Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

JARINGAN TUMBUHAN

Disusun Oleh :
Welmince Cindy Lokwatty
210209124

FARMASI TRANSFER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke
berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau
kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga
memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis
sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.

B. Rumusan Masalah
Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan
apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang sistem
jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita tentang
berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana tumbuhan itu
hidup di alam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan


Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan
defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme
tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi
itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk
jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk
satu tubuh tumbuhan.

B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan


Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai
jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks,
yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan, tanaman juga memiliki
tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan disebut. Ada tiga jenis sistem
jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah, dan sistem tanah jaringan.
1. Jaringan Dermal
Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis umumnya
satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman. Hal ini dapat
dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi,
sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit
ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu
tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-
pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara
tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukaan stomata.
Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada tumbuhan
yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis yang
bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus (phellem),
phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak hidup yang
meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk
tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka, mencegah kehilangan
air yang berlebihan, dan insulates tanaman.
2. Jaringan Dasar
Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan
menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel
parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma juga.
Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian besar
metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol daun.
Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada tanaman
muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak menahan
pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen pengerasan di
dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi dukungan pada tanaman,
tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen pengerasan dan jauh lebih
kaku.
3. Jaringan Vaskular
Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh darah.
Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh pabrik.
Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan elemen kapal.
Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung yang menyediakan
jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun. Sementara tracheids
ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya ditemukan di angiosperma.
Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut saringan-tabung sel dan sel
pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula dan nutrisi yang dihasilkan
selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman. Sementara sel trakeid yang
tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem yang hidup. Companion sel
memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar dari saringan-tabung.
4. Pertumbuhan Tanaman
Daerah di dalam tanaman yang mampu pertumbuhan melalui mitosis disebut meristem.
Tanaman menjalani dua jenis pertumbuhan, pertumbuhan primer dan / atau sekunder.
Dalam pertumbuhan primer, tanaman batang dan akar memanjang dengan pembesaran
sel sebagai lawan dari produksi sel baru. Pertumbuhan primer terjadi di daerah yang
disebut meristem apikal. Jenis pertumbuhan memungkinkan tanaman untuk
meningkatkan panjang dan untuk memperpanjang akar lebih dalam ke dalam tanah.
Semua tanaman mengalami pertumbuhan primer. Tanaman yang mengalami
pertumbuhan sekunder, seperti pohon, memiliki meristem lateral yang menghasilkan sel
baru. Sel-sel baru meningkatkan ketebalan batang dan akar. Meristem lateral terdiri dari
kambium vaskuler dan kambium gabus. Ini adalah kambium vaskuler yang bertanggung
jawab untuk memproduksi xilem dan floem sel. Para kambium gabus terbentuk dalam
tanaman dewasa dan kulit kayu hasil.
Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk
tubuh tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif
sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena
kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat
dibagi 2 macam
2. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan
perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga mempunyai kemampuan
untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang
dewasa.
 jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya
pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
 letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan
meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
 letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan
meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
 jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang
bukan melebar.
3. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer
yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai
kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan
pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu
kambium.
4. Kambium

Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa
seperti (epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim) namun sel selnya mempunyai kemampuan
totipotensi. Karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem
yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder. Aktivitas kambium yang
merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus, membesar dan berdefrensiasi
membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut. Membelah keluar membentuk Floem
(jaringan pembuluh tapis/kulit) dan membelah kedalam membentuk Xylem (pembuluh kayu)
sehingga bayang tanaman membesar pembentukan Xylem/Floem ditujukan untuk proses
transportasi zat.
Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh
untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh
kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium
membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah
lingkaran tahun. Musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air
sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka
pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu
hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan
menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka). Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan
pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan
kayu. Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium
vaskuler (intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem
dan xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder. Kambium intervaskuler: kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di
luar berkas pengangkutan. Fungsi: membentuk jari-jari empulur. Berdasarkan letaknya jaringan
meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung
batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara
jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem
interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem
interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan
pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut
juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan
akar dan batang.
Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum
berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
1. Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang
atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini.
Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri
dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom
yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt
yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik
tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
2. Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya
antara korteks dan silinder pusat.
3. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium
hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah
dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping
membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan
oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
4. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat
padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium
gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk
sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada
tumbuhan.
5. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi, jaringan ini
hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :


a. Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis
 Jaringan yang letaknya paling luar
 Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang
berderet rapat tanpa ruang antar sel.
 Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita
dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
 Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
 Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan
fungsinya
 Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan
batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
 Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya
 Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan
air karena osmosis
 Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
 Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan
tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
 Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabung. Epidermis memiliki beberapa struktur khas
sebagai berikut :
b. Modifikasi Epidermis
Epidermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di
Organ tempat keberadaan epidermis.

1. Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar
stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi
sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu
berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
2. Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari
epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
3. Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar
yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah.
c. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada
parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim
bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim,
yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan
makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam
antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
d. Jaringan Penguat/Penyokong
a. Jaringan kolenkim
b. Jaringan sklerenkim.

1. Jaringan Kolenkim
Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan
penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya
terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang
plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel
tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan
ini tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif
Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang
dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan
tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan
sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
2. Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.
 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding
menjadi sangat tebal.
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel
dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel
dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing
pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.),
 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari
bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir
disebabkan oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).
 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh
tumbuhan yang lunak.
 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung
senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.
 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid.
C. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
Pada tumbuhan berpembuluh yaitu pada Pterydophyta, dan Spermatophyta
pengangkutan air serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh
jaringan pembuluh yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda
dalam bentuk, struktur dinding serta isi selnya. Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan
floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan
yang berbeda struktur dan fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-
zat yang terlarut didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Pada batang berkas xylem umumnya berasosiasi dengan floem pada satu ikatan pembuluh.
Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh di seluruh tubuh
tumbuhan, termasuk semua cabang batang dan akar.
Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut
jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh
pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh
tanaman. Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air
sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa
larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang
primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem
di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding
tipis yang disebut cambium.

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan
trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut
air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan
xylem.
1. Xilem
Xilem, terdiri dari trakeid, trakea / pembuluh kayu, parenkim xylem, dan serabut /
serat xylem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi xylem primer dan xylem
sekunder. Xilem primer berasal dari prokambium sedangkan xilem sekunder berasal dari
kambium. Berdasarkan proses terbentuknya xilem primer dapat dibedakan menjadi
protoxylem dan metaxylem. Protoxilem adalah xylem primer yang pertama kali terbentuk
sedangkan metaxilem yang terbentuk kemudian. Protoxilem berdiferensiasi dalam bagian
tubuh primer yang belum selesai pertumbuhan dan diferensiasinya. Protoxilem dapat
mencapai taraf dewasa diantara jaringan-jaringan yang aktif memanjang dan akan
mendapat beban tekanan, sehingga sel ini dapat rusak.. Metaxilem biasanya dibentuk
dalam tubuh primer yang sedang tumbuh namun sebagian besar selnya menjadi dewasa
setelah pemanjangan selesai. Berdasarkan hal itu, jaringan ini kurang dipengaruhi oleh
peluasan yang dialami oleh sel-sel sekelilingnya dibandingkan dengan protoxilem. Elemen
pengangkut terdiri dari trakeid dan komponen pembuluh kayu (trakea). Perbedaan utama
antara kedua macam sel adalah bahwa trakeid berujung runcing yang tidak berperforasi
atau berlubang sedangkan komponen pembuluh kayu berperforasi pada ujung selnya.
Komponen pembuluh kayu tersusun dalam deretan sel memanjang yang berhubungan satu
dengan yang lainpada dinding ujungnya. Dinding ujung komponen trakea yang terperforasi
disebut papan perforasi. Papan perforasi sederhana memiliki hanya satu lubang dan papan
perforasi majemuk berisi banyak lubang
Pada dinding komponen trakea terdapat noktah sederhana maupun noktah
terlindung yang jumlah serta susunannya bermacam-macam. Macam noktah tergantung
kepada tipe sel yang berada disebelahnya. Diantara dua sel trakeal yang berdampingan
biasanya terdapat sejumlah besar nktah terlindung. Diantara elemen pengangkut dan serat
terdapat beberapa pasangan noktah. Pasangan noktah setengah terlindung atau sederhana
terdapat antara elemen trakeal dengan parenkim xylem. Pada trekeid pengangkutan air
terjadi melalui noktah, Pada keadaan dewasa kedua sel pengangkut tersebut memiliki
dinding sekunder berlignin dengan berbagai macam penebalan dan pada saat berfungsi
dalam pengangkutan isi sel mati,
Sel serat merupakan sel panjang dengan dinding sekunder yang terlignifikasi. Tebal
dinding berbeda-beda tetapi umumnya lebih tebal dari dinding trakeid. Ada dua macam
serat yaitu serat trakeid.da serat librifor,. Biasanya serat libriform lebih panjang dan lebih
tebal dindingnya dibanding sel trakeid. Serat trakeid memiliki noktah terlindung yang
beruang noktah lebih kecil disbanding ruang noktah pada noktah terlindung trakea dan
trakeid kayu. Parenkim pada xylem sekunder terdiri dari parenkim xylem yang berdiri
tegak sejajar sumbu batang dan parenkim jari-jari empulur. Kedua macam sel dapat
berbeda dalam struktur maupun isinya. Sel parenkim menyimpan pati, minyak dan zat
ergastik. Parenkim jari-jari empulur dapat dibedakan menjadi sel yang berbaring
(“Procumbent”) dan sel tegak (“upright”). Pada sel baring garis tengah terpanjang kearah
radial, pada sel tegak garis tengah terpanjang adalah tegak (vertical).
Xilem primer mengandung elemen yang sama seperti xylem sekunder yaitu trakeid,
trakea, serta dan sel parenkim, tetapi sel-sel itu tidak tersusun dalam system aksial dan
radial dan tidak ada jari-jari empulur. Protoxilem biasanya mengandung elemen trakeal
yang dikeliligi parenkim. Jika elemen trakeal rusak maka sel parenkim dapat menutupinya.
Sel-sel yang terdapat dalam metaxilam mencakup elemen trakeal, sel parenkim , dan serat.
Elemen trakeal pada metaxilem akan tetap bertahan setelah pertumuhan priomer selesai,
namun kehilangan fungsi setelah sejumlah xylem sekunder terbentuk.
Sel atau elemen trakeal primer menunjukkan bermacam-macam penebalan dinding
sekunder.Dinding sekunder pada sel trakeal yang paling awal dibentuk dapat berbentuk
cincin. Sel yang berdiferensiasi setelah itu dapat berpenebalan spiral dan skalariform ,
kemudian jala, dan akhirnya noktah. Pada suatu bagian tumbuhan, tidak semua penebalan
perlu ditemukan dalam xylem primer.
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel
pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari
prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses
terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem
primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem
menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen
tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada
Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada.
Elemen tapis yang terdiri dari sel tapis dan komponen pembuluh tapis merupakan
sal-sel floem yang paling terspesialisasi. Cirinya adalah protoplas yang termasuk sewaktu
ontogeny serta terbatas aktivitas metabolismenya dan adanya daerah tapis. Inti pada
elelmen tapis akan berdegenerasi, organel yang bertahan adalah plastida dan mitokondria.
Plasmalematetap bertahan namun tonoplas rusak sehingga batas antara vakuola dan
sitoplasma hilang. Sel pengantar adalah sel prenkim yang terspeialisasi untuk dapat bereran
dalam hubungan fungsional dngan elemen tapis yang emngatur translokasi. Sel ini
berhubungan dengan elemen tapis mealui plasmodesmata . Umurnya tergantung pada umur
elemen tapis. Sel ini aktif melakukan metabolisme, inti dan anak inti besar, terdapat
plastida, mitokondria banyak dan sedikit reticulum endoplasma.
Dinding elemen tapis berbeda-beda tebalnya namun bisanya lebih tebal dari sel
parenkim. Dinding teruatama terssuun oleh selulosa dan pectin. Pada beberapa taksa
dinding amat tebal dan hamper mengisi selurtuh lumen. Daerah tapis merupakan daerah
dinding sel tempat terjadinya kesinambungan antara protoplas dua sel yang berdampingan.
Bagian dinding dengan pori yang relative besar dinamakan papan tapis. Dalam kebanyakan
preparat yang dibuat untuk memperlihatkan floem setiap pori dilapisi oleh kalose yaiyu
karbohidrat yang jika terhidrolisis akan menghasilkan glukosa.. dengan bertambahnya
umur elemen tapis, jumlah kalose pun bertambah. Lapisan dalam pori juga menebal dan
kalose tampak puladi permukaan daerah tapis. Lubang pori bertambah sempit dan
kemudian sama sekali tersumbat jika elemen tapis sudah akan mati.
Sel parenkim floem berisi berbagai bahan ergastik seperti tannin, pati, dan kristal.
Pada floem sekunder terdapatparenkim tegak dan parenkim jari-jari empulur. Sel
sklerenkimsering terdapat pada floem primer maupun sekunder. Serat dapat hidup atau
tidak hidup, yang masih hidup berfungsi dalam penyimpanan cadangan
makanan. Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem sekunder tidak merupakan bagian
yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah floem yang dibentuk lebih sedikit
ibanding dengan xylem sekunder.. Yang dimaksud dengan kulit kayu adalah semua
jaringan di sebelah luar kamobium termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam
pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel yang mempunyai
kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan
merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas
sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel
tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan
seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis
jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis,
jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem, dan jaringan floem.

B.Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://ninoriadi.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-jaringan-pada-tumbuhan.html
https://zainimariga.blogspot.com/2015/05/makalah-jaringan-pada-tumbuhan.html
https://zainimariga.blogspot.com/2015/05/makalah-jaringan-pada-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai