Anda di halaman 1dari 13

Sosialisasi Pemanfaatan Media Pembelajaran Rumah Belajar Dan TV Edukasi

Bagi Orang Tua Siswa Kelas 6 SDN Sukasarana Untuk Penguatan Pendampingan
Pembelajaran Daring Siswa Dalam Mendukung Program BDR (Belajar Dari
Rumah) di Dalam Situasi Pandemi COVID-19.

Astri Nursifa
Prodi Pendidikan Khusus, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

ABSTRAK
Pandemi covid-19 menyebabkan sistem pedidikan tatap muka beralih menjadi
daring dan dilaksanakan di rumah. Hal ini mendasari Pemerintah menetapkan
kebijakan belajar dari rumah atau biasa disingkat BDR. Dalam pembelajaran daring
ini orang tua memiliki peranan yang penting dalam mendampingi siswa dalam
pembelajaran daring. Berkenaan dengan pentingnya apenggunaan media
pembelajaran tersebut, maka orang tua memiliki peran untuk mengetahui dan
memahami dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam pembelajaran daring
sebagai upaya meningkatkan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai. Dalam realitanya sebagian besar orang tua di SDN Sukasarana kurang
berperan dalam mendampingi anak dalam pembelajaran daring, dan dalam
pemanfaatan media pembelajaran daring orang tua hanya menggunakan buku
tematik dan Youtube saja. Sehingga orang tua kurang memiliki pengetahuan dan
pemahaman mengenai media pembelajaran ICT dalam pembelajaran daring. Solusi
yang dibutuhkan adalah berupa edukasi mengenai berbagai alternatif media
pembelajaran ICT kepada orang tua siswa dengan menggunakan cara dan berbagai
media yang menarik dalam meningkatkan keterlibatan orang tua dalam
pembelajaran daring siswa. Tujuan khusus kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
peran orang tua Dalam mendampingi anak belajar di rumah dengan menggunakan
media pembelajaran berbasis ICT yang dapat mempermudah anak memahami ateri
pembelajaran. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara online menggunakan
google meeting dengan memperkenalkan dan mencontohkan cara menggunakan
media pembelajaran daring Rumah Belajar dan TV Edukasi.

Kata Kunci : Orang tua, Media pembelajaran, Pembelajaran daring, ICT, BDR.

Pendahuluan
Wabah Covid 19 telah menyebar di Indonesia yang awalnya berasal dari kota
WuhanCina sejak desember 2019 (Chandrasekaran & Fernandes, 2020) dalam
(Harahap et al., 2021). WHO menyatakan ini sebagai pandemi global karena
penularan virus ini sangatlah cepat. Oleh karena itu, setiap negeri wajib menerapkan
upaya untuk pencegahan penyebaran covid-19 dengan cara social distanching
(pembatasan jarak sosial) untuk mengurangi interaksi antar individu dalam
komunitas yang lebih luas (Wilder-Smith & Freedman, 2020) dalam (Harahap et al.,
2021).

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mempengaruhi seluruh aspek


kehidupan manusia, tak terkecuali aspek Pendidikan. Hal ini mendasari Pemerintah
menetapkan kebijakan belajar dari rumah atau biasa disingkat BDR melalui Surat
Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang berisikan bahwa
pembelajaran harus dilakukan secara daring supaya Corona Virus Desease
(Covid19) dapat dicegah penyebarannya (Karnawati & Mardiharto, 2020) dalam
(Rahim et al., 2019).

Belajar dari Rumah (BDR) dilaksanakan dengan sistem Pembelajaran Jarak


Jauh (PJJ). Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15, dijelaskan
bahwa PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi
komunikasi, informasi dan media lain. Dalam pelaksanaannya, PJJ dibagi menjadi
dua pendekatan, yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring). Dalam pelaksanaan PJJ, satuan
pendidikan dapat memilih pendekatan (daring atau luring atau kombinasi
keduanya) sesuai dengan karakteristik dan ketersediaan, kesiapan sarana dan
prasarana (Asmuni, 2020).

Adanya pembelajaran yang berbeda dengan biasanya yaitu pembelajaran


daring dan luring menuntut semua pihak mulai dari guru, orang tua serta murid
saling bekerja sama (Khadijah & Gusman, 2020). Kerja sama yang dilakukan seperti
guru sebagai perencana kegiatan dan penilai hasil pembelajaran sedangkan orang
tua sebagai pembimbing anak saat di rumah dalam memantau proses pembelajaran
(Hewi & Asnawati, 2020).

Orang tua dituntut mampu membimbing anak belajar dari rumah dan
mampu menggantikan guru disekolah, sehingga peran orang tua dalam tercapainya
tujuan pembelajaran daring dan membimbing anak selama belajar dirumah menjadi
sangat penting. Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk belajar dirumah secara
daring, maka peran yang biasanya dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sekarang
telah berganti fungsi di satuan keluarga. Artinya saat ini rumah menjadi pusat
kegiatan bagi semua anggota keluarga.

Sedangkan tugas orang tua adalah menciptakan suasana lingkungan belajar


yang menyenangkan di rumah, mendorong perkembangan prestasi anak, menjalin
komunikasi dan interaksi yang positif, hangat dan penuh kasih sayang dengan anak,
memberikan dukungan serta menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, menjalin
hubungan dan komunikasi yang baik dan aktif dengan sekolah untuk memberikan
informasi terkait perkembangan anak, men-support program sekolah dengan cara
mengikuti dan menyediakan terkait sarana dan media pembelajaran serta
menyelaraskan kegiatan anak di rumah dengan kegiatan di sekolahnya, selanjutnya
orang tua harus proaktif untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan anak
dari guru, turut aktif dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang bersangkutan dengan
orang tua, serta turut andil dalam pengambilan keputusan dalam sekolah (Hakim,
2020).

Nur, dkk (2016) dalam (Hakim, 2020) menyatakan orang tua yang
mempunyai peranan yang tinggi dalam memotivasikegiatan belajar anak yaitu
orang tua yang ikut teribat dalam kegiatan belajar, mensupport, serta memberikan
penghargaan kepada anak, memantau perkembangan akademik, sikap dan perilaku
anak, serta menjalin kerjasama dengan sekolah dalam mengntrol perkembangan
anak akan diikuti oleh motivasi belajar anak yang tinggi pula. Pernyataan ini selaras
dengan Oni Taliawo (2019) dalam (Hakim, 2020) yang menyatakan bentuk peranan
hubungan kerja sama antara orang tua dan guru sangat menentukan minat belajar
anak, kedisiplinan anak dalam proses belajar menentukan hasil yang maksimal, serta
usaha-usaha yang dilakukan antara gur dan orang tua antara lain memotivasi, sealu
memberikan bimbingan menciptakan suasana pmbelajaran yang menyenangkan.
Selanjutnya Haerudin (2020) dalam (Hakim, 2020) menjelaskan peran orang tua
dalam prose pembelajaran daring dapat mempererat hubungan antara orang tua dan
anak. Latunde, (2017) menyebutkan bahwa dukungan orang tua pada aktivitas
pendidikan anak sangat penting dalam proses pendidikan anak
(Putri et al., 2020).

Salah satu faktor yang mendukung pembelajaran daring juga adalah faktor
penggunaan media pembelajaran. Menurut Risman (2012: 46) dalam (Mansyur,
2020) bahwa media merupakan alat bagi suatu pekerjaan, sehingga suatu pekerjaan
bisa terselesaikan dengan baik dengan hasil memuaskan. Dengan demikian, media
merupakan wahana penyalur belajar atau penyalur pesan selama proses
pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran menjadi instrumen penting
penyampaian pesan dalam proses pembelajaran (Mansyur, 2020). Guru
menggunakan media untuk memudahkan proses pembelajaran yang dilakukan.
Selain itu, media juga akan meudahkan peserta didik memahami materi pelajaran
yang diberikan.

Fungsi media pembelajaran dapat mengefektifkan proses pembelajaran


karena membangkitkan minat dan motivasi peserta didik mengikuti pembelajaran.
Stimulus yang baik juga dapat dihasilkan melalui penggunaan media pembelajaran
karena berpengaruh secara psikologis pada diri peserta didik. Azhari, (2015) dalam
(Putri et al., 2020) yang menyebutkan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil aktivitas pembelajaran.

Adanya Covid-19 berdampak pada peralihan penggunaan media. Media


pembelajaran bertransformasi lebih canggih menggunakan perangkat teknologi
jaringan. Hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa guru dan peserta didik
harus menggunakan media pembelajaran baru dengan lingkungan dan suasan
pembelajaran baru.

Mengingat pentingnya peranan orang tua dan media pembelajaran dalam


pembelajaran daring, maka Orang tua memiliki peranan penting dalam
mendampingi anak belajar di rumah sehiingga orang tua juga harus memahami
pemanfaatan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
daring. Karena media pembelajaran mampu meningkatkan motivasi anak dan
mampu memaksimalkan hasil dari pembelajaran yang diberikan.

Kesiapan belajar dari rumah ini dapat dilihat dari bagaimana orangtua dalam
membimbing anak selama belajar di rumah. Tidak semua orangtua siap
menjalankan pekerjaan rumah sekaligus menjadi guru pengganti selama BDR
(Yulianingsih et al., 2020). Realita yang terjadi masih rendahnya keterlibatan orang
tua dalam mendampingi anak melakukan pembelajaran daring. Dan salah satunya
dikarenakan kurangnya pemahaman orang tua mengenai pembelajaran daring dan
mengenai media pembbelajaran yang dapat digunakan dalam belajar di rumah
bersama anak. Tentunya dengan adanya perubahan dalam pembelajaran yang
semula tatap muka menjadi daring menimbulkan beberapa permasalahan.

Permasalahan yang muncul karena ketersediaan sarana dan prasana dalam


pembelajaran di rumah yang kurang seperti tidak semua anak memiliki handphone
sendiri, masalah jaringan dan kuota internet, serta tidak semua orang tua siswa
mahir dalam teknologi sehingga belum banyak orang tua yang tahu dan memahami
mengenai pemanfaatan media pembelajaran ICT dalam mendampingi anak. Hal ini
juga dialami oleh salah satu sekolah yang menjadi mitra pengabdian yaitu SDN
SUKASARANA Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan hasil survei yang ditujukan untuk orang tua siswa kelas 6 SD
dari sekolah mitra memaparkan kepada kami kendala-kendala yang dihadapi saat
mengadakan pembelajaran daring. Kendala yang dihadapi salah satunya adalah
Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran dari mulai minimnya pengetahuan
mengenai media pembelajaran, keterbatasan hambatan jaringan dan kuota internet,
dan materi yang kurang dipahami oleh orang tua dan anak sehingga orang tua tidak
bisa memfasilitasi belajar anak, ditambah dengan kondisi orang tua yang lelah
bekerja dan mengurusi urusan rumah tangga yang semakin berat dengan
mendampingi anaknya belajar. Oleh karena itu penulis memberikan penawaran
kepada mitra untuk mengadakan sosialisasi terkait pengenalan media pembelajaran
Rumah belajar dan TV Edukasi beserta cara penggunaan untuk mempermudah
orang tua dalam mendampingi siswa belajar di rumah.

Rumah belajar dan TV Edukasi dipilih dikarenakan dalam rangka medukung


Kemdikbud dalam program BDR agar adanya integrasi materi yang diberikan.
Media pembelajaran yang diperkenalkan terdiri dari Aplikasi Handphone Rumah
belajar dan Channel Youtube Official TV Edukasi dari Kemdikbud yang dapat
membuat pembelajaran lebih menyenangkan. Kelebihan kedua media pembelajaran
ini adalah dapat diakses menggunakan handphone karena berbentuk aplikasi dan
fitur-fitur yang tersediapun sangat lengkap. Rumah belajar dan TV Edukasi
merupakan media pembelajaran yang berbasis visual audio dan ICT yang cukup
mudah digunakan, mudah diakses dan cukup lengkap sehingga penulis tertarik
untuk mengadakan sosialisasi mengenai dua media pembelajaran ini.

Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan sosialisasi kepada orang tua
siswa kelas 6 SDN Sukasarana dalam memanfaatkan media pembelajaran daring
yang dapat digunakan dalam mendampingi pembelajaran anak di rumah.

Metode Pelaksanaan

1. Tempat dan waktu

Kegiatan Sosialisasi media pembelajaran ini merupakan salah satu program yang
dilakukan dalam rangka pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan
SDN Sukasarana di Desa Sindanglaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur
pada tanggal 25 Juli 2021.

2. Sasaran Kegiatan

Sasaran dalam kegiatan sosialisasi ini adalah 10 orang orang tua siswa kelas 6
SD. Pada akhirnya orang tua yang menghadiri sosialisasi ini terdiri dari berbagai
jenjang kelas dan tidak mengkhusus di kelas 6 SD saja.

3. Metode Pengabdian

Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan menggunakan media online


google meet. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan penjelasan mengenai
tutorial/tata cara penggunaan media pembelajaran. Kegiatan diakhiri dengan
mengirimkan video edukasi melalui WA grup orang tua dalam rangka
memperkuat pengetahuan orang tua mengenai media pembelajaran Rumah
belajar dan TV Edukasi.

4. Indikator Pencapaian

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan media


pembelajatan Rumah belajar dan TV Edukasi beserta cara penggunaanya
dikalangan orang tua siswa di SDN Sukasarana. Tujuan khusus kegiatan ini yaitu
membantu orang tua siswa dalam penguatan pendampingan pembelajaran siswa
di rumah.

5. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melihat hasil survei kepuasan orang tua
siswa terhadap kegiatan sosialisasi yang dilakukan.

Hasil dan Pembahasan


Kegiatan pengabdian ini diawali dengan analisis kebutuhan mitra di SDN
Sukasarana yang terleak di kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur.

Gambar 1. Peta Lokasi


Berdasarkan hasil analisis kebutuhan mitra yang kami peroleh dari hasil survei
pertama mengenai pembelajaran daring dan pemanfaatan media pembelajaran di
rumah, maka diperoleh beberapa informasi. Berikut adalah hasil dari survei
mengenai pemahaman orang tua terhadap pemanfaatan media pembelajaran daring
di masa pandemi COVID-19.

1. Pemahaman Orang tua mengenai pembelajaran daring


Pemahaman orang tua mengenai sistem pembelajaran daring sudah
baik. Mayoritas orang tua menjawab bahwa pembelajaran daring adalah
belajar yang dilakukan di rumah secara online. Namun ditemukan beberapa
jawaban yang memperlihatkan bahwa dari pemahaman orang tua mengenai
pembelajaran daring bahwa orang tua tidak perlu memberikan keterlibatan
dalam pembelajaran daring karena instruksi dilakukan oleh guru.
Orang tua juga mengungkapkan beberapa hambatan dan manfaat dari
pembelajaran daring diantaranya : (1) Manfaat pembelajaran daring dapat
membuat siswa tetap berada di rumah dalam pantauan orang tua; (2)
pembelajaran daring membuat anak dan orang tua bisa belajar bersama; (3)
orang tua dapat mengambil ilmu dan mengerti materi pelajaran anak.
Hambatan dan kelemahan pembelajaran daring yang dirasakan oleh
orang tua diantaranya : (1) Tugas-tugas anak terkadang orang tua yang
mengerjakan karena siswa tidak mengerti materi pembelajaran. Maka orang
tua yang harus menerangkan kepada siswa, sedangkan orang tua pun tidak
memahami materi pembelajarannya; (2) Anak merasa jenuh, kurang motivasi
dan semangat dengan belajar karena pembelajaran hanya disampaikan
melalui Whats App dengan mengirimkan foto dan link Youtube saja.;(3) anak
kurang mandiri dan sering bergantung kepada orang tua.

2. Keterlibatan Orang tua dalam mendampingi anak saat pembelajaran daring


di rumah.
Orang tua mendampingi anak saat pembelajaran daring dengan cara :
(1) Mengikuti arahan guru tentang tugas yang diberikan pada hari tersebut;
(2) Menjelaskan kepada anak mengenai apa yang harus orang tua kerjakan;
(3) memberikan semanagat kepada anak; (4) Menjelaskan hal-hal yang
belum dimengerti anak; (4) membantu anak memahami materi dengan
membuka buku paket siswa dan mengandalkan google sebagai alat bantu;
(5) Memeriksa tugas anak.

3. Pemahaman orang tua mengenai pemanfaatan Media Pembelajaran yang


digunakan orang tua dalam mendampingi pembelajaran siswa di rumah.
Semua orang tua menjawab jika orang tuamenggunakan media
pembelajaran berupa buku materi atau buku tematik dan link video
pembelaajaran. Serta pembelajaran menggunakan Whats App Grup.
Dapat terlihat jika media pembelajaran yang digunakan hanya terbatas
pada buku tematik saja sehingga kurangnya variasi dalam penggunaan
media pembelajaran. Hasil survei pun menunjukkan bahwa 8 dari 10 orang
tua tidak mengetahui media pembelajaran lain yang dapat digunakan dalam
pembelajaran daring.
Hal yang menjadi penyebab orang tua kurang memahami
pemanfaatan media pembbelajaran daring adalah kurangnya informasi
kepada orang tua mengenai alternatif media pembelajaran lain yang dapat
digunakan oleh orang tua di rumah. Faktor kelelahan setelah mengurus
rumah tangga, bekerja, dan jaringan internetpun turut menjadi kendala orang
tua dalam memaksimalkan penggunaan media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam membelajarkan anak di rumah.
Dari hasil survei permulaan tersebut penulis menetapkan satu solusi yaitu
untuk membuat kegiatan sosialisasi terkait pemanfaatan media pembelajaran daring
yang dapat digunakan oleh orang tua dalam membelajarkan anak dirumah.
Kegiatan sosialisasi dilakukan pada tanggal 25 Juli 2021 amelalui aplikasi
google meet dan kegiatan dimulai dengan menunggu kehadiran peserta yaitu orang
tua siswa kemudian dilanjutkan pembukaan dan pemberian materi oleh penulis
sendiri mengenai Pengenalan media pembelajaran, pembelajaran daring, BDR, dan
Rumah belajar serta TV Edukasi sebagai media pembelajaran rekomendasi
Kemdikbud.Adapun materi yang disampaikan mengenai hal berikut ini.

1. Pengenalan mengenai Aplikasi Rumah belajar beserta cara penggunaannya.


Salah satu media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan oleh
guru dan orang tua dalam pembelajaran dari di rumah adalah Portal Aplikasi
Rumah Belajar. Sebagai salah satu pemanfaatan internet sebagai model
pembelajaran daring yang disediakan oleh pemerintah Indonesia adalah
melalui portal Rumah Belajar. Rumah Belajar merupakan jenis portal
pendidikan berbasis teknologi yang diluncurkan sejak tahun 15 Juli 2011 oleh
Kemendikbud Indonesia. Saat ini Portal Rumah Belajar dapat diunduh melalui
google playstore maupun web https://belajar.kemdikbud.go.id/Dasboard/
secara gratis.
Portal Rumah Belajar adalah Portal belajar yang menyediakan sistem
tata kelola pembelajaran yang dapat digunakan guru dan peserta didik dalam
mengelola kegiatan pembelajaran di kelas secara virtual. Dalam portal ini
tersedia banyak konten untuk berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD,
SD, SMP dan SMA sesuai dengan kurikulum nasional yang berlaku dan
dirancang khusus oleh pengajar berpengalaman. Beberapa layanan fitur utama
yang dimiliki Rumah Belajar antara lain Buku Sekolah Elektronik (BSE),
Sumber Belajar, Bank Soal, Kelas Maya, Peta Budaya, Laboratorium Maya,
Wahana Jelajah Angkasa, dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB)/ Diklat Online (Sandi, 2019: 6) dalam (Yanti et al., 2020).
Selain itu terdapat pula fitur pendukung yang berisi materi
pembelajaran yang dilengkapi dengan bahan belajar interaktif seperti gambar,
animasi, video, dan simulasi serta buku digital. Dengan demikian
pembelajaran akan lebih menyenangkan. Hal yang menarik adalah berbagai
fitur Rumah Belajar dapat diakses dengan gratis menggunakan jaringan
internet. Melalui fitur yang disediakan Rumah Belajar, peserta didik
diharapkan mampu lebih aktif menggali berbagai informasi-informasi yang
dibutuhkan serta menambah wawasan dan intelektual mereka.
Rumah Belajar juga memberikan layanan ketersediaan sumber media
pembelajaran dalam bentuk bahan belajar interaktif yang dilengkapi dengan
media pendukung gambar, animasi, video dan simulasi, serta dalam bentuk
buku digital. Konten-konten yang ada pada Rumah Belajar tersebut disediakan
untuk berbagai tujuan, agar pendidik dan peserta didik dapat melaksanakan
pembelajaran secara komprehensif. Misalnya fitur Peta Budaya, disiapkan
untuk menyediakan berbagai macam materi pembelajaran budaya di Indonesia
sehingga peserta didik dapat lebih mengetahui dan menghargai keragaman
adat istiadat/budaya.
Sedangkan Wahana Jelajah Angkasa dikembangkan agar peserta didik
lebih mudah mengenal benda-benda angkasa. Selanjutnya, Bank Soal, berisi
kumpulan soal-soal latihan/tes. Juga Karya Guru dan Karya Komunitas,
memberi kesempatan pendidik mengunggah karya terbaiknya. Di sini
pendidik bisa berbagi informasi/ ilmu dengan yang lain. Fitur yang lain, yakni
Kelas Maya, memberi layanan pendidik dan peserta didik menyelenggarakan
kegiatan e-learning atau pembelajaran secara daring (online) kapan saja dan di
mana saja. Fitur itu memfasilitasi pembelajaran daring antara pendidik dan
peserta didik kapan saja dan di mana saja. Baik pada saat jam sekolah maupun
di luar jam sekolah (sesuai kesepakatan pendidik dan peserta didik), asalkan
guru dan siswa memiliki koneksi internet dan perangkat gawai seperti
komputer/laptop/ notebook.
Adapun Laboratorium Maya dapat digunakan peserta didik dan
pendidik melakukan percobaan di laboratorium secara virtual (maya). Semua
percobaan atau simulasi yang tersedia di Laboratorium Maya dapat diunduh
oleh pengguna dengan melakukan login terlebih dahulu. Di fitur ini terdapat
konten untuk mata pelajaran IPA dan matematika dengan kategori SMP dan
SMA.

2. Pengenalan mengenai TV Edukasi beserta cara penggunaannya.


TVE adalah sebuah stasiun televisi di Indonesia yang dimiliki oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia. Stasiun televisi ini khusus ditujukan untuk menyebarkan
informasi di bidang pendidikan dan berfungsi sebagai media pembelajaran
masyarakat.Tayangan ulang dari TVE bisa diakses pula melalui Youtube dari
TV Edukasi yang menyajikan video pembelajaran yang menarik, mudah
dakses dan menyenangkan.

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi


Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab lalu dilanjutkan
dengan penutupan dan foto bersama. Evaluasi kegiatan dilakukan di akhir kegiatan
dengan hasil sebagaimana yang tertera dalam tabel berikut.

Tabel 1. Hasil evaluasi kegiatan


No Pertanyaan Persentase
1 Setelah kegiatan sosialisasi apakah bapak/Ibu sudah Ya, Tentu (100%)
memahami mengenai media pembelajaran Rumah Sepertinya Tidak
belajar dan TV Edukasi? (0%)
2 Setelah kegiatan sosialisasi apakah bapak/Ibu sudah Ya, Tentu (100%)
memahami mengenai cara penggunaan media Sepertinya Tidak
pembelajaran Rumah belajar dan TV Edukasi? (0%)
3 Setelah kegiatan sosialisasi apakah bapak/Ibu merasa Ya, Tentu (91,7%)
terdorong untuk mengakses dan memanfaatkan media Sepertinya Tidak
pembelajaran Rumah belajar dan TV Edukasi dalam (8,3%)
pembelajaran anak di rumah?
4 Setelah kegiatan sosialisasi apakah bapak/Ibu Ya, Tentu (83,3%)
terdorong dan tertarik untuk mencari informasi Sepertinya Tidak
mengenai media pembelajaran lainnya? (16,7%)
5 Menurut bapak dan ibu apakah pelaksanaan sosialisasi Ya, Tentu (100%)
ini bermanfaat? Sepertinya Tidak
(0%)

Berdasarkan hasil pelatihan yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Para peserta telah mengetahui dan memahami mengenai alternatif media


pembelajaran yang dapat digunakan dalam mendampingi siswa belajar di
rumah.
2. Para peserta telah mengetahui dan memahami mengenai cara penggunaan
media pembelajaran Aplikasi Rumah Belajar dan TV Edukasi yang dapat
digunakan dalam mendampingi siswa belajar di rumah.
3. Para peserta merasa terdorong untuk memanfaatkan media pembelajaran
Rumah belajar dan TV Edukasi dalam mendampingi siswa belajar di rumah.
4. Para peserta merasa terdorong dan tertarik untuk mencari informasi lain
mengenai pemanfaatan media pembelajaran dalam mendampingi siswa
belajar di rumah.
5. Para peserta berpendapat bahwa kegiatan sosialisasi ini bermanfaat untuk
memperkuat pendampingan belajar siswa di rumah bersama orang tua.

Simpulan

Hasil kegiatan sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran kepada orang tua


siswa diperoleh bahwa semua peserta merasa kegaitan ini bermanfaat dalam
penguatan pendampingan pembelajaran siswa di rumah bersama orang tua. Melalui
kegiatan ini orang tua juga mendapatkan referensi dan pemahaman baru mengenai
media pembelajaran aplikasi Rumah belajar dan TV Edukasi yang dapat digunakan
dalam mendampingi belajar anak di rumah, serta peserta juga merasa terdorong
untuk menggunakan media pembelajaran tersebut dalam mendampingi anak belajar
di rumah. Kegiatan edukasi kepada orang tua dalam mengatasi masalah
pembelajaran di rumah seperti ini sangat dibutuhkan karena jika orang tua tidak
memiliki kesiapan dalam mendampingi anak belajar di rumah akan berdampak
pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Ucapan Terima Kasih
Selama menyelesaikan penyusunan artikel pengabdian dan pelaksanaan KKN
ini penulis telah banyak bantuan dari berbagai pihak, baik Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesarbesarnya kepada semua pihak yang membantu, khususnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran kepada penulis sehingga


dapat menyelesaikan kegiatan KKN ini sampai tuntas.

2. Orang tua penulis yang telah memberikan suport energi dan doanya untuk

mendukung penulis menyelesaikan KKN ini sampai tuntas.

3. Bapak Dr. Andika Duta Bahari,S.Pd, M. Hum Selaku Dosen


Pembimbing

Lapangan Kelompok 37 KKN Tematik PPD Covid-19

4. Bapak Nyanyang Kurnia Sanusi, A.KS selaku Kepala Desa Sindanglaya

5. Ibu Dra. Ruhaeti. Selaku Kepala Sekolah SDN Sukasarana

6. Ibu Dian Budianti, S.Pd selaku Wakasek kurikulum SDN Sukasara

7. Ibu Nani, S.Pd selaku wali kelas di SDN Sukasarana

8. Siswa Kelas 6 SDN Sukasarana

9. Orang tua siswa kelas 6 SDN Sukasarana

10. Seluruh anggota kelompok KKN 37 yang telah memberikan support dan

informasi yang membantu dalam penyelesaian tugas KKN ini.

11. Seluruh Anggota LPPM Universitas Pendidikan Indonesia

Semoga artikel ini dapat memberikan sumbangan manfaat dalam teoritis atau
praktis guru dan orang tua dalam memaksimalkan pembelajaran siswa di rumah.
Referensi
Asmuni, A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19
dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 7(4), 281.
https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2941
Hakim, M. S. H. I. (2020). Implementasi Kolaborasi Orang Tua dan Guru Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Daring pada PAUD. JIEES : Journal of Islamic
Education at Elementary School, 1(1), 26–33. https://doi.org/10.47400/jiees.v1i1.8
Harahap, S. A., Dimyati, D., & Purwanta, E. (2021). Problematika Pembelajaran
Daring dan Luring Anak Usia Dini bagi Guru dan Orang tua di Masa Pandemi
Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1825–1836.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1013
Mansyur, A. R. (2020). Dampak COVID-19 Terhadap Dinamika Pembelajaran Di
Indonesia. Education and Learning Journal, 1(2), 113.
https://doi.org/10.33096/eljour.v1i2.55
Putri, D. K., Handayani, M., & Akbar, Z. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran dan
Motivasi Diri terhadap Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 649.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.418
Rahim, F. R., Suherman, D. S., & Murtiani, M. (2019). Analisis Kompetensi Guru
dalam Mempersiapkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Era
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Eksakta Pendidikan (Jep), 3(2), 133.
https://doi.org/10.24036/jep/vol3-iss2/367
Yanti, M. T., Kuntarto, E., & Kurniawan, A. R. (2020). Pemanfaatan Portal Rumah
Belajar Kemendikbud Sebagai Model Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar.
Adi Widya Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 61–68.
Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. (2020). Keterlibatan
Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1138–1150.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.740

Pandemi covid-19 mendasari Pemerintah menetapkan kebijakan belajar dari rumah atau biasa
disingkat BDR. Pentingnya penggunaan media pembelajaran tersebut, maka orang tua memiliki
peran untuk mengetahui dan memahami dalam pemanfaatan media pembelajaran dalam
pembelajaran daring sebagai upaya meningkatkan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
dapat dicapai. Dalam realitanya sebagian besar orang tua kurang berperan dalam mendampingi anak
dalam pembelajaran daring, dan dalam pemanfaatan media pembelajaran daring orang tua hanya
menggunakan buku tematik dan Youtube saja. Solusi yang dibutuhkan adalah berupa edukasi
mengenai media pembelajaran ICT kepada orang tua siswa yaitu aplikasi Rumah Belajar dan TV
Edukasi.Tujuan khusus kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran orang tua Dalam mendampingi
anak belajar di rumah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT yang dapat
mempermudah anak memahami materi pembelajaran. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan
secara online menggunakan google meeting dengan memperkenalkan dan mencontohkan cara
menggunakan media pembelajaran daring Rumah Belajar dan TV Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai