Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN ARANG SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN

UNTUK MENURUNKAN ION LOGAM BERAT DALAM AIR


LIMBAH TIMBAL (Pb)

Nurul Fadhilah Junaedi1 ,Dr. Eng. Ir. H. Farouk Maricar, M.T2, Prof. Dr.Ir. Mary
Selintung, M.T2
1
Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin
2
Dosen Pengajar Prodi Teknik Lingkungan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Keberadaan ion-ion logam berat seperti Timbal (Pb), dalam lingkungan perairan dapat
menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Untuk itu upaya penghilangan ion tersebut perlu
dilakukan. Adsorpsi adalah proses akumulasi adsorbat pada permukaan adsorben yang disebabkan
oleh gaya tarik antar molekul adsorbat dengan permukaan adsorben. Proses adsorpsi lebih banyak
dipakai dalam industri karena mempunyai beberapa keuntungan, yaitu lebih ekonomis dan juga
tidak menimbulkan efek samping yang beracun serta mampu menghilangkan bahan-bahan organik.
Dalam penelitian ini, penghilangan ion-ion logam tersebut dilakukan dengan menggunakan limbah
yang diperoleh dari limbah sekam padi. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan waktu kontak
optimum ion logam Timbal (Pb) dengan arang sekam padi. Hasil menunjukkan bahwa waktu
kontak optimum adsorpsi ion Timbal (Pb) adalah 120 menit, dengan kapasitas penyerapan logam
timbal (Pb) adalah 0,406 mg/gr serta efisiensi penyerapan ion Timbal (Pb) adalah 34,01%.

Kata kunci : Sekam Padi, adsorpsi ion timbal (Pb).

ABSTRACT
The existence of ions of heavy metals such as lead (Pb), the water environment can cause
health problems in humans. Therefore the ion removal efforts need to be done.
Adsorption is a process of accumulation of adsorbate on the adsorbent surface caused by
the force of attraction between molecules of adsorbate with adsorbent surface. The
adsorption process is more widely used in the industry because it has several advantages,
namely more economical and also does not cause toxic side effects as well as capable of
removing organic materials. In this study, removal of metal ions is done by using the
waste obtained from waste rice husk. The aim of this study was to determine the optimum
contact time of the metal ion Lead (Pb) with rice husk. Results showed that the optimum
adsorption contact time Lead (Pb) is 120 minutes, with the absorption capacity of metallic
lead (Pb) is 0.406 mg / g and ion absorption efficiency Lead (Pb) is 34.01%

Keywords: Rice Husk, adsorption of lead (Pb).


PENDAHULUAN adsorben yang disebabkan oleh gaya
tarik antar molekul adsorbat dengan
Perkembangan dalam bidang permukaan adsorben. Interaksi yang
industri di Indonesia pada saat ini terjadi pada molekul adsorbat dengan
cukup pesat. Hal ini ditandai dengan permukaan kemungkinan diikuti
semakin banyaknya industri yang lebih dari satu interaksi, tergantung
memproduksi berbagai jenis pada struktur kimia masing-masing
kebutuhan manusia seperti industri komponen.
kertas, tekstil, penyamak kulit, dan Penggunaan adsorben
sebagainya. Seiring dengan konvensional memerlukan biaya
pertambahan industri tersebut, maka operasional dan regenerasi yang
semakin banyak pula hasil relatif lebih mahal. Adsorben
sampingan yang diproduksi sebagai konvensional yang sering digunakan
limbah. Salah satu limbah tersebut dalam proses adsorpsi adalah
adalah limbah logam berat. alumina, karbon aktif, silika gel, dan
Limbah ini akan menyebabkan zeolit. Adsorben tersebut mempunyai
pencemaran serius terhadap kemampuan adsorpsi yang baik
lingkungan jika kandungan logam tetapi tidak ekonomis. Dewasa ini
berat yang terdapat di dalamnya sedang digalakkan penelitian
melebihi ambang batas serta mengenai penggunaan adsorben
mempunyai sifat racun yang sangat alternatif yang berasal dari alam,
berbahaya dan akan menyebabkan karena selain memiliki kemampuan
penyakit serius bagi manusia apabila adsorpsi yang baik, adsorben tersebut
terakumulasi di dalam tubuh. Usaha- juga bersifat lebih ekonomis .Salah
usaha pengendalian limbah ion satu adsorben yang memiliki prospek
logam belakangan ini semakin yang baik adalah material biologi
berkembang, yang mengarah pada ataupun limbah pertanian seperti alga
upaya-upaya pencarian metode- (Shengjun dan Holcombe, 1990),
metode baru yang murah, efektif, dan limbah apel (Maranon dan Saetre,
efisien (Kundari dan Slamet, 2008). 1991), sabut kelapa (Low dkk.,1997),
Beberapa metode kimia maupun lumut (Low dkk., 1997), eceng
biologis telah dicoba untuk gondok (Collen dkk., 1999), ampas
menghilangkan logam berat yang tebu (Refilda dkk,2001), dan genjer
terdapat di dalam limbah, (Nurhasni, 2002).
diantaranya adsorpsi, pertukaran ion Di antara beberapa limbah
(ion exchange), dan pemisahan organik tersebut yang menarik
dengan membran. Proses adsorpsi adalah penggunaan sekam padi. Hal
lebih banyak dipakai dalam industri ini disebabkan sifat sekam padi yang
karena mempunyai beberapa rendah nilai gizinya, tahan terhadap
keuntungan, yaitu lebih ekonomis pelapukan, memiliki kandungan abu
dan juga tidak menimbulkan efek yang tinggi, bersifat abrasive
samping yang beracun serta mampu menyerupai kandungan kayu, serta
menghilangkan bahan-bahan memiliki kandungan karbon yang
organik. Adsorpsi adalah proses cukup tinggi.
akumulasi adsorbat pada permukaan
TINJAUAN PUSTAKA karsinogenetik, dapat menyebabkan
Timbal mutasi, terurai dalam jangka waktu
Timbal adalah suatu unsur lama dan toksisistasnya tidak
kimia dalam tabel periodik yang berubah (Brass & Strauss, 1981).
memiliki lambing Pb dengan nomor a. Sifat-sifat khusus logam Pb, yaitu:
atom 82. Lambangnya diambil 1) Merupakan logam yang lunak,
dari bahasa Latin Plumbum. Timbal sehingga dapat dipotong dengan
(Pb) adalah logam berat yang menggunakan pisau atau dengan
terdapat secara alami di dalam kerak tangan dan dapat di bentuk dengan
bumi. Keberadaan timbal bisa juga mudah.
berasal dari hasil aktivitas manusia, 2) Merupakan logam yang tahan
yang mana jumlahnya 300 kali lebih terhadap peristiwa korosi atau karat
banyak dibandingkan Pb alami yang sehingga logam Pb dapat digunakan
terdapat pada kerak bumi. Pb sebagai bahan coating.
terkonsentrasi dalam deposit biji. 3) Mempunyai kerapatan yang lebih
Penggunaan Pb terbesar adalah besar dibandingkan dengan logam-
dalam industri baterai kendaraan logam biasa kecuali emas dan
bermotor seperti timbal metalik dan merkuri.
komponen-komponennya. Timbal 4) Mempunyai titik lembur yang
digunakan pada bensin untuk rendah, 327,5 ˚C.
kendaraan, cat dan pestisida. 5) Merupakan penghantar listrik
Pencemaran Pb dapat terjadi di yang tidak baik.
uadara, air, maupun tanah. b. Kegunaan Timbal (Pb) :
Pencemaran Pb merupakan masalah 1) Digunakan dalam pembuatan
utama, tanah dan debu sekitar jalan kabel telepon.
raya pada umumnya telah tercemar 2) Digunakan dalam baterai
bensin bertimbal selama bertahun- 3) Sebagai pewarnaan cat
tahun (Sunu, 2001). 4) Sebagai pengkilapan keramik dan
1. Penyebaran Timbal bahan anti api
Penyebaran logam timbal di 5) Sebagai additive untuk nahan
bumi sangat sedikit. Jumlah timbal bakar kendaraan
yang terdapat diseluruh lapisan bumi 3. Timbal dalam Lingkungan
hanyalah 0,0002% dari jumlah Timbal merupakan salah satu logam
seluruh kerak bumi. Jumlah ini berat yang terjadi secara alami yang
sangat sedikit jika dibandingkan tersedia dalam bentuk biji logam,
dengan jumlah kandungan logam dan juga dalam percikan gunung
berat lainnya yang ada di bumi berapi, dan bisa juga diperoleh di
(Palar, 2008). Selain dalam bentuk alam (WHO HECA undated). Karena
logam semua bentuk timbal (Pb) meningkat aktivitas manusia, seperti
tersebut berpengaruh sama terhadap pertambangan dan peleburan, dan
toksisitas pada manusia (Darmono, penggunaannya dalam bahan bakar
2001). minyak, dan juga masih banyak lagi
2. Sifat dan Kegunaan Timbal digunakan dalam pembuatan produk
Timbal merupakan salah satu lainnya, sehingga kandungan timbal
logam berat yang sangat berbahaya di biosphere telah meningkat dalam
bagi makhluk hidup karena bersifat 300 tahun terakhir (NHMRC 2009).
Timbal biasa masuk dalam muntah dengan muntahan yan
lingkungan dan tubuh manusia dari berwarna putih seperti susu karena
berbagai macam sumber seperti Pb Chlorida dan rasa sakit perut yang
bensin (petrol), daur ulang atau hebat. Tinja penderita berwarna
pembuangan baterai mobil, mainan, hitam karena mengandung Pb
cat, pipa, tanah, beberapa jenis Sulfida, dapat disertai diare atau
kosmetik dan obat tradisional dan konstipasi. System syaraf pusat juga
berbagai sumber lainnya. Di dipengaruhi, dapat ditemukan gejala
kebanyakan Negara berkembang, ringan berupa kebas dan vertigo.
sumber utama kontak dengan timbal Gejala yang berat mencakup peralisis
berasal dari bensin bertimbal. Selain beberapa kelompok otot sehingga
itu juga, berbagai consumer product menyebabkan pergelangan tangan
seperti yang disebutkan diatas dan terkulai dan pergelangan kaki
makanan juga bisa mengandung terkulai.
timbal .
4. Toksisitas Timbal Sekam Padi
Keracunan dapat berasal dari timbal
Sekam padi merupakan lapisan
dalam mainan, debu ditempat latihan
keras yang meliputi kariopsis yang
menembak, pipa ledeng, pigmen
terdiri dari dua belahan yang disebut
pada cat, abu dan asap dari
lemma dan palea yang saling
pembakaran kayu yang dicat, limbah
bertautan. Pada proses penggilingan
tukang emas, industri rumah, baterai
beras sekam akan terpisah dari butir
dan percetakan. Makanan dan
beras dan menjadi bahan sisa atau
minuman yang bersifat asam seperti
limbah penggilingan. Sekam
air tomat, air buah apel dan asinan
dikategorikan sebagai biomassa yang
dapat melarutkan timbal yang
dapat digunakan untuk berbagai
terdapat pada lapisan mangkuk dan
kebutuhan seperti bahan baku
panic. Sehingga makanan dan
industri, pakan ternak dan energi
minuman yang terkontaminasi ini
atau bahan bakar.
dapat menimbulkan keracunan. Bagi
Dari proses penggilingan padi
kebanyakan orang, sumber utama
biasanya diperoleh sekam sekitar 20-
asupan Pb adalah makanan yang
30% dari bobot gabah. Penggunaan
biasanya menyumbang 100-300 ug
energi sekam bertujuan untuk
per hari (Palar, 2008).
menekan biaya pengeluaran untuk
Keracunan timbal akut
bahan bakar bagi rumah tangga
jarang terjadi. Keracunan timbal akut
petani. Penggunaan Bahan Bakar
secara tidak sengaja yang pernah
Minyak yang harganya terus
terjadi adalah karena timbal asetat.
meningkat akan berpengaruh
Gejala keracunan akut mulai timbul
terhadap biaya rumah tangga yang
30 menit setelah meminum racun.
harus dikeluarkan setiap harinya.
Berat ringannya gejala yang timbul
tersebut dapat menimbulkan
tergantung pada dosisnya. Keracunan
problem lingkungan. Ditinjau
biasanya terjadi karena masuknya
data komposisi kimiawi, sekam
senyawa timbal yang larut dalam
mengandung beberapa unsur
asam atau inhalasiuap timbal. Gejala
kimia penting seperti dapat
lain yang sering muncul ialah mual,
dilihat di bawah.
Komposisi kimia sekam padi Untuk lebih memudahkan
menurut Suharno (1979) : diversifikasi penggunaan sekam,
1. Kadar air : 9,02% maka sekam perlu dipadatkan
2. Protein kasar : 3,03% menjadi bentuk yang lebih
3. Lemak : 1,18% sederhana, praktis dan tidak
4. Serat kasar : 35,68% voluminous. Bentuk tersebut adalah
5. Abu : 17,17% arang sekam maupun briket arang
6. Karbohidrat dasar : 33,71 sekam. Arang sekam dapat dengan
Komposisi kimia sekam padi mudah untuk dimanfaatkan sebagai
menurut DTC - IPB : bahan bakar yang tidak berasap
1. Karbon (zat arang) : 1,33% dengan nilai kalori yang cukup
2. Hidrogen : 1,54% tinggi. Briket arang sekam
3. Oksigen : 33,64% mempunyai manfaat yang lebih luas
4. Silika : 16,98% lagi yaitu di samping sebagai bahan
bakar ramah lingkungan, sebagai
Dengan komposisi kandungan media tumbuh tanaman hortikultura
kimia seperti di atas, sekam dapat khususnya tanaman bunga.
dimanfaatkan untuk berbagai Sekam memiliki
keperluan di antaranya: kerapatan jenis (bulk densil)1125
1. sebagai bahan baku pada industri kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg
kimia, terutama kandungan zat sekam sebesar 3300 k. kalori, serta
kimia furfural yang dapat memiliki bulk density 0,100 g/ ml,
digunakan sebagai bahan baku nilai kalori antara 3300 -3600
dalam berbagai industri kimia, kkalori/kg sekam dengan
2. sebagai bahan baku pada industri konduktivitas panas 0,271 BTU
bahan bangunan, terutama (Houston, 1972). Sekam
kandungan silika (SiO2) yang dikategorikan sebagai biomassa yang
dapat digunakan untuk campuran dapat digunakan untuk berbagai
pada pembuatan semen portland, kebutuhan seperti bahan baku
bahan isolasi, husk-board dan industri, pakan ternak dan energi
campuran pada industri bata atau bahan bakar ataupun sebagai
merah, (c) sebagai sumber energi adsorpsi pada logam-logam berat.
panas pada berbagai keperluan Sekam tersusun dari jaringan serat-
manusia, kadar selulosa yang serat selulosa yang mengandung
cukup tinggi dapat memberikan banyak silika dalam bentuk serabut-
pembakaran yang merata dan serabut yang sangat keras. Pada
stabil. keadaan normal, sekam berperan
Sekam memiliki kerapatan penting melindungi biji beras dari
jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, kerusakan yang disebabkan oleh
dengan nilai kalori 1 kg sekam serangan jamur, dapat mencegah
sebesar 3300 k. kalori. Menurut reaksi ketengikan karena dapat
Houston (1972) sekam memiliki bulk melindungi lapisan tipis yang kaya
density 0,100 g/ ml, nilai kalori minyak terhadap kerusakan mekanis
antara 3300 -3600 k. kalori/kg sekam selama pemanenan, penggilingan dan
dengan konduktivitas panas 0,271 pengangkutan.
BTU. Silika Gel
Salah satu bahan yang telah tertentu dari suatu fase fluida
berhasil dibuat dengan bahan dasar (Saragih, 2008). Kebanyakan
abu sekam padi adalah silika gel. adsorben adalah bahan- bahan yang
Kegunaan silika gel didasarkan pada sangat berpori dan adsorpsi
keberadaan situs aktif berupa gugus berlangsung terutama pada dinding
silanol (Si – OH) dan siloksan (Si – pori- pori atau pada letak-letak
O – Si) di permukaan dan sifat tertentu di dalam partikel itu. Oleh
fisiknya seperti kestabilan mekanik, karena pori-pori biasanya sangat
dan luas permukaan. Gugus silanol kecil maka luas permukaan dalam
(Si – OH) inilah yang memberikan menjadi beberapa orde besaran lebih
sifat polar pada silika gel dan besar daripada permukaan luar dan
merupakan sisi aktif dari silika gel. bisa mencapai 2000 m/g.
Permukaan yang kompleks dari Pemisahan terjadi karena
silika gel yakni terdiri atas lebih dari perbedaan bobot molekul atau karena
satu macam tipe gugus hidroksil – perbedaan polaritas yang
OH yang terikat pada permukaan menyebabkan sebagian molekul
silika gel (Narsito, 2005). melekat pada permukaan tersebut
Luas permukaan silika gel yang lebih berat daripada molekul lainnya.
besar 300- 800 m2/g, akibat dari Adsorben yang digunakan secara
banyaknya pori yang dimilikinya. komersial dapat dikelompokkan
Sifat yang paling penting dari silika menjadi dua yaitu kelompok polar
gel adalah sebagai adsorben yang dan non polar (Saragih, 2008).
dapat diregenerasi. Silika gel Adsorben Polar Adsorben polar
memiliki kemampuan menyerap disebut juga hydrophilic. Jenis
yang sangat besar terhadap molekul- adsorben yang termasuk kedalam
molekul air. Dengan bertambahnya kelompok ini adalah silika gel,
luas permukaan silika gel, porositas alumina aktif, dan zeolit.
silika gel juga akan bertambah. Adsorben non polar Adsorben non
Gel silika adalah butiran seperti polar disebut juga hydrophobic. Jenis
kaca dengan bentuk yang sangat adsorben yang termasuk kedalam
berpori, silika dibuat secara sintetis kelompok ini adalah polimer
dari natrium silikat. Walaupun adsorben dan karbon aktif. Selain
namanya, gel silika padat. Gel silika adsorben sekam padi, masih banyak
adalah mineral alami yang pula adsorben yang dapat digunakan
dimurnikan dan diolah menjadi salah antara lain seperti table 1 di bawah
satu bentuk butiran atau manik- ini :
manik. Sebagai pengering, ia
memiliki gel).

Adsorben
Adsorben merupakan zat padat
yang dapat menyerap komponen
No Jenis Metode
Adsorben yang
digunakan
1 Cangkang Batch
kelapa
sawit
2 Tongkol Batch
jagung
3 Ampas tebu Batch
4 Fly ash
5 Karatin Batch
BulunAyam

METODOLOGI PENELITIAN c. Aquades


d. Larutan HCL 4N

Prosedur Penelitian
Preparasi Sekam Padi
Pada penelitian ini, sekam padi
yang akan di jadikan arang terlebih
dahulu dibersihkan dengan air
mengalir untuk mengurangi kotoran
yang melekat pada sekam padi.
Selanjutnya sekam padi tersebut
diletakkan pada alat pembakaran
untuk dijadikan arang. Setelah
terbentuk menjadi arang atau karbon,
kemudian dihaluskan dan diayak
dengan 60 mesh. Pengayakan ini
dimaksudkan agar arang lebih
berukuran homogen dan memiliki
permukaan yang lebih luas.
Alat dan Bahan
Penghalusan melalui pengayakan ini
Alat
akan memperkecil ukuran partikel
a. Beaker glass
arang. Ukuran partikel ini akan
b. Batang pengaduk
mempengaruhi luas permukaan
c. Penggerus
karbon aktif yang dihasilkan.
d. Saringan / ayakan 60 mesh
Semakin kecil ukuran partikel arang /
e. Oven
karbon akan memperbesar luas
f. Cerobong/ talang pembakaran
permukaan karbon yang dapat
g. sheeker
melakukan kontak sewaktu proses
h. Spektrofotometer serapan atom
aktivasi sehingga lebih banyak
Bahan
karbon yang teraktivasi dan semakin
a. Sekam padi
b. Sampel Pb 12 ppm
banyak pori-pori yang terbentuk Selanjutnya disaring, kemudian
pada setiap partikel karbon. ditentukan kadar Pb padala larutan
hasil saringan (filtrat) dengan
Proses Aktivasi arang sekam padi menggunakan spektrofotometer
Untuk aktivasi arang maka serapan atom (SSA). Percobaan
arang sekam padi direndam dalam kemudian diulangi dengan ariasi
larutan HCl 4N selama 24 jam. waaktu pengadukan 30, 60, 90, 120,
Arang yang telah teraktivasi dan 150 menit.
selanjutnya dicuci dengan aquadest
untuk menghilangkan sisa HCl yang Analisis Data
masih terdapat dalam karbon aktif.
Pencucian dengan aquadest ini Analisa data yang digunakan
dilakukan dengan berkali-kali sampai dalam penelitian ini adalah
pH netral yang diuji dengan deskriptif. Data hasil pengukuran
menggunakan kertas pH. Arang aktif yang diperoleh dianalisis dan
tersebut selanjutnya dikeringkan disajikan dalam bentuk tabel dan
dalam oven pada suhu 500 C selama grafik menggunakan perangkat lunak
24 jam Karbon aktif yang didapatkan (software) EXCEL dan WORD
kemudian disimpan di dalam untuk melihat tingkat efektivitas
desikator untuk menjaga agar karbon sekam padi dalam menurunkan
aktif tetap dalam kondisi kering. kontaminan timbal di dalam air.
Kemudian dengan ini diperoleh
Berdasarkan grafik dari hasil
adsorben sekam padi yang akan
analisa data akan diperoleh bentuk
digunakan untuk mengadsorpsi ion
persamaan garis sesuai dengan
logam Pb pada air limbah.
model yang digunakan, sehingga
dapat dibuat kurva kalibrasi standar
Pembuatan Larutan Baku Pb (II) linier yang nantinya digunakan untuk
Latutan baku Timbal (Pb) 1000 ppm menentukan konsentrasi sampel yang
dibuat dengan cara menimbang 1,00 terukur sebenarnya dengan
gram Pb(NO3)2, kemudian menggunakan persamaan regresi
ditambahkan HNO3 1% dan linier yaitu :
dilarutkan dalam akuades hingga
Y = ax + b
1000 ml. Larutan Pb 12 ppm
…………………………………(1)
diperoleh dengan memipet 12 ml
larutan Pb 1000 ppm dan diencerkan Dimana ; y = absorbansi, x =
dengan akuades sampai 1000 ml. konstanta
Penentuan waktu kontak optimum Untuk menguji apakan
ion Pb (II) hubungan antar variabel y dan x
tersebut kuat atau malah tidak ada
Sebanyak satu gram adsorben
korelasi, dapat dilakukan dengan
sekam padi dimasukkan kedalam tiap
perhitungan koefisien regresi atau
100 ml sampel air limbah yang telah
koefisien korelasi yaitu (R2). R2
diketahui konstrasi Timbalnya (Pb).
merupakan perbandingan antara
Kemudian campuran diaduk dengan
varian y terhadap varian x.
shekeer selama 30 menit.
Bila harga R2 mendekati V : volume larutan ion
angka 1, terdapat hubungan yang logam (L)
sangat kuat antara y dan x. hubungan
kategori sedang bila nilai R2 antara W : massa adsorben sekam
0,4 s/d 0,6, sedangkan bila harga R2 padi (gr)
< 0,4 hubungan antara y dan x sangat
HASIL DAN PEMBAHASAN
lemah.
Bab ini membahas tentang
Untuk mendapatkan
hasil adsorpsi ion logam Pb dalam
persentasi penyerapan logam timbal
sampel
(Pb) dalam air limbah dapat dihitung
dengan menggunakan rumus : Penentuan Waktu Kontak
Optimum Arang Aktif Sekam
Padi Terhadap Penurunan
Kadar Timbal (Pb)
Konsentrasi yang diserap untuk tiap Waktu kontak merupakan
waktu dihitung dari : waktu yang dibutuhkan adsorben
Cadsorpsi= (Cawal – Cakhir) sekam padi untuk menyerap logam
.......................................(3) timbal. Waktu kontak yang lebih
lama memungkinkan proses difusi
Banyaknya ion-ion logam yang dan penempelan molekul adsorben
teradsorpsi (mg) per gram adsorben berlangsung lebih baik. Waktu
(sekam padi) ditentukan kontak untuk mencapai keadaan
menggunakan persamaan : setimbang pada proses serapan
logam oleh adsorben berkisar antara
(C o  C e ) V beberapa menit hingga beberapa jam
qe 
W (Bernasconi, dkk, 1995).
……………………(4) Gambar 3 menunjukkan hasil
penelitian pengaruh waktu terhadap
Dimana : qe : jumlah ion
konsentrasi ion yang terserap. Waktu
logam yang teradsorpsi (mg/g)
dimana tercapai kesetimbangan
Co : konsentrasi ion logam (waktu optimum) biosorpsi ion
sebelum biosorpsi (mg/l) timbal (Pb) yaitu pada waktu kontak
120 menit.
Ce : konsentrasi ion logam
setelah biosorpsi (mg/l)
5 baik. Sehingga dalam waktu 120
Konsentrasi Ion Pb yang menit sudah tercapai waktu yang
4
Terserap (mg/l) optimum dengan konsentrasi akhir
3 sebesar 7,9184 mg/l. Hal ini
2 dikarenakan reaksi yang terjadi dapat
1
berlangung dengan cepat dan
sempurna. Hubungan antara lama
0 waktu kontak dengan kapasitas dan
30 60 90 120 150 efisiensi penyerapan ion logam
Waktu Kontak (menit) mangan (Mn) oleh adsorben ampas
sagu dapat dilihat pada Gambar 4
dan 5.
Pada waktu kontak 30 menit
jumlah ion timbal (Pb) yang 0.5

Kapasitas penyeran logam Pb


teradsorpsi oleh arang aktif sekam 0.4
padi sebesar 3.0821 mg/l. Pada
waktu kontak 60 menit jumlah ion 0.3
timbal (Pb) yang teradsorpsi naik
(mg/l)
0.2
menjadi 3.1975 mg/l ,pada menit ke-
0.1
90 dan ke-120 menjadi 3.5325 mg/l
dan 4.0816 mg/l. sedangkan pada 0
menit ke 150 jumlah ion timbal (Pb) 30 60 90 120 150
yang teradsorpsi terlihat menurun,
Waktu kontak (menit)
dimana kondisi terbaik penyerapan
ion timbal adalah pada saat waktu
150 menit dengan jumlah ion timbal
teradsorpsi sebesar 4.0336 mg/l. Untuk kapasitas ion timbal
menurunnya konsentrasi ini (Pb) yang teradsorpsi oleh sekam
disebabkan karena pada keadaan ini, padi dengan waktu kontak 30 menit
kapasitas adsorpsi permukaan adalah 0.300 mg/gr. Pada waktu
adsorben sekam padi telah jenuh dan kontak 60 menit kapasitas ion
telah tercapai kesetimbangan antara timbale (Pb) yang teradsorpsi adalah
konsentrasi timbal dalam adsorben 0,318 mg/gr. Meningkatnya
dengan lingkungannya sehingga kapasitas ion timbal (Pb) yang
penyerapan pada waktu kontak diatas teradsorpsi mulai terjadi pada waktu
120 menit cenderung konstan atau kontak 90 menit yaitu sebesar 0,352
hampir sama. mg/gr, selanjutnya untuk waktu
kontak 120 dan 150 menit kapasitas
Berdasarkan data hasil ion timbal (Pb) yang teradsorpsi
penelitian ini, waktu optimum relatif konstan, yaitu sebesar 0,406
adsorpsi ion Timbal (Pb) oleh sekam mg/gr, dan 0,402 mg/gr.
padi adalah 120 menit dengan
konsentrasi sebesar 4.0816 mg/l.
Menurut teori, semakin lama
waktu kontak memungkinkan proses
penempelan adsorbat berlangsung
40 Berdasarkan penelitian yang
Efisinsi penyerapan telah dilakukan, dapat disimpulkan
30
Ion Pb (%) bahwa waktu kontak optimum ion
20
timbal (Pb) yang teradsorpsi oleh
10
sekam padi adalah 120 menit dengan
0 efisiensi penyerapan sebesar 34,01
30 60 90 120 150 % dan kapasitas penyerapan ion
Waktu Kontak (menit) timbal (Pb) yang teradsorpsi sebesar
0,406 mg/l, sedangkan pada 150
menit efesiensi penyerapan dan
Untuk efisiensi penyerapan kapasitas penyerapan ion timbal (Pb)
ion timbal (Pb) dengan variasi waktu mengalami penurunan menjadi 33,61
kontak berdasarkan Gambar 3 yang % dan 0,402 mg/l.
teradsorpsi oleh sekam padi yaitu
B. Saran
pada waktu kontak 30 menit terjadi
Berdasarkan hasil dan hasil
penyerapan sebesar 25,69%. Pada
penelitian yang telah dilakukan,
waktu kontak 60 menit efisiensi
maka disarankan beberapa hal
penyerapan ion timbale (Pb) yang
sebagai berikut :
teradsorpsi adalah 26,64%.
Meningkatnya efisiensi penyerapan 1. Perlu dilakukan penelitian lebih
ion timbal (Pb) yang teradsorpsi lanjut lagi tentang aplikasi adsorben
mulai terjadi pada waktu kontak 90 arang sekam padi terhadap limbah
menit yaitu sebesar 29,43%, industri untuk mengetahui
selanjutnya untuk waktu kontak 120 kemampuan adsorpsi arang sekam
dan 150 menit kapasitas ion timbal padi terutama dalam penyerapan
(Pb) yang teradsorpsi relatif konstan, logam berat, tetapi dengan variasi
yaitu sebesar 34,01%, dan 33,61%. waktu atau jenis logam yang
berbeda.
Dari hasil penelitian yang telah
2. Perlu dikaji lebih lanjut mengenai
dilakukan menunjukkan bahwa
mekanisme maupun kinetika reaksi
setelah kondisi optimum tercapai,
pada proses adsorpsi ion logam oleh
peningkatan waktu kontak tidak
sekam padi.
meningkatkan adsorpsi secara
3. Bagi industri yang menghasilkan
signifikan, mengindikasikan bahwa
limbah berupa ion-ion logam berat
situs aktif sekam padi telah jenuh
khususnya ion-ion logam timbal
oleh ion logam timbal (Pb) atau telah
(Pb), dapat menggunakan sekam
tercapai kondisi kesetimbangan.
padi sebagai salah satu alternatif
PENUTUP
untuk menanggulangi limbah.
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA Bernasconi,G.,H.Gerster,H.Hawster,
H.Stauble dan E. Schneiter.
American Geological Institute. 1976. 1995. Teknologi Kimia
Dictionary of Geological bagian 2. (Alih bahasa:
Terms.Revised Edition. Lienda Handojo). Jakarta: PT.
Anchor Books. New York. Pradnya Paramita.
viii + 472 h.
Brass, G. M., Strauss, W. 1981.Air Tannery Waste by Moss. J.
Pollution Control. Part IV. John Environ. Tech., (18): 449-
Willey&sons. New York 454.
Collen, K., R.E. Mielke., D. Maranon, E., and H. Saetre,1991,
Dimaquibo., A.J.Curtis., and Heavy Metal Removal in
J.G. Dewitt, 1999, Adsorption Packed Bed Using Apple
of Eu (III) onto Roots of Water Waste. Anal. Chem., (64) : 39-
Hyacinth.J. Environ. Sci. 44.
Technol., (33) : 1439-1443. Narsito, Nuryono, Suyanta., (2005),
Darmono, 1995, ”Logam Dalam Imobilisasi Senyawa Amin
Sistem Biologi Makhluk pada Silika Gel dari Abu
Hidup”, Penerbit UI- Press, Sekam Padi Melalui Proses
Jakarta. Sol-Gel dan Kinetika Adsorpsi
Darmono, 2001. Lingkungan Hidup Ion Logam Divalen, Penelitian
dan Pencemaran Fundamental Perguruan Tinggi
(Hubungannya dengan UGM, Yogyakarta.
Toksikologi Senyawa National Health and Medical
Logam), Penerbit : Research Councils (2009),
Universitas Indonesia Press, Blood Lead Level for
Jakarta. Australians,NHMRC
Houston, D.F. 1972. Rice Bran and Information Paper, August
Polish. In: Rice: Chemistry & 2009.
Technology, 1stEd. Amer: Nurhasni, 2002, Penggunaan Genjer
Assoc. Cereal Chem. Inc., St. (Limnocharis Flava) Untuk
Paul, Minnesota, USA. p.272- Menyerap Ion Kadmium,
300. Kromium, dan Tembaga
Kundari, N.A., dan Slamet, Dalam air Limbah, Tesis.,
Wiyuniati., 2008, Tinjauan Padang : Universitas Andalas.
Kesetimbangan Adsorpsi Palar,H. 2008. Pencemaran dan
Tembaga dalam Limbah Toksikologi Logam Berat. Rineka
Pencuci PCB dengan Zeolit, Cipta: Jakarta.
Yogyakarta : Seminar Prawira,M.H. 2008. “Penurunan
Nasional IV SDM Teknologi Kadar Minyak pada Limbah
Nuklir. Bengkel dan Menggunakan
Lembang, J., T. Sakka., A.M. Rektor Pemisah Minyak dan
Nurbakti, (1995), Rekayasa Karbon Aktif Zeloit sebagai
dan Pembuatan Tungku Media Adsorben”. Yogyakarta.
Pembakar Sekam Padi untuk Jurusan Teknik Lingkungan
Pembuatan Arang Aktif dari Fakultas Teknik Sipil dan
Sekam Padi, Ujung Pandang : Perencanaan Universitas Islam
Balai Industri Ujung Indonesia.
pandang.
Low, K.S., C.K. Lee, and S.G. Tan, Refilda., Rahmiana Zein.,
1997, Sorption of Trivalent Rahmayeni, 2001,
Chromium from Pemanfaatan Ampas Tebu
Sebagai Bahan Alternatif
Pengganti Penyerap Sintetik Kimia Universitas Jenderal
Logam-logam Berat Pada Air Soedirman., 31(1): 33-41.
Limbah, Skripsi., Padang: Shengjun, M and Holcombe J.A.,
Universitas Andalas. 1990, Preconcentration of
Saeni., 1997. Penentuan Tingkat Copper on Algae and
Pencemaran Logam Berat Determination By Slurry
Dengan Anilisis Rambut. Orasi Furnace Atomic Absorption
Ilmiah. Fakultas Matematika Spectrometry. Anal.
dan Ilmu Pengetahuan Alam Chem.,(62): 1994-1997.
IPB. Bogor. Subowo, Mulyadi, S. Widodo, dan
Saragih, Sehat Abdi. 2008. Asep Nugraha. 1999. Sattus
Pembuatan dan Karakterisasi dan Penyebaran Pb, Cd, dan
Karbon Aktif dari Batubara Pestisida pada Lahan Sawah
Riau Sebagai Adsorben. Intensifikasi di Pinggir Jalan
Laporan Tesis Program Studi Raya. Prosiding. Bidang
Teknik Mesin Program Pasca Kimia dan Bioteknologi
Sarjana Bidang Ilmu Teknik Tanah, Puslittanak, Bogor.
Fakultas Teknik Universitas
Indonesia Jakarta. Sunu, P. 2001. Melindungi
Lingkungan Dengan
Setyaningtyas, Tien., Zusfahair., dan Menerapkan ISO 14001. PT.
Suyata, 2005, Pemanfaatan Abu Gramedia Widiasarana
Sekam Padi Indonesia. Jakarta.
Sebagai Adsorben Kadmium
(II) dalam Pelarut Air. Majalah

Anda mungkin juga menyukai