada tahun 1980
ia melanjutkan program Doktoral yang juga dalam fakultas yang sama,
dengan judul disertasi Nazm ad-Durar li Al-Biqa’i: Tahqiq wa ad-
Dirasah, dan lulus pada tahun 1982, dengan predikat yudisium Summa
Cumlaude.
C. Bentuk Penafsiran
Bentuk penafsiran dari kitab tafsir al-Misbah ini adalah bi al-
ma’tsur. Artinya dalam melakukan penafsiran M. Quraish Shihab lebih
dominan menggunakan riwayat. Qurais shihab dalam tafsrinya ini
menggunakan berbagai sumber riwayat.
D. Metode Penafsiran
Metode penafsiran dari tafsir al-Misbah adalah metode tahlili, yaitu
metode analitis. Metode ini seperti yang digunakan oleh beberapa mufassir
lainnya menjelaskan secara terperinci dari keseluruhan ayat yang ada
dalam al-Qurr’an. Bukan hanya makna globalnya saja, namun dirincikan
untuk menemukan makna yang lebih mendalam.
E. Teknik Penafsiran
Dalam tafsir al-Misbah ini Quraish Shihab menggunakan urutan
mushaf utsmani yaitu dimulai dari surah al-Fatihah sampai dengan surah
An-Nas. Pembahasan dimulai dengan memperikan pengantar untuk ayat-
ayat yang akan ditafsirkan. Dalam uraian tersebut meliputi.
1) Penyebutan nama-nama surat,
2) Jumlah ayat dan tempat turunnya
3) Penomoran surat berdasarkan penurunan dan penulisan mushaf
4) Menyebutkan tema pokok dan tujuan serta menyertakan
pendapat para ulama-ulama tentang tema yang dibahas
5) Menjelaskan hubungan antar ayat
6) Menjelaskan sebab-sebab turunnya suatu surat atau ayat. Jika
ada.
Setelah melakukan cara diatas yang bertujuan untuk memberikan
gambaran secara menyeluruh tentang surah dan ayat yang akan ditafsirkan.
Quraish Shihab mengelompokkan beberapa ayat untuk menjelaskan
tafsirnya.

Dalam tafsir al-Misbah, tidak pernah luput dari pembahasan ilmu


munasabah yang tercermin dalam enam hal, pertama, keserasian kata demi
kata dalam seluruh surah. Kedua, keserasian antara kandungan ayat
dengan penutup ayat. Ketiga, keserasian hubungan ayat dengan ayat yang
sebelumnya atau sesudahnya. Keempat, keserasian uraian muqaddimah
surat dengan penutupnya. Kelima, keserasian dalam penutup surat dengan
muqaddimah surat sesudahnya. Keenam, keserasian tema surat dengan
nama surat.

Disamping itu, Quraish Shihab tidak pernah lupa untuk


menyertakan makna kosa-kata, munasabah antar ayat dan asbab an-nuzul.
Setelah mendahulukan penafsiran dengan riwayat kemudian menafsirkan
ayat demi ayat dan memberikan kesimpulan pada akhir dari sebuah
kelompok ayat.

Proses ini adallah upaya untuk mengembangkan uraian penafsiran


sehingga pesan al-Qur’an membumi dan dekat dengan masyarakat yang
menjadi sasarannya.

F. Corak Penafsiran
Corak penafsiran tafsir al-Misbah adalah adabi ijtima’I, yaitu corak
penafsiran yang menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an berdasarkan ketelitian
ungkapan-ungkapan yang disusun dengan bahasa yang lugas dan
menekankan tujuan pokok al-Qur’an, lalu mengorelasikannya dengan
kehidupan sehari-hari, seperti pemecahan masalah umat dan bangsa yang
sejalan dengan perkembangan masyarakan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

M. Quraish Shihab adalah mufassir yang lahir di sulawesi selatan. Dalam


karyanya al-Misbah bukanlah semata hasil pemikirannya, tetapi juga mengutip
beberapa pandangan ulama-ulama yang terkemuka. Karya tafsir ini menggunakan
bahasa Indonesia yang lugas dan sederhana sehingga memudahkan pembaca.
Disajikan dalam bentuk tafsir tahlili, memberikan beberapa alternative solusi
menghadapi persoalan di masa kini, sehingga memiliki kedudukan yang baik dan
menjadi rujukan bagi para pemerhati tafsir baik didunia islam dan khususnya bagi
masyarakat muslim Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar),


2011.
M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir, (Tangerang: Lenteraa Hati).
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,
vol 1-15 (Jakarta: Lentera Hati), 2002.

Anda mungkin juga menyukai