NOBP : 19101155110051
KELAS : A2
Globalisasi ekonomi adalah berlangsungnya gerak arus barang, jasa dan uang di dunia
secara dinamis, sesuai dengan prinsip ekonomi, dimana berbagai hambatan terhadap arus
tersebut menjadi semakin berkurang. Hambatan tersebut sbb : berupa proteksionisme
perdagangan, larangan invstasi, dan regulasi devisa serta moneter yang mengekang arus jasa dan
kapital internasional semakin lama menjadi semakin berkurang bila globalisasi berlangsung.
Perkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat telah meningkatkan kadar hubungan saling
ketergantungan dan mempertajam persaingan yang menambah semakin rumitnya strategi
pembangunan yang mengandalkan ekspor. Di satu pihak hal itu merupakan tantangan dan
kendala yang membatasi. Di pihak lain hal tersebut merupakan peluang baru yang dapat
dimanfaatkan untuk keberhasilan pelaksanaan pembangunan nasional.
Gejala-gejala Globalisasi :
Globalisasi terjadi dalam kegiatan finansial, produksi investasi dan perdagangan.
Proses globalisasi meningkatkan kadar ketegantungan antar negara, menimbulkan proses
menyatunya ekonomi dunia
Gejala yang menonjol adalah terpisahnya kegiatan ekonomi primer dengan ekonomi
industri sehingga kaitan poduksi ke belakang industri pengolahan makin melemah.
Dampaknya adalah merosotnya harga komoditi primer yang disebabkan permintaan yang
lesu.
Faktor Penyebab Globalisasi :
Komunikasi dan transportasi yang makin canggih
Lalu lintas devisa yang semakin bebas
Ekonomi negara yang semakin terbuka
Penggunaan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif di tiap negara semakin
digalakkan
Metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang semakin efisien
Pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (TNC) di seluruh dunia.
Dampak Globalisasi Ekonomi :
Penggunaan material dalam industri makin sedikit
Kaitan produksi ke belakang produksi pengolahan makin melemah
Harga komoditi primer merosot karena menurunnya permintaan
Akibat robotisasi dalam industri, maka kesempatan kerja berkurang, pengangguran
meningkat.
Kaitan antar ekonomi moneter-perbankan dg ekonomi riil (sektor industri dan
perdagangan) menjadi melemah
Hubungan antar negara berubah menjadi hubungan antar blok ekonomi/ pakta
perdagangan (inter-region)
Bargaining power tiap negara ditentukan oleh kekuatan pasar blok ekonominya.
Perubahan lingkungan hidup mewarnai berbagai kebijakan ekonomi dunia, seperti :
o isu “pembangunan berkesinambungan”, masalah “limbah industri”, “nuklir”,
“global warning” dan munculnya persaingan antar “blok ekonomi”
o Sumber daya manusia yang banyak, upah buruh murah
o Situasi politik dan keamanan yang stabil (awal 1990-an)
o Kebijakan ekonomi yang konsisten (awal 1990-an)
o Komponen ekonomi makro yang kuat (awal 1990-an)
Ada banyak pengertian globalisasi yang secera umum mempunyai kemiripan salah satu
pengertian globalisasi adalah proses yang melintasi batas negara di mana antarindividu,
antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu
sama lain.
Dampak positif globalisasi ekonomi ditilik dari aspek kreatifitas dan daya saing dengan
semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor maka diharapkan tumbuhnya
kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk tetap eksis
ditengah persaingan global, secara natural ini akan terjadi manakala kesadaran akan
keharusan berinivasi muncul dan pada giliranya akan menghasilkan produk2 dalam negeri
yang handal dan berkualitas.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek permodalan, dari sisi ketersediaan akses dana
akan semaikin mudah memperoleh investasi dari luar negeri.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari sisi semakin mudahnya diperoleh barang impor
yang dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia, alih tehnologi juga
bisa terbuka sangat lebar, namun kondisi ini juga bisa berdampak buruk bagi masyarakat
karena kita cenderung hanya dijadikan objek pasar, studi kasus seperti produksi motor yang
di kuasai Jepang, Indonesia hanya pasar dan keuntungan penjualan dari negeri kita akan
dibawa ke Jepang memperkaya bangsa Jepang.
Dampak positif globalisasi ekonomi dari aspek meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga
membuka lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi produk
Indonesia.
1) Globalisasi Produksi
Bentuk globalisasi produksi adalah adanya satu atau lebih perusahaan yang mendirikan
pabrik di banyak negara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan biaya
produksi. Negara yang dipilih pun biasanya adalah negara yang memiliki tarif upah rendah.
Selain itu tarif bea masuk yang diberlakukan oleh negara tersebut juga murah.
2) Globalisasi pembiayaan
Globalisasi produksi dapat dilakukan karena adanya globalisasi pembiayaan, yaitu, fasilitas
pinjaman yang bisa didapatkan oleh perusahaan berkelas internasional di seluruh negara di
dunia. Selain pinjaman, sang perusahaan global juga bisa mendapatkan fasilitas untuk
melaksanakan investasi. Globalisasi pembiayaan ini kemudian memungkinkan perusahaan
internasional untuk melakukan produksi dan menanam modal di banyak negara.
3) Globalisasi tenaga kerja
Fenomena globalisasi ini yang belakangan marak menjadi bahan perbincangan di negeri ini,
baik di dunia maya maupun secara kopi darat. Masuknya tenaga kerja asing ke dalam suatu
negara merupakan pertanda terjadinya globalisasi tenaga kerja ini. Pada kasus ini,
perusahaan global sangat mungkin untuk menggunakan sumber daya manusia dari banyak
negara di dunia. Tenaga kerja yang digunakan juga sesuai dengan tingkatannya.
4) Globalisasi jaringan infromasi
Fenomena borderless world tampak nyata pada globalisasi jaringan informasi ini.
Masyarakat dimanapun saat ini dapat secara cepat, mudah, dan murah mengakses informasi
dari seluruh dunia. Masuknya brand internasional ternama di bidang fesyen dan kuliner pun
pada akhirnya menjadi selera global. Hal inilah yang kekinian sangat terasa di Indonesia.
Bahkan tak hanya di perkotaan, masyarakat di pedesaan pun merasa lebih bangga memakai
atau mengonsumsi merek internasional daripada produksi local.
5) Globalisasi perdagangan
Fenomena ini menjadi pamungkas dari bentuk globalisasi ekonomi. Globalisasi perdagangan
diwujudkan dengan adanya tarif yang seragam. Bahkan tak jarang negara-negara di dunia
menurunkan tarif ekspor dan impor serta menghapus beragam hambatan yang sifatnya non
tarif. Hal ini dilakukan agar perdagangan global menjadi makin cepat, adil, tetapi sekaligus
ketat persaingannya.
Adapun pengaruh positif dari globalisasi ekonomi yang dapat dirasakan di negeri ini adalah
meningkatnya frekuensi investasi dan perdagangan, juga makin kompetitifnya industri di tingkat
nasional. Sekali lagi, seperti dua sisi mata uang, pengaruh negatif pun harus ditanggung. Industri
nasional yang makin sarat persaingan mengakibatkan rusaknya kenyamanan di kalangan
masyarakat. Di samping itu, globalisasi ekonomi menyebabkan sektor ekonomi yang bersifat
tradisional banyak ditinggalkan masyarakat. Mereka berbondong-bondong migrasi ke sektor
ekonomi yang lebih modern. Akibatnya, banyak pasar tradisional kini lebih sepi.
Tersebarnya pasar berskala lebih luas dan diversifikasi produk manufaktur dan produk
bernilai tambah tinggi.
Tersedianya realokasi industri manufaktur dari Negara industri maju ke Negara berkembang
dengan upah buruh yang lebih rendah.
Akibatnya siklus proses bahan baku sampai menjadi barang jadi lebih pendek, harga per unit
turun dan akan meningkatkan volume penjualan.
Peluang tersebut bisa dimanfaatkan sesuai dengan adanya keunggulan komparatif ekonomi
Indonesia, meliputi :
Menarik tenaga ahli yang berpengalaman internasional, yang dapat melakukan negosiasi dan
mengerti hukum yang berlaku di Negara lain.
Perlu diusahakan untuk membuka usaha baru dan mengisi peluang yang tersedia.
Tantangan kompetensi dan persaingan yang kompetitif dihadapi dengan peningkatan
efisiensi, investasi modal yang makin besar untuk membentuk jaringan internasional dan
peningkatan pertumbuhan prasarana ekonomi yang makin cepat.
Mengkaji perkembangan ekonomi dunia yang relevan dengan Indonesia, terutama ekonmi
Amerika Serikat, Eropa Barat dan Jepang.
Mengikuti prospek mata uang dollar AS, DM Jerman dan Yen Jepang.
Memonitor perkembangan politik dan keamanan dalam negeri serta arah kebijakan
pembangunan pada umumnya.
Memonitor perkembangan ekonomi keuangan Indonesia, pertumbuhan ekonomi nasional
dan sektoral, APBN dan fiscal, N. Pembayaran terutama transaksi berjalan, inflasi, nilai
tukar rupiah, likuiditas bank, tingkat suku bunga.
Menetapkan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan beserta anggarannya.
Deregulasi : Kebijakan deregulasi harus terus dilanjutkan nya secara konsisten di sektor riil
untuk meningkatkan efisiensi, daya saing di pasar global.
Prioritas Investasi : Baik investasi modal asing maupun modal dalam negeri ditujukan untuk
yang berorientasi ekspor. Untuk industri yang resource base perlu dorongan pemerintah,
karena industri ini bisa menghemat devisa.
Kemitraan Usaha : Indonesia yang penuh dengan faktional ekonomi – USB vs USK, BUMN
vx Swasta, Pribmi vx Non Pribumi dan sebagainya – harus dihilangkan dan diganti dengan
kemitraan usaha, sebab dewasa ini tidak ada satu unit usaha yang independent, tetapi saling
ketergantungan satu sama lain. Perlu adanya political will untuk mencegah praktek-praktek
monopoli, oligopoly oleh kelompok yang kuat.
Perubahan Orientasi Bisnis : Perlu perubahan dari orientasi bisnis untuk memaksimalisasi
profit ke orientasi maksimalisasi pasar. Indonesia harus memasuki pasar global dan
menguasai seluas-luasnya jaringan distribusinya.
Kebijakan yang konduktif : Kebijakan yang dilakukan pemerintah hendaknya sesuai dengan
realita di lapangan, sehingga tidak terjadi distorsi antara kebijakan yang diambil pemerintah
dengan langkah yang diambil oleh pengusaha.