DEMAM TIFOID
Subjective (S) :
A. Identitas : Ny. Rohani Ismail; 41 tahun 3 bulan; 161 cm; 58 kg
Anamnesis : Pasien datang ke RS dengan keluhan muntah-muntah >3x
sejak 5 hari SMRS. Keluhan disertai demam (+) sejak 5 hari
SMRS, demam dirasakan naik turun terutama naik saat
malam hari dan turun pada pagi hari, penurunan nafsu
makan (+), pusing (+), BAB (+) susah. Keluhan sakit kepala
(-), sesak (-), nyeri dada (-), BAK (+) lancar. Riwayat HT
(-), DM (-), alergi (-)
Objective (O) :
B. Pemeriksaan Fisik
KU : E4M6V5
TTV : TD : 104/71 mmHg
N : 78x/m, reguler, (kuat angkat)
RR : 20x/m
S : 37,90C
BB : 58 kg
TB : 161 cm
Kepala/leher : Kojungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax :
I : Simetris bilateral
P : Vocal fremitus kanan=kiri
P : Sonor diseluruh lapang paru
A : Vesikular (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba
P : Batas jantung normal
A : Bunyi jantung I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
I : Tampak datar, distensi (-)
A : Peristaltic (+) kesan meningkat
P : Timpani (+) seluruh regio abdomen
P : Nyeri tekan (+) epigastrium
Ekstremitas :
Atas : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
Bawah : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
Pemeriksaan Penunjang :
DR : WBC 10,0 103/uL; RBC 4,95 106/uL, HGB 13,5 g/dL; HCT
42,1%;PLT 131 103/uL; Rapid Antigen Cov-19 (Non-Reaktif)
ALT : 21,2 U/L
AST : 21,6 U/L
CREAT : 0,78 mg/dL
Glu : 95,4 mg/dL
Urea : 17,1 mg/dL
Tubex :6
Assesment (A) :
C. Diagnosis : Demam Tifoid
Berdasarkan kasus diatas, pasien datang dengan keluhan muntah-
muntah >3 kali disertai demam yang dirasakan naik terutama saat malam
hari dan turun pada pagi hari sejak 5 hari SMRS. Keluhan disertai
penurunan nafsu makan, pusing, dan BAB susah. Pada hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital ditemukan suhu 37,90C nadi 78 kali ber menit yang
menandakan bradikardi relatif. Pada hasil laboratorium ditemukan
peningkatan leukosist 10,0 103/uL dan tubex 6. Hal tersebut telah sesuai
dengan teori, dimana seseorang dikatakan mengalami demam tifoid
memiliki trias tifoid yaitu demam lebih dari 5 hari, gangguan pada saluran
cerna dan dapat disertai atau tanpa adanya gangguan kesadaran, serta
bradikardia relatif. Keluhan lainnya yang dapat dirasakan pada minggu
pertama seperti nyeri kepala, pusing, mialgia, anoreksia, rasa tidak nyaman
di perut, batuk, dan epistaksis. Adapun pada pemeriksaan laboratorium
menggunakan darah perifer dapat ditemukan leukopenia, leukosit normal,
atau leukositosis dan pada pemeriksaan tubex dengan nilai ≥ 6 dianggap
sebagai positif kuat.
Plan (P) :
D. Tatalaksana :
- IVFD RL 20 tpm
- Inj. Pantoprazole 40 mg/24 jam/IV
- Inj. Ondancentron 4 mg/8 jam/IV
- Farbion 1 amp/24 jam/IV drips
- Paracetamol 500 mg 3x1 (KP)
O : KU : E4M6V5
TTV : TD : 108/88 mmHg
N : 88x/m, reguler, (kuat angkat)
RR : 20x/m
S : 36,70C
Kepala/leher : Kojungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax :
I : Simetris bilateral
P : Vocal fremitus kanan=kiri
P : Sonor diseluruh lapang paru
A : Vesikular (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba
P : Batas jantung normal
A : Bunyi jantung I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
I : Tampak datar, distensi (-)
A : Peristaltic (+) kesan meningkat
P : Timpani (+) seluruh regio abdomen
P : Nyeri tekan (+) epigastrium
Ekstremitas :
Atas : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
Bawah : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
A : Demam Tifoid
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Pantoprazole 40 mg/24 jam/IV
- Ceftriaxone 3 gr/24 jam dalam NaCl 0,9% 100 cc (H2)
- Antasida syr 3x1C
- Paracetamol 500 mg 3x1 (KP)
Kamis, 6 Januari 2022
S : Demam (-), nyeri ulu hati (-), BAB (+), pusing (-)
O : KU : E4M6V5
TTV : TD : 110/90 mmHg
N : 98x/m, reguler, (kuat angkat)
RR : 20x/m
S : 36,80C
Kepala/leher : Kojungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax :
I : Simetris bilateral
P : Vocal fremitus kanan=kiri
P : Sonor diseluruh lapang paru
A : Vesikular (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba
P : Batas jantung normal
A : Bunyi jantung I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
I : Tampak datar, distensi (-)
A : Peristaltic (+) kesan meningkat
P : Timpani (+) seluruh regio abdomen
P : Nyeri tekan (-)
Ekstremitas :
Atas : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
Bawah : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
A : Demam Tifoid
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Pantoprazole 40 mg/24 jam/IV
- Ceftriaxone 3 gr/24 jam dalam NaCl 0,9% 100 cc (H3)
- Antasida syr 3x1C
- Paracetamol 500 mg 3x1 (KP)
Jumat, 7 Januari 2022
S : Demam (-), nyeri ulu hati (-), BAB (+), pusing (-)
O : KU : E4M6V5
TTV : TD : 106/92 mmHg
N : 8x/m, reguler, (kuat angkat)
RR : 20x/m
S : 36,80C
Kepala/leher : Kojungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax :
I : Simetris bilateral
P : Vocal fremitus kanan=kiri
P : Sonor diseluruh lapang paru
A : Vesikular (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba
P : Batas jantung normal
A : Bunyi jantung I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen:
I : Tampak datar, distensi (-)
A : Peristaltic (+) kesan meningkat
P : Timpani (+) seluruh regio abdomen
P : Nyeri tekan (-)
Ekstremitas :
Atas : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
Bawah : Hangat (+/+); Edema (-/-), turgor kulit <2 detik
A : Demam Tifoid
P : - IVFD RL 20 tpm
- Inj. Pantoprazole 40 mg/24 jam/IV
- Ceftriaxone 3 gr/24 jam dalam NaCl 0,9% 100 cc (H4)
- Antasida syr 3x1C
- Paracetamol 500 mg 3x1 (KP)
- Boleh pulang
A. Demam Tifoid
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang
mengenai sistem retikulo-endotelial, kelenjar limfe saluran cerna, dan
kandung empedu. Disebabkan terutama oleh Salmonella enterica serovar
typhi (S.typhi) dan menular melalui jalur fekal-oral.
Dari data CDC tahun 2013, Demam tifoid di negara maju terjadi
mencapai 5.700 kasus setiap tahunnya. Di Indonesia, demam tifoid banyak
dijumpai pada usia 3 – 19 tahun. Penularan demam tifoid dapat terjadi
melalui berbagai cara, yaitu dikenal dengan 5 F yaitu (food, finger, fomitus,
fly, feses). Kejadian di Indonesia berhubungan dengan rumah tangga
(riwayat keluarga dengan demam tifoid, tidak cuci tangan menggunakan
sabun, penggunaan piring bersama untuk makan, tidak tersedia tempat
buang air besar di dalam rumah).
Peserta Pendamping