BAB 8
“STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL”
DISUSUN OLEH :
AKUNTANSI (S-1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JL. DIPONOGORO NO. 74 JAKARTA PUSAT
TELP: (021)3926000 / (021)3916000
2021 / 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IFRS (Internasional Financial Reporting Standards) saat ini selalu menjadi pembahasan
akuntansi dalam setiap forum akuntansi baik domestik, regional, maupun internasional.
Pelaporan keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara, terutama untuk
negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di Eropa, Amerika
Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki manfaat dalam
peningkatan arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan adanya kemudahan akses
perusahaan domestik melakukan ekspansi secara internasional tanpa kesulitan atas
penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan
mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama
antara IASB (International Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan
kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.
Meskipun terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi
bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah
ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup konvergensi :
1. Standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian),
2. Penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh
perusahaan go public, dan
3. Standar audit.
Pada akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan keseragaman dalam pelaporan
keuangan di dunia internasional. Hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang aktif
dalam ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat standar, perusahaan, regulator,
maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di berbagai negara sehingga sejalan
dengan tuntutan pelaporan keuangan di era arus globalisasi yang kian berkembang pesat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi standar audit dan akuntansi global ?
2. Bagaimana konvergensi internasional ?
3. Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional ?
4. Bagaimana harmonisasi internasional ?
5. Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional ?
6. Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional ?
7. Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang manfaat penerapan harmonisasi internasional.
2. Untuk mengetahui tentang harmonisasi internasional.
3. Untuk mengetahui tentang penerapan standar akuntansi internasional.
4. Untuk mengetahui tentang organisasi internasional yang mendukung harmonisasi
internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Audit Dan Akuntansi Global
Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama
dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya
kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari
perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai
jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973.
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan
mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung
pertentangan. Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi secara
umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada,
sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum
dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak berarti bahwa standar
nasional digantikan oleh standar internasional karena keduanya dapat hidup
berdampingan.
Harmonisasi akuntansi mencakup konvergensi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit.
Keuntungan Harmonisasi Internasional
1. Beberapa manfaatnya antara lain:
2. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
3. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
4. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
5. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
2.2 Survei Konvergensi Internasional
2.2.1 Manfaat Survei Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat
yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi
Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International
Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa
dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan
pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya
akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi
para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS
dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-
masing.
Pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan
“global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara
lain:
a. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi
modal. Biaya modal akan dikurangi.
b. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam
berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat
dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
c. Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil
keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
d. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke
seluruh dunia.
e. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat
ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2.2.2 Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh
dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan
keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang
mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain:
a. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan
dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
(seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
b. Pengakuan bersama (reciprocity – timbal balik)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal
menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada
prinsip-prinsip negara asal.