Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL

BAB 8
“STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL”

DOSEN PENGAJAR : DR. VENUS FERNANDO F., Ir. SE. M.M


HARI : JUMAT
WAKTU : 10.00 – 22.00 WIB

DISUSUN OLEH :

FITRI KHAIRUN NISA (1814190055)


NISA OKTAVIANTI (1814190056)
HYLFINE FEHRINTZ (1814190057)
GABY ULI (1814190062)

AKUNTANSI (S-1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JL. DIPONOGORO NO. 74 JAKARTA PUSAT
TELP: (021)3926000 / (021)3916000
2021 / 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
IFRS (Internasional Financial Reporting Standards) saat ini selalu menjadi pembahasan
akuntansi dalam setiap forum akuntansi baik domestik, regional, maupun internasional.
Pelaporan keuangan berbasis IFRS telah menjadi sorotan setiap negara, terutama untuk
negara-negara maju dan berkembang. Perlahan-lahan negara-negara di Eropa, Amerika
Utara, dan Asia melakukan konvergensi IFRS yang dinilai memiliki manfaat dalam
peningkatan arus investasi global. Hal tersebut memungkinkan adanya kemudahan akses
perusahaan domestik melakukan ekspansi secara internasional tanpa kesulitan atas
penyesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut nantinya di negara lain.
Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan
mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama
antara IASB (International Accounting Standard Board), penentu standar nasional, dan
kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.
Meskipun terdapat istilah penghapusan dalam makna konvergensi, namun konvergensi
bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah
ada.
Konvergensi Akuntansi mencakup konvergensi :
1. Standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian),
2. Penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh
perusahaan go public, dan
3. Standar audit.
Pada akhirnya konvergensi IFRS akan menghasilkan keseragaman dalam pelaporan
keuangan di dunia internasional. Hal ini akan mempermudah pihak yang berwenang aktif
dalam ruang lingkup pelaporan keuangan, baik pembuat standar, perusahaan, regulator,
maupun auditor dalam memahami penerapan IFRS di berbagai negara sehingga sejalan
dengan tuntutan pelaporan keuangan di era arus globalisasi yang kian berkembang pesat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi standar audit dan akuntansi global ?
2. Bagaimana konvergensi internasional ?
3. Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional ?
4. Bagaimana harmonisasi internasional ?
5. Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional ?
6. Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional ?
7. Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi internasional ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang manfaat penerapan harmonisasi internasional.
2. Untuk mengetahui tentang harmonisasi internasional.
3. Untuk mengetahui tentang penerapan standar akuntansi internasional.
4. Untuk mengetahui tentang organisasi internasional yang mendukung harmonisasi
internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Audit Dan Akuntansi Global
Gerakan harmonisasi akuntansi didorong oleh beragamnya perbedaaan utama
dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya
kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari
perusahaan-perusahaan di dunia.
“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai
jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973.
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang
dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan
mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung
pertentangan. Harmonisasi dan konvergensi berkaitan erat, meskipun harmonisasi secara
umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada,
sementara konvergensi bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum
dalam standar yang sudah ada. Konvergensi dan harmonisasi tidak berarti bahwa standar
nasional digantikan oleh standar internasional karena keduanya dapat hidup
berdampingan.
Harmonisasi akuntansi mencakup konvergensi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit.
Keuntungan Harmonisasi Internasional
1. Beberapa manfaatnya antara lain:
2. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
3. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
4. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
5. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
2.2 Survei Konvergensi Internasional
2.2.1 Manfaat Survei Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat
yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi
Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International
Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa
dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan
pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya
akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi
para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS
dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-
masing.
Pricewaterhouse Coopers melaporkan bahwa surat kabar terkini mengusulkan
“global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara
lain:
a. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi
modal. Biaya modal akan dikurangi.
b. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam
berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat
dikurangi. Transaparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
c. Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil
keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
d. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke
seluruh dunia.
e. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat
ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
2.2.2 Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh
dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan
keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah
tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang
mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas
negara, antara lain:
a. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan
dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting
(seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
b. Pengakuan bersama (reciprocity – timbal balik)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal
menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada
prinsip-prinsip negara asal.

2.2.3 Kritik Terhadap Standar Internasional


Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga
menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan
menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat
dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang
rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah
versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum
besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar
yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
2.2.4 Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki
manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan
harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan
audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi
internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat.
Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela
karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses
harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-
usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons
alami terhadap tuntutan ekonomi.

2.3 Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional


2.3.1 Kritik Atas Standar Internasional
Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971
(sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah
yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah
memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda
merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar
internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-
perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional,
maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan
yang secara politik tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan
menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, sosial, dan ekonomi yang semakin meningkat
dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang
rumit dan berbiaya besar.
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga
menimbulkan kritik – kritik tersebut antara lain :
a. Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana
untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa
kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat
berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu jika
standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-
perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi disetiap negara.
b. Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar
international bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-
firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi
tuntutannya.
c. Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan
menciptakan ‘standar overload’.
d. Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang
tidak terdaftar akuntabilitas publik.
2.3.2 Penerapan Atas Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
a. Perjanjian internasional atau politis
b. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
c. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

2.3.3 International Auditing Practice Committe (IAPC)


a. Pedoman - pedoman Auditing Internasional.
Pernyataan - pernyataan mengenai auditing yang telah dipublikasi
dibanyak Negara berbeda dalam bentuk dan isi. IAPC meperhatikan
pernyataan-pernyataan dan perbedaan-perbedaan tersebut dan atas dasar
kesadaran semacam iti AIPC mengeluarkan Pedoman Auditing
Internasonal yang dimaksut untuk diterima secara Internasional.
b. Wewenang yang diberikan kepada pedoman.
Pedoman Auditing Internasional dikeluarkan oleh AIPC tidak berlaku
diatas peraturan lokal yang mengatur audit informasi keuangan suatu
negara tertentu.
c. Ruang lingkup dari pedoman.
Pedoman ini berlaku kapan pun suatu audit independent dilaksanakan;
dalam arti, pengujian informasi keuangan suatu entitas secara independent,
baik yang berorientasi pada laba atau tidak dan tanpa memperhatikan
ukuran, bentuk legal.
2.3.4 Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi
Internasional
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar
akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi
tersebut :
a. Tahun 1973 : Pendirian International Accounting Standars Committee
(IASC).
b. Tahun 1976 : Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai
“Pengungkapan Informasi”.
c. Tahun 1977 :  Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
d. Tahun 1977 : Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat
bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk
Badan Hukum Transnegara.
e. Tahun 1998 : London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan
mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris
dan Irlandia.
f. Tahun 1989 : IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai
komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi
penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
g. Tahun 1996 : Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung
tujuan IASC.
h. Tahun 2001 :  Internasional Accounting Standards Board (IASB)
menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International
Financial Reporting Standards (IFRS).
i. Tahun 2002 : IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement”
dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi
AS.
j. Tahun 2003 : European Council menyetujui pengembangan Pedoman
Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara
pedoman yang lama dan IFRS.
k. Tahun 2004 : Australian Accounting Standard Board mengumumkan
niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
l. Tahun 2005 : Menteri Keuangan CIna melakukan konvergensi Standar
Akuntansi Cina dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada
menghilangkan GAAP Kanada dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB
dan Badan Standar Akuntansi Jepang meluncurkan proyek konvergensi.
m. Tahun 2006 : IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya
dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
n. Tahun 2007 : SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi
perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.

2.4 Organisasi Besar Pendukung Konvergensi Akuntansi


2.4.1 International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC,
merupakan badan penetapan standar independent untuk sektor pribadi yang
didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi professional disembilan Negara
dan direkstrukturisasi pada tahun 2001. (restrukturisasi ini membuat IASC
menjadi organisasi penaung dimana IASB melakukan kerjanya). Sebelum
direkstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 standar akuntansi iternasional (IAS)
dan kerangka kerja dalam penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi
dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit
dilaksanakan yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transfaran, dan
sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya,
guna membantu perusahaan-perusahaan dipasar modal dunia dan
pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
b. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar
yang dibuat.
c. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan
perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2)
d. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi disetiap Negara
serta standar akuntansi international dan standar pelaporan keuangan
internasional.
Standar Inti IASC Dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya, IASC) selama ini tengah berjuang untuk
mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas
diseluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana
rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-
standar berkualitas.pada juli 1995, komite teknis IOSCO menyatakan
persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar intipun akhirnya
lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada desember 1998. Tinjauan
ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000
IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC untuk pendataan dan
penawaran lintas batas.
Struktur IASB Baru
Badan pengurus IASC membentuk panitia kerja strategi (SWP) untuk
mempertimbangkan bagaimana seharusnya strategi dan struktur IASC setelah
lengkapnya program kerja standar inti.
IASB yang telah diretrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001.
Kepengurusan IASB setelah di ubah antara lain;
a. Dewan Pengawas.
IASB memilikii 22 pengawas; 6 dari Amerika utara, 6 dari Eropa, 6 dari
wilayah Asia/Pasifik, dan 4 dari wilayah lainnya, (wilayah yang menjadi
objek pembangunan seluruh keseimbangan geografis)
b. Badan pengurus IASB.
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi
keuangan dalam berbisnis. Badan ini terdiri atas 14 anggota, yang di
tunjuk oleh para pengawas untuk memberikan kombinasi terbaik dari
keahlian teknis dan perbedaan kegiatan bisnis internasional”.
c. Dewan Penasihat Standar.
Dewan penasihat standar yang anggotanya di tunjuk oleh pengawas,
memiliki anggota sebanyak’tiga puluh orang/lebih yang memiliki latar
belakang dan tempat dan pendidikan yang berbeda, yang ditunjuk selama
tiga puluh tahun masa jabatan yang dapat diperpanjang.
d. Internasional Financial Reporting InterpretationsComitte (IFRIC).
IFRIC terdiri dari dua belas anggota yang ditunjuk oleh dewan pengawas,
IFRIC mennginterpretasi penggunaan standar akuntansi internasional dan
standar laporan keuangan internasional dan memberikan arahan mengenai
perihal perihal dalam pelaporan yang tidak seecara spesiific di bahass di
IAS dan IFRS.
Pengakuan Dan Dukungan Bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. standar tersebut :
a. Digunakan oleh banyak Negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di
Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara secara keseluruhan.
b. Diterima oleeh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan
perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan IFRS.
c. Diakui oleh EC dan badan internasional lainya.tahun 1995 EC
mengajukan IFRS.
Respon U.S.Securities And Exchange Comission Terhadap IFRS
Selama tahun 1990-an, securities and exchange commission(SEC) berada
dibawah tekanan yang makin kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bias
diakses oleh para penerbit efek non Amerika. Saat itu SEC memberikan
dukungan bagi niat IASB untuk mengembangkan standar akuntansi yang dapat
digunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalaam pelporan keuangan
lintas batas. Namun SEC menyatakn tiga syarat harus di penuhi :
a. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip_prinsip
akuntansi yang menyuluruh dan dapat diterima secara luas
b. Standar tersebut harus berkualitas tinggidan dapat menunjukan
komparablitas dan transparansi.
c. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterpretasikan secra teliti.
Perbandingan antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Komprehensif Lainnya
Berbagai negara maju senantiasa membandingkan IFRS dengan Prinsip
Akuntansi Komprehensif yang memiliki berbagai tujuan bagi masing-masing
negara. Dasar pemikiran dilakukannya perbandingan adalah untuk mengetahui
sejauh mana IFRS dapat diterima dan digunakan dalam penyajian laporan
keuangan multidimensi.
2.4.2 Commision of European Union (EU)
Didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari fakta Roma,dengan tujuan
menyelaraskan system hukum dan system ekonomi Negara-negara anggotanya.
Uni eropa kini beranggotakan 27 negara (Austria, Belanda, Belgia, Bulgria,
Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris , Irlndia, Italia, Jerman,
Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugis, Republik
ceko, Rummania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Yunani).
Salah satu cita-cita uni eropa adalah mencapai penggabungan pasar
eropa.untuk mencapai cita-citanya, uni eropa telah merperkenalkan intruksi dan
melaksanakan prakarsa besar untuk :
a. Meningkatkan modal untuk basis uni eropa
b. Mnenetapkan kerangka hokum bersama dalam psar sekuritas derivative
c. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan
yang terdaftar
2.4.3 International Organization Of Securuties Commissions (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of
Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar
modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran
IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam
memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic
maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan
sehat:
a. Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing
untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
b. Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif
terhadap transaksi surat berharga internasional.
c. Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas
pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif
terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan
standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal
secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah
untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas
dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien
pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja
sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-
proyek IASB.
2.4.4 International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi
anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan.
Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan
profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat
memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan dari
setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri
dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5
tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan
IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh
Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional
akuntansi dari seluruh dunia.
2.4.5 International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja
antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan.
Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi
nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui
pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan
oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup
dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan
akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
2.4.6 Organization of Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industri maju yang
berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-
negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang
tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional
Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
BAB III
PENUTUP
Konvergensi internasional saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia internasional.
Harmonisasi standar akuntansi setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan
pemahaman laporan keuangan dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari
penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi
IFRS. IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun menjadi
pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala internasional pula.

“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik


akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat
beragam. Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari : (1) Perjanjian
internasional atau politis (2) Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
(3) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional. Enam organisasi telah
menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi International
(IASB), Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO),
Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan
Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of
Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –
UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International Accounting Edisi 6 Buku
2 .Jakarta:Salemba Empat
Amalia, Nurafni. 2015. Bab VII Standar Audit dan Akuntansi.
http://nurafniamalia.blogspot.co.id/2015/05/bab-viii-standar-audit-dan-akuntansi.html?m=1
Indriarti, Yenni, dkk. 2013. Akuntansi Global Dan Standar Audit.
https://datakata.wordpress.com/akuntansi-global-dan-standar-audit/
Akuntansi Global dan Standar Audit.
http://akuntansi9.blogspot.co.id/2015/06/akuntansi-global-dan-standar-audit.html
http://kumpulanmeterikuliah.blogspot.co.id/2016/10/akuntansi-internasional.html
https://trisnamahandrasuci.wordpress.com/2017/04/18/standar-audit-akuntansi-global/
http://putricitraningrum.blogspot.com/2017/04/makalah-standar-audit-dan-akuntansi.html

Anda mungkin juga menyukai