PEDAHULUAN
Beton ringan pada saat sekarang ini, dapat digunakan untuk bermacam-
macam dan bahkan karena bobotnya yang ringan, bisa digunakan melebihi
kegunaan beton biasa. Sebenarnya baton ringan sudah lama digunakan di Eropa
dan Amerika. Sejak teknik beton ringan pertama kali dikembangkan oleh “Joseph
Hebel” di Jerman pada tahun 1943. melalui produk Hebel, beton ringan pun
kapur, pasir, silika, semen, air berikut bahan pengembangan yang dicampur dalam
proses “Steam Curing” yakni sintesa kimiawi gas hidrogen yang menciptakan
pori-pori kecil pada cetakan adonan beton ringan. Meski berbasis beton, namun
justru memiliki berat jenis lebih ringan ketimbang material baja, beton bertulang,
an.pada awalnya beton ringan hanya digunankan pada elemen nonstruktur, namun
hingga akhirnya beton ringan memenuhi syarat untuk digunakan pada elemen
setidaknya baru-baru ini berhasil diujikan oleh staff pengajar Rekayasa Struktur
Fakultas Teknik Sipil (ITB). Melalui pengujian perilaku panel dinding dan lantai
Hebel berikut diagframa sambungan terhadap efek lentur, terbukti bahwa panel
panel beton ringan sanggup menyalurkan beban lentur dan geser gempa
(http://properti-indonesia.com).
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan
daripada beton pada umumnya. Beton ringan dapat dibuat dengan berbagai cara,
antara lain dengan: menggunakan agregat ringan (fly ash, batu apung, expanded
polystyrene – EPS, dll), campuran antara semen; silika; pozollan; dll (dikenal
dengan nama aerated concrete) atau semen dengan cairan kimia penghasil
gelembung udara (dikenal dengan nama foamed concrete atau cellular concrete).
Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada
umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3. Karena itu
keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila digunakan
pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara signifikan
perhitungan pondasi.
213, Pembuatan beton ringan pada prinsipnya membuat rongga udara di dalam
beton ringan. Agregat itu bisa berupa batu apung, stereofoam, batu alwa,
• Meniupkan atau mengisi udara di dalam beton. Cara ketiga ini terbagi lagi
1. Balok ringan mudah dibentuk. Dengan cepat dan akurat dipotong atau
pengerjaan.
14. Tahan lama kurang lebih sama tahan lamanya dengan beton konvensional
18. Biaya perawatan yang sedikit, bangunan tak terlalu banyak mengalami
19. Nyaman
berpedoman pada peraturan konstruksi Amerika yaitu dan ACI 213R-03 yang
membahas konstuksi beton secara umum (beton normal dan beton ringan) dan
Penulis menggunakan America Code (ACI 318-02) hal ini karena ACI
lebih identik dengan SNI dibandingkan peraturan lain seperti euro Code dll.
Sehingga jika dilihat dari kondisi Indonesia untuk penggunaan konstruksi beton
ringan peraturan ini telah sesuai dan dapat diterapkan di Indonesia, kemudian
Secara garis besar kuat tekan beton f’c berbanding dengan kuat tekan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk
perhitungan balok beton ringan dan kolom beton normal, serta kemudian
dibandingkan dengan struktur porta balok beton normal dan kolom beton normal.
Selain itu juga untuk lebih membuktikan bahwasanya beton ringan selain
digunakan untuk bangunan nonstruktur sepeti dinding juga tahan digunakan pada
antaralaian:
beton ringan dan kolom beton normal dengan balok dan kolom beton
yang disamakan antara balok beton normal dan balok beton ringan
1.5.Methodology penelitian
struktur beton ringan dengan menggunakan analisa tegangan dan regangan (strain
and stress) beton (𝜎𝑐 dan 𝜀𝑐 ) dan tegangan dan regangan (strain and stress) baja
(𝜎𝑠 dan 𝜀𝑠 ) dan dikerjakan secara skematis pada lentur murni. Perhitungan
dilakukan dengan asumsi soal dengan pemodelan sturktur portal, dimana balok
terdiri dari beton ringan sedang kolom adalah beton normal, dan kemudian
beton normal.