Anda di halaman 1dari 23

Tinjauan Umum

Validasi Metoda dan


Pengolahan Data Hasil
Validasi Metode
Analisis Kimia

Daryusman, M.Kes
Telah terjadi perubahan paradigma pada
laboratorium pengujian dari penggunaan
Metode Standar
ke
Metode berbasiskan unjuk kerja atau kinerja
(performance)
Metode Standar
• Secara resmi disetujui dan disahkan oleh
Institusi Ilmiah yang berwenang (AOAC,
ASTM, APHA, USP dll)
• Prosedur diikuti agar dapat diperoleh hasil
yang benar
Metode berbasiskan Kinerja

• Metode tidak lagi memerlukan status “resmi”


• Metode dari sumber manapun dapat
digunakan asalkan metode tersebut di
validasi.
• Unjuk kerja metode didasarkan pada presisi
dan akurasi
• Untuk itu dibutuhkan bahan acuan dengan
“nilai benar”
Latar Belakang Permasalahan Validasi Metode
Hasil Uji Profisiensi
Analisis Mineral dalam Tepung Kacang Kedelai

Unsur Nilai ASEAN Hasil Analisis *)


Rata-rata
Logam (mg/100g) Range
3.4 3 – 1490 50
Na
893 0.9 – 9700 790
257 3 – 4620 235
Ca
3919 2.3 – 5700 3250
176 0.2 – 1730 117
Fe
9.2 0.1 – 102 9.6
7.64 0.01 – 1180 6.75
Zn
4.70 0.17 – 440 4.26

• Jumlah lab. peserta = 26


▪ Pemerintah
▪ Perguruan tinggi
▪ Swasta
Apa Penyebab Hasil Suatu Pengujian
(Analisis) Kimia bervariasi ?

Perbedaan dapat terjadi karena


adanya variasi:
antar laboratorium atau
antar analis atau
antar metoda analisis
Faktor–Faktor Penyebabnya:
Faktor laboratorium (lingkungan, pengaturan/
penyelenggaraan, peralatan, reagens, fasilitas, dll.)

Faktor metoda analisis


• Metoda belum divalidasi/dikonfirmasi
Pengumpulan dan Pengolahan Data
• Kurang baiknya pengamatan, pencatatan
dokumentasi data; pengecekan data, pengolahan
& interpretasi.
Analis/Faktor Manusia
• Tidak pernah mengikuti diklat
• Tidak disupervisi
• Kurang kemampuan/kompetensi
Perlunya Validasi Metode
– Untuk menentukan apakah seluruh tahap pengujian
telah memenuhi standar yang ditetapkan

– Hasil uji yang akurat adalah pencerminan dari pelaksa-


naan yang baik dari seluruh tahapan pengujian, maka:
validasi metode dilakukan dengan cara menguji
akurasi hasil analisis yang bersangkutan.

– CRM / SRM adalah salah satu sarana untuk menguji


akurasi hasil analisis tersebut.
Pengujian (Analisis) yang baik
hendaknya memenuhi persyaratan:
– Analisis harus dapat memenuhi persyaratan/kebutuhan yang
ditentukan.
– Menggunakan metode dan peralatan yang telah diuji untuk
menjamin kesesuaian dengan persyaratan /tujuan pengguna-
annya (Fit for the Purpose).
– Menggunakan personil/analis yang qualified dan kompeten.
– Dilakukan asesmen yang reguler dan tidak memihak terhadap
kemampuan laboratorium.
– Hasil analisis tidak terpengaruh oleh faktor lokasi laboratorium.
– Laboratorium analisis harus memiliki prosedur jaminan mutu dan
pengendalian mutu yang memadai.
Apakah ada pertanyaan sampai sini ?
Parameter Kinerja Metode
1. Repeatability dan Reproducibility
2. Akurasi (ketepatan, accuracy)
3. Perolehan kembali (recovery)
4. Limit deteksi dan Limit kuantitasi
harus relevan dan
5. Daerah linier pengukuran dan daerah kerja
memenuhi batas
6. Ketidakpastian (uncertainty) keberterimaan

Respon
Instrumen

LoQ LoL KADAR


Bagaimana menetapkan Parameter Unjuk
Kerja Metode ?

• Diatur dalam EURACHEM GUIDE mengenai


Validasi Metode

Apa itu Validasi Metode ?

Didefinisikan dalam ISO 17025


Menurut ISO/IEC 17025
Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti
yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud
khusus dipenuhi

Laboratorium harus memvalidasi:


a. metode tidak baku
b. metode yang didesain/dikembangkan laboratorium
c. metode baku yang digunakan diluar lingkup yg dimaksud
d. metode baku yang dimodifikasi
e. metode baku untuk menegaskan dan mengkonfirmasi bahwa
metode itu sesuai untuk penggunaan yg dimaksud

Laboratorium harus merekam hasil yang diperoleh, prosedur yang


digunakan untuk validasi dan pernyataan bahwa metode
tersebut tepat untuk penggunaan yang dimaksud.
Bagaimana halnya dengan Metode Baku ?
• Bukankah metode baku sudah tervalidasi ?
• Siapa yang memvalidasi metode tersebut ?

• Apabila metode baku digunakan di salah satu laboratorium,


akan dipertanyakan:
– Apakah analis di laboratorium tersebut sama trampilnya dengan
analis yang memvalidasi metode baku tersebut ?
– Apakah peralatan analisis yang ada di Lab. Bukittinggi sama
baiknya dengan peralatan yang digunakan untuk memvalidasi
metode tersebut?

• Oleh karenanya Metode Baku masih harus di VERIFIKASI


• Apakah Verifikasi Metode juga mencakup
penetapan:

– Repeatabilitas atau Reprodusibilitas


– Akurasi
– Recovery
– Batas deteksi minimum dan Batas
Kuantisasi minimum
– Linearitas
– Estimasi ketidakpastian
Bagaimana seorang analis dapat mengetahui bahwa
data yang dilaporkannya setiap hari cukup andal?

Presisi dapat dengan mudah di monitor


Bagaimana halnya dengan Akurasi ?
Apakah setiap saat kita menggunakan bahan acuan, padahal harganya
sangat mahal ?

Diandaikan metode analisis yang digunakan laboratorium sudah


divalidasi dan mempunyai akurasi yang baik.

Pertanyaannya: apakah dalam analisis sehari-hari dilaboratorium


dapat selalu dijamin data hasil analisis selalu tepat ?

Sebagai jaminan data yg dihasilkan selalu andal digunakan :

CONTROL SAMPLE DAN CONTROL CHART


PERENCANAAN VERIFIKASI METODE

Perencanaan verifikasi metode meliputi, penentuan:


✓ metode yang akan divalidasi
✓ waktu pelaksanaan
✓ sumber daya yang dibutuhkan

Revalidasi merupakan keseimbangan antara kemungkinan biaya,


resiko dan teknis, karena itu hal-hal yang menjadi pertimbangan
dalam melaksanakan revalidasi metoda, antara lain:
✓ keterbatasan sumber daya laboratorium
✓ kepentingan laboratorium
✓ kepentingan pelanggan
✓ diutamakan untuk pekerjaan yang bersifat rutin
PERSIAPAN VERIFIKASI METODE
(Personil )
Personil yang melakukan verifikasi metode pengujian harus memiliki
kompetensi berdasarkan:
✓ pendidikan yang sesuai
✓ pelatihan yang memadai
✓ pengalaman dan/atau keterampilan yang ditunjukkan terkait dengan metode
yang akan diverifikasi
Sebelum melakukan verifikasi metode, analis yang bersangkutan
harus dievaluasi kompetensinya melalui Analyst Proficiency Test
atau Initial Demonstration of Capability for Analyst.
Bila verifikasi metode pengujian dilakukan oleh analis, maka harus
dibawah bimbingan penyelia laboratorium dan/atau manajer teknis
PERSIAPAN VERIFIKASI METODE
(Metode Pengujian)
➢ Pemilihan metode mempertimbangkan:
✓ kesesuaian persyaratan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup
✓ LoQ < baku mutu lingkungan
✓ tahapan prosedur termasuk penerapan IQC sesuai kemampuan laboratorium
Metode pengujian yang akan diverifikasi merujuk pada:
✓ Standar Nasional Indonesia (SNI), atau metode standar negara lain yang telah
diakui antara lain US-EPA, APHA, AOAC, ASTM, JIS, BS, DIN yang
merupakan edisi mutakhir
✓ Metode standar regional misanya European Standard atau OECD
✓ Metode standar internasional, antara lain: ISO atau IEC.
SNI?

OECD?
Peraturan?
Persyaratan pelanggan?
PERSIAPAN VERIFIKASI METODE
(Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Pengujian )
Kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian harus:
✓ mampu memfasilitasi kebenaran unjuk kerja pengujian
✓ tidak mengakibatkan ketidakabsahan hasil
✓ Harus ada pemisah yang efektif antara ruang yang berdampingan untuk
mencegah kontaminasi silang

Selama melakukan verifikasi metode pengujian, laboratorium harus


memantau, mengendalikan dan merekam kondisi akomodasi dan
lingkungan pengujian sebagaimana disyaratkan dalam metode yang
sedang diverifikasi
PERSIAPAN VERIFIKASI METODE
(Bahan Kimia dan Bahan Habis Pakai)
Bahan kimia yaitu reagen, pelarut dan gas serta bahan habis pakai
yang digunakan untuk verifikasi metode harus memenuhi spesifikasi
teknis yang disyaratkan metode pengujian yang sedang diverifikasi

Bahan kimia berdampak minimal terhadap keselamatan dan


kesehatan kerja serta lingkungan hidup

Bila diperlukan pembuatan larutan kimia dengan kadar tertentu, maka


larutan tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga rantai
ketertelusuran pengujian terpelihara

Wadah larutan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis dan


harus diberi label yang memuat antara lain: nama bahan kimia, kadar
dengan satuannya, tanggal pembuatan, nama analis yang membuat,
dan tanggal kedaluarsa, bila memungkinkan
PERSIAPAN VERIFIKASI METODE
(Bahan Kimia dan Bahan Habis Pakai)
Akuades yang digunakan untuk verifikasi metode pengujian harus memiliki
nilai konduktivitas yang sesuai dengan persyaratan dalam metode pengujian
yang sedang diverifikasi
Quality Parameter High Medium Low

EC (µS/cm at 250C) < 0,1 <1 < 10

SiO2 (max, µg/L) < 0,05 < 0,1 <1

Process Distillation, Deionization or distillation distillation


Reverse osmosis (0,2 µm pore)
Application Analysis in ppb Analysis in ppm Wash glassware

Source: APHA 2012

Bahan acuan bersertifikat (Certified Reference Material, CRM) yang


digunakan untuk verifikasi metode harus memiliki kadar yang sesuai
dengan rentang kadar pengujian metode dan memiliki matrik yang hampir
sama dengan contoh uji
Sedapat mungkin, bahan acuan bersertifikat yang dipilih tidak
diperlakukan pengenceran bertingkat

Anda mungkin juga menyukai