Anda di halaman 1dari 2

FRAUD PREVENTION

a) Prevention Environment.

1 Corporate : - Sekilas dari laporan tahunan 2016 PT. Hanson, jajaran


. Governance Structure dewan komisaris dan direksi memilki background yang
sesuai dengan bidangnya serta berpengalaman. Dewan
komisaris tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
substansi terkait dan antar direksi juga tidak ada
hubungan afiliasi dengan dewan komisaris maupun
direksi yang lain.
- Melalui laporan tahunan tersebut, disebutkan bahwa
Direktur Independen, Adnan Tabrani juga melakukan
komunikasi dengan audit eksternal.
- Dari komite audit, Tata Venkata Ramana, merangkap
sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit.
Untuk anggota Komite Audit, Ibrahim Hasybi sedang
menempuh pendidikan sarjana hukumya, dan belum
memilki pengalaman audit serta akuntansi.
- Dalam laporan tahunan, juga dijelaskan bahwa Direktur
Utama, Benny Tjokrosaputro sekaligus sebagai
pemegang saham pengendali, menjadi pihak yang
memperoleh pinjaman atas usaha perusahaan, serta PT.
Asabri yang juga sebagai pemegang saham juga
melakukan penjualan tanah kepada PT. Hanson, sehingga
kemungkinan adanya aksi fraud antar pihak berelasi ini.
- Kepemilikan saham Direktur Utama, Benny
Tjokrosaputro, yang signifikan sebesar 10,85%,
sementara direksi lainnya tidak dijelaskan serta memiliki
saham di anak usaha (PT. MMJ) yang tidak signifikan.
2 Tone at The Top : Keterlibatan antara pemiliki perusahaan (sebagai dirut/top
. management) dengan direktur khusus keuangan, Adnan
Tabrani dalam menyajikan laporan keuangan yang tidak
sesuai, serta kemungkinan adanya keterlibatan pada auditor
eksternal dalam memperlancar aksi fraud ini. Dari faktor ini
menjadi biang dalam kasus fraud ini, karena dari pemiliknya
sendiri yang melakukan kecurangan dan tidak profesional
serta berintegritas dalam menjalankan bisnisnya.
3 Realistic Financial : Berdasarkan sumber yang sama mengatakan “Perseroan
. Goal tidak merumuskan angka target dan persentase keuangan di
tahun 2016”. Sehingga, motivasi dalam mencapai
tujuan/goal perolehan laba, penjualan, atau lainnya bukan
merupakan red flag dalam kasus fraud ini.
4 Policies and : Dalam hal ini, perusahaan juga telah menyusun etika kerja
. Procedures sebagai kebijakan dalam anti-fraudnya. Etika kerja yang
dimaksud ialah kejujuran, kesopanan, taat prosedur,
menjaga, nama baik perusahaan, hormat menghormati, dan
menjaga komunikasi yang baik. Memilki whistle blowing
system lengkap dengan nomor telepon pengaduan dan alamat
lengkap perusahaan. Namun, untuk anonim tips
kemungkinan belum diterapkan, seperti melalui e-mail
tertentu ataupun website yang mengaturnya guna
memudahkan pelapor. Perseroan juga telah memiliki sistem
pengendalian internal, dimana salah satunya yakni
pembentukan komite audit, sistem prosedur operasional
yang didukung sistem informasi dan teknologi diterapkan
diseluruh unit bisnis.

Anda mungkin juga menyukai