Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian sering juga disebut Riset untuk fasilitas yang dipergunakan oleh

manusia dalam pembinaan, digunakan untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan.Ilmu pengetahuan yang disusun selaras sehingga dapat ditelaah,

diperiksa lebih dalam secara kritis, dan juga semakin berkembang berdasarkan

dari riset serta studi yang telah dilakukan sebelumnya. Secara umum ada tiga

bentuk tujuan dari penenelitian yaitu, berupa penemuan yang bermakna bahwa

kumpulan data diperoleh dari studi data yang aktual dan belum diketahui

sebelumnya, berikut bersifat pembuktian berarti digunakan dalam menjawab

keragu-raguan atas sebuah pengetahuan dan informasi tertentu, selanjutnya

bersifat pengembangan merupakan penelitian dengan tujuan memperluas dan

memperdalam data yang sudah ada sebelumnya

Penelitian Hukum Normatif suatu yang dilakukan dengan cara meneliti

bahan pustaka atau data sekunder disebut juga penelitian doktrinal. Menurut Peter

Mahmud Marzuki, berpendapat bahwa suatu proses untuk menemukan suatu

aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna

menjawab isu hukum yang dihadapi. Seringkali hukum dikonsepkan sebagai apa

yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan atau hukum dikonsepkan

sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang

dianggap pantas. Penelitian sering disebut juga Riset yang merupakan fasilitas
yang sering dipergunakan oleh manusia dalam pembinaan, mempergunakan dan

pengembangan terhadap ilmu pengetahuan (Soekanto, 2015:3).

Pengelompokan metodelogi sebuah penelitian disusun berlandaskan

tingkatan alamiah (natural seting) yang memiliki tujuan yang digunakan dalam

penelitian ini.Pada akhirnya tujuan dari penelitian memiliki kelompok tersendiri

menjadi, studi dasar, (basic reserach), kemudian dengan penelitian pengembangan

dan penelitian terapan (applied research). Dari beberapa bentuk studi yang ada,

Penulis menggunakan studi yuridis normatif atau dengan kata lain yaitu kajian

kepustakaan. Yang mana lebih difokuskan dalam pendataan hukum positif,

sejarah hukum, serta doktrin dan asas yang ada di dalam hukum, perbandingan

hukum, sistematik hukum, taraf sinkronisasi hukum. Berdasarkan uraian diatas,

penulis menentukan untuk menerapkan metodologi dalam penelitian studi yang

bersifat yuridis normatif dalam menulis serta menganalisa hasil dalam

pembahasan skripsi yang penulis teliti dalam studi ini. Jenis metodologi penelitian

ini dipilih karena ketepatan dalam penggunaan metode penelitian dan penggunaan

teori yang dibutuhkan oleh penulis pada saat penyusunan skripsi ini.

3.1.2 Sifat Penelitian

Telah dijelaskan bahwa sifat penelitian ini bersifat deskriptif analitis karena

dalam penelitian ini penulis memaparkan tentang kondisi hukum yang terjadi

dilapangan sesuai dengan kasus yang peneliti kaji yaitu mencari kesesuaian

norma-norma hukum terhadap eksekusi jaminan fidusia yang tidak di daftarkan

dengan akibat kesalahan sesuai aturan yang berlaku.

3.2. Metode Pengumpulan Data


3.2.1. Bahan Hukum Primer

Data Primer dalam suatu penelitian diperoleh dengan melakukan dan

memperhatikan dengan seksama akan suatu obyek yang diteliti secara

komprehensif (Marzuki, 2016:181). Ditinjau dari tata cara pelaksanaan eksekusi

dan waktu kapan pemberi fidusia (debitur) dinyatakan “cidera janji”. Hal ini

sering menimbulkan adanya perbuatan paksaan dan kekerasan dari orang yang

mengaku sebagai pihak yang mendapat kuasa untuk menagih pinjaman utang

debitur. Bahkan dapat juga melahirkan perbuatan sewenang-wenang yang

dilakukan oleh penerima fidusia (kreditur). Dengan demikian, dalam penelitian

penulis yang menajadi dasar hukum, diantaranya:

1. UUD 1945

2. KUHPerdata

3. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

4. Undang-Undang Nomor 49 Prp Tahun 1960

5. Putusan MK Nomor 18/PUU-XVII/2019.

3.2.2. Bahan Hukum Sekunder

Data yang diperoleh dari kepustakaan yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan. Kegunaannya untuk mencari data awal atau informasi, mendapatkan

landasan teori atau landasan hukum, mendapatkan batasan, defenisi, arti suatu

istilah. Bermaksud bahwa sumber awal data bukanlah menyerahkan data terhadap

penghimpun data secara langsung, melainkan dilakukan melalui dokumen atau

orang lain.

3.2.3. Bahan Hukum Tersier


Memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer

dan sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini diataranya adalah surat kabar,

internet, kamus Hukum,dan KBBI.

3.3. Alat Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan Undang-Undang serta

Putusan Mahkamah Agung yang merupakan alat pengumpulan data berupa studi

dokumen. Studi dokumen tersebut dengan cara memahami bahan-bahan

kepustakaan sehubung dengan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Dalam

penelitian ini, akan diteliti data sekunder. Dengan demikian kegiatan utama yang

dilakukan dalam melaksanakan penelitian ini, yaitu studi kepustakaan. Data yang

diperoleh melalui kepustakaan, dengan mengkaji, menelaah dan mengolah

literatur, peraturan perundangan-undangan, artikel-artikel atau tulisan yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti (Soekanto, 2015:164).

3.4. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa data, peneliti mengelolah data dengan membuat

klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis untuk mempermudah penulis

dalam melakukan analisa dikumpulkan dan dijelaskan secara sistematis.

Penejelasan tersebut diuraikan secara logis menurut pemikiran dari penulis.

Terdapat beberapa jenis teknik analisis data, tetapi dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknik analisis data secara kualitatif. Data penelitian kualitatif

bersifat deskriptif, metode analisis data dengan cara mengelompokkan dan

menseleksi data yang diperoleh dari pustaka yang menjadi acuan, yang

selanjutnya dikaji dihubungkan dengan teori-teori dari studi kepustakaan,


kemudian dibuat kesimpulan yang berguna untuk menjawab rumusan masalah

dalam penelitian ini (Marzuki, 2016:241). Metode ini digunakan terhadap

penjelasan data yang digunakan terkait eksekusi dalam suatu jaminan.

Anda mungkin juga menyukai