Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RISKI SUKMA DEWI

NIM : 214210414
TK : 1.B
DOSEN : Ns. LISMA EVARENY, S.Kep, MPH
MK : KONSEP KEBIDANAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Jelaskan apa model praktik asuhan kebidanan, macam model prakrik asuhan dalam
kebidanan (midwifery)?
JAWAB :

Model praktik kebidanan merupakan model yang dikembangkan untuk membantu


manusia dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah
sebagian kerangka kerja untuk pemahaman dan tindakan.
Widwifery care
Midwifery care atau asuhan kebidan adalah proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang limgkup
praktiknya berdasarkan ilmu kebidanan.
MACAM MODEL KEBIDANAN :
1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek Kebidanan
• Model ini memiliki empat unit yang penting, yaitu: • Ibu dalam keluarga,
Konsep kebutuhan, Partnership. Faktor kedokteran dan keterbukaan
2. Model medical
• Model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam memahami
proses sehat sakit dalam arti kesehatan.
3. Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)
• Fokus pelayanan ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta
sebagai sarana komunikasi dari bidan-bidan negara lain
• Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsur
therapeutic yang terdiri dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan
yang dibangun atas dasar kepercayaan dan dibentuk
4. Model home based (untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas).

2. Jelaskan bagaimana asuhan kebidanan dengan model patnership


JAWAB :

Partnership kebidanan adalah sebuah filsosofi prospektif dan suatu model


kepedulian (model of care) sebagai model filosofi prospektif berpendapat bahwa
wanita dan bidan dapat berbagai pengalaman dalam proses persalinan.
1.Woman Centred Care
Women centred care adalah asuhan kesehatan yang berpusat pada wanita.
Dalam kebidanan terpusat pada ibu (wanita) adalah suatu konsep yang
mencakup hal-hal yang lebih memfokuskan pada kebutuhan, harapan dan
aspirasi masing masing wanita dengan memperhatikan lingkungan sosialnya
daripada kebutuhan institusi atau profesi terkait
2. Empowering (Pemberdayaan Perempuan)
Pemberdayaan Permpuan adalah usaha sistematis dan terencana untuk
mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat. Pemberdayaan perempuan sebagai sumber daya insani, potensi
yan dimiliki perempuan dalam hal kuantitas maupun kualitas tidak dibawah
laki-laki. Namun kenyataannya masih dijumpai bahwa status perempuan dan
peranan permpuan dalam masyarakat masih bersifat subordinatif dan belum
sebagai mitra sejajar dengan laki-laki".
3. Primary Health Care
( PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode
dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum
baik olch individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi
mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh
masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan
mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan nasib sendiri.
Primary Health Care:
4.Trush (Kepercayaan)
Kepercayaan adalah suatu keadaan yang terjadi ketika seorang mitra percaya
atas keandalan serta kejujuran mitranya. Kepercayaan melibatkan kesediaan
seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya
akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya
dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat
dipercaya.

3.  Berikan contoh asuhan berpusat pada perempuan dan keluarga dan apa manfaatnya
dalam asuhan kebidanan?
JAWAB :

- Memberi dukungan untuk perempuan dan membantu keluarga membuat


pilihan,klien menjadi mendapat informasi yang lengkap dari bidan tentang
persalinannya dan kehamilannya,dan mengatasi dalam kekhawatiran ibu dan keluarga.

4. Jelaskan standar praktik Bidan yang terkini?

Standar Praktek Kebidananan (SPK) di bagi menjadi sembilan standar, yang terdiri
dari:
1. Standar 1:
Metode asuhan. Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen
kebidanan dengan langkah yaitu pengumpulan data dan analisis data, penentuan
diagnosa perencanaan pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi. Definisi Operasional :

a. Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan medis.
b. Format manajemen kebidanan terdiri dari format pengumpulan data, rencana
format pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan dan evaluasi.

2. Standar II : Pengkajian.
Pengumpulan data tentang status kesehatan kilen dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Definisi Operasional:
a. Ada format pengumpulan data
b. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis terfokus yang meliputi data:
• Demografi identitas klien Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat kesehatan reproduksi
Keadaan kesehatan saat ini termasuk kesehatan reproduksi
• Analisis data
e. Data dikumpulkan dari :
Klien/pasien, keluarga dan sumber lain
• Tenaga kesehatan
• Individu dalam lingkungan terdekat.
d. Data diperoleh dengan cara:
Wawancara Observasi
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang

: 3. Standar III: Diagnosa kebidanan


Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.
Definisi Operasional
a. Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien/
suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang
bidan dan kebutuhan klien.
b. Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas, sistematis mengarah pada
asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien

4. Standar IV: Rencana asuhan


Rencana Asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan Definisi
Operasional:
a. Ada format rencana asuhan kebidanan -
b. Format rencana asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan
evaluasi

5. Standar V: Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan
klien dan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.
Definisi Operasional:
a. Ada format tindakan kebidanan dan evaluasi
b. Format tindakan kebidanan terdiri dari tindakan dan evaluasi
c. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan perkembangan klien
d. Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap dan wewenang
bidan atau tugas kolaborasi
e. Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan kode etik kebidanan etika
kebidanan serta mempertimbangkan hak klien aman dan nyaman
f. Seluruh tindakan kebidananndicata pada format yang telah tersedia.
6. Standar VI: Partisipasi klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/ partisipasi klien dan keluarga dalam
rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Definisi Operasional:
a. Klien/keluarga mendapatkan informasi tentang:
•-Status kesehatan saat ini.
-Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
-Peranan klien/keluarga dalam tindakan kebidanan
• Peranan petugas kesehatan dalam tindakan kebidanan
• Sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan
b. Klien dan keluarga bersama-sama dengan petugas melaksanakan tindakan kegiatan.

7. Standar VII: Pengawasan


Monitor/ pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan
untuk mengetahui perkembangan klien.
Definisi Operasional:
a. Adanya format pengawasan klien
b. Pengawasan dilaksanakan secara terus menerus sitematis untuk mengetahui
keadaan perkembangan klien
c. Pengawasan yang dilaksanakan selalu dicatat pada catatan yang telah disediakan

8. Standar VIII: Evaluasi Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus


seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang
telah dirumuskan.
Difinisi Operasional :
a. Evaluasi dilaksanakan setelah dilaksanakan tindakan kebidanan kepada klien
sesuai dengan standar ukuran yang telah ditetapkan
b. Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana yang telah dirumuskan.
e. Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah disediakan

9. Standar IX: Dokumentasi


Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan
kebidanan yang diberikan
Definisi Operasional:
a. Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah manajemen kebidanan
b. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang bertanggung
jawab
c. Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan

5. Jelaskan tentang CPD dan penerapannya dalam profesi IBI, berikan contohnya
JAWAB :

Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah diagnosa medis digunakan ketika kepala


bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati panggul ibu. Sering kali, diagnosis
ini dibuat setelah wanita telah bekerja keras selama beberapa waktu, tetapi lain kali,
itu dimasukkan ke dalam catatan medis wanita sebelum ia bahkan buruh. Sebuah
misdiagnosis of CPD account untuk banyak yang tidak perlu dilakukan bedah caesar
di Amerika Utara dan di seluruh dunia setiap tahunnya. Diagnosis ini tidak harus
berdampak masa depan seorang wanita melahirkan keputusan. Banyak tindakan dapat
diambil oleh ibu hamil untuk meningkatkan peluangnya untuk melahirkan melalui
vagina.

Contoh dari Cephalopelvic Disproportion sendiri antara lain oleh karena :


Kapasitas panggul yang kecil atau ukuran panggul yang sempit
Ukuran janin yang terlalu besar atau yang paling sering menyebabkan CPD
Kedua hal di atas yang terjadi pada saat yang bersamaan

Anda mungkin juga menyukai