Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self efficacy dan tekanan anggaran waktu
terhadap audit judgment dengan profesionalisme sebagai variabel moderasi. Penelitian dilakukan
dengan mengambil sampel yaitu auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali
sebanyak 45 auditor. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability
sampling yaitu teknik sampling jenuh. Data diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan secara langsung
kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali yang terdaftar dalam Direktori
yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Data yang diperoleh selanjutnya diolah
dengan menggunakan beberapa uji statistik, yaitu uji analisis deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik
dan uji hipotesis dengan menggunakan aplikasi SPSS 24.0 for Windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa self efficacy tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap audit judgment, tekanan anggaran waktu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit
judgment, profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgment serta
profesionalisme mampu memoderasi pengaruh self efficacy dan tekanan anggaran waktu terhadap audit
judgment pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali.
Kata Kunci: audit judgment, self efficacy, profesionalisme.
Abstract
The study aimed at finding out the effect of self efficacy and time budget pressure on audit
judgment with professionalism as moderated variable. The sample of the study consisted of 45 auditors
working at the Auditor offices located around Bali. The selection process of the samples were made in
accordance with nonprobability sampling method, that is a saturated sampling technique. The data were
collected by using questionnaire directly distributed to the auditors working at the Auditor offices located
around Bali listed in the Directory published by the Institute of Public Accountancy Indonesia (IAPI). All
the obtained data were analyzed by using some statistic testing, involving statistic descriptive analysis
testing, data quality testing, classic assumption testing, hypothesis testing supported by SPSS 24.0 for
Windows.
The results of the study indicated that self efficacy did not give significant positive effect on the
audit judgment, time budget pressure had a significant negative effect on the audit judgment, while
professionalism had a significant positive effect on audit judgment and professionalism had managed to
moderate the effect of self efficacy and pressure of time budget on the audit judgment at the Public
Accountancy Offices in Bali.
Key words: audit judgment, self efficacy, professionalism.
tersebut relevan, handal dan bebas dari dikarenakan akuntan publik tersebut
salah saji yang material. melakukan pelanggaran terhadap Standar
Dalam melaksanakan audit terdapat Profesional Akuntan Publik (SPAP) ketika
kemungkinan akan terjadinya suatu gagal melaksanakan penugasan audit atas
audit seperti kasus PT. Indosat Tbk. Public laporan keuangan salah satu kliennya yaitu
Company Accounting Oversight Board Balihai Resort and Spa untuk tahun buku
(PCAOB) atau Dewan Pengawas 2004 yang berpotensi berpengaruh
Perusahaan Akuntan Publik Amerika signifikan terhadap laporan auditor
Serikat menjatuhkan hukuman kepada independen (www.detikfinance.com).
Kantor Akuntan Publik Purwanto, Profesi seorang auditor sangat
Suherman dan Surja beserta partner Ernst rentan dengan kontroversi sebab sikap
& Young (EY) Indonesia karena telah gagal profesionalisme seorang auditor telah
menyajikan bukti yang mendukung menjadi isu yang kritis dalam profesi
perhitungan atas sewa 4.000 menara akuntan yang dapat menggambarkan
seluler yang terdapat dalam laporan kinerja akuntan tersebut. Sikap
keuangan PT. Indosat tahun 2011. Mereka profesionalisme auditor dapat tercermin dari
malah memberikan label Wajar Tanpa ketepatan auditor dalam membuat
Pengecualian terhadap laporan keuangan judgment dalam penugasan auditnya. Audit
tersebut, padahal perhitungan dan judgment merupakan cara pandang auditor
analisisnya belum selesai. Hukuman yang dalam menanggapi semua informasi yang
diberikan PCAOB yaitu berupa denda USD berhubungan dengan tanggung jawab dan
20.000 ditambah larangan berpraktik risiko audit yang dihadapinya, (Nugraha,
selama lima tahun, kemudian denda 2014). Audit tidak dilakukan terhadap
sebesar USD 10.000 diberikan kepada seluruh bukti transaksi dalam perusahaan
mantan Direktur EY Asia-Pasific, Randall melainkan hanya sampel yang memadai,
Leali, dengan larangan berpraktik selama oleh sebab itu audit judgment penting
satu tahun (www.kontan.co.id). dalam proses audit.
Kasus serupa juga terjadi pada dua Pada Standar Profesional Akuntan
anggota kantor akuntan publik terbesar di Publik (SPAP) dinyatakan bahwa auditor
dunia Big Four yaitu KPMG dikenakan diwajibkan untuk menggunakan
denda lebih dari USD 6,2 juta atau GBP pertimbangan profesionalnya dalam
4,8 juta oleh Securities and Exchanges melakukan penilaian yang berkaitan
Commission (SEC) karena kegagalan dengan audit sehingga audit judgment
auditnya (auditing failure) terhadap sangat penting untuk diteliti. Semakin benar
perusahaan energi Miller Energy audit judgment yang diputuskan oleh
Resources yang telah melakukan auditor maka akan semakin kuat hasil
peningkatan nilai tercatat asetnya secara auditnya, hal ini dikarenakan judgment yang
signifikan sebesar 100 kali lipat dari nilai diputuskan auditor merupakan analisis
riilnya di laporan keuangan tahun 2011. persepsi dan dipengaruhi oleh sikap
KPMG pun telah menerbitkan pendapat individu yang bersifat subjektif, sehingga
unqualified atas laporan keuangan perlu diketahui faktor-faktor yang
tersebut. Sementara PwC dikenakan memengaruhi audit judgment yaitu self
denda GBP 5,1 juta dan dikecam oleh efficacy dan tekanan anggaran waktu
Financial Reporting Council di Inggris (Lopa, 2014).
setelah PwC mengakui salah dalam Auditor harus memiliki kemampuan
auditnya terhadap RSM Tenon Group di internal dalam pengambilan audit judgment
tahun buku 2011 yaitu self efficacy. Nadhiroh (2010)
(www.wartaekonomi.co.id). menyatakan bahwa self efficacy adalah
Kasus lainnya yang terjadi di Bali kepercayaan seseorang bahwa dia dapat
yaitu pembekuan izin oleh Menteri menjalankan tugas pada sebuah tingkat
Keuangan (Menkeu) kepada Drs. Ketut tertentu, yang memengaruhi aktifitas pribadi
Gunarsa, Pemimpin Rekan dari Kantor terhadap pencapaian tujuan. Penelitian
Akuntan Publik (KAP) Ketut Gunarsa dan yang dilakukan oleh Mahaputra (2016) yang
Ida Bagus Djagera selama enam bulan mengungkapkan self efficacy berpengaruh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Berdasarkan tabel 1 hasil uji analisis sebesar 4,829. Hal ini menunjukkan bahwa
deskriptif dapat disimpulkan bahwa jumlah standar penyimpangan data terhadap nilai
pengamatan (N) penelitian ini berjumlah 45. rata – ratanya adalah 4,829.
Variabel self efficacy memiliki nilai minimum Uji validitas digunakan untuk
sebesar 30 dan nilai maksimum sebesar 40 mengukur valid dan sahnya suatu
dengan nilai rata – rata sebesar 35,18. Nilai kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan
rata-rata sebesar 35,18 menunjukkan melakukan korelasi bivariate antara
bahwa nilai tersebut mendekati nilai masing–masing skor indikator dengan total
maksimumnya. Standar deviasi pada skor konstruk dengan menggunakan
variabel self efficacy adalah sebesar 2,733. Correlation Coefficients Pearson. Validnya
Hal ini menunjukkan bahwa standar suatu kuesioner dapat dilihat dari nilai r
penyimpangan data terhadap nilai rata – hitung yang lebih besar dari r-tabel yang
ratanya adalah 2,733. diperoleh dari tabel r dengan signifikan 0,05
Variabel tekanan anggaran waktu dan derajat kebebasan N-2 = 45-2 = 43
memiliki nilai minimum sebesar 20 dan nilai yakni 0,294 (Ghozali, 2013). Berdasarkan
maksimum sebesar 30 dengan nilai rata – pengujian yang telah dilakukan diketahui
rata sebesar 24,78. Nilai rata-rata sebesar bahwa seluruh item pertanyaan pada
24,78 menunjukkan bahwa nilai tersebut variabel self efficacy (X1), tekanan
mendekati nilai minimumnya. Standar anggaran waktu (X2), profesionalisme (X3),
deviasi pada variabel tekanan anggaran audit judgment (Y) adalah valid. Hal ini
waktu adalah sebesar 3,343. Hal ini dikarenakan korelasi antara skor masing –
menunjukkan bahwa standar masing pernyataan memiliki nilai r hitung
penyimpangan data terhadap nilai rata – yang lebih besar dari r-tabel.
ratanya adalah 3,343. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.
Variabel profesionalisme memiliki Uji ini bertujuan untuk menilai konsistensi
nilai minimum sebesar 40 dan nilai instrumen suatu penelitian. Uji Reliabilitas
maksimum sebesar 50 dengan nilai rata – dapat menggunakan program SPSS
rata sebesar 43,80. Nilai rata-rata sebesar dengan teknik cronbach’s alpha. Dalam uji
43,80 menunjukkan bahwa nilai tersebut ini syarat minimum suatu kuesioner untuk
mendekati nilai minimumnya. Standar memenuhi reliabilitas adalah jika nilai
deviasi pada variabel profesionalisme cronbach’s alpha bernilai ≥ 0,7.
adalah sebesar 3,005. Hal ini menunjukkan Berdasarkan pengujian diketahui bahwa
bahwa standar penyimpangan data nilai cronbach’s alpha pada variabel self
terhadap nilai rata – ratanya adalah 3,005. efficacy (X1) sebesar 0,841, tekanan
Variabel audit judgment memiliki anggaran waktu (X2) sebesar 0,932,
nilai minimum sebesar 35 dan nilai profesionalisme (X3) sebesar 0,854, audit
maksimum sebesar 50 dengan nilai rata – judgment (Y) sebesar 0,957. Hal tersebut
rata sebesar 41,16. Nilai rata-rata sebesar menunjukkan bahwa setiap nilai cronbach’s
41,16 menunjukkan bahwa nilai tersebut alpha lebih besar dari syarat minimum yakni
mendekati nilai minimumnya Standar 0,7, sehingga setiap kuesioner dinyatakan
deviasi pada variabel kinerja auditor adalah reliabel.
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
N 45
Normal Parametersa,b Mean 0.0000000
Std. Deviation 1.49800243
Most Extreme Differences Absolute 0.096
Positive 0.096
Negative -0.078
Test Statistic 0.096
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.200c,d
Sumber: Data Diolah, 2017
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Setelah uji kualitas data terpenuhi berarti bahwa residual yang dianalisis
selajutnya dilakukan uji asumsi klasik. Uji berdistribusi normal.
asumsi klasik yang pertama adalah uji Uji heteroskedastisitas dilakukan
normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk untuk menguji model regresi apakah terjadi
menguji apakah dalam model regresi, ketidaksamaan varian dari residual satu
variabel pengganggu atau residual memiliki pengamatan ke pengamatan lainnya
distribusi normal (Ghozali, 2013). Pengujian (Ghozali, 2013). Pada penelitian ini, uji
normalitas dapat dilakukan dengan uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
statistik. Uji statistik yang dapat digunakan statistik yaitu dengan menggunakan uji
yaitu uji statistik non-parametrik glejser. Jika tidak ada variabel bebas yang
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Residual berpengaruh signifikan secara statistik
dikatakan normal bila signifikansi mempengaruhi variabel terikat atau nilai
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05. signifikan lebih besar dari 0,05, maka tidak
Dari tabel 3 diketahui bahwa nilai terjadi gejala heteroskesdastisitas.
Asymp.sig (2-tailed) ≥ α (0,200 ≥ 0,05),
Tabel 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Variabel Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.639 2.979 -0.886 0.381
X1 0.061 0.052 0.175 1.178 0.245
X2 -0.062 0.043 -0.218 -1.460 0.152
X3 0.072 0.048 0.228 1.518 0.137
Sumber: Data Diolah, 2017
Uji multikolinearitas bertujuan untuk
Dari tabel 3 dapat dilihat semua nilai menguji apakah pada model regresi
signifikansi ≥ dari α (0,05) sehingga dapat ditemukan adanya korelasi antar variabel
disimpulkan bahwa tidak terjadi gelaja independen (Ghozali, 2013). Untuk
heteroskedastisitas, sehingga model regresi mengetahui ada atau tidaknya korelasi
layak digunakan untuk memprediksi audit antar variabel independen dapat dilihat dari
judgment berdasarkan variabel yang nilai tolerance dan nilai variance inflation
memengaruhinya, yaitu self efficacy, factor (VIF). Jika nilai tolerance di atas 10%
tekanan anggarn waktu dan atau VIF di bawah 10, maka dikatakan tidak
profesionalisme. ada multikolinearitas.
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Variabel Collinearity Statistics
1 Tolerance VIF
X1 0.986 1.014
X2 0.980 1.021
X3 0.970 1.031
Sumber: Data Diolah, 2017
Dari tabel 4 dapat dilihat semua nilai analisis regresi linear berganda. Analisis
tolerance diatas 10% (0,1) dan nilai regresi linear berganda digunakan untuk
variance inflation factor (VIF) < 10 sehingga mengetahui ketergantungan satu variabel
dapat disimpulkan bahwa tidak ada terikat hanya pada satu variabel bebas
multikolinieritas. dengan atau tanpa variabel moderator,
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi, serta untuk mengetahui ketergantungan
selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji satu variabel terikat pada variabel-variabel
hipotesis yang pertama dilakukan adalah bebas.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Model Variabel Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -28.791 4.944 -5.823 0.000
X1 0.019 0.086 0.011 0.218 0.829
X2 -0.146 0.071 0.101 -2.066 0.045
X3 1.499 0.079 0.933 18.962 0.000
Sumber: Data Diolah, 2017
Dari tabel 5 diperoleh model regresi sign < α (0,045 < 0,05), artinya Tekanan
sebagai berikut: Anggaran Waktu (X2) Berpengaruh Negatif
Y = -28,791 + 0,019X1 - 0,146X2 + 1,499X3 dan Signifikan terhadap Audit Judgment
+ ε. (Y), sehingga hipotesis kedua diterima.
Selanjutnya uji t dilakukan untuk Untuk variabel Profesionalisme (X3)
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu diperoleh nilai β3 positif (1.499) dan nilai
variabel penjelas atau independen secara sign < α (0,000 < 0,05), artinya
individual dalam menerangkan variasi Profesionalisme(X3) Berpengaruh Positif
variabel independen (Ghozali, 2013). dan Signifikan terhadap Audit Judgment
Berdasarkan Hasil Uji Regresi Linier (Y), sehingga hipotesis ketiga diterima.
Berganda pada variabel Self Efficacy (X1) Uji Moderated Regression Analysis
diperoleh nilai sign > α (0,829 > 0,05), dilakukan untuk menjelaskan pengaruh
artinya variabel Self Efficacy (X1) Tidak variabel pemoderasi dalam pemperkuat
Berpengaruh Positif dan Signifikan atau memperlemah hubungan antara
terhadap Audit Judgment (Y), sehingga variabel independen dengan dependen.
hipotesis pertama ditolak. Begitu pula untuk Hasil uji Moderated Regression Analysis
variabel Tekanan Anggaran Waktu (X2) disajikan pada tabel berikut:
diperoleh nilai β2 negatif (-0,146) dan nilai
Tabel 6
Hasil Uji Moderated Regresion Analysis
Unstandardized Standardized
Model Variabel Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -94.839 46.602 -2.035 0.049
X1 3.583 1.313 2.028 2.729 0.009
X2 -2.135 1.034 -1.478 -2.064 0.046
X3 3.007 1.051 1.871 2.860 0.007
X1X3 -0.082 0.030 -2.558 -2.737 0.009
X2X3 0.053 0.024 1.907 2.240 0.031
Sumber: Data Diolah, 2017
Memoderasi Pengaruh Self Efficacy
Dari tabel 6 diperoleh nilai semua terhadap Audit Judgment pada Kantor
signifikan < 0,05 yang memberikan Akuntan Publik di Provinsi Bali, sehingga
kesimpulan bahwa semua variabel hipotesis keempat diterima. Begitu pula
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada hipotesis kelima diperoleh nilai sign <
dengan model regresi sebagai berikut. α (0,031< 0,05), artinya Profesionalisme
Y = -94,839 + 3,583X1 – 2,135X2 + 3,007X3 Memoderasi Pengaruh Tekanan Anggaran
– 0,082 X1X3 + 0,053 X2X3. Waktu terhadap Audit Judgment pada
Berdasarkan tabel Hasil Moderated Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali,
Regresion Analysis diperoleh nilai sign < α sehingga hipotesis kelima diterima.
(0,009< 0,05), artinya Profesionalisme
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
jawab dalam menjalankan tugas audit. ditarik simpulan, yaitu: (1) Self Efficacy
Sehingga, dengan memiliki sikap Tidak Berpengaruh Positif dan Signifikan
profesionalisme yang tinggi akan mampu terhadap Audit Judgment pada Kantor
mendorong meningkatnya self efficacy Akuntan Publik di Provinsi Bali. (2) Tekanan
auditor dalam membuat audit judgment Anggaran Waktu Berpengaruh Negatif dan
yang tepat. Hal tersebut membuktikan Signifikan terhadap Audit Judgment pada
bahwa profesionalisme mampu Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. (3)
memoderasi pengaruh self efficacy Profesionalisme Berpengaruh Positif dan
terhadap audit judgment pada Kantor Signifikan terhadap Audit Judgment pada
Akuntan Publik di Provinsi Bali. Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. (4)
Profesionalisme Memoderasi Pengaruh Self
Profesionalisme Sebagai Pemoderasi Efficacy terhadap Audit Judgment pada
Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali. (5)
Audit Judgment pada Kantor Akuntan Profesionalisme Memoderasi Pengaruh
Publik di Provinsi Bali. Tekanan Anggaran Waktu terhadap Audit
Berdasarkan tabel Hasil Uji Judgment pada Kantor Akuntan Publik di
Moderated Regresion Analysis diperoleh Provinsi Bali.
nilai sign < α (0,031< 0,05), artinya
Profesionalisme Memoderasi Pengaruh Saran
Tekanan Anggaran Waktu terhadap Audit Berdasarkan hasil penelitian serta
Judgment pada Kantor Akuntan Publik di hal-hal terkait dengan keterbatasan
Provinsi Bali, sehingga hipotesis kelima penelitian, maka dapat diberikan saran,
diterima. yaitu: pertama, bagi auditor pada Kantor
Tekanan anggaran waktu muncul Akuntan Publik di Provinsi Bali perlu
akibat keterbatasan waktu yang diberikan meningkatkan keyakinannya untuk dapat
kepada auditor untuk melaksanakan tugas bekerja efektif dalam menjalankan tugas
audit, hal tersebut menyebabkan auditor audit. Auditor perlu memperbaiki
berperilaku menyimpang dalam memenuhi penglokasian waktu dalam melaksanakan
tugas tersebut. Sementara, profesionalisme tugas audit agar audit dalam terlaksana
merupakan faktor internal yang penting sesuai dengan waktu yang telah
untuk dimiliki oleh seorang auditor, karena direncanakan sebelumnya, auditor juga
dengan memiliki sikap profesionalisme perlu meningkatkan hubungannya dengan
yang baik auditor akan tetap bekerja sesuai sesama profesi untuk meningkatkan sikap
prosedur meski terdapat tekanan anggaran profesionalismenya.
waktu yang memberikan peluang besar Kedua, bagi peneliti selanjutnya
bagi auditor untuk berperilaku menyimpang. disarankan untuk mempertimbangkan
Sikap profesionalisme yang dimiliki auditor penggunaan variabel independen lainnya
akan memotivasi auditor untuk tetap yang dapat memengaruhi dan memperkuat
berperilaku fungsional yaitu atau memperlemah variabel dependen
mengalokasikan waktu audit yang terbatas seperti self esteem, locus of control, audit
dengan sebaik-baiknya sehingga proses tenure, skeptisme profesional dan lainnya,
audit dapat berjalan sesuai prosedur. Hal selain itu peneliti selanjunya dapat
tersebut membuktikan bahwa memperbanyak responden agar hasil
profesionalisme mampu memoderasi penelitian lebih dapat disimpulkan secara
pengaruh tekanan anggaran waktu umum. Penelitian ini memiliki keterbatasan
terhadap audit judgment pada Kantor yang melekat dikarenakan penelitian ini
Akuntan Publik di Provinsi Bali. menggunakan data primer yang diperoleh
melalui kuisioner, yaitu kemungkinan terjadi
perbedaan persepsi antara peneliti dan
SIMPULAN DAN SARAN responden karena responden dan peneliti
Simpulan tidak dapat saling mengklarifikasi
Berdasarkan hasil uji statistik dan pertanyaan atau pernyataan. Oleh karena
pembahasan yang telah dilakukan dapat itu penelitian tentunya menjadi lebih
representatif apabila mengkombinasikan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
dan Pengalaman Auditor Terhadap Winarto, Yudho. 2017. Mitra Earnes &
Audit Judgement. Skripsi. Young Indonesia didenda US$ 1
Semarang: Fakultas Ekonomika dan Juta.
Bisnis Universitas Diponegoro. http://nasional.kontan.co.id/news/mit
ra-ernst-young-indonesia-didenda-
us-1-juta. Diakses 10 Oktober 2017.