Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KESUGIHAN I
Jl. Serayu Raya No.16  0282- 695136
E-mail : puskesmas_kesugihan1@yahoo.com
KESUGIHAN Kode Pos 53274

KERANGKA ACUAN
PENYELENGGARAAN KELAS IBU HAMIL SECARA ONLINE/OFFLINE
DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS KESUGIHAN I
TAHUN 2022

I. Pendahuluan
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi
ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2009). Dan pada setiap
materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil. Pada setiap akhir pertemuan dilakukan senam hamil. Senam hamil
merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan
dirinya baik fisik maupun mental dalam menghadapi persalinan.
Program Kelas ibu hamil merupakan upaya pemerintah untuk menurunkan AKI
dan AKB. Program kelas ibu hamil terbentuk pada tahun 2009. Kelas ibu hamil adalah
kelompok ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu sampai 32 minggu
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Kelas ibu hamil merupakan salah satu
kegiatan penting dalam penerapan buku KIA di masyarakat sebagai upaya pembelajaran
ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ibu
hamil dalam perawatan kesehatan anak sesuai standar.
Senam hamil adalah senam yang di lakukan pada masa kehamilan dengan tujuan
untuk mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil, dengan harapan proses kelahiran akan
berjalan lancar dan aman. Latihan senam hamil yang dilakukan secara teratur baik di
tempat latihan maupun di rumah dalam waktu senggang dapat menuntun ibu hamil ke
arah persalinan yang fisiologis, selama tidak ada keadaan patologis yang menyertai
kehamilan. Ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur selama masa
kehamilannya dilaporkan dapat memberikan keuntungan pada saat persalinan yaitu pada
masa kala aktif (kala II) menjadi lebih pendek, mencegah terjadinya letak sungsang dan
mengurangi terjadinya insiden sectio caesaria (Supriatmaja, dalam Subekti Indri, 2016).
II. Latar Belakang
Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia menurut Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup (KH) dan AKB 23 per 1.000 KH. Penyebab langsung kematian ibu adalah
hipertensi dalam kehamilan 32,4 %, komplikasi puerpuerium 30,2 %, perdarahan 20,3 %
dan lain-lain 17,1 % .Data di Kabupaten Cilacap sendiri jumlah kematian ibu pada tahun
2021 sebanyak 45 kasus, sedangkan di Puskesmas Kesugihan 1 pada tahun 2021
jumlah kematian ibu sebanyak 5 kasus, 4 kasus diantaranya disebabkan karena Covid
19, dan 1 kasus kematian ibu disebabkan karena PEB.
Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau membawa resiko bagi ibu.
WHO memperkirakan bahwa 15 % dari seluruh Wanita yang hamil akan berkembang
menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam
jiwanya. Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah melalui pemberian asuhan
kehamilan yang berkualitas.
Dalam proses persalinan ada 3 faktor yang menyebabkan persalinan memanjang
atau lama yaitu: tenaga, jalan lahir dan janin. Salah satu cara mengendalikan masalah
tersebut seperti masalah tenaga yaitu dengan senam hamil. Menurut Depkes RI, 2013
ibu hamil yang melakukan kegiatan senam cukup sering dan teratur selama masa tiga
bulan (trimester) terakhir, rasa sakit yang dirasakan pada masa persalinan akan
berkurang bila dibandingkan dengan persalinan ibu yang tidak melakukan kegiatan
senam hamil.
UPTD Puskesmas Kesugihan I yang berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan Kesehatan perlu kiranya megadakan kegiatan
Penyelenggaraan kelas ibu hamil secara online/offline, dilakukan dengan terjadwal dan
berkesinambungan, difasilitasi oleh bidan atau petugas kesehatan lainnya, dengan
menggunakan paket kelas ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir,
dan upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat tercapai.

III. Tujuan
A. Tujuan umum
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di wilayah UPTD Puskesmas
Kesugihan I

B. Tujuan Khusus
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta ibu hamil dan keluarga
dengan petugas kesehatan/bidan
2. Meningkatkan pemahaman,sikap dan perilaku ibu hamil tentang pemeriksaan
kehamilan, persalinan, pencegahan penyakit, dan komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik, agar ibu dan janin sehat,
bersalin aman,nifas nyaman,ibu selamat bayi sehat.
3. Cakupan K1 dan K6 dapat mencapai target 100 %
4. Cakupan Deteksi Resiko Tinggi Ibu Hamil, ibu bersalin dan Nifas dapat mencapai
target 20 % dari jumlah keseluruhan ibu hamil
5. Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan yang ditangani dapat mencapai target
100 % dari semua ibu hamil yang berisiko
6. Semua persalinan 100 % ditangani di Fasilitas Kesehatan
7. Cakupan Kunjungan Nifas dapat mencapai target 100 %

IV. Tata Nilai


Tata Nilai dalam pelaksanaan kegiatan adalah SATU
S : Solid
Yaitu selalu kompak, saling mendukung dan saling menghargai dalam
melaksanakan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran
program
A : Aman
Yaitu memberikan fasilitas yang aman dalam melaksanakan identifikasi
kebutuhan dan harapan/sasaran program
T : Tanggap
Yaitu cepat dan tanggap dalam melaksanakan identifikasi kebutuhan dan
harapan/sasaran program
U : Unggul dalam pelayanan
Yaitu unggul dalam kualitas dan terdepan dalam melaksanakan identifikasi
kebutuhan dan harapan/sasaran program

V. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


A. Persiapan sebelum hari H
1. Petugas mengirimkan surat berisi informasi penyelenggaraan kelas ibu hamil
secara online/offline kepada Kepala desa
2. BDD mendata ibu hamil yang akan diundang
3. BDD membuat undangan mengetahui Kepala Desa dengan mencantumkan
protokol Kesehatan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil
4. BDD bersama Kader/ Ketua Rt mengedarkan undangan ke sasaran ibu hamil
sesuai yang didata sebelumnya

B. Pelaksanaan hari H
1. Petugas menyiapkan sarana dan prasarana serta konsumsi
a. Peserta pertemuan maksimal berjumlah 10 orang
b. Dilaksanakan diarea terbuka / cukup paparan sinar matahari ( jika di dalam
ruangan AC dimatikan, jendela dibuka )
c. Rasio ruangan dengan jumlah peserta diperhatikan guna mengoptimalkan
Physical Distancing
d. Semua alat peraga atau alat pemeriksaan didesinfeksi sebelum pelaksanaan
e. Atur jarak 2 minimal 2 meter
f. Disediakan alat cuci tangan pakai sabun dan tissue bersih
g. Setiap ibu hamil wajib memakai masker dan face shield
h. Setiap ibu hamil wajib membawa buku KIA
i. Sebelum memasuki area kelas ibu, peserta wajib mencuci tangan pakai sabun
( disediakan oleh penyelenggara ) dengan metode yang benar minimal 20 detik
j. Setiap peserta dilakukan cek suhu badan dengan menggunakan termogan.
Apabila suhu badan lebih dari 37 o C tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
k. Dalam situasi pandemic ibu hamil untuk sementara tidak didampingi oleh suami
dahulu dan tidak diperkenankan membawa anak untuk mengoptimalkan
Physical Distancing
l. Durasi pelaksanaan ibu hamil tidak lebih dari 45 menit. Apabila ada aktifitas
fisik ( senam ibu hamil ) ditambahkan 10-15 menit
2. Peserta mengisi daftar hadir
3. Petugas melaksanakan kelas ibu hamil
4. Petugas mengisi format laporan yang sudah disediakan oleh Bendahara BOK
5. Petugas menyerahkan hasil kegiatan kepada bendahara BOK untuk di verifikasi
tingkat Puskesmas
6. Setelah kegiatan selesai seluruh peserta wajib mencuci tangan dengan sabun pada
tempat yang sudah disediakan

VI. Cara Melaksanakan Kegiatan


A. Pertemuan kelas ibu dilakukan minimal 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai
kesepakatan fasilitator dengan peserta
B. Materi yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi
tetap mengutamakan materi pokok.
C. Pelaksanan pertemuan sebaiknya dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan
seawal mungkin
D. Pada setiap akhir pertemuan dapat dilakukan aktifitas fisik/senam ibu hamil.
E. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu hamil
F. Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil:
1. Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira kira ukuran 4 x 5 m, dengan
ventilasi dan pencahayaan cukup
2. Tempat cuci tangan dengan air yang mengalir, sabun, tissue kering
3. Termogan
4. Alat tulis menulis (papan tulis,kertas.spidol,balpoin) jika ada
5. Buku KIA
6. Lembar balik kelas ibu hamil
7. Buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil
8. Buku pegangan fasilitator
9. Alat peraga (KB kit,food model, boneka, metode kangguru,dll) jika ada.
10. Tikar/karpet (matras)
11. Bantal, kursi (jika ada)
12. CD aktifitas fisik/senam hamil (jika ada)
Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti tersebut diatas, namun
apabila tidak ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan
sesuai kesepakatan antara ibu hamil dan fasilitator. Sedangkan kegiatan lainya
seperti aktifitas fisik/senam hamil hanya merupakan matreri tambahan bukan
yang utama.
G. Petugas 2 orang : Bidan koordinator dan bidan di desa
H. Lokasi di 9 desa wilayah UPTD Puskesmas kesugihan 1

VII. Sasaran
Ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas

VIII. Sumber Dana dan SPJ


Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK )
A. Petugas transport petugas ( Bikor, BDD ) = 9 Desa x 2 orang x 9 kl x Rp. 100.000 =
Rp. 16.200.000,-
SPJ. Surat tugas dari atasan langsung, Kwitansi BOK, Daftar terima transport
petugas, Laporan hasil kegiatan kelas ibu hamil
B. Konsumsi pertemuan (12 org X 9 desa x 9 bln x Rp. 35.000 = Rp.34.020.000,-)
SPJ. Kerangka Acuan kegiatan, kwitansi BOK, nota toko / warung makan, kwitansi
toko / warung makan, daftar hadir peserta, undangan, foto kegiatan

IX. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan


No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyelenggaraan √ √ √ √ √ √ √ √ √
kelas ibu hamil
secara online/offline

X. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi dilakukan pada akhir bulan kegiatan

XI. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


KegiatanPencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan meliputi :
A. Pencatatan
Hasil pelaksanaan kegiatan dicatat dalam notulen kegiatan
B. Pelaporan
Pelaksanaan kegiatan dilaporkan ke Kepala Puskesmas
C. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat minilokakarya lintas program dan mini lokakarya
lintas sector meliputi :
1. Kendala, permasalahan, kesulitan yang ditemui pada saat kegiatan dengan
melibatkan pihak terkait
2. Penyusuan RTL

Mengetahui Kesugihan Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Kesugihan I Koordinator Ibu

Affif Melli Rahman,S.Kep.Ners Pujiastuti, A.md Keb


Penata NIP : 197607212003122007
NIP. 198005102003121007

Anda mungkin juga menyukai