Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN
Konsep limgkungan bisnis adalah sekumpulan faktor-faktor tertentu yang akan
mempengaruhi arah kebijakan dari suatu perusahaan dalam mengelola aktivitas
bisnisnya. Faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
Seorang manajer suatu perusahaan sebaiknya tidak hanya memusatkan
perhatiannya pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga harus menyadari
pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap perusahaan yang dikelolanya.
Demikian juga seorang manajer juga harus memperhatikan lingkungan jauh
(makro) terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh di luar kendali
perusahaan (uncontrollable) dan lingkungan industri.
Penelitian Topayung (2012) mencoba mengungkap bagaimana lingkungan bisnis
yang dinamis ini akan memperngaruhi penerapan sistem pengendalian manajemen
yang ada di dalam suatu perusahaan keluarga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika lingkungan sosial dan hukum,
perekonomian, persaingan dan globalisasi, serta lingkungan teknologi ini dapat
mempengaruhi keputusan pemimpin terkait dengan penetapan atau pengubahan
terhadap alat sistem pengendalian manajemen yang ada, walaupun pada bentuk
pengendalian manajemen tertentu, perubahan-perubahan tersebut akan memberikan
dampak dalam jangka panjang.
C. LINGKUNGAN INDUSTRI
Lingkungan industri lebih mengarah pada persaingan diantara suatu perusahaan
penghasil produk yang sejenis dalam suatu area wilayah tertentu.
1. Hambatan Memasuki Pasar (Barier to Entry)
Ada beberapa faktor dan cara yang dapat dipakai untuk dapat menghambat
masuknya pendatang baru ke dalam suatu industry tertentu antara lain :
a. Skalar Ekonomi & Kecukupan Modal
b. Diferensiasi Produk
c. Peraturan Pemerintah
d. Akses ke Pemasok & Saluran Distribusi
2. Kekuatan Tawar Pembeli (Bargaining Power Buyer)
Pembeli (buyers) mampu mempengaruhi produsen untuk memotong harga
produk tertentu, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan serta mengadu
perusahaan dengan competitor melalui berbagai keunggulan masing-masing.
3. Kekuatan Tawar Pemasok (Bargaining Power Supplier)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk
menaikkan harga bahan baku atau penurunan kualitas produk/jasa.
4. Ketersediaan Produk Substitusi
Perusahaan dalam suatu industri tertentu bersaing pula dengan munculnya
produk substitusi atau pengganti yang juga beredar di pasaran.
5. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Sejenis
Kondisi pasar persaingan dalam industri, misalnya : pasar monopolistik,
oligopoli, persaingan sempurna, akan sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan.
6. Pengaruh Stake Holder
Stake holder yang dimaksud disini adalah pihak di luar perusahaan yang
secara langsung mempunyai pengaruh dan kepentingan terhadap perusahaan
tersebut.
Kesadaran
Keberanian
c. Dehumanisasi Industry
Efisien dan mekanisme yang semakin menguat di dunia industri telah
menciptakan persoalan-persoalan kemanusiaan.
d. Equalisasi hal-hak publik
Masyarakat kini semakin sadar akan haknya untuk meminta
pertanggungjawaban perusahaan atas berbagai masalah sosial yang sering kali
ditimbulkan oleh beroperasinya perusahaan
e. Aquariumisasi dunia Industri
Dunia kerja ini semakin transparan dan terbuka laksana sebuah akuarium.
f. Feminisasi dunia kerja
Semakin banyaknya wanita yang bekerja semakin menuntut dunia
perusahaan.
3. Perkembangan dan Motif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TSP merupakan kepedulian perusahaan yang di dasari 3 prinsip dasar yang
dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu :
a. Profit
b. People
c. Plannet
Apa yang memotivasi perusahaan melakukan TSP? Saidi dan Abidin (2004)
membuat matriks yang menggambarkan tiga tahap atau paradigma yang berbeda,
diantaranya :
a. Corporate Charity
b. Corporate Philanthropy
c. Corporate Citizenship