Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sri Nawang Syh

NIM : 04010421015

JAWABAN UAS ID 2021

1. Hidayah merupakan penunjuk jalan yang benar atau pemberi petunjuk yang
informative untuk memberikan pemahaman dan pembinaan tentang pesan dakwah.
Secara universal hidayah dibagi menjadi 2 bagian .pertama hidayatul irsyad: memberi
informasi orang dari tidak tahu ajaran Islam menjadi tahu melalui pancaindera,ilham,
akal, dan sebagainya. Pendakwah bergerak di bidang hidayah jenis pertama ini.
Sedangkan yang kedua merupakan hidayah yang mutlak dari Allah yakni hidayatut
taufiq yang memiliki arti petunjuk Allah yang tertanam dalam diri seseorang,
sehingga ia konversi dari non-muslim manjadi muslim, atau dari muslim yang tidak
taat beragama menjadi taat beragama. Dan untuk mencapai Hidayah jenis kedua
manusia harus melakukan perjuangan besar (jihad) berupa jihadun nafsi, jihadul
hawa, jihadus syaithan dan jihadud dun-ya.
2. Pebedaan pendapat pada ulama yaotu mengenai kewajiban dakwah. Perbedaannya
terletak pada huruf min pada surat ali imraan ayak 104. Al-Ghazaliadalah salah satu
alama yang memutuskan kewajiban dakwah fardu kifayah karena kata min dalam
surat tersebut diartikan “sebagian”. Dan karena jika setiap manusia berdakwah maka
siapa yang pantas memjadi mitra dakwah dan Allah SWT juga berfirman: hendaklah
diantara kalian ada sutau kelompok. Hal tersebut juga mengisyaratkan bahwa
kewajiban berdakwah hanya pada seseorang makan jika ada yang berdakwah maka
yang lain gugur kewajibannya, lain hal dengan pada Al-Hasymi yang menyatakan
bahwa min dala surat tersebut berasal dari kata minkum yang artinya “kamu
semuanya” hal itu juga dipekuat dengan kata yang hendaknya manusia menjauhi hal
yang membahayakan dirinya. Hal tersebut membuktikan bahwa setiap manusia harus
menjauhi hal yang dilarang dan menjadi tauladan yang baik. Namun menurut saya,
saya lebih condong pada pendapat yang pertama karena alasannya lebih rasional,
namun tidak salahnya kita berusahan untuk memperbaiki dri agar bias berdakwah
tanpan bergantung pada pesan dakwah orang lain. Karena Allah SWT mneyukai
orang-orang yang mengajarkan kebajikan dan menjauhi atau memperigati hal yang
dilarang agama.
3. Kaidah dakwah ada senyak 25. Namun saya hanya menjabarkan nomer genap saja,
diantara lain :
a Keyakinan tidak dapat dihilangkan dengan keraguan, hendaknya kita
tidak asal menuduh individu maupun kelompok bersifat tidak baik
tanpa adanya bukti yang kuat. Yakinlah pada lingkunganmu dan
keraguan hanya akan merugikanmu.
b Kesulitan dapat mendatangkan kemudahan, dakwah dapat menjadikan
hal yang harusnya sulit untuk dilakukan menjadi hal yang sagat mudah
dilakukan baik itu yang berhubungan dengan diri sendiri maupun
orang lain.
c Apabila halal dan haram berkumpul , maka hukum haram yang harus
didahulukan , maksudnya jika ada sesuatuhal yang memiliki 2 hukum
yang berbeda maka hendakwah pendakwah memilah dari yang
berbentuk haram untuk menyakinkannya.
d Keluar dari perbedaan pendapat para ulama dianjurkan, pendakwah
harusnya tidak memilih suatu pihak untuk memperlancara dakwahnya
dengan merugikan pihak yang lain.sebaiknya memiliki argument
keduanya dengan alasan yang kuat. Jika tidak bias maka sebaiknya
diam.
e Rela atas sesuatu berarti rela atas akibat yang menyertainya, saat
melakukan tindakan sesuatu secara suka rela, niat penuh dalam hati
maka seharusnya telah memperhitungkan resikoatau akibat yang akan
ditimbulkan tindakan tersebut, baik jangka panjang maupun pendek.

Maaf tidak bias menulis bhs arabnya karena word computer saya tidak
meng support aplikasinaya, terima kasih

4. Prinsip pesan dakwah ada 10, namun prinsip yang saya tulis adalah nomer genap ,
yaitu :
a Meraih simpati sebelum menjelaskan , maksudnya ialah bsebelum berdakwah
hendaknya setiap pendakwa mendekatkan diri ata menyesuaikan diri pada
kondisi mitra dakwa sehingga timbul rasa simpati untuk mendengarkan
dakwah yang dilakukan.
b Bertahap dalam memerintah kebaikan, maksudny ialah setiap pendakwah
tidak seharusnya menekankan setian kewajiban dakwa untuk dilakukan dalam
satu waktu karena dakwah butuh dicerna mitra dakwah dan lebih banyak
waktu lagi untuk mengamalkannya. Contohnya : pendakwah berdakwah
tentang sholat, hendaknya mnegigatkan atau menekankan sholat wajib dulu,
setelah dilaksanakan baru pendakwah menekankan sholat sunnah.
c Menjelaskan hal pokok sebelum ke bagian-bagiannya, sebelum menjelaskan
lebih mendalam pesan dakwah hendaknya pendakwah menerangkan garis
besar apa yang akan di jelaskan, karena tidak semua masyarakat memiliki
pemahaman yang baik. Contohnya : sebelun menjelaskan sub-bab pesan
dakwah , seharusnya menjelaskan Bab nya dahulu.
d Memberi pemahaman bukan mendekte. Hal ini dimaksudkan untuk
pendakwah tidak menintimidasi mitra dakwah dan tidak menyalahkannya
secara terang-terangan maupun secara tersirat. Hal ini dimaksudkan agar mitra
dakwah tidak merasa diemehlan bahkan merasa dipersalahkan.
e Belajar pada guru bukan hanya pada buku. Seorang mitra dakwah harus
mempunyai guru agar lebih jelas dalam memahami pesan dakwah karena tidak
semua buku mempunyai penjelasan yang baik bahkan yang mudah dipahami.
(maaf tidak bisa menulis arabnya, soalnya computer saya tidak bias jalan
aplikasi word Qurannya)
5. Menurut Abul A’la al- Maududi, pendakwah harus mempunyai setidaknya 4 sifat
yang mendasar, sebagi berikut :
1) Mampu menahan diri erhadap diri sendiri yaitu hawa nafsu demi
ketaatan kepada Allah SWT karena hawa nafsu merupakan musuh
terbesar bagi manusia
2) Mampu meningggalkan hal-hal yang buruk(maksiat) dan dapat
merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
3) Mampu menjadi tauladan bagi masyarakat yang menjadi mitra
dakwah sehingga mitra dakwah memiliki uswatun hasanah yang
tepat.
4) Memiliki kesiapan mental dalam menghadapi mitra dakwah yang
memiliki beragam perbedaan, seperti sabar, senang membatu tanpa
membedakan, semangat dan rela berkonban untuk agama.
6. Mitra Dakwah dalam perspektif teologis merupakan penggelompokan mitra dakwah
menurut tingkatan dalam agama maupun kitab agama. Mitra Dakwah jenis ini terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
1) Mukmin : hal ini juga dibagi menjadi beberapa tingkatan,
yaitu ;Mukmin yang lebih banyak dosa daripada kebajikannya
(zhalimun linafsihi). Mukmin yang seimbang antara dosa dan
kebajikannya (muqtashid). Mukmin yang jauh lebih banyak
kebajikan daripada dosanya (sabiqun bil-khairot).

2) Kafir : Hal ini juga mempuyai berbedaan dalam tingkatan agama


yaitu; Kafir inkar(orang yang tidak mengenal Allah dan tidak
mengakuinya;) Kafir juhud (yaitu orang yang mengenal Allah
tetapi tidak mau mengakuinya dalam lisan, seperti iblis dan kaum
Yahudi;) Kafir „Inad (orang yang mengenal Allah dengan hati,
mengakui dengan lisan tetapi tidak mengikuti agama-Nya). Kafir
nifaq (orang yang menyatakan keimanan dengan lisan, tetapi
hatinya tidak mengakui).
3) Munafik adalah orang yang memiliki sikap kafir nifaq namu
disertai dengan berbohong, berpura-pura bahkan berhianat.
7. Jika saya hendak berdakwah pada seorang pemulung dan pendekatan yang
berpusatpadanya maka saya akan memilih metode maupun teknik yang sesuai. Say
akan memggunakan metode ceramah dengan pesan takwah yang bertumpu pada diri
mitra dakwah itu sendiri, contohnya: memupuk rasa sabar, berusaha, dan pandai
bersyukur. Jika perlu saya hendak membantunya dengan memberi pemahaman
pematerialnya untuk bangkit dan seharusnya dapa membuatnya lebih mempercayai
takdir yang telah ditentukan untuknya.
8. Efek kognitif merupakan timbal balik yang berkaitan dengan perubahan pada apa
yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Hal ini berkaitan dengan
pengetahuan,pemahaman,keterampilan,kepercayaan atau informasi, contohnya :
seseorang yang asala mula tidak mengetahui apa itu mitra dakwah ataupun mesan
dakwah yang mendalam, namun setelah mempelajarinya akan timbul pemahaman dan
kepercayaan melalui pesan dakwah yang telah dipelajari.
Efek Afektif merupakan ada sesuatu timbal balik bila ada perubahan pada apa yang
dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak umum. Hal ini berkaitan erat dengan
emosi,sikap serta Nilai, contohnya : saat seseorang mempelajari pesan dakwah namun
ia tidak merasakan lonjakan emosi ataupun perubahan emosi dihatinya perlu menjadi
pembahasan utama bagi pendakwah untuk mengetahui seseorang tersebut menerima
pesan dakwah dengan suka rela atau hanya untuk memuasakan keingintahuaan
terhadap sesuatu(tidak serius)
Efek Behavioal merupakan sesuatu yang merujuk pada prilaku nyata yang dapat
diamati . hal ini berkaitan dengan tindakan, kegiatan dan kebiasaan hidup, contohnya :
saat seseorang berhasil secara penuh maksud pesan dakwah dan menerimanya sacara
suka rela akan menimbulkan perhatian yang lebih dalam dan minat mempelajari yang
lebih tinggi kemudian akan memiliki hasrat untuk terus belajar dn mengamalkannya
sehingga dapat membuat keputusan untuk melakukan penyebanran pesan dakwah
yang telah dilakukan terdahulunya.

Anda mungkin juga menyukai