Senam irama Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan irama
musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama.Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan
alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai,tongkat, bola, pita dan topi.
Senam irama atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik dimana seorang atlet atau sekelompok
atlet senam mempertunjukkan koreografinya yang kental dengan nuansa akrobatik, balet dan tari modern
dengan atau tanpa alat bantu senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan simpai
(hoop).
Senam irama ini merupakan senam yang dipertandingkan dalam olimpiade dan pertandingan senam irama
internasional, sementara itu senam aerobik misalnya, merupakan senam yang dilakukan untuk sekedar menjaga
kesehatan dan kebugaran tubuh dimana dalam senam ini sekelompok peserta melakukan gerakan senam dengan
dipandu oleh seorang pemandu senam.
Sejauh ini senam irama hanya dilakukan/diperuntukkan oleh kaum hawa. Namun akhirnya Jepang mulai
mempelopori untuk menciptakan nomor putra dalam senam irama meski hal ini masih berlaku di kalangan
Jepang saja.Senam ini di dominasikan oleh kaum hawa Pertama-tama karena senam ini dilahirkan di Eropa oleh
beberapa pakar yang justru merupakan pakar di bidang seni. Dalam perkembangannya, senam irama sangat
banyak mengadopsi gerakan balet dan waktu itu tari balet ini juga identik dimiliki oleh kaum hawa.
Hal ini berlangsung turun-temurun sehingga senam irama yang awalnya memang dilakukan oleh kaum hawa,
menjadi identik sebagai kegiatan olah raga kaum hawa dan sampai sekarang telah menjadi tradisi yang
demikian.
Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oleh Peter Henry Ling pada abad ke 19 dalam suatu sistem latihan
yang disebut sebagai Swedish system (sistem Swedia) dari gerakan bebas yang kemudian dipromosikan sebagai
“gymnastik estetis” yang mana seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya melalui
pergerakan tubuh.
Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri Western Female Institute di Ohio,
Amerika Serikat pada tahun 1837. Dalam program latihan yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan
istilah “grace without dancing”, pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai dari gerakan
sederhana menuju gerakan kompleks. Semenjak itu mulai bermunculan para pelopor gagasan mengenai tubuh,
ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan berbagai jenis gaya. Kemudian pada tahun 1900, semua jenis gaya
tersebut dikombinasikan di sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah
gymnastik yang mengembangkan hal serupa.
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan
Dengan irama kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan
bermanfaat bagi jasmani dan rohani.Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk keindahan tubuh,
kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam irama, yaitu:
Ketepatan musik/irama
Kelentukan (fleksibilitas)
Kontinuitas gerakan
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara, dipelopori oleh Delsarte tahun 1811 – 1871, seorang
sutradara. Ia menghendaki agar gerakan dalam sandiwara yang dibuat-buat itu dapat dilakukan dengan
gerakan yang wajar. Tetapi ia belum berhasil, karena sifat kesandiwaraan masih terlihat dalam aliran ini.
Dialah yang pertama-tama menciptakan system senam irama.
2. Senam irama yang berasal dari seni music ini dipelopori oleh Jacques Dalcroze, seorang guru music
yang ingin menyatakan lagu-lagu dalam bentuk gerakan. Dalam sistemnya sudah tentu lebih
mementingkan music dari pada gerakan. Murid Dalcroze, Bode, berpendapat bahwa gerakan itu harus
digerakkan dari dalam ke feri-feri. Maka senamnya terkenal dengan nama “Ausdruk Gymnastiek”
artinya senam yang dijalankan dengan penuh perasaan. Murid Bode adalah yang sangat senang
memberikan latihan dengan alat seperti bola, gada dan simpai.
3. Senam irama yang berasal dari seni tari, dipelopori oleh RudolfbLaban tahun 1879 – 1958. Ia
berpendapat bahwa senam irama mengandung: Dressur dan Prestasi olahraga
b. Langkah rapat
Berdiri dengan sikap tegak. Langkahkan kaki kanan di depan kaki kiri. Kemudian, melangkahkan kaki
kiri di depan kaki kanan, dilanjutkan kedua kaki rapat. Langkah kaki rapat dilakukan dengan hitungan 1
kanan, hitungan 2 kiri, dan hitungan 3 rapat.
Secara prinsip, sikap langkah jatuh pada tumit dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Sikap permulaan berdiri, kaki kiri melangkah, kedua lengan lurus ke depan.
2. Hitungan 1: ayunkan kedua lengan ke belakang.
3. Hitungan 2: ayunkan kembali ke depan.
4. Hitungan 3-4, putar kedua lengan melalui bawah di samping badan.
5. Hitungan 5,6,7,8: Pembelajaran sama dengan Pembelajaran 1,2,3,4, tetapi arahnya berlawanan.
1. Sikap permulaan tegakkan kaki kiri ke samping kiri, kedua tangan direntangkan.
2. Hitungan 1: ayunkan kedua lengan silang di depan badan.
3. Hitungan 2: ayunkan kedua lengan kembali.
4. Hitungan 3: ayunkan kedua lengan silang di belakang badan.
5. Hitungan 4: ayunkan kedua lengan kembali.
6. Hitungan 5,6,7,8, diulang gerakan hitungan 1,2,3, dan 4.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke belakang dan ke depan aktivitas
gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri menyilang bergantian dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayunkan kebelakang
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayunkan ke depan.
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayunkan ke belakang.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayunkan ke depan
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
b. Gerakan Ayunan Dua Lengan ke Belakang dan ke Depan.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan dua lengan ke belakang dan ke depan aktivitas
gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan..
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke belakang samping kanan.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan diayunkan kembali ke depan.
5) Pandangan selalu mengikuti ayunan lengan.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan lengan silang dan
rentang di depan badan aktivitas gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan disilangkan di depan dada.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan terentang setinggi bahu.
3) Hitungan 3 : Arahkan pandangan ke bahu kanan secara bergantian.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
d. Gerakan Ayunan Lengan Melingkar Di Atas Kepala
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan lengan melingkar di atas kepala aktivitas gerak
berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kanan melingkar ke dalam satu lingkaran di atas kepala.
2) Hitungan 2 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kanan dan kedua lengan lurus ke depan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayunkan ke kiri melingkar ke dalam satu lingkaran di atas kepala.
4) Hitungan 4 : Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri dan kedua lengan lurus ke depan.
5) Pandangan mengikuti gerakan lengan.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan horizontal ke kiri dan ke kanan
aktivitas gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan direntangkan
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Lengan kiri diayun ke kanan di depan badan.
2) Hitungan 2 : Lengan kiri diayun ke kiri (sikap semula).
3) Hitungan 3 : Lengan kanan diayun ke kiri di depan badan.
4) Hitungan 4 : Lengan kanan diayun ke kanan (sikap semula)
5) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan kedua lengan ditarik ke dada dan didorong ke
depan aktivitas gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri, dan kedua lengan lurus ke depan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diluruskan di depan dada.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan ditarik di depan dada.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan didorong ke depan (sikap semula)
4) Setiap ayunan diikuti dorongan panggul.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan kedua tangan setinggi bahu aktivitas gerak
berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua lengan lurus ke samping kanan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Kedua lengan diayunkan ke kiri.
2) Hitungan 2 : Kedua lengan diayunkan ke kanan.
3) Hitungan 3 : Kedua lengan diayun melingkar satu lingkaran ke kiri di atas kepala.
4) Hitungan 4 : Kedua lengan lurus ke samping kiri.
5) Setiap gerakan ini diulang, ayunan lengan dari samping kiri.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula
h. Gerakan Ayunan Satu Lengan Ke Kaki Kanan dan Kiri Secara Bergantian
Amati dan peragakan aktivitas pembelajaran gerakan ayunan satu lengan ke kaki kanan dan kiri secara
bergantian aktivitas gerak berirama berikut ini.
Sikap awal
Berdiri tegak, langkahkan kaki kiri ke samping kiri dan kedua tangan direntangkan.
Gerakannya
1) Hitungan 1 : Tangan kanan diayun menyentuh ujung kaki kiri dan badan membungkuk.
2) Hitungan 2 : Tangan kembali diayun ke sikap semula.
3) Gerakan dilakukan bergantian dengan tangan kiri.
Sikap akhir
Kembali ke sikap semula.
1. Irama
Pada dasarnya irama telah dikenal oleh mahasiswa semasa di Sekolah Menengah Pertama maupun di
sekolah Menengah Atas, misalnya irama: 2/3, 3/4, 4/4 dan sebagainya.
2. Kelentukan tubuh dalam gerakan (flexibilitas).
Prinsip kelentukan dalam gerakan akan diperoleh berkat latihan yang tekun dan akan makan waktu yang
cukup lama.
3. Kontinuitas Gerakan
Kontinuitas gerakan akan diperoleh dari rangkaian gerak-gerak senam yang telah disusun dalam bentuk
rangkaian yang siap ditampilkan. Ini membutuhkan latihan yang tekun dan cukup lama.Maka demi
terciptanya keserasian dalam gerak irama harus dikuasai secara matang.
Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri sendir, melainkan lebih merupakan
perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan atau membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama
lain hanya mungkin dalam perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat dipisahkan.
Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani
serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar
tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan senam.
Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght” merupakan komponen dasar yang
penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah
kemampuan mengerahkan tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan
atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun dengan latihan dan kerja yang
teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan menjadi kuat.
Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta tegangan otot diperbaiki.Kekuatan
penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga untuk memelihara bentuk tubuh dan sikap yang baik. Namun
perlu diingat bahwa tidak setiap pekerjaan memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak sepatutnya
kita berharap agar setiap orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.Pola-pola kegiatan
yang menggunakan kekuatan otot contohnya ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati,
mendorong benda berat, menjinjing dan menjunjung.
Pola kegiatan lain yang menggunakan kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan, contohnya menendang bola
dengan keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan penting dalam
keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut otot) yang secara genetis jumlahnya tidak
ssama bagi setiap individu.Jumlah fibril yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang
kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih menjadi lebih besar, fibril-fibril lebih
gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.
Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau beberapa persendiaan.Seperti
gerakan melipat siku hanya bekerja satu persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk
yang bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung, pinggang.
Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan dengan derajat kemungkinan gerak penus
secara efisien. Sebagai contoh misalnya gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net pada permainan bulu
tangkis, di mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan ke depan.
Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi peranan kelentukan sangat menentukan.
Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah seseorang untuk melakukan suatu
pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan,
dalam arti pulih dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda kelelahan yang akan
menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang terdahulu.
Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama lima jam dalam sehari, seharian mendaki
bukit, berlari satu setengah kilo meter dan lain-lain. Namun demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut
kemampuan kerja sistem cardio vascular respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan) yang disebut juga
ergosistem sekunder.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang meningkat, tetapi juga
lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan daya tahan cardio vascular respiratory selain
memperkuat jantung yang berarti melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu
jumlah O2 yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada saat
istirahat tidak dalam.
Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen ini sebenarnya bersifat jasmaniah
dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi adalah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan
pada saraf otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan berolahraga yang
mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada dalam tegangan yang optimal.
1. Manfaat Fisik
Orang yang melakukan senam irama secara rutin akan mengembangkan kemampuan daya tahan, otot,
kekuatan, tenaga, kelentukan, koordinasi, kelincahan dan keseimbangan.
2. Manfaat Mental
Orang yang rutin melakukan senam irama mampu menggunakan kemampuan berfikirnya secara aktif
dan kreatif melalui pemecahan masalah gerak.
3. Manfaat Sosial
Kegiatan senam dilakukan secara bersama-sama dalam hal ini maka akan terwujud interaksi sosial.