Anda di halaman 1dari 6

BAB 3

LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

A. PENDAHULUAN
Konsep limgkungan bisnis adalah sekumpulan faktor-faktor tertentu yang akan
mempengaruhi arah kebijakan dari suatu perusahaan dalam mengelola aktivitas
bisnisnya. Faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
Seorang manajer suatu perusahaan sebaiknya tidak hanya memusatkan
perhatiannya pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga harus menyadari
pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap perusahaan yang dikelolanya.
Demikian juga seorang manajer juga harus memperhatikan lingkungan jauh
(makro) terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh di luar kendali
perusahaan (uncontrollable) dan lingkungan industri.
Penelitian Topayung (2012) mencoba mengungkap bagaimana lingkungan bisnis
yang dinamis ini akan memperngaruhi penerapan sistem pengendalian manajemen
yang ada di dalam suatu perusahaan keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika lingkungan sosial dan hukum,
perekonomian, persaingan dan globalisasi, serta lingkungan teknologi ini dapat
mempengaruhi keputusan pemimpin terkait dengan penetapan atau pengubahan
terhadap alat sistem pengendalian manajemen yang ada, walaupun pada bentuk
pengendalian manajemen tertentu, perubahan-perubahan tersebut akan memberikan
dampak dalam jangka panjang.

B. FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL


Faktor internal sangat penting dan perlu diperhatikan oleh manajer di perusahaan
atau industri. Terutama di bidang produksi dan operasional antara lain proses produksi
(pembuatan produk), desain produk barang & jasa. Demikian juga jenis produk
barang & jasa yang akan dibuat, teknologi yang dipakai dalam proses produktivitas.
Dinamika perkembangan lingkungan eksternal perusahaan bergejolak dan berubah
sangat cepat dan dinamis, terkadang dampaknya terhadap aktivitas dan kinerja
perusahaan tidak dapat diprediksi kan terlebih dahulu. Contohnya perkembangan
teknologi di bidang teknologi informasi & komunikasi membuat dunia serasa semakin
sempit, dan gejolak yang terjadi di luar akan berpengaruh secara global terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Lebih jelasnya faktor eksternal sebagai berikut :
1. Faktor Politik
Bagi pengusaha, arah, kebijakan dan stabilitas politik menjadi faktor penting
dalam berusaha.
2. Faktor Ekonomi
Kondisi perekonomian di suatu negara/daerah secara langsung dapat
mempengaruhi iklim bisnis dari perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi,
maka akan semakin buruk pula iklim bisnisnya.
3. Pasar Tenaga Kerja
Kondisi sosial masyarakat memang bersifat dinamis dan selalu berubah dari
masa ke masa, oleh karena itu perusahaan senantiasa dituntut mampu
mengantisipasi perubahan kultur sosial masyarakat.
4. Faktor Teknologi
Perusahaan harus bersifat responsive, aktif, kreatif terhadap setiap
perkembangan inovasi teknologi baru.
Perunbahan dalam lingkungan internal perusahaan timbul karena dua kekuatan
yaitu :
1. Kesadaran baru manajemen tentang respons stratejik yang perlu mereka ambil
untuk menghadapi perusahaan yang terjadi di lingkungan eksternalnya.
2. Timbul dari pendewasaan perusahaan.
Terdapat dimensi lingkungan eksternal yang masuk dalam literatur-literatur
manajemen strategi dan teori organisasi terdiri dari 3 dimensi, yaitu :
1. Dukungan Lingkungan
Adalah sejauh mana sumber daya yang diberikan lingkungan dapat
mendukung pertumbuhan & stabilitas yang diperlukan organisasi.
2. Dinamika Lingkungan
Adalah tingkat perubahan yang tidak dapat diprediksi dan sulit direncanakan
sebelumnya dalam elemen-elemen lingkungan.
3. Kompleksitas Lingkungan
Adalah heterogenitas dari rangkaian aktibitas-aktivitas lingkungan.

C. LINGKUNGAN INDUSTRI
Lingkungan industri lebih mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan
penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu.
1. Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry)
Ada beberapa faktor dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat
masuknya pendatang baru ke dalam suatu industry tertentu antara lain :
a. Skalar Ekonomi & Kecukupan Modal
b. Diferensiasi Produk
c. Peraturan Pemerintah
d. Akses ke Pemasok & Saluran Distribusi
2. Kekuatan Tawar Pembeli (Bargaining Power Buyer)
Pembeli (buyers) mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga
produk tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu
perusahaan dengan competitor melalui berbagai keunggulan masing-masing.
3. Kekuatan Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk
menaikkan harga bahan baku atau penurunan kualitas produk/jasa.
4. Ketersediaan Produk Substitusi
Perusahaan dalam suatu industri tertentu bersaing pula dengan munculnya
produk substitusi atau pengganti yang juga beredar di pasaran.
5. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi pasar persaingan dalam industri, misalnya : pasar monopolistik,
oligopoli, persaingan sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan.
6. Pengaruh Stake Holder
Stake holder yang dimaksud disini adalah pihak di luar perusahaan yang
secara langsung mempunyai pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan
tersebut.

D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


1. Pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika manajerial adalah peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan
benar dan salah. Empat pandangan tentang etika tersebut antara lain :
a. Pandangan Etiks Utilitarian
b. Pandangan Etika Hak
c. Pandangan Etika Teori Keadilan
d. Pandangan Etika Teori Kontrak Sosial Terpadu
Mengapa CSR penting? Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang
kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
2. Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Schermenhorn (1993) memberi definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara
mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik
eksternal.
a. Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Responsibility

 Kesadaran

 Kecintaan atau Kesukaan

 Keberanian

b. Konsep Tanggung Jawab dalam Makna Liability

 Prinsip tanggung jawab berdasarkan adanya unsur kesalahan

 Prinsip tanggung jawab berdasarkan praduga

 Prinsip tanggung jawab mutlak

c. Dehumanisasi Industry
Efisien dan mekanisme yang semakin menguat di dunia industri telah
menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan.
d. Equalisasi hal-hak publik
Masyarakat kini semakin sadar akan haknya untuk meminta
pertanggungjawaban perusahaan atas berbagai masalah sosial yang sering kali
ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan
e. Aquariumisasi dunia Industri
Dunia kerja ini semakin transparan dan terbuka laksana sebuah akuarium.
f. Feminisasi dunia kerja
Semakin banyaknya wanita yang bekerja semakin menuntut dunia
perusahaan.
3. Perkembangan dan Motif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TSP merupakan kepedulian perusahaan yang di dasari 3 prinsip dasar yang
dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu :
a. Profit
b. People
c. Plannet
Apa yang memotivasi perusahaan melakukan TSP? Saidi dan Abidin (2004)
membuat matriks yang menggambarkan tiga tahap atau paradigma yang berbeda,
diantaranya :
a. Corporate Charity
b. Corporate Philanthropy
c. Corporate Citizenship

E. MODEL TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Menurut Saidi dan Abidin (2004) ada empat model TSP di Indonesia :
1. Keterlibatan langsung
2. Memiliki yayasan atau organisasi sosial perusahaan
3. Bermitra dengan pihak lain
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorium
Pada umumnya pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok masyarakat yang
dianggap lemah atau kurang berdaya yang memiliki karakteristik lemah atau rentan
dalam aspek :
1. Fisik
2. Psikologis
3. Finansial
4. Struktural
Proses pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa tahapan :
1. Menentukan populasi atau kelompok sasaran
2. Mengidentifikasi masalah dan kebutuhan kelompok sasaran
3. Merancang program kegiatan dan cara-cara pelaksanaannya
4. Menentukan sumber pendanaan
5. Menentukan dan mengajak pihak-pihak yang akan dilibatkan
6. Melaksanakan kegiatan atau mengimplementasikan program
7. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Berbeda dengan kegiatan Bantuan Sosial karitatif yang dicirikan oleh adanya
hubungan “patron-klien” yang tidak seimbang, maka pemberdayaan masyarakat
dalam program Comdev didasari oleh pendekatan yang partisipatoris, humanis,
emansipatoris yang berpijak pada beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Bekerja Bersama berperan setara
2. Membantu rakyat agar mereka bisa membantu dirinya sendiri dan orang lain
3. Pemberdayaan bukan kegiatan satu malam
4. Kegiatan diarahkan bukan saja untuk mendapat satu hasil, melainkan juga agar
menguasai prosesnya
5. Agar berkelanjutan, pemberdayaan jangan hanya berpusat pada komunitas lokal,
melainkan pula pada sistem sosial yang lebih luas termasuk kegiatan sosial

F. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI INDONESIA


Di Indonesia sekarang ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang
melaksanakan program CSR. Berbagai macam perusahaan yang melaksanakan
program CSR sebagai bentuk Sosial Investment serta bentuk-bentuk nyata disertai
contohnya berikut ini :
1. PT Jababeka Infrastruktur
2. PT Unilever Indonesia, Tbk
3. PT Bakrie Sumatera Plantations
4. PT Adaro Indonesia, Tbk
5. PT Indominco Mandiri
6. PT Bank Mandiri, Tbk
7. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
8. PT HM Sampoerna, Tbk
9. PT Tambang Batubara Bukit Asam
10. PT Arutmin Indonesia
11. PT Bakrieland Development, Tbk

Anda mungkin juga menyukai