Anda di halaman 1dari 4

Partisipasi Masyarakat Dalam Membantu Pengembangan Kampung Wisata Durian

(Studi Kasus Pada Kelompok Sadar Wisata Karang Sari Di Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel
Kabupaten Ponorogo)

PROPOSAL SKRIPSI

oleh:
Krisma Febri Cahyaningtyas

NIM 160141600632

Universitas Negeri Malang

Fakultas Ilmu Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

November 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian


masalah dan potensi yang ada dimasyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang
alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah,
keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Pokdarwis, adalah  kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pela
ku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai pengger
ak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataa
n serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisat
aan dan manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar
Kabupaten Ponorogo sebagai salah satu kabupaten yang memili banyak potensi keindahan
alam,dan kuliner didukung dengan kultur kebudayaan masyarakatnya menjadikan daerah ini
sebagai salah satu daerah wisata yang cukup potensial di Jawa Timur. Kecamatan Ngebel
merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hasil Evaluasi Penggunaan Tanah (EPT) dalam rangka pelaksanaan Sensus
Pertanian 1993 tercatat luas kecamatan Ngebel sebesar 59,51 Km2 . Dilihat dari keadaan
geografisnya, wilayah Kecamatan Ngebel terletak pada ketinggian antara 385 meter sampai
dengan 1052 meter dari permukaan air laut. Wilayah Kecamatan Ngebel terbagi menjadi 8 desa
yaitu Ngrogung, Sahang, Wagirlor, Talun, Gondowido, Pupus, Ngebel, Sempu, dan dibagi
menjadi 67 Rukun Warga, 164 Rukun Warga, 31 Lingkungan/Dusun.
Kampung Durian merupakan tempat wisata kuliner bagi penggemar buah buahan utamanya
durian, dikampung durian ini para penggemar durian bisa menikmati durian dengan bermacam
macam jenis durian diantaranya yang sekarang ini menjadi brand kampung durian yaitu durian
“Kanjeng”. Kampung Durian tersebut berlokasi di Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel ,
Kabupaten Ponorogo.
Disebut Kampung Durian sebab Bambang tidak hanya bekerja sendiri, dibantu kurang
lebih 200 anggota kelompok tani. Bambang sukses mengembangkan bibit durian sejak 5 tahun
silam. Bibit yang ditanam dan dikelola bersama kelompok tani ini, rencananya akan terus
dikembangkan dengan melibatkan lahan seluruh warga Desa Ngrogung yang mencapai 25
hektar. Menurut Bambang Subagyo selaku ketua Kelompok Tani Karang Asri yang merangkap
ketua Pokdarwis desa Ngrogung Kec. Ngebel bahwa durian kanjeng saat ini banyak yang
menyukai karena sangat lezat dan sungguh nyuuusnya terasa banget, selain itu juga tersedia
durian monthong dan durian lokal yang lain.
Banyak yang kesini untuk menikmati lezatnya durian “Kanjeng” bahkan hampir semua
pejabat di kabupaten Ponorogo dari mulai Bupati, ketua DPRD sampai kepala SKPD hingga
pejabat pejabat yang lain, bahkan dari wilayah Propinsi Jawa Timur seperti Surabaya, Malang
dan Pasuruan. Biasanya pada hari minggu atau hari hari libur disini sangat ramai, gasebo-gasebo
yang kami siapkan sangat padat penuh pengunjung yang menikmati lezatnya durian “Kanjeng”
atau juga durian durian monthong dan yang lain. Kami menyiapkan sampai 500 hingga 600 buah
durian dihari minggu kadang kadang kewalahan untuk memenuhi stok durian. Selain buah durian
kita juga menyediakan buah buah yang lain seperti manggis, rambutan dan lain lain, kami kerja
sama dengan kelompok kelompak tani penanam durian di wilayah Ngebel ini. Di Kampung
Durian ini melayani pembelian Durian di tempat. Pengunjung dapat memilih secara langsung
durian yang akan dimakan, dengan jaminan apabila Durian tidak manis, akan diganti baru dan
uang dikembalikan 100%.  durian dipasarkan mulai harga 15 ribu sampai 100 ribu, tergantung
pada ukurannya. Namun, durian dengan ukuran besar ditentukan dari berat buah durian, yang
dibandrol 30 ribu/Kg. “.

Pembangunan fasilitas Kampung Durian dibantu oleh Dinas Pertahanan Pangan Provinsi
Jawa Timur dengan memberikan bantuan material berupa semen serta pasir sebagai
bentuk support pengembangan sarana transportasi menuju Kampung Durian, termasuk loket tiket
masuk,  lahan parkir yang luas, gazebo, toilet, balai pertemuan, hingga tempat jual-beli durian.
Antisipasi yang dilakukan  Bambang untuk mengatasi siklus buah Durian yang panen satu
tahun sekali. Ia menjelaskan bahwasannya teknologi agrikultural kini semakin maju dan
berkembang. Dimana kita mampu mengakali durian yang berbuah tahunan menjadi setiap 3
bulan sekali. Cara yang dilakukan adalah dengan menyemprotkan perangsang tumbuh daun pada
300 pohon Durian, di 3 bulan penggiliran, dan pada 100 pohon lainnya diberi suntikan
perangsang bunga. Sehingga ketika pengunjung datang tidak pada musimnya, Durian tetap
tersedia dan tidak membuat kecewa. “Begitulah cara kami mengelola perkebunan ini.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“Partisipasi Masyarakat MembantuPengembangan Kampung Wisata Durian (studi Kasus
Pada Kelompok Sadar Wisata Karang Sari Di Desa Ngrogung Kecamatan Ngebel
Kabupaten Ponorogo)’’ karena kampung wisata durian merupakan salah satu wisata kuliner
yang ada di Kota Ponorogo yang harus dikembang .

1.2 Fokus Penelitian

1. Proses masyarakat dalam membantu pengembangan kampung wisata durian?


2. Peran Masyarakat dalam membantu pengembangan kampung wisata durian?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mendeskripsikan Proses masyarakat dalam membantu pengembangan
kampung wisata durian.
2. Mendeskripsikan Peran Masyarakat dalam membantu pengembangan
kampung wisata durian.
1.4 Keguanan Penelitian
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitiian ini adalah:
1. Kegunaan Teoritis
a. Penelitian Partisipasi Masyarakat Dalam Membantu Pengembangan Kampung
Wisata Durian untuk menjadikan Kampung Wisata Durian di kabupaten ponorogo
diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat umum terkait arti
pemberdayaan masyarakat.
2. Kegunaan Prakti
a. Bagi Kampung Wisata Durian
Penelitian ini diharapkan agar masyarakat kampung wisata durian di ngebel
termotivasi untuk terus mengembangkan potensi kampung sisata durian ini dan
dapat menumbuhkan ide ide baru dalam menjaga keaslian dan membangun
masyarakat menjadi yang lebih baik lagi.
b. Bagi Jurusan PLS
Sebagai bahan kajian untuk informasi bagi peneliti selanjutnya, Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah yang
mengambil konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat dan mata kuliah yang
berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat, Serta sebagai pedoman bagi output
dari Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
c. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang Partisipasi
Masyarakat Dalam Membantu Pengembangan Kampung Wisata Durian Selain itu
peneliti juga dapat mendalami keilmuan yang dipelajari selama perkuliahan pada
konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat di Program Studi Pendidikan Luar
Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai